Kelompok 2
1. Dewi Ika Komala Sari
(15615)
(15615216)
3. Sri Wahyuningsih
(15615)
4. Nanda
(15615)
5. Ufy Zuroidah
(15615)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di dalam tubuh manusia ada alat transportasi yang berguna sebagai
pengedar oksigen dan zat makanan keseluruh sel-sel tubuh serta
mengangkut karbondioksida dan zat sisa ke organ pengeluaran. Alat
transportasi pada manusia terkoordinasi dalam suatu system yang di sebut
system peredaran darah. System peredaran darah manusia terdiri atas darah,
jantung dan pembuluh darah.
Darah adalah cairan yamg terdapat pada semua makhluk hidup
(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi untuk mengirimkan zat-zat
oksigen yang di butuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus
atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah di awali dengan kata
hemo atau hemato yang berasal dari kata yunani yang berarti haema yang
berarti darah.
Darah manusia berwarna merah, namun dalam hal ini warna darah
ada dua jenis warna merah pada darah manusia. Warna merah terang
menandakan bahwa darah tersebut mengandung banyak oksigen, sedangkan
warna merah tua menandakan darah tersebut mengandung sedikit oksigen
atau dalam kata lain mengandung karbondioksida. Warna merah pada darah
disebabkan oleh adanya haemoglobin. Hemoglobin adalah protein
pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi atau Fe dalam heme
yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Darah juga mengangkut bahan-bahan sisa metabolisme, obat-obatan
dan bahan kimia asing ke hati untuk di uraikan dan ke ginjal untuk di buang
ke air seni.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
1.2.2
1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.3 Tujuan
1.3.1
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Darah
2.1.1
Pengertian
Darah adalah cairan di dalam pembuluh darah yang mempunyai
fungsi transfortasi oksigen, karbohidrat dan metabolit, mengatur
keseimbangan asam basa, mengatur suhu tubuh dengan cara konduksi
(hantaran) yaitu membawa panas tubuh dari pusat produksi panas (hepar
dan otot) untuk di distribusikan keseluruh tubuh, serta pengaturan
hormone dengan membawa dan mengantarkan dari kelenjar kesasaran.
Jumlah darah dalam tubuh bervariasi tergantung dari berat badan
seseorang, pada orang dewasa yaitu 1/13 BB atau kira-kira 4,5-5 liter.
Faktor lain yang menentukan banyak darah adalah umur, pekerjaan,
keadaan jantung, dan pembuluh darah.
Pada orang dewasa dan anak-anak, sel darah merah, sel darah
putih dan sel pembeku darah di bentuk dalam sumsum tulang. Sumsum
seluler yang aktif dinamakan sumsum merah dan sumsum yang tidak
aktif dinamakan sumsung kuning. Sumsum tulang merupakan salah satu
organ yang terbesar dalam tubuh karena ukuran dan beratnya hampir
sama dengan hati.
2.1.2
Misalnya,
aglutinin
untuk
menggumpalkan
antigen
darah
(trombosit)
berbentuk
tidak
beraturan,
2.1.3
Kandungan Darah
1. Air
: 91,0 %
Fungsi Darah
1. Sebagai alat transportasi yaitu pembawa zat-zat makanan dari sistem
pencernaan keseluruh sel tubuh
2. Mengangkut oksigen dari sistem pernapasan, yaitu paru-paru
keseluruh tubuh;
3. Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbondioksida, dari
seluruh sel tubuh ke organ ekskresi, misalnya paru-paru.
4. Mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke organ sasaran;
5. Memelihara keseimbangan cairan tubuh;
6. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit menular dan infeksi
kuman-kuman atau antibody (oleh sel-sel darah putih);
7. Mengatur keseimbangan asam dan basa, untuk menghindari
kerusakan-kerusakan jaringan.
