Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH MENGGAMBAR TEKNIK

KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN DAN TOLERANSI

DISUSUN OLEH :
NAMA

: AAN BUDI SUSANTO

NIM

: 141331074

JURUSAN : TEKNIK MESIN (D3)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA 2O15

KATA PENGANTAR

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini memang sudah


menjadi barang yang tentu dan akan diikuti selalu dengan perubahan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan. Demikian juga dalam teknik mesin tidak
ketinggalan di dalam pembaharuan dan penyempurnaan.
Menggambar Mesin adalah ilmu pendukung dalam teknik mesin dan teknik
lainnya sehingga ilmu inipun mengalami perubahan perubahan. Dalam tugas yang
saya tulis ini menjelaskan cara menentukan penempatan ukuran ukuran benda dan
menentukan toleransinya.
Tugas ini saya tulis berdasarkan referensi referensi yang saya dapatkan.
Semoga tugas yang saya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah pengetahuan. Sungguh tugas ini juga masih jauh dari sempurna, maka
dari itu demi kesempurnaan buku ini saran dan kritik teramatlah saya butuhkan dari
pembaca.
Terimakasih

Yogyakarta, 9 Juni 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................1
DAFTAR ISI...............................................................................................................2
BAB I : KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN.....................................3
1.1 PENGERTIAN..............................................................................................3
1.2 KEKASARAN...............................................................................................3
1.3 LAY ................................................................................................................6
1.4 KONTAK AREA ..........................................................................................7
1.5 PROSEDUR PRODUKSI ............................................................................8
1.6 LAMBANG KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN................9
BAB II : TOLERANSI.............................................................................................11
2.1 PENGERTIAN.............................................................................................11
2.2 ANGKA-ANGKA PADA TOLERANSI....................................................12
2.3 HURUF PADA TOLERANSI.....................................................................13
2.4 MACAM-MACAM TOLERANSI.............................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................21

BAB I
KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN
1.1 PENGERTIAN
Menurut ISO 1302 1978 yang dimaksud dengan kekasaran permukaan adalah
penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil. Definisi ini digunakan
untuk menentukan harga dari rata-rata kekasaran permukaan.
1.2 KEKASARAN
Semua permukaan yang halus memiliki beberapa puncak kecil dan leys val
disebabkan oleh operasi mesin pemotong. Ini penyimpangan permukaan tinely spasi

disebut ness kasar

(Gambar. 16-

10)
Kekasaran-tinggi
kekasaran-tingginya rata-rata hitung dari deviasi kekasaran dan diukur dalam
mikro inci. Jarak yang diukur adalah variasi dari punggung ke lembah di cut tanda
(Gbr. 16-11). Nilai Peringkat ditempatkan pada simbol finish menunjukkan nilai
maksimum. dan setiap nilai yang lebih rendah dapat diterima. Spesifikasi maksimum
dan nilai-nilai min ibu menunjukkan kisaran yang diizinkan diizinkan (Gbr. 16-12).

Recom kekasaran-tinggi nilai-nilai kekasaran diperbaiki ditunjukkan pada Figure 16-

13
Kekasaran-lebar
Kekasaran lebar tergantung pada mesin, memotong- Jarak kekasaran-lebar adalah
alat ting, dan pakan. Kekasaran-lebar sejajar dengan permukaan nominal dan diukur
pada (Gambar 16-14) Setiap nilai yang lebih rendah dapat diterima,

Kekasaran-lebar cutoff

Jarak digunakan untuk mencari deviasi rata hitung disebut kekasaran lebar cutoff
(Gambar 16-15). Hal ini diukur dalam inci. Ketika tidak ada nilai yang ditampilkan,
jarak sekitar 0.030 inci diasumsikan

