Anda di halaman 1dari 7

Laporan Perjalanan Fieldtrip Geologi Daerah

Perbukitan Jiwo, Bayat, Yogyakarta

Dibuat Oleh :
Naufal Atha Putra
(15/385014/TK/43676)

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Field trip atau studi lapangan dilakukan untuk mengenal dan mempelajari lebih dalam
tentang batuan sedimen, batuan beku, dan batuan metamorf. Dalam field trip ini membahas
pelapukan, pelarutan, dan sedimentasi yang terjadi pada bermacam macam batuan pada
beberapa daerah di Bayat, Yogyakarta. Field trip dilakukan di Bayat karena disana terdapat
macam macam batuan yang tersingkap sehingga proses geologisnya mudah dipelajari.

B. Tujuan
Untuk mengetahui dan berinteraksi langsung dengan macam macam batuan hasil
dari proses geologis yang terjadi di alam serta apa yang menyebabkannya dilihat dari bentuk
batuan.

I.I Geomorfologi Regional


Geomorfologi Regional Pegunungan Selatan
Menurut zonasi fisiografi Van Bemmelen (1949), Geomorfologi Pegunungan Selatan
dibagi menjadi 4 macam yaitu :
1. Geomorfologi perbukitan karst atau batu gamping.
Terletak di daerah paling selatan Pegunungan Selatan, salah satunya di Pacitan.
2. Geomorfologi perbukitan lipatan
Terletak di daerah Ngawen dan sekitarnya. Dinamai perbukitan lipatan karena terdapat
banyak antiklin, sinklin dan homoklin di daerah tersebut.
3. Geomorfologi dataran tinggi
Terletak di bagian tengah daerah Pegunungan Selatan dimulai dari Gading hingga Semanu.
Daerah ini disusun oleh batu gamping berlapis yang pelapisannya relatif horisontal.
4. Geomorfologi dataran berteras
Terletak di sebagian daerah Ngawen hingga Wonogiri bagian selatan. Daerah ini terdiri atas
batuan berumur Kuarter ( kurang dari 2.6 juta tahun yang lalu ) seperti lempung hitam dan
tuff.

I.II Geologi Regional


Stratigrafi Pegunungan Selatan
Pegunungan Selatan Bagian Barat tersusun oleh batuan volkaniklastik yang sebagian
besar jumlahnya terbentuk karena deposisi gaya berat. Batuan tersebut relatif miring ke arah
selatan. Urutan stratigrafi penyusun Pegunungan Selatan Bagian Barat dari tua ke muda
adalah :
1. Formasi Wungkal-Gamping
Formasi Wungkal-Gamping tersusuni dari perselingan antara batu pasir dan batu lanau pada
bagian bagian bawah dan napal pasiran dan lensa batu gamping pada bagian atas.
2. Formasi Kebo Butak
Formasi ini terbentuk akibat pengendapan gaya berat batuan - batuan seperti konglomerat,
batu pasir, dan batu lempung. Pada bagian atas formasi ini disebut Butak dan bagian
bawahnya disebut Kebo.
2. Formasi Semilir
Formasi yang tersusun oleh batu pasir dan batu lanau yang ringan, tufan dan diselingi breksi.
3. Formasi Nglanggeran
Formasi yang tersusun dari breksi dan beberapa material volkanik lainnya. Sebagian besar
breksinya tersusun oleh bongkahan lava andesit yang mengalami breksiasi.
4. Formasi Sambipitu
Formasi yang tersusun oleh batu pasir yang berubah menjadi batu lanau atau batu lempung.
Batu pasir menunjukkan perubahan yang berbeda tergantung letaknya, pada bagian atas
batuan cenderung menjadi batu gamping dan pada bagian bawah menjadi batuan vulkanik.
5. Formasi Oyo Wonosari
Formasi ini terdiri dari batu gamping dan napal..
6. Endapan Kuarter
Formasi ini terdiri dari batuan sedimen yang sudah agak keras hingga yang masih lepas
seperti konglomerat.

Bab II Geomorfologi dan Geologi Bayat


Geomorfologi dan Geologi Bayat
Daerah Bayat terletak di sebelah timur kota Yogyakarta. Fisiografi Bayat dibagi
menjadi dua wilayah yaitu wilayah di sebelah utara Kampus Lapangan dan area di sebelah
selatan Kampus Lapangan yang merupakan wilayah Pegunungan .
Terdiri dari :
a. Perbukitan Jiwo
b. Daerah Jiwo Barat.
c. Daerah Jiwo Timur
d. Daerah Pegunungan selatan

II.I Geomorfologi dan Geologi Tiap Lokasi Pengamatan


Geomorfologi dan geologi lokasi pengamatan pertama dan kedua memiliki
geomorfologi dan geologi Perbukitan Jiwo Barat, tepatnya di daerah Gunung Kampak.
Gunung Kampak tersusun dari batuan gamping yang masif. Lokasi pengamatan pertama
tersusun dari batuan piroklastik yang memiliki komponen pencampur sehingga kenampakan
batuan memiliki tekstur yang kasar dan butiran yang besar sehingga perbedaan warna karena
material penyusun dapat dilihat dengan jelas tanpa alat bantu apapun.
Pada lokasi pengamatan pertama ditemukan beberapa proses geologis, diantaranya adalah :
1. Pelapukan Bola
Hal ini terjadi karena perbedaan material penyusun batuan dan perbedaan tingkat
erosi yang terjadi. Erosi yang terjadi pada bagian sudut batuan lebih besar karena mendapat
tekanan lebih sehingga pinggiran pinggiran batuan terlapuk lebih cepat daripada bagian
intinya. Pada batuan yang mengalami pelapukan bola dapat dijumpai bahwa batuan memiliki
lapisan lapisan, dimulai dari bagian luar yang terlapuk hingga bagian dalam yang masih
keras.

