Anda di halaman 1dari 14

HEWAN

LABORATORIUM
(KELINCI)

Disusun Oleh :
Renaldi Lintang Dwi

155130100111059

Ahlia Ummul Maslakah 155130101111007


Fidia Hestikasari
Hasan Ashari
Aulia Azka S.K

155130101111064
155130101111065
155130101111067

Penelitian
Kegiatan yang dilakukan berdasarkan kaidah dan metode ilmiah secara

sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan dari


subjek terkait, dengan pemahaman teori dan pembuktian asumsi
dan/atau hipotesis.
Penelitian kesehatan meliputi
-penelitian biomedik,
-epidemiologi,
-sosial,
-serta perilaku.
Dapat dilakukan secara in vitro, memakai model matematik,
Dapat dilakukan secara in vivo seperti galur sel dan biakan jaringan,
jika hasil penelitian akan dimanfaatkan untuk manusia.
Hewan percobaan dalam penelitian disebut sebagai semi final test tube.

Hewan Coba
a/ setiap hewan yang dipergunakan pada sebuah

penelitian biologis dan biomedis yang dipilih berdasarkan


syarat atau standar dasar yang diperlukan dalam penelitian
tersebut.

Kelinci
a/ hewan percobaan yang dapat hidup dalam

lingkungan yang bervariasi (di padang pasir,


daerah tropis, daerah subtropis), namun kelinci
berkembang paling baik pada iklim sedang.
Kelinci berasal dari Eropa dan sekarang kelinci
liar dapat ditemukan di Amerika, Australia, dan
Selandia Baru.
Kelinci liar tinggal di dalam lubang-lubang
tanah dan sekarang terdapat kurang lebih 92
bangsa dan galur kelinci.

Kelinci termasuk hewan herbivora adaptif dan

mempunyai sistema digesti khusus yang


ditandai dengan terbentuknya sekum yang
panjang (sacculus rotundus) yang berisi
jaringan limphatik.
Kelinci memiliki tingkah laku yang khas yang
disebut coprophagy yaitu memakan tinjanya
sendiri.
Bangsa kelinci yang sering dijadikan hewan
coba adalah Nee Zealand White ( BB kurang
lebih 3 kg), California, Lops, dan Dutch Belted
(BB kurang dari 2 kg).

Pemeliharaan Kelinci
Kandang
Makanan
Pemberian tanda

Cara Handling Kelinci

Penyakit Pada Kelinci


1. Pasteurollosis (Haemorrhagic Septicaemia)
Penyebab:Pasteurella multocida
Penularan: sangat menular, menyebar secara langsung atau
tidak langsung
Gejala: keluar eksudat encer atau nanah dari hidung dan mata,
bulu kaki (terutama sekeliling kuku) kusut dan terdapat eksudat
kering. Bersin dan batuk serta menimbulkan kematianbila
sembuh menjadi karier, dalam bentuk akutmati mendadak
Pemeriksaan pasca mati: radang akut sampai kronik pada
selaput lendir sistem pernafasan dan paruparu.
Pengendalian: jarang berhasilhewan dibinasakan atau
semua kandang dan peralatan di sterilkan
Pasteurellosis bersifat zoonosis

2. Tyzzer
Penyebab:Bacillus piliformis
Diagnosis: ditemukanB. piliformisdi daerah nekrosis hati,

jantung, coecum
Gejala: diare profu, dehidrasi cepat, mortalitas tinggi dan
cepat (90%), kematian 12 48 jam setelah terlihat diare
Pemeriksaan pasca mati: nekrosis mukosa ileum (distal),
coecum colon (proximal), hemoragi coecum, nekrosis hati dan
jantung
Penularan: kelinci sakit dapat bersifat Carrier/subklinis,
organisme masuk dari feses dan infeksi terjadi bila kelinci lain
menelan spora
Pengendalian: menejemen baik, kurangi stres saat menyusui,
kontrol temperatur, kurangi over crowding dalam kandang,
sanitasi yang baik

3. Mucoid Enteropathy (ME)= Rabbit Diarrhea Complex


Penyebab: Tidak jelas, multifaktor dan komplek
Gejala: biasa terjadi pada kelinci muda umur 7

10 minggu, terlihat gejala gajalaenteritic (diare


profuse dan cair, konstipasi, bloat atau timbunan
gas dan cairan dalam usus), mucoid enteritis,
mucoid diare, hypoamylasemia
Pemeriksaan pasca mati: coecum isi kering dan
gas, lambung dan usus berisi gas dan cairan,
colon (usus besar)lendir
Pengobatan: tidak ada yang efektif, antibiotika
(hanya untuk atasi infeksi sekunder)

Penelitian -> 5F (Freedom)


-bebas dari rasa lapar dan haus,
-bebas dari rasa tidak nyaman,
-bebas dari rasa nyeri, trauma, dan
penyakit,
-bebas dari ketakutan dan stress jangka
panjang,
-bebas mengekspresikan tingkah
laku alami,
diberikan ruang dan fasilitas
yang sesuai (pengayaan lingkungan yang
sesuai)

Kesimpulan
Hewan percobaan adalah setiap hewan yang

dipergunakan pada sebuah penelitian biologis


dan biomedis yang dipilih berdasarkan syarat
atau standar dasar yang diperlukan dalam
penelitian tersebut.
Peneliti yang akan memanfaatkan hewan
percobaan pada penelitian kesehatan harus
mengkaji kelayakan dan alasan pemanfaatan
hewan dengan mempertimbangkan
penderitaan yang akan dialami oleh hewan
percobaan dan manfaat yang akan diperoleh
untuk manusia.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai