Anda di halaman 1dari 16

PETROLOGI

PETROLOGI adalah ilmu yang


mempelajari batuan pembentuk
kulit bumi, yang mencankup
mengenai
cara
terjadinya,
komposisi, klasifikasi batuan
dan hubungan dengan prosesproses dan sejarah geologinya.
BATUAN didefenisikan sebagai
semua bahan yang menyusun
kerak bumi dan merupakan
suatu
agregat
(kumpulan)
mineral-mineral
yang
telah
menghablur.

BATUAN
sebagai agregat mineral-mineral pembentuk kulit bumi
(Lithosfer) SECARA GENESA DAPAT DIKELOMPOKKAN
DALAM TIGA JENIS BATUAN :

1. BATUAN BEKU (Igneous Rock), adalah kumpulan


interlocking agregat mineral-mineral silikat hasil
magma yang mendingin (Walter T. Huang, 1962).
2. BATUAN SEDIMEN (Sedimentary Rock), adalah
batuan hasil lithifikasi bahan rombakan batuan hasil
denudasi atau hasil reaksi kimia maupun hasil
kegiatan organisme (Pettjhon, 1964).
3. BATUAN METAMORF (Metamorphic Rock), adalah
batuan yang berasal dari suatu batuan induk yang
mengalmi perubahan tekstur dan komposisi mineral
pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi
fisika (tekanan, temperatur atau tekanan dan
temperatur) (HGF. Winkler, 1967, 1979).

BATUAN BEKU
atau IGNEOUS ROCK adalah batuan yang terbentuk dari
proses pembekuan magma di bawah permukaan bumi atau
hasil pembekuan lava di permukaan bumi.
MAGMA adalah cairan atau larutan silikat pijar yang
terbentuk secara alami bersifat mobil, bersuhu antara 9000
12000C atau lebih dan berasal dari kerak bumi bagian
bawah atau selubung bumi bagian atas (lihat F.F. Grouis,
1947, Turner dan Verhoogen, 1960, H. Williams, 1962).

KOMPOSISI KIMIA MAGMA :


Senyawa NON VOLATIL, merupakan SENYAWA OKSIDA dalam
magma, jumlahnya sekitar 99 % (Mayor Elemen) terdiri dari SiO2,
Al2O3, FeO, MnO, CaO, Na2O, K2O, TiO2, P2O5.
Senyawa VOLATIL yang banyak pengaruhnya terhadap magma,
terdiri dari FRAKSI GAS, seperti CH4, CO2, HCl, H2S, SO2 dsb.
Unsur lain yang disebut UNSUR JEJAK (Trace Element),
merupakan Minor Element seperti Rb, Ba, Sr, Ni, Co, V, Li, Cr, S
dan Pb.

KRISTALISASI MINERAL PEMBENTUK


BATUAN BEKU

PENGGOLONGAN BATUAN BEKU


1.

Genetik Batuan

a. Batuan Beku Intrusif


adalah batuan beku yang terbentuk dibawah permukaan
bumi, sering juga disebut batuan beku dalam atau batuan
beku plutonik.

b. Batuan Beku Ekstrusif


adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung
dipermukaan bumi.
2.

Senyawa Kimia
Didasarkan pada kandungan oksida tertentu dalam batuan
seperti kandungan silika dan kandungan mineral mafik (Thorpe &
Brown, 1985).

3.

Susunan Mineralogi
Klasifikasi yang didasarkan atas mineralogi dan tekstur akan
dapat mencerminkan sejarah pembentukan batuan dari pada
atas dasar kimia. Tekstur batuan beku menggambarkan keadaan
yang mempengaruhi pembentukan batuan itu sendiri.

STRUKTUR TUBUH BATUAN BEKU INTRUSIF


Diskordan
Konkordan

DISKORDAN
adalah struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di
sekitarnya :
1. BATHOLIT, yaitu tubuh batuan yang memiliki ukuran yang sangat
besar yaitu > 100 km2 dan membeku pada kedalaman yang besar.
2. STOCK, seperti batholit, bentuknya tidak beraturan dan dimensinya
lebih kecil dibandingkan dengan batholit, tidak lebih dari 10 km2.
Stock merupakan penyerta suatu tubuh batholit atau bagian atas
batholit.
3. DYKE, disebut juga gang, merupakan salah satu badan intrusi yang
dibandingkan dengan batholit, berdimensi kecil. Bentuknya tabular,
sebagai lembaran yang kedua sisinya sejajar, memotong struktur
(perlapisan) batuan yang diterobosnya.

4. VOLKANIC NECK, adalah pipa gunung api di bawah kawah yang


mengalirkan magma ke kepundan. Kemudaia setelah batuan yang
menutupi di sekitarnya tererosi, maka batuan beku yang bentuknya
kurang lebih silindris dan menonjol dari topografi disekitarnya.

