Anda di halaman 1dari 1

Nama

: Dhita Ariefta Prabaningtyas

NIM

: P1337434114021

Kelas

: Reguler A/Semester 3

Makul

: Pr. Phlebotomi

Kasus Kecelakaan di Laboratorium Beserta Cara Penanganan

Kasus :
Saat kegiatan praktikum di sebuah Laboratorium Kampus, terjadi keteledoran salah
seorang mahasiswi yang berumur 18 tahun ini, sebut saja dia DA, yang hampir
mengakibatkan mulutnya terbakar. Hal ini dikarenakan kelakuan DA yang sembrono
memipet reagen menggunakan mulut. Ketika praktikum saya sengaja berniat akan memipet
reagen dengan mulut, karena tidak sabar antri ball pipette yaitu alat bantu untuk memipet,
ujar DA.
Menurut kesaksian salah seorang teman se-praktikan, saat kejadian berlangsung
kondisi laboratorium tidak dijaga oleh seorang laboran maupun dosen. Menurut DA, dia tidak
tau bahwa sebelumnya bagian pangkal pipet tersebut sudah terkena reagen H 2SO4 2N. DA
menambahkan, ya, saya melakukan saat tidak ada dosen ditempat. Ketika hendak memipet
saya tidak mengelap bagian pangkal pipet, mulut terasa perih seketika saat mulut menempel
ke pipet, lantas saya tidak meneruskan memipet dan segera berlari ke kamar mandi untuk
berkumur-kumur dengan air yang banyak.
Sumber : http://dap4678.blogspot.co.id/2016/03/jangan-ditiru.html
Penanganan :

Segera cuci bagian luka dengan air sebanyak mungkin


Bila merasa sakit atau iritasi, segera lakukan pemeriksaan ke dokter

Kejadian ini ialah suatu akibat seseorang melanggar prosedur kerja di dalam
laboratorium. Terlebih lagi, adanya kesempatan yaitu saat tidak adanya pengawasan dosen
atau laboran. Alasan DA yaitu karena mengantri alat. Maka untuk kedepannya dapat
dilakukan tindakan sebagai berikut:

Bekerja di Laboratorium harus memakai Alat Pelindung Diri lengkap


Bekerja di Laboratorium harus sesuai dengan Standard Operational Procedure
Siapkan alat dan bahan yang lengkap
Selalu dalam pengawasan dosen maupun laboran

yang terpenting saat terjadi kecelakaan kerja, JANGAN PANIK maupun HISTERIS.

Anda mungkin juga menyukai