Anda di halaman 1dari 4

Peralihan Meiosis ke Mitosis

Tidak ada pembelahan meiosis kedua, osd1 mutan menghasilkan frekuensi tinggi dari
diploid jantan, dan hametophytes betina yang menghasilkan tatraploid setelah
pembuahan. Namun, fenomena ini berbeda dengan apomeiosis dalam gamet yang
secara genetik dihasilkan oleh tanaman yang berbeda induk. Pembelahan meiosis
pertama digantikan dengan pembelahan mitosis, diikuti oleh pembelahan kedua yang
tidak seimbang yang mengarah ke spora yang tidak seimbang dan sterilitas. Dihasilkan
tiga muatan osd1/Atrec8/Atspo11-1, dan menyatakan bahwa fenotip apomeiosis benarbenar digantikam oleh mitosis. Ini dikarenakan mutasi Atspo11-1 dan Atrec8 yang
menyebabkan pembelahan pertama pada meiosis-mitosis, dan mutasi osd1 berperan
mencegah pembelahan kedua. Oleh karena itu, mutasi osd1 ditekan dengan sterilitas
fenotip dari Atspo11-1/Atrec8. Pengamatan prilaku kromosom selama meiosis jantan dan
betina mengungkapkan pembelahan mitosis sebagai berikut : Sepuluh univalent
disatukan pada metaphase dan adik chromatids dipisahkan pada anafase.

Pembelahan mitosis seperti bukan meiosis pada tumbuhan MIME


Keturunan dari tumbuhan MiMe adalah sistematis tetraploid (n=24), silang balik antara
diploid tumbuhan MiMe dan tipe tanaman liar yang dihasilkan tanaman triploid terlepas
dari apakah jantan (n=24) atau betina (n=67) MiMe gamet digunakan, menunjukkan
bahwa pembelahan mitosis ini memberikan fungsi sebagai diploid gamet. Semua gamet
(jantan dan betina), diuji sama seperti dijelaskan diatas dipertahankan heterosigositas
pohon induk untuk setiap genetik yang diuji
dan dengan demikian secara genetik identik dengan pohon induk . Hasil ini
mengkonfirmasi bahwa tanaman MIME menjalani pembelahan mitosis seperti bukan
sebuah pembelahan meiosis normal, tanpa mempengaruhi proses seksual.

Ketika meiosis digantikan oleh


mitosis, ploidi diharapkan dua kali
lipat di setiap generasi. Pada setiap
generasi, diperoleh tetraploid ( 4n ,
20 kromosom , n = 26 ) dan octoploid ( 8N , 40 kromosom , n = 33 ).

Penggandaan dari ploidi pada setiap generasi MiMe

Meiosis jantan pada 2n, 4n, dan 8n tanaman MiMe


Kesuburan turun dari 25 6 biji / buah pada tanaman 2n dan 19 4 pada tanaman 4n
dan < 0,1 pada tanaman 8n. Penyelidikan lebih lanjut akan diperlukan untuk memahami
penyebab berkurangnya kesuburan ini dikaitkan dengan tingkat ploidi tinggi.

Selama mitosis pada sel diploid, kromosom mereplikasi dan adik kromatid memisahkan
diri menghasilkan sel anak yang diploid dan genetik identik dengan sel awal. Selama
meiosis, melakukan dua putaran kromosom segregasi mengikuti putaran tunggal
replikasi. Pada pembelahan satu, kromosom homolog bergabung kembali dan
dipisahkan. Meiosis II lebih mirip dengan mitosis, sehingga terjadi pemerataan adik
kromatid. Spora yang diperoleh dengan demikian haploid dan membawa informasi
genetik digabungkan. Dalam mutan osd1, meiosis II dilewati menimbulkan spora diploid
dan gamet dengan informasi genetik digabungkan. Ganda Atspo11-1 / Atrec8 mengalami
pembelahan mitosis tidak normal seperti pembelahan meiosis, diikuti oleh pembelahan
dua yang tidak seimbang menyebabkan spora tidak seimbang dan sterilitas. Di tiga osd1
/ Atspo11-1 / Atrec8, kehadiran Atspo11-1 dan Atrec8 mutasi menyebabkan mitoticlike
sebuah pembelahan meiosis pertama, dan adanya mutasi osd1 mencegah pembelahan
meiosis kedua darpat terjadi. Jadi meiosis diganti oleh
pembelahan mitosis. Spora dan gamet yang diperoleh secara genetik identik dengan sel
awal.

Anda mungkin juga menyukai