Anda di halaman 1dari 5

Pembahasan

KASUS

TEORI

Pasien laki-laki usia 45 tahun


datang ke IGD Rumah Sakit
Saiful Anwar Malang dengan
keluhan sesak napas sejak 2
bulan yang lalu dan
memberat dalam 2 hari
terakhir. Sesak dipengaruhi
aktivitas dan posisi tidur.
Pasien mengeluhkan
penurunan berat badan 10 kg
dalam 1 tahun. Tidak
didapatkan batuk dan demam
pada pasien

Manifestasi klinis yang pada


karsinoma bronkogenik dapat
berupa gejala intrapulmoner
seperti batuk kronis berulang,
batuk darah, nyeri dada
unilateral, dan sesak napas.
Gejala ekstrapulmoner akibat
penekanan pada organ sekitar
seperti syaraf, jantung, dan
esofagus, serta terdapat
gejala sistemik seperti
penurunan nafsu makan,
penurunan berat badan, dan
demam yang hilang timbul

KASUS
Pasien merupakan
perokok aktif 1 pak/hari
sejak 10 tahun yang lalu
hingga sekarang.

TEORI
Salah satu faktor risiko
Ca bronkogenik yang
terdapat pada pasien
adalah merokok.
Merokok lebih dari 10
tahun akan
meningkatkan risiko
kanker paru. Merokok 110 batang per hari akan
meningkatkan risiko
kanker paru sebesar 15
kali. Faktor risiko lain
antara lain, radiasi,
okupasi, genetik, diet,

KASUS
Pasien ini didiagnosis
sebagai
hidropneumothoraks (D)
et causa susp. tumor
paru (D) dd pneumonia
HCAP dd susp. TB paru.
Pada pasien ini dilakukan
rencana diagnosis
dengan pemeriksaan
sitologi sputum, FOB,
sitologi cairan pleura, CT
scan dan USG thoraks
untuk menegakkan
diagnosis tumor paru.

TEORI
Komplikasi dapat terjadi
apabila terdapat
penyebaran
intrathorakal,
ekstrathorakal, akibat
pembedahan dan
kemoterapi, dan lain-lain
seperti fibrosis paru, kor
pulmonal, dan
perikarditis

KASUS

TEORI

Pada pasien ini dilakukan


rencana diagnosis dengan
pemeriksaan sitologi sputum,
FOB, sitologi cairan pleura, CT
scan dan USG thoraks untuk
menegakkan diagnosis tumor
paru.
Gambaran foto thoraks pada
pasien ini antara lain
hydropneumothorax (D),
ateletaksis (D), destroyed
lung (D), air fluid level (+),
massa kistik (+)

Pada pemeriksaan sitologi


sputum dan cairan pleura
dapat ditemukan jenis sel
ganas serta keradangan yang
terjadi. Pada gambaran foto
thoraks, dapat ditemukan
adanya massa atau nodul,
efusi pleura, ateletaksis, dan
limfadenopati. Pemeriksaan
lain yang dapat digunakan
untuk menegakkan tumor
paru antara lain, bronkoskopi
(gold standard), FNAB, biopsi,
CT-scan, dan masih banyak
lagi. Tatalaksana pada tumor
paru akan ditetapkan
berdasarkan jenis histologi,

KASUS
Tatalaksana pada pasien
ini antara lain dengan
suplementasi oksigen 5
lpm NC, pemasangan
thorax catether,
antibiotik untuk eradikasi
infeksi dengan
Levofloxacin dan
Gentamicin, serta
rencana regimen
kemoterapi setelah
diagnosis ditegakkan.

TEORI
Tatalaksana tumor paru
dapat dengan modalitas
pembedahan, radiasi,
kemoterapi, hormonal,
dan sebagainya.
Komplikasi dapat terjadi
apabila terdapat
penyebaran
intrathorakal,
ekstrathorakal, akibat
pembedahan dan
kemoterapi, dan lain-lain
seperti fibrosis paru, kor
pulmonal, dan

Anda mungkin juga menyukai