Ada 3 parameter yang digunakan untuk menentukan kekasarna permukaan, yakni


1. Ra adalah penyimpangan rata-rata dari garis rata-rata profil
2. Rz adalah ketidak rataan ketinggian pada sepuluh titik
3. Rmax adalah ketidak rataan ketinggian maksimun
Lambang parameter-parameter untuk menentukan kekasaran permukaan

Ra adalah penyimpangan rata-rata dari garis rata-rata profil

Rz adalah ketidakrataan ketinggian pada sepuluh titik

Rmax adalah ketidak rataan ketinggian maksimun

1.3 LAY
Lay adalah arah utama dari pola permukaan yang dibuat oleh tanda alat mesin. Tujuh
simbol diberikan untuk pola awam yang dihasilkan oleh proses yang berbeda
(Gambar. 16-20). manufaktur

1.4 KONTAK AREA


Untuk kualitas desain, desainer dapat menentukan jumlah bidang kontak dengan
wajah kawin lainnya. Fungsi dan daya tahan bagian kawin tergantung pada kehalusan
permukaan mereka. Jumlah bidang kontak ditentukan dengan nilai persen. Nilai-nilai

khas 50%, 75%, dan 90% (Gambar. 16-21).

1.5 PROSEDUR PRODUKSI


Untuk menentukan permukaan akhir yang tepat dari bagian mesin, desainer harus
mengetahui berhasil peralatan mampu dan jenis kualitas permukaan setiap mesin
menghasilkan (Gbr. 16-23). Permukaan akhir yang ditinggalkan oleh peralatan
dikendalikan oleh manufaktur
1. Jenis mesin
2. Kecepatan potong
9

3. kecepatan Pakan
4. Kondisi pemotongan alat
5. Jenis material yang dipotong
6. Jenis pendingin
7. Jenis permukaan abrasive
1.6 LAMBANG KONFIGURASI KEKASARAN PERMUKAAN

Setiap permukaan dari benda kerja yang telah mengalami proses


permesinan, baik itu proses pembubutan,penyekrapan, pengefraisan, akan
mengalami kekasaran permukaan dimana untuk besarnya di nyatakan dalam huruf
N, dari N 1 yang paling halus sampai N 12 yang paling kasar dengan arah bekas
pengerjaan yang tertentu dengan simbol tertentu pula,dari hal tersebut diatas dapat
ditentukan nilai kekasaran permukaan pada level tertentu, apakah benda kerja
tersebut mengkilap,halus, maupun kasar Simbol arah pengerjaan

10

Untuk bagian perencanaan kerja,bagian perhitungan biaya, maupun


operator,harus mengetahui tingkat kekasaran permukaan, yang harus dicapai pada
benda kerja, hal ini dimaksudkan untuk menentukan nilai jual dari benda kerja
(produk) yang akan di jual di pasaran, sehingga bisa di hasilkan nilai tambah bagi
perusahaan yang membuat.

11

BAB II
TOLERANSI
2.1 PENGERTIAN
Toleransi adalah suatu penyimpangan ukuran yang diperbolehkan atau
diizinkan. Oleh karena itu, benda yang dibuat dengan memakai toleransi masih dapat
dipasang atau disusun. Bagian bagian atu peralatan dari suatu mesin yang dibuat oleh
operator atau pekerja dalam suatu perusahaan, dikerjakan dengan ukuran ukuran
yang bertoleransi. Dalam pemesinan, satu bagian dengan bagian lain yang dikerjakan
harus bisa dipasang dengan mudah. Oleh karena itu harus ada standar ukuran yang
harus dipenuhi dan dipatuhi sebagai pedoman dalam mengerjakan.

12

Gb kedudukan Daerah Toleransi Poros dan Lubang


Gambar tersebut menunjukan diagram daerah toleransi poros dan lubang.
Garis 0 adalah garis batas dasar yang diarsir menunjukan daerah toleransi lubang.
Dibawah garis dasar pada daerah yang diarsir adalah daerah toleransi poros. Bila
ukuran poros minimum dan lubang maksimum maka kelonggarannya adalah
maksimum. Bila ukuran poros maksimum dan lubang minimum maka akan terjadi
kelonggaran minimum.
Pada prinsipnya pembatasan pembatasan ukuran dalam toleransi poros dan
lubang ditunjukan pada gambar berikut.

