Anda di halaman 1dari 1

PENYEBAB DAN DAMPAK DARI KORUPSI

1. Korupsi transaktif.
Misal : kesepakatan dalam akreditasi rumah sakit. Badan akreditasi dapat uang lebih dan
pihak RS dapet akreditasi A.
Penyebab : pihak RS berambisa agar RS berakreditasi baik, Pihak RS memilih
menyogok/jalan cepat daripada bekerja keras, tidak ada kejujuran antar pihak.
Dampak : RS menjadi unit layanan yang tidak memuaskan, para pasien/pekerja tidak
difasilitasi dengan baik.
2. Korupsi yang memeras.
Misal: dokter meminta uang diam ke pasien atas kasus aborsi.
Penyebab : si dokter ingin menutupi tindakan kejinya hanya demi uang, si pasien ingin
menutupi aibnya dengan berbekal uang
Dampak : semakin marak kasus aborsi yang tidak terungkap, para dokter sudah tidak
menjalankan kewajibannya, banyak pasien aborsi.
3. Korupsi investif.
Misal: kita mendukung calon kepala puskesmas dengan harapan nanti kalau ia jadi
kepala puskesmas memberikan posisi/jabatan kepada kita.
Penyebab : rasa ambisi untuk mempunyai jabatan tinggi secara ilegal, mengambil
kesempatan dari seorang yang didukung
Dampak : Jabatan penting diisi orang yg tak semestinya, tata organisasi tidak stabil,
merosotnya kemajuan organisasi.
4. Korupsi perkerabatan atau nepotisme.
Misal, penerimaan calon analis kesehatan yang masih keluarga tanpa melalui prosedur
test yang benar.
Penyebab : rasa kekerabatan, rasa sayang terhadap orang yang dikenal, pelaku memiliki
akses mudah dalam melancarkan misinya
Dampak : terbuangnya calon pekerja yg lebih kompeten, kurangnya kompetensi
pelayanan kesehatan.
5. Korupsi defensif.
Wartawan diberi uang oleh dokter yang melakukan malpraktik, agar kasus tidak
diberitakan.
Penyebab : memiliki uang lebih untuk menutupi kesalahan, dokter salah dalam
mendiagnosa pasien
Dampak : jika kasus ditutupi maka pihak pasien dirugikan, tidak ada yang tanggung
jawab. Dokter akan semena-mena dalam praktik.
6. Korupsi otogenik.
Misal, Memanipulasi data/hasil pemeriksaan sampel pasien.
Penyebab : sampel tidak representatif, sampel tumpah, alat rusak, reagen kadaluarsa,
tidak ada kejujuran sama sekali
Dampak : kondisi pasien terancam, petugas lab tersebut menjadi lubang hitam apabila
tetap bekerja, menurunnya pelayanan kesehatan.
7. Korupsi dukungan.
Misal, Memecat orang yang dianggap mengganggu kepemimpinan.
Penyebab : egoisme si pelaku, memiliki jabatan tertinggi, berambisi ingin memimpin
suatu organisasi berulang-ulang periode
Dampak : tidak ada pergantian jabatan, monotonnya suatu progres organisasi, hilangnya
sosok kompeten.

Anda mungkin juga menyukai