Anda di halaman 1dari 25

BAB II PEMBAHASAN

2.I KONFIGURASI PERMUKAAN DALAM GAMBAR


2.1.1 Petunjuk
Kekasaran permukaan dari bagian-bagian mesin dan juga bekas
pengerjaannya merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin mutu
bagian-bagian, seperti misalnya suaian atau ketahanan, maupun tampak dari
bagian-bagian.
Penunjuk konfigurasi permukaan yang mencakup kekasaran permukaan,
arah bekas pengerjaan bsb, diperlukan untuk menjamin tujuan-tujuan di atas.
Maksud dari para perancang terhadap konfigurasi permukaan harus dinyatakan
dalam gambar dengan cara yang telah ditentukan secara internasional. Perincian
konfigