Anda di halaman 1dari 5

logo anne ahira <http://www.anneahira.

com/>
<http://a.tribalfusion.com/h.click/aImQRwTTMlPTUKRcJLPUutRWfbVVjQ2FumntenXEew2WM
GQVjZa5mYFoWaNUtQaXrba1FJ91TiNRrBFWUU0Vdn4mFFnRbrtYq3r5EZba4q7XoTZbIYb78UWMQmmQL
ms7nmHQD2Er85Hmr3AJZdpFbGXsfP1cYV1svNnanQ2UvQTFbZcW6YYQa34QGQtQHFvYtvDsCOQ74/htt
p://www.asianbrain.com/letter.html>
AnneAhira.com <http://www.anneahira.com/>
Referensi
<http://www.anneahira.com/referensi.htm>
Ilmu Pasti
<http://www.anneahira.com/ilmu-pasti.htm>
Teknik Lingkungan
<http://www.anneahira.com/teknik-lingkungan.htm>
Artikel Kebersihan Lingkungan: Sampah lagi... sampah lagi!
<http://www.anneahira.com/artikel-kebersihan-lingkungan.htm>
[artikel kebersihan lingkungan] /Ilustrasi artikel kebersihan lingkungan /
Sudah menjadi pemandangan yang biasa jika mendapati ada banyak sampah
berserakan. Bahkan, hingga membentuk gunungan sampah, yang baunya kadang
tak dapat lagi ditahan. Seiring problema sampah yang semakin hari
semakin menumpuk dan entah bagaimana baiknya untuk menanggulangainya.
Banyak orang yang menulis tentang *artikel kebersihan lingkungan
<http://www.anneahira.com/artikel-kebersihan-lingkungan.htm>*, mereka
bercerita tentang asal-usul sampah, tentang harapan-harapannya melihat
lingkungan bersih dari sampah, bahkan tak sedikit mereka yang memberi
solusi untuk mengurangi penumpukan sampah-sampah itu.
*Bahaya di Balik Sampah*
Selanjutnya keinginan untuk menuliskan tentang /artikel kebersihan
lingkungan/, memang bisa dikatakan sebagai ide cemerlang. Tetapi
sebaiknya pula, jangan berhenti hanya sampai di situ saja. Sebaiknya
bagi si penulis, ada baiknya berusaha merealisasikannya dan mewujudkan
sebuah lingkungan bersih seperti yang ditulis olehnya. Caranya adalah
dengan mengajak masyarakat setempat, atau pun menjadi /pioneer/ langsung
yang mencontohkan pada orang.
Memang sebenarnya kesadaran terhadap lingkungan harus dimiliki oleh
setiap orang. Karena manusia adalah mahluk sosial yang selalu hidup
bersama-sama. Sekaligus tidak dapat hidup sendiri. Karena itu sudah
sepantasnya untuk bergotong royong menjaga kebersihan lingkungan dan
tempat tinggal.
Karena akibat kelalaian satu orang saja, biasanya akan mengakibatkan
kerugian pada banyak orang. Misalnya kebiasaan-kebiasaan buruk yakni
membuang sampah sembarangan di sungai.
Jangan berpikir untuk memaklumi prilaku satu orang tersebut yang
membuang sampah sembarang. Tapi pikirkan apabila ada seratus orang
dengan jalan pikiran yang sama, lalu berapa banyak sampah akan
menggunung di sungai-sungai?
Padahal sungai ibarat aliran darah di tubuh. Memberi dan menghantarkan
nafas kehidupan. Anda bisa bayangkan apabila aliran darah itu terhenti
yang ada adalah penyumbatan, dan merusak sistem tubuh. Begitu juga di
kehidupan nyata, apabila sungai sudah macet alirannya karena sampah,
yang muncul adalah akan meluap mencari jalan aliran lain. Akibatnya
adalah banjir yang pada akhirnya merugikan bagi masyarakat di seAndar

sungai itu sendiri. Demikianlah lingkaran di balik bahayanya sampah.


Namun apa boleh dikata, faktanya saat ini sampah sudah mengelilingi
lingkungan Anda. Artikel ini akan bercerita tentang sampah-sampah itu.
Yang bukan lagi menggunung, namun kini telah menjadi lautan. Sehingga,
kala musim hujan tiba, siap untuk membentuk jebakan-jebakan memampetkan
sungai dan aliran-aliran air, hingga akhirnya terjadi banjir.
Berawal dari sampah, yang sering Anda anggap gampang dan remeh. Dengan
seenaknya, Anda membuang plastik bekas makanan, membuang botol bekas
minuman, membuang kantong plastik, kertas, sampah dapur, dan sampah
lainnya tanpa beban. Tidak memikirkan akan menjadi apa sampah itu
nantinya. Atau, pernahkah terpikirkan bahayanya sampah-sampah itu
terhadap kehidupan Anda?
Buang Sampah Pada Tempatnya
Pepatah mengatakan jika ingin mengubah orang lain, mulailah dari diri
sendiri . Mungkin hal ini dapat diterapkan untuk mengurangi tumpukan
sampah di pinggir-pinggir jalan. Mulailah dengan membuang sampah pada
tempatnya. Jadikan hal itu suatu kebiasaan yang menyenangkan sehingga
Anda melakukannya tanpa harus terpaksa.
Sehingga himbauan tentang buanglah sampah pada tempatnya , bukan lagi
sekedar jargon saja. Tetapi telah menjadi budaya masyarakat pada umumnya.
Ada banyak fasilitas yang menyediakan tempat-tempat untuk pembuangan
sampah, baik itu di pinggir-pinggir jalan, mall, sekolah, kampus, atau
tempat-tempat umum lainnya. Kecuali sungai, tentunya. Namun, mengapa ya,
sampah yang kebanyakan ringan itu sepertinya berat untuk masuk ke dalam
tongnya?
Akan lebih baik lagi jika Anda membiasakan diri juga untuk
memisah-misahkan sampah yang ada, yaitu sampah organik dan nonorganik.
Misalnya, sampah-sampah yang mudah diurai, seperti sampah bekas potongan
sayuran, makanan, atau daun-daunan bisa Anda kubur sendiri di belakang
rumah.
Begitu pula dengan sampah kertas, kalau masih bisa dibakar sendiri,
mengapa tidak Anda lakukan? Kecuali, mungkin untuk sampah plastik.
Pemakaian plastik sebisa mungkin diperkecil karena sampah itu sulit
untuk terurai.
Manajemen Sampah
Untuk urusan lingkungan bersih, ada baiknya Anda meniru pada pola hidup
masyarakat di luar negeri. Inggris dikenal memiliki jalan-jalan umum
yang luar biasa bersihnya, sedangkan Paris di setiap sudut ada tong-tong
sampah yang memang benar-benar difungsikan oleh masyarakat setempat
untuk membuang sampah. Belum lagi Belanda, yang bahkan selalu ada
program pendaur-ulang sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang. Lain
lagi dengan Amerika yang memiliki manajemen sampah yang cukup baik
penanganannya.
Sehingga bukan hanya budaya hura-hura atau glamour saja yang ditiru oleh
bangsa Indonesia, namun kesadaran kaum barat untuk bergaya hidup bersih
dan sehat juga patut ditiru.

