BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Pegertian Demokrasi
Demokrasi adalah Din (Agama) kafir yang bidah dan status para penganutnya
adalah antara menjadi rabb-rabb (orang-orang yang dipertuhankan) yang berfungsi (berperan)
sebagai pembuat syariat dan menjadi pengikut-pengikut yang beribadah kepada rabb-rabb
tersebut
Ketahuilah bahwasanya asal istilah keji demokrasi adalah dari bahasa yunani,
bukan dari bahasa arab. Ini adalah kata majemuk dari dua kata: demos, yang berarti rakyat
dan kratos, yang berarti pemerintahan, kekuasaan, atau hukum. Dengan demikian arti dari
istilah demokrasi adalah pemerintahan rakyat, atau kekuasaan rakyat, atau hukum rakyat.
Menurut para penganutnya, ini merupakan ciri yang paling menonjol di dalam demokrasi.
Atas dasar itu pula, mereka senantiasa memuja-mujanya. Padahal, wahai saudaraku ia adalah
ciri yang paling prinsipil di dalam kekafiran, kesyirikan, dan kebathilan. Ia sangat berlawanan
dan bertentangan dengan dinul Islam dan millatut tauhid.
Ini karena sekulerisme adalah ideologi kafir yang bertujuan untuk menyingkirkan din
dari kehidupan atau memisahkan din dari negara dan kekuasaan. Demokrasi bukanlah
kekuasaan Alloh yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. Sebagaimana yang engkau lihat,
demokrasi itu tidak menaruh sedikit pun nilai terhadap syariat Alloh Azza wa jalla.
Oleh karena itu, seandainya seluruh rakyat mengatakan kepada thaghut atau kepada
rabb-rabb (tuhan-tuhan) yang ada di dalam demokrasi, kami ingin berhukum dengan apa
yang diturunkan Alloh. Tidak ada seorang pun yang berhak menetapkan undang-undang, baik
itu rakyat atau orang-orang yang mewakilinya di dewan perwakilan rakyat atau penguasa.
Kami pun ingin menjalankan hukum Alloh terhadap orang yang murtad, berzina, mencuri,
dan orang yang minum khamr,Dan kami ingin mewajibkan kepada perempuan untuk
memakai hijab, menjaga kehormatannya, dan melarangnya untuk tabarruj (menampakkan
perhiasan), telanjang, berbuat kotor, jahat, zina, liwath (homoseks), dan perbuatan-perbuatan
keji yang lain.!! Tentu, dengan serta merta, mereka (thaghut atau kepada rabb-rabb
demokrasi) akan menjawab: Ini bertentangan dengan din kebebasan demokrasi.
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
dan
hati-hatilah
kepada
mereka
kalau
sampai
mereka
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
dibangun
di
atas
prinsip
kebebasan
berekspresi
dan
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
menghadapi berbagai gangguan dan hambatan yang berasl dari dalam negeri.
Kemelut yang terjadi sangat menghambat upaya negara untuk mengisi kemerdekaan
dengan kegiatan yang dapat memakmurkan rakyat dan mewujudkan ketentraman
serta kedamaian di Indonesia. Pergolakan di beberapa daerah itu antara lain, yaitu
Pemberontakan APRA, Andi Azis, RMS, PRRI, dan Permesta.
2.1.1. Peristiwa APRA di Bandung
Salah satu bunyi kesepakatan KMB menyatakan bahwa KNIL dibubarkan dan
selanjutnya bekas anggota KNIL yang masih berkeiniginan menjadi anggota angkatan
perang diwajibkan bergabung dengan Angkatan Peran Republik Indonesia Serikat
(APRIS). Namun, pada kenyatannya pembentukan APRIS telah menimbulkan
ketegangan ketegangan yang berakhir dengan pertumpahan darah. Di kalangan TNI
sendiri ada keengganan bergabung dengan bekas KNIL. Sebaliknya bekas anggota
KNIL menuntut agar kesatuan kesatuannya ditetapkan sebagai angkatan perang
negara bagian.
Di Bandung, bekas anggota KNIL yang tidak mau bergabung dengan APRIS
membentuk organisasi Angkatan Perang Ratu Adil ( APRA ) yang dipimpin
Raymond Westerling, bekas perwira Belanda. APRA menuntut agar organisasinya
diakui tapi tidak digubris oleh pemerintah. Oleh karena itu maka pada 23 Januari
1950 APRA melancarkan serangan terhadap kota Bandung. Mereka membunuh tiap
anggota TNI yang dijumpainya dan berhasil menduduki markas staf divisi Siliwangi
setelah membunuh 15 orang regu jaganya termasuk Letkol Lembong.
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
10
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
11
kewibawaan
moral
pemerintah
dalam
hal
ini
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
12
b.
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
13
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
14
konstituante mengadakan reses yang ternyata untuk selamanya untuk mencegah akses
akses yang membahayakan negara, pada 3 Juni 1959 pemerintah mengeluarkan
peraturan yang melarang kegiatan kegiatan politik. Selanjutnya, rakyat yang
menyadari perlunya menjaga keselamatan negara segera melakukan pawai, rapat
umum dan demonstrasi dan penyerahan petisi. Rakyat menuntut kepada pemerintah
untuk melaksanakan kembali UUD 1945.
2.6.
Pembubaran kosntituante
b.
c.
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
15
KESIMPULAN
Peristiwa peristiwa Penting pada Awal Pelaksanaan Demokrasi Liberal di
Indonesia antara lain:
1. Peristiwa APRA
2. Peristiwa Andi Azis
3. Peristiwa RMS
4. Peristiwa PRRI
5. Peristiwa Permesta
Kehidupan Politik dan Pemerintahan pada Masa Demokrasi Liberal meliputi:
1. Pemberlakuan Sistem Kabinet Parlementer
2. Pemilihan Umum I
3. Upaya Konstituante menyusun UUD
4. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
MAKALAH DEMOKRASI
Fitrazuiz Chaniago
05.01.051
16