2.1.5
tubuh.
hebat,
Penyakit
seperti
tersebut
akibat
dapat
disebabkan
kecelakaan,
dari
berkurangnya
dengan
rajin
mengonsumsi
makanan
yang
banyak
juga
melakukan
transplantasi
sumsum
tulang,
namun
Pengertian
Hemoglobin adalah protein yang kaya akan zat besi. Memiliki
afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu
membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah. Dengan melalui
fungsi ini maka oksigen dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan
(Evelyn, 2009).
Kadar hemoglobin
Kadar hemoglobin adalah salah satu pengukuran tertua dalam
laboratorium kedokteran dan tes darah yang paling sering dilakukan.
Kisaran normal dari hemoglobin dipengaruhi oleh berbagai variabel dan
kadar harus diinterpretasikan dalam hubungannya dengan beberapa
faktor yaitu kehamilan, penduduk pada daerah dengan ketinggian yang
tinggi, merokok, latihan jasmani, penyakit yang berkaitan (Anemia,
polisitemia, dll).
Konsentrasi hemoglobin darah diukur berdasarkan intensitas
warnanya menggunakan fotometer dan dinyatakan dalam gram
hemoglobin/seratus milliliter darah (g/100ml) atau gram/desiliter (g/dl)
(Sylvia Anderson Price, 2005). Nilai normal kadar hemoglobin untuk
laki-laki 13,5-17 g/dl sedangkan untuk perempuan adalah 12-15 g/dl
(Joyce LeFever Kee, 2007).
WHO
telah
menetapkan
batas
kadar
hemoglobin
normal
2.2.3
2.2.4
Fungsi Hemoglobin
Fungsi utama dari hemoglobin adalah untuk mengangkut oksigen
dari paru-paru, dimana tekanan oksigen tinggi sedangkan pada jaringan
tubuh lain nya tekanan oksigen lebih rendah, hemoglobin dapat menarik
karbondioksida keluar dari jaringan untuk kemudian di buang dari dalam
tubuh. Pada tekanan oksigen 100 mmhg dalam kapiler paru sebanyak 9598% hemoglobin dapat mengikat oksigen dalam tubuh. Apabila tekanan
oksigen sekitar 20 mmhg maka akan mudah terjadi pelepasan oksigen
dari dalam hemoglobin. satu molekul hemoglobin dapat mengikat satu
Pengertian
Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk
dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati
dan otot rangka (Kee, Joyce LeFever, 2007).
Gula darah, juga dikenal sebagai glukosa darah, adalah bahan
bakar tubuh yang memberi makan otak, sistem saraf, dan jaringan. Tubuh
yang sehat membuat glukosa tidak hanya dari karbohidrat yang dicerna,
tetapi juga dari protein dan lemak, dan tidak akan dapat berfungsi tanpa
itu. Mempertahankan kadar glukosa darah seimbang sangat penting untuk
kinerja sehari-hari tubuh.
Gula dijumpai di dalam aliran darah (disebut kadar gula darah) dan
berfungsi sebagai penyedia energi bagi tubuh dan seluruh sel-sel jaringan
tubuh. Gula setiap saat didistribusikan ke seluruh tubuh sebagai bahan
bakar yang digunakan dalam seluruh aktivitas hidup. Jika dalam kondisi
puasa sehingga tidak ada makanan yang masuk, maka cadangan gugusan
gula majemuk dalam hati akan dipecah dan dilepaskan ke dalam aliran
darah. Jika ternyata masih diperlukan tambahan gula, maka cadangan
kedua berupa lemak dan protein juga akan diuraikan menjadi glukosa
(Lanywati, 2001).
Nilai normal glukosa dalam darah adalah 3,5-5,5 mmol/L. (James,
Baker, & Swain, 2008). Dalam keadaan normal, kadar gula dalam darah
saat berpuasa berkisar antara 80 mg%-120 mg%, sedangkan satu jam
sesudah makan akan mencapai 170 mg%, dan dua jam sesudah makan
akan turun hingga mencapai 140 mg% (Lanywati, 2001).