13

Gb Batasan Ukuran dan Toleransi Poros dan Lubang


2.2 ANGKA-ANGKA PADA TOLERANSI
Angka angka pada toleransi menunjukan kualitas toleransi, kualitas toleransi
tergantung ketelitiannya. Angka kualitas ini ditunjukan dari angka 1 sampai dengan
16. Besarnya toleransi tidak hanya tergantung dari kualitas, tapi juga tergantung
nominalnya. Pada angka kualitas yang sama, tetapi ukuran nominalnya lebih besar
maka toleransinya lebih besar pula.

14

2.3 HURUF PADA TOLERANSI


Huruf toleransi menunjukan kedudukan daerah daerah toleransi terhadap
garis dasar. Untuk toleransi lubang digunakan huruf besar, sedangkan untuk poros
digunakan huruf kecil. Untuk menghindari kekeliruan dalam membaca antara huruf
dan angka maka ada huruf yang dihilangkan yaitu huruf I, L, O, Q, dan W.

Gb Penulisan Harga Toleransi


Simbol 50 menunjukan garis tengah lubang ( Ukuran normal )
H memnunjukan daerah toleransi lubang
60 kualitas toleransi
2.4 MACAM-MACAM TOLERANSI
Toleransi pada dasarnya dibedakan menjadi 2 macam, yakni toleransi ukuran
dan toleransi geometrik.
1. Toleransi Ukuran
Definisi dari toleransi ukuran adalah dua batas penyimpangan yang diijinkan
pada setiap ukuran elemen. Toleransi memegang peranan yang vital pada proses
produksi dikarenakan sangat sulitnya membuat suatu alat atau benda sesuai dengan
ukuran yang tepat, karena menyangkut ketelitian dalam proses pengerjaannya.
Selanjutnya toleransi ukuran dibedakan lagi menjadi:

15

a) Toleransi Standar (Toleransi Internasional/IT)


Besarnya toleransi ditentukan oleh ISO /R286 (sistem ISO untuk limit dan suaian)
agar sesuai dengan persyaratan fungsional dan untuk keseragaman. ISO menetapkan
18 toleransi standar, yakni mulai dari IT 01, IT 0, IT 1, IT 2, sampai dengan IT 16.
Sedangkan untuk dasar satuan toleransi dari kualitas 01 1, harga toleransi
standarnya dapat dihitung dengan rumus pada tabel berikut:
IT 01
Nilai dalam m untuk D 0,3 + 0,008 D

IT 0
0,5 + 0,012 D

IT 1
0,8 + 0,0 20 D

dalam m
Secara garis besar, gambaran secara umum dari hubungan antara pengelompokan
kualitas toleransi ini dengan proses pengerjaannya adalah sbb.
1. Kualitas 1 4 adalah untuk pengerjaan yang sangat teliti. Misalnya
pembuatan alat ukur, instrumen optik, dll.
2. Kualitas 5 11 untuk proses pengerjaan dengan permesinan biasa, termasuk
untuk komponen-komponen yang mampu tukar.
3. Kualitas 12 16 untuk proses pengerjaan yang kasar, seperti pengecoran,
penempaan, pengerolan, dsb.

b) Toleransi Umum dan Toleransi Khusus


1. Toleransi Umum
Toleransi umum diberikan untuk ukuran yang tidak memerlukan ketelitian atau
bukan merupakan bagian dari benda berpasangan (suaian).
Nilai toleransi umum selalu memilki batas penyimpangan atas dan batas
penyimpangan bawah yang sama. Besarnya toleransi ini ditentukan oleh tingkat
kualitas (kekasaran permukaan) dan ukuran dasar.
2. Toleransi Khusus

16

Toleransi khusus merupakan suatu toleransi yang nilainya di luar toleransi umum dan
suaian. Nilai toleransinya lebih kecil daripada nilai toleransi umum, namun lebih
besar daripada nilai toleransi suaian.

c) Toleransi suaian
Suaian adalah suatu istilah untuk menggambarkan tingkat kekekatan atau
kelonggaran yang mungkin dihasilkan dari penggunaan kelegaan atau toleransi
tertentu pada elemen mesin yang berpasangan.
Ada empat macam suaian pada elemen mesin, yakni:
1. Suaian longgar (clearance fit)Suaian ini selalu menghasilkan kelonggaran
(celah bebas) dengan daerah toleransi

lubang selalu terletak di atas daerah

toleransi poros.
2. Suaian sesak (interference fit)Suaian yang selalu menghasilkan kesesakan,
dengan daerah toleransi lubang selalu terletak di bawah daerah toleransi
poros.
3. Suaian pas (transition fit)Suaian ini dapat menghasilkan celah bebas atau
interferensi, namun poros harus dipaksakan masuk ke dalam lubang dengan
kelegaan negatif.
4. Suaian garis Batas batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah
bebas atau kontak antar permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang
berpasangan dirakit.
Berikut ini dicantumkan beberapa istilah toleransi untuk elemen tunggal dan suaian
yang seringkali dipakai :
Ukuran dasar atau ukuran nominal adalah ukuran pokok yanag ditulis sebelum
disertai angka-angka batas penyimpangan yang diijnkan.
Jenis Jenis Penyimpangan:

Penyimpangan atas

adalah penyimpangan ke arah atas ukuran maksimum.


Ukuran maksimum adalah ukuran terbesar yang masih diperbolehkan. Besarnya
ukuran maksimum = ukuran dasar + penyimpangan atas.

Penyimpangan bawah

17

adalah penyimpangan ke arah bawah penyimpangan minimum.


Ukuran minimum adalah ukuran terkecil yang masih diperbolehkan. Besarnya
ukuran minimum = ukuran dasar + penyimpangan bawah.
Istilah-istilah
Garis nol adalah garis dasar atau garis dengan penyimpangan nol. Ukuran
sesungguhnya Ukuran sesungguhnya adalah ukuran jadi atau ukuran yang didapat
setelah benda selesai dibuat, yang dapat diketahui dengan menggunakan alat ukur.
Kelonggaran (Clearance) Kelonggaran adalah selsih kelonggaran antara luna
gdengan poros dimana ukuran lubang lebih besar daripada ukuran poros.

Kelonggaran maksimum adalah seliisih antara lubang terbesar dengan poros


terkecil dalam suatu suaian longgar.

Kelonggaran minimum adalah selisih ukuran lungan terkecil dengan poros


terbesar dalam suatu suaian longgar.

Kesesakan (Interference) Kesesakan adalah suatu nilai selisih ukuran antara lubang
dengan poros, dimana ukuran poros lebih besar daripada ukuran lubang.

Kesesakan maksimum adalah selisih ukuran antara lubang terkecil dengan


poros terbesar pada suaian sesak.

Kesesakan minimum adalah selisih ukuran antara lubang terbesar dengan


poros terkecil pada suaian sesak.

Contoh pemberian toleransi pada sebuah lubang dan poros:


a. 30H7 b. 40g6
Keterangan:
a. Suatu lubang denganukuran dasar 30 mm, posisi daerah toleransinya H, dan
kualitasnya 7.
b. Suatu poros dengan ukuran dasar 40 mm, posisi daerah toleransinya g, dan
kualitasnya 6.
18