KONKORDAN
adalah struktur tubuh batuan beku yang memotong lapisan batuan di
sekitarnya :
1. SILL, adalah intrusi batuan beku yang sejajar terhadap perlapisan
batuan yang diterobosnya. Berbentuk tabular dan sisi-sisinya
sejajar.
2. LAKOLIT, sejenis dengan sill. Yang membedakan adalah bentuk
bagian atasnya, batuan yang diterobosnya melengkung atau
cembung ke atas, membentuk kubah landai. Sedangkan, bagian
bawahnya mirip dengan sill.
3. LOPOLIT, bentuknya mirip dengan lakolit hanya saja bagian atas
dan bawahnya cekung ke atas.

KLASIFIKASI BATUAN BEKU


BERDASARKAN KIMIAWI

C.J. Hughes, 1962 , membagi kedalam


empat golongan :
1. Batuan beku asam, bila batuan beku tersebut
mengandung lebih 66% SiO2.
Contoh batuan ini Granit dan Rhyolit.
2. Batuan beku mengenah atau intermediate, bila
batuan tersebut mengandung 52% - 66% SiO2.
Contoh batuan ini Diorit dan Andesit.
3. Batuan beku basa, bila batuan beku tersebut
mengandung 45% - 52% SiO2.
Contoh batuan ini Gabro dan Basalt.
4. Batuan beku ultra basa, bila batuan tersebut
mengandung kurang dari 45% SiO2.
Contoh batuan tersebut adalah Peridorit dan Durit

KLASIFIKASI BATUAN BEKU


BERDASARKAN MINERALLOGI

S.J. Shand, 19643 membagi kedalam empat golongan :


Leucrocatic rock,
mengandung 30% mineral mafic.
Mesocratic rock,
mengandung 30% - 60% mineral mafic.
Melanocratic rock, mengandung 60% - 90% mineral mafic.
Hipermolanuc rock, mengandung lebih 90 % mineral mafic.

KOMPOSISI MINERAL
BATUAN BEKU
Walter T. Huang, 1962, komposisi mineral dikelompokkan :

A. MINERAL UTAMA
Mineral-mineral ini terbentuk langsung dari kristelisasi magma dan kehadirannya
sangat menentukan dalam penanaman batuan.
Berdasarkan warna dan densitas dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. MINERAL FELSIC (berwarna terang dengan densitas rata-rata 2,5-2,7) :
Kwarsa (SiO2)
Kelompok felspar, terdiri dari seri felspar alkali (K,Na)AlSl3O8. seri
felspar alkali terdiri dari sanidin,orthoklas, anorthoklas, adulari, dan
mikrolin. Seri plagioklas terdiri dari albit, oligoklas, andesin,
labradorit, Bitownit dan anortit
Kelompok felsparatoid (Na, K Alumina silika), terdiri dari nefelin,
sodalit, leusit.
2. MINERAL MAFIC (mineral feromagnisia dengan warna gelap dan densitas
rata-rata 3,0-3,6), yaitu :
Kelompok Olivin, terdiri dari Fayalite dan Forsterite.
Kelompok pirokson, terdiri dari Entalite, Hiperstein, Augit, Pigionit,
Diosid
Kelompok mika, terdiri dari Biotite, Muscovite, Plogopit
Kelompok Ampibhole, terdiri sari Anthofilit, Cumingtonit, Homblende,
Rieberkit, Tromolit Aktinolit, Glaucofan, dll.

B. MINERAL SEKUNDER
Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari
hasil pelapukan reaksi hidrothemal maupun hasil metaforsisma
terhadap mineral-mineral utama. Dengan demikian mineral-mineral
ini tak ada hubunganya dengan pembekuan magma (non
pirogenetik).
Mineral sekunder terdiri dari :
1. Kelompok kalsit (kalsit, dolomit, magnesit, siderit) dapat
terbentuk dari hasil ubahan mineral plagioklas.
2. Kelompok serpentin (antigorit krisotil), umumnya terbentuk dari
hasil ubahan mineral mafic (terutama kelompok olivin da
pirokson).
3. Kelompok klorit (proklor, penin, talk), umumnya terbentuk dari
hasil ubahan mineral plagioklas.
4. Kelompok sericit sebagai ubahan mineral plagioklas.
5. Kelompok kaulin (Kaolin, Hallosyte), umumnya ditemukan sebagai
hasil pelapukan batuan beku.

C. MINERAL TAMBAHAN (ACCESORY MINERAL)

Merupakan
mineral-mineral
yang
terbentuk
pada
kristalisasi magma, umumnya dalam jumlah sedikit. Apabila
hadir dalam jumlah cukup banyak tetap tidak
mempengariuhi penamaan batuan, tetapi hal ini
mempunyai nilai ekonomis.
Termasuk dalam golongan ini antara lain : Hematit, Kromit,
Rutile, Apatit, Muscovit, Magnetit, Zeolite, dll.

Anda mungkin juga menyukai