Sumber : Penulis
Kekar Gerus, Kekar Tarik dan Urat Karbonat
Kekar gerus dan kekar tarik terjadi pada batuan yang terkena gaya tarik ataupun gaya
dorong sehingga terbentuk kekar. Kekar gerus memiliki rekahan yang saling berpotongan
biasanya menyilang, hal ini dikarenakan gaya yang saling mendorong batuan. Sedangkan
kekar tarik biasanya berbentuk rekahan sejajar.
Urat karbonat terbentuk jika batuan yang mengandung karbonat sebagai komponen
penyusunnya terlarut dan terdeposisi pada kekar gerus ataupun kekar tarik, membentuk garis
putih menyilang ataupun sejajar dalam batuan tersebut.

Sumber : Penulis

Pada lokasi pengamatan kedua, daerah terdiri dari batuan karst serta kalsit hasil endapan
pelarutan batu gamping yang ada. Batu gamping di daerah tersebut tersusun secara horizontal
dilihat dari kenampakan lapisan sedimen yang tersingkap. Kalsit di daerah tersebut terbentuk

dari pelarutan batu gamping oleh air hujan sehingga unsur karbonat mengendap di celah
celah rekahan dan bereaksi bersama air hujan (H2O).

Sumber : Aditya Ajie F.M Photos

II.II Penggunaan Lahan dan Pemanfaatan Tiap Lokasi Pengamatan


Lokasi pengamatan pertama :
Lahan pada lokasi pertama digunakan sebagai pemukiman warga sekitar Gunung Kampak
dan di dekat lokasi pengamatan terdapat tambak yang dikelola oleh warga.
Lokasi pengamatan kedua :
Daerah tersebut merupakan daerah pertambangan batugamping dan kalsit. Terlihat adanya
kegiatan menambang oleh warga, hasil tambang, dan bekas galian tambang. Di daerah
tersebut juga memiliki akses jalan untuk mobil maupun truk.

II.III Aspek kebencanaan Tiap Lokasi Pengamatan


Lokasi pengamatan pertama :
Karena daerah tersebut menjadi pemukiman warga maka secara tidak langsung proses
penyerapan air ke tanah terganggu serta pengambilan kayu dan memiliki kemiringan lereng

yang cukup tinggi, daerah tersebut berpotensi terkena tanah longsor akibat erosi terus
menerus tanpa penghalang.

Lokasi pengamatan kedua :


Lokasi kedua pada daerah karst sehingga komponen pembentuk daerah berasal dari
batugamping. Di sekitar daerah tersebut juga terdapat pemukiman warga. Kalsit dan aktivitas
penambangan juga ditemukan di daerah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa rembesan air
hujan sudah terus menerus terjadi dan penggalian batugamping. Oleh karena hal tersebut,
sinkhole atau amblesan tanah dapat terjadi dengan mudah karena penggunaan air tanah di
daerah karst, adanya goa bawah tanah, serta penipisan tanah karena aktivitas tambang.

Bab III Kesimpulan


Jadi, struktur geologis daerah Bayat terseusun oleh karbonat sebagai komponen utamanya.
Daerah tersebut memiliki hasil tambang dan perairan yang dapat memakmurkan daerah
tersebut namun, dilain sisi memiliki resiko tanah longsor dan amblesan tanah yang cukup
besar.

Bab IV Daftar Pustaka


1. Ayuevioctavionadhani.blogspot.co.id/2014/10/geologi-regional-pegunungan-selatani.html
2. Http://cah2selo.blogspot.co.id/2015/03/geologi-regional-pegunungan-selatan.html
3. Van Bemmelen, R. W., 1970, The Geologi of Indonsia, vol. 1A, General Geologi of
Indonesia and Adjacent Archipelagoes, 2nd edition, Martinus Nijhoff, the haque.

Anda mungkin juga menyukai

  • Alat
    Alat
    Dokumen7 halaman
    Alat
    Aditya Ajie
    Belum ada peringkat
  • Normalisasi
    Normalisasi
    Dokumen5 halaman
    Normalisasi
    Aditya Ajie
    Belum ada peringkat
  • WV 1
    WV 1
    Dokumen4 halaman
    WV 1
    Aditya Ajie
    Belum ada peringkat
  • Listrik Mekanik
    Listrik Mekanik
    Dokumen7 halaman
    Listrik Mekanik
    Aditya Ajie
    Belum ada peringkat
  • Geo
    Geo
    Dokumen11 halaman
    Geo
    Aditya Ajie
    Belum ada peringkat
  • Zat NAPZA
    Zat NAPZA
    Dokumen14 halaman
    Zat NAPZA
    Aditya Ajie
    Belum ada peringkat