Gb Kedudukan Daerah Toleransi Suaian Basis Lubang

Gb Kedudukan Daerah Toleransi

19

Gb Suaian Basis Poros


2. Toleransi Geometrik
Toleransi geometrik adalah toleransi yang membatasi penyimpangan bentuk,
posisi tempat, dan penyimpangan putar terhadap suatu elemen geometris. Toleransi
geometrik pada dasarnya memberikan kesempatan untuk memperlebar persyaratan
dari toleransi ukuran. Pemakaian toleransi geometrik hanya dianjurkan apabila
memang perlu untuk meyakinkan ketepatan komponen menurut fungsinya. Sebuah
toleransi geometrik dari suatu elemen menentukan daerah di mana elemen tersebut
harus berada. Maka, sesuai dengan sifat dari daerah yang akan diberi toleransi dan
cara memberi ukuran, daerah toleransi dikelompokkan menjadi berikut.
1. Luas dalam lingkaran (selanjutnya dilambangkan dengan #1)
2. Luas antara dua lingkaran sepusat (selanjutnya dilambangkan dengan #2)
3. Luas antara dua garis yang berjarak sama, atau dua garis lurus sejajar
(selanjutnya dilambangkan dengan #3)
4. Ruang dalam bola (selanjutnya dilambangkan dengan #4)
5. Ruang dalam silinder (selanjutnya dilambangkan dengan #5)

20

6. Ruang antara dua silinder bersumbu sama (selanjutnya dilambangkan dengan


#6)
7. Ruang antara dua permukaan berjarak sama atau dua bidang sejajar
(selanjutnya dilambangkan dengan #7)
8. Ruang dalam sebuah kubus (selanjutnya dilambangkan dengan #8)
Berikut ini gambaran mengenai hubungan antara sifat yang diberi toleransi dan
daerah toleransi diberikan dalam suatu tabel.
Daerah Toleransi
#1
Sifat-sifat yang Simbol
diberi toleransi
Kelurusan
Kedataran
Kebulatan
Kesilindrisan
Profil garis
Profil permukaan
Kesejajaran
Ketegaklurusan
Ketirusan
Posisi
Konsentrisitas

#2

#3

#4

#5

#6

#7

#8

dan koaksialitas
Kesimetrisan

Putar tunggal

Putar total

Hubungan antara toleransi geometrik dengan toleransi ukuran ada dua macam
dibedakan menurut :

Menurut Prinsip Ketidakbergantungan

Definisi Prinsip Ketidakbergantungan adalah,Tiap persyaratan yang diperinci dalam


gambar, seperti misalnya toleransi ukuran dan toleransi bentuk atau posisi harus
ditentukan secaa bebas tanpa menghubungkan pada ukuran, toleransi atau sifat
manapun kecuali ditentukan oleh suatu hubungan khusus.
21

Maka bila tidak ditemukan adanya hubungan antara ukuran dan toleransi bentuk atau
posisi, toleransi bentuk atau posisi itu dianggap tidak memiliki hubungan.

Menurut Prinsip Bahan Maksimum

Definisi Prinsip Bahan Maksimum adalah,Pemberian toleransi yang


memperhitungkan ketergantungan timbal balik antara toleransi ukuran dengan
toleransi bentuk atau posisi serta adanya tambahan harga toleransi dari bentuk atau
posisi pada bagian tertentu yang menyimpang asalkan tidak melanggar batas-batas
maksimum dan minimumnya
Prinsip bahan maksimum mengsumsikan bahwa terdapat hubungan timbal balik
antara toleransi ukuran dengan toleransi bentuk atau posisi. Kondisi bahan
maksimum pada sebuah poros adalah ukuran batas terbesar dari poros tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

22

o DRAFTING, PAUL WALACH


o MACHINE DRAWING, N. SHIDEVRI
o MENGGAMBAR MESIN, Drs. SIROD HANTORO, MSIE. Drs
PARDJONO, M.Sc., Ph.D. : AdiCita
o ENGINEERING GRAPHIC Third Edition. GIESECKE, MITCHELL,
SPENCER, HILL, LOVING, DYGDON

23

Anda mungkin juga menyukai