2.3.2
Metabolisme
Metabolisme adalah segala proses reaksi kimia yang terjadi di
dalam makhluk hidup. Proses yang lengkap dan komplit sangat
terkoordinatif melibatkan banyak enzim didalamnya, sehingga terjadi
pertukaran bahan dan energy. Adapun metabolisme yang mempengaruhi
kadar gula darah yang terjadi didalam tubuh, antara lain yaitu :
1. Metabolisme Karbohidrat
Karbohidrat bertanggung jawab atas sebagian besar masuknya
makanan sehari-hari. Sebagian besar karbohidrat akan dirubah
menjadi lemak. Fungsi utama karbohidrat dalam metabolisme adalah
sebagai bahan bakar untuk oksidasi dan menyediakan energi untuk
proses-proses metabolism lainnya.
Karbohidrat dalam makanan yang utama adalah polimerpolimer hexosa dan yang penting adalah galaktosa , fruktosa , dan
glukosa. Kebanyakan monosakarida dalam tubuh berada dalam
bentuk D-isomer. Hasil yang utama dari metabolisme karbohidrat
yang terdapat dalam darah adalah gula.
Gula yang masuk akan mengalami fosforilasi di dalam sel
membentuk glukosa-6-fosfat, dibantu dengan enzim hexsokinase
sebagai katalisator. Dalam hati terdapat enzim lain yang disebut
glukokinase yang lebih spesifik terhadap gula, seperti halnya
hexsokinase akan meningkat kadarnya oleh insulin, dan berkurang
pada
saat
kelaparan
dan
diabetes.
Glukosa-6-fosfat
dapat
mempermudah
ketogenesis.
Hormon
ini
juga
dapat
menurunkan
pemasukkan gula oleh hati dan dapat menerunkan pengikatan insulin oleh
jaringan (Sunita Almatsier, 2003).
2.3.4
dinding sel.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Darah merupakan suatu cairan yang sangat penting bagi manusia karena
berfungsisebagai alat transportasi serta memiliki banyak kegunaan lainnya
untuk menunjang kehidupan. Tanpa darah yang cukup seseorang dapat
mengalami gangguan kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem yang tertutup
karena selalu beredar di dalam pembuluh darah saja. Peredaran darah pada
manusia juga disebut sistem peredaran darah ganda karena beredar ke seluruh
bagian tubuh serta melewati jantung sebanyak dua kali.
Hemoglobin merupakan komponen utama dari sel darah merah
(eritrosit) yang merupakan protein yang terkonjugasi, berfungsi untuk
menstranfer oksigen (O2) dan yang mengangkut karbondioksida (CO 2). Pada
orang dewasa massa erosit mengandung sekitar 600 g Hb yang dapat
membawa 800 ml O2 (Kiswari, 2014).
Gula darah, juga dikenal sebagai glukosa darah, adalah bahan bakar
tubuh yang memberi makan otak, sistem saraf, dan jaringan. Tubuh yang
sehat membuat glukosa tidak hanya dari karbohidrat yang dicerna, tetapi juga
dari protein dan lemak, dan tidak akan dapat berfungsi tanpa itu.
Mempertahankan kadar glukosa darah seimbang sangat penting untuk kinerja
sehari-hari tubuh.
3.2 Saran
Dengan selesainya makalah ini diharapkan agar para pembaca
khususnya
mahasiswa
Universitas
Kadiri
dapat
lebih
mengetahui
dan memahami tentang Darah Hemoglobin dan Gula Darah serta dapat
mengaplikasikannya dalam dunia kebidanan.
DAFTAR PUSTAKA
2007.
Hemoglobin.
Bersumber
dari:
Sanjaya.
2013.
Hemoglobin.
Scribd.
2013.
Gula
Darah.
Bersumber
dari:
Widiastuti.
2012.
Glukosa
Darah.
Bersumber
dari: