NORMAL
KALA I PERSALINAN
Fase-fase dalam Kala I Persalinan
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus yang teratur (adanya
his 2-3x dalam 10 menit) dan meningkat
(frekuensi dan kekuatannya) hingga
serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I
persalinan terdiri atas dua fase, yaitu
fase laten dan fase aktif.
DIAGNOSIS PERSALINAN
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik secara umum
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan dalam
KALA II PERSALINAN
MELAKUKAN PIMPINAN PERSALINAN
Prinsip pimpinan persalinan :
Ibu dipimpin mengejan saat ada his
Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher bayi.
Menunggu kepala selesai melakukan putaran paksi luar.
Menolong melahirkan bahu.
Menolong kelahiran badan dan tungkai.
Mengusap muka bayi untuk membersihkan mulut dan hidung
setelah kepala bayi lahir
Mengupayakan/ menahan agar perineum tidak robek saat kepala
lahir.
Melakukan episiotomi (sesuai indikasi).
Kala II biasanya pada primigravida berlangsung selama 1 jam,
pada multiparitas selama 30 menit
Gambar 3. Melahirkan
bahu depan
EPISIOTOMI
Episiotomi dibagi menjadi dua yaitu :
Episiotomi primer, adalah episiotomi yang
dilakukan sejak awal, yaitu pada partus
preterm dan pada saat akan melakukan
persalinan dengan tindakan pervaginam.
Episiotomi sekunder, adalah episiotomi
yang dilakukan pada saat peregangan
perineum yang dikhawatirkan terjadinya
robekan perineum dengan kerusakan yang
lebih hebat.
Indikasi Episiotomi
Terjadi gawat janin dan bayi akan segera dilahirkan
dengan tindakan atau menggunakan instrumen,
misalnya vakum atau forceps.
Mencegah robekan perineum yang kaku atau
diperkirakan tidak mampu menahan regangan
yang berlebihan (misalnya pada makrosomia).
Mencegah kerusakan jaringan yang luas pada ibu
dan bayi pada kasus presentasi abnormal (bokong,
muka, UUK di belakang) dengan menyediakan jalan
yang lebih lapang untuk persalinan yang aman.
Terdapat jaringan parut pada perineum atau vagina
yang memperlambat kemajuan persalinan.
PEMANTAUAN KALA IV
1. Ganti baju ibu dengan baju bersih dan kering. Pasang pispot
datar dan lebar pada bagian bokong untuk memantau darah
yang keluar.
2. Tutup perut bawah dan tungkai dengan selimut.
3. Pantau tanda vital, kontraksi uterus, tinggi fundus, status
kandung kemih dan perdarahan tiap 15 menit hingga 2 jam
pasca kala III. Lakukan estimasi jumlah perdarahan.
4. Masase uterus untuk membuat kontraksi uterus tetap baik
tiap 15 menit selama 1 jam pertama dan setiap 30 menit
selama jam kedua kala IV.
5. Beri obat-obatan yang diperlukan dan minum secukupnya.
6. Bila setelah 2 jam kondisi ibu stabil dan tidak ada komplikasi,
pasangkan pembalut dan celana dalam. Pakaikan kain dan
selimuti ibu. Pindahkan ibu ke ruang perawatan dan lakukan
rawat gabung dengan bayinya sesegera mungkin.
TERIMA KASIH