Menilik hal tersebut, agaknya di Indonesia juga perlu adanya program


manajemen sampah. Manajemen sampah adalah aturan yang mengatur dan
mengelola sistem pembuangan dan penanganan sampah.
Manajemen sampah dapat dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Biasakan dari anak-anak untuk membuang sampah di tempat sampah, dan
jadikan hal ini sebagai budaya hidup sehat keluarga.
2. Mengajarkan anak untuk hidup sehat.
3. Menyediakan tong sampah yang berbeda, dengan kegunaan untuk: sampah
basah (/wet waste/), sampah kering (/dry waste/) dan sampah bekas
bahan berbahaya (B3), serta sampah daur ulang (/recycle waste/).
4. Bedakan setiap tempat sampah dengan warna sesuai dengan aturan
kesehatan internasional. Yakni hijau untuk tong sampah basah, kuning
untuk tong sampah kering, dan merah untuk tong sampah B3, serta biru
untuk tong sampah daur ulang.
5. Bentuk organisasi pengelola sampah kota.
6. Jangan terdiri dari orang-orang yang digaji khusus sebagai orang
suruhan, tetapi organisasi pengelola sampah tersebut adalah
benar-benar organisasi yang digerakkan oleh masyarakat setempat yang
dijadikan tanggung jawab bersama lingkungan.
7. Organisasi pengelola sampah tersebut, terdiri atas /leader/, wakil,
bendahara, dan anggota.
8. Tugas leader adalah mendata jumlah kepala keluarga, kepala
lingkungan (kepala desa/dusun), jumlah total masyarakat, jumlah
rumah dalam setiap blok/lingkungan, hingga pekerjaan masyarakat dan
hari /off/ atau libur mereka.
9. Tugas wakil adalah mencari peralatan kebersihan, menyediakan
sejumlah tong-tong sampah untuk setiap blok, mengatur jadwal piket
atau tugas sehari-hari, menghubungi pihak penerima sampah atau TPA
(tempat pembuangan akhir). Dan juga mengadakan unit-unit kendaraan
untuk membuang sampah-sampah, yang dipinjam dari masyarakat sendiri.
Yang diutamakan adalah jenis kendaraan dengan bak terbuka, sehingga
dapat memuat tong-tong sampah atau plastik sampah (/trash bag/).
10. Tugas bendahara adalah mengumpulkan dana swadaya dari masyarakat
untuk mendanai sejumlah program kebersihan di lingkungan. Beberapa
hal yang memerlukan dana adalah: membeli trash bag, membeli
tong-tong sampah (trash bin), membeli sejumlah pohon untuk ditanam
di lingkungan yang berguna untuk menahan air tanah tidak lekas
hanyut, dan membeli sejumlah alat-alat kebersihan.
11. Kemudian pula pengurus menerbitkan majalah-majalah lingkungan yang
dikelola secara swadaya, yang antara lain isinya adalah berupa
*artikel kebersihan lingkungan.*
12. Tugas semua anggota adalah terlibat langsung dalam proses
pembersihan lingkungan, dan bukan mengandalkan pada satu orang yakni
petugas kebersihan untuk digaji saja. Tetapi tidak memiliki
/attitude/ yang terpuji, dengan tetap membuang sampah sembarangan.
Sehingga proses /learning by doing/ dapat tercipta dengan sendirinya.
13. Kesemua pengurus dan anggota dari manajemen sampah tersebut, terus
melakukan dan membuat program-program kebersihan lingkungan. Dan
pada tahap selanjutnya bahkan memperluas kegiatan dengan program
revitalisasi lingkungan (/environment revitalization/) yang
menitikberatkan pada program, penghijauan lingkungan, pemeliharaan
sungai alam, dan pelestarian burung dan hewan alam di lingkungan
hidup masyarakat.
Mendambakan Lingkungan Bersih
Sering kali Anda melihat lingkungan negeri orang lain yang tampak bersih

dan tertata rapi. Tak sungkan Anda puji kebersihannya, lalu berkaca pada
negeri sendiri yang kadang merasa sedih memperhatikannya. Kapankah
lingkungan Anda akan tampak bersih agar sedap dipandang mata? Dengan
rumput yang menghijau, pohon-pohon tumbuh subur dan tertata, bebas dari
sampah. Lingkungan yang bersih adalah dambaan setiap orang, bukan?
Bersih berarti sehat, menjaga kebersihan berarti menjaga kesehatan.
Bersih diri saja tidak cukup. Jika lingkungan seAndar Anda masih banyak
yang belum bersih. Lingkungan juga dapat mencerminkan masyarakatnya.
Karena itu, mari Anda imbangi kecanggihan teknologi yang ada dengan
kecanggihan menata lingkungan seAndar Anda agar menjadi bersih. Supaya
sungai-sungai itu tak lagi dipadati sampah-sampah, agar ikan dan makhluk
hidup lainnya yang ada di dalamnya dapat hidup tenang. Dan, Anda pun
mungkin akan terhindar dari banjir karena tak akan ada lagi yang
menghalangi aliran air itu untuk terus mengalir.
Sehingga pada akhirnya jargon hidup sehat, tidak lagi berhenti di
selembar artikel kebersihan lingkungan saja, namun berubah menjadi
/attitude/ dan budaya.
Tolong di SHARE :
inShare <javascript:void(0);>0
Artikel Terkait
* Sadar Lingkungan Melalui Gambar Pencemaran Lingkungan Hidup
<http://www.anneahira.com/gambar-pencemaran-lingkungan.htm>
* Bioremediasi adalah Penyelemat Lingkungan
<http://www.anneahira.com/bioremediasi-adalah.htm>
* Pencemaran Diakibatkan Limbah
<http://www.anneahira.com/pencemaran-limbah.htm>
* Cara Pengolahan Limbah Cair
<http://www.anneahira.com/cara-pengolahan-limbah-cair.htm>
* Contoh Ekosistem Darat Di Berbagai Belahan Dunia
<http://www.anneahira.com/contoh-ekosistem-darat.htm>
* Metode Penanganan Limbah Padat
<http://www.anneahira.com/limbah-padat.htm>
* Cara Membuat Saringan Air Kotor Sederhana dan Mudah
<http://www.anneahira.com/cara-membuat-saringan-air-kotor-.htm>
* Saat Banjir Merisaukan Masyarakat
<http://www.anneahira.com/pengertian-banjir.htm>
* Pengertian Polusi Udara dan Dampaknya bagi Kesehatan
<http://www.anneahira.com/pengertian-polusi-udara.htm>
* Pengetahuan Lingkungan Hidup
<http://www.anneahira.com/pengetahuan-lingkungan-hidup.htm>
* Cara Penanggulangan Limbah dengan Proses Bioremediasi
<http://www.anneahira.com/cara-penanggulangan-limbah.htm>
* Mengenal Mikroorganisme yang Berperan Menguraikan Minyak di Laut
<http://www.anneahira.com/mikroorganisme-yang-berperan-menguraikan-minyak-di
-laut.htm>
* Artikel Pencemaran Air Akibat Limbah Rumah Tangga dan Industri
<http://www.anneahira.com/artikel-pencemaran-air.htm>
* Mengenal Lebih Jauh Pengertian Populasi
<http://www.anneahira.com/pengertian-populasi.htm>
* Tips Mengelola Sampah <http://www.anneahira.com/artikel-lingkungan.htm>
<http://a.tribalfusion.com/h.click/aXmQ0x5tEN4AjJmFMZaXcfTYsZb51GrOpT7U2FYRVrnHW
mv3PTMQPc3OQHft0WvtVmfv4cQUYbUAT6ao2PY7PmFF2dvM0dBJnWEx5mYY5cj6VcnjWsJfRAFxUWMWT
FM15baoVqUwTaJaSTQZcScQLQbavRW7dUVY55ryvnWEtYTew4dnBPcBC5A3ZaotEqUWQhTVrUxmllub/
http://www.asianbrain.com/letter.html>

-----------------------------------------------------------------------Beranda <http://www.anneahira.com/> | Privacy


<http://www.anneahira.com/privacy.htm>
<http://a.tribalfusion.com/h.click/admQ8yXGZbnmTBQ5FvRVbnAWPf3Rqv5ScUsPdJx1HvnVP
Mw2cYUYU3BTAPu5mZbdPmnA4H3O1dYDntTw36UP5cUdUGnaVsMhR63xUt33UbM05bEnUqrqVaQlQq3LS
GjCPFutRWQ8Ucf54r6nnHeOYTqu4dMZdQsrD2mrZamtamUHbhXFfdXFjk1qIqRUQGUUnSTqUiNCSOBN/
http://www.asianbrain.com/letter.html>

Anda mungkin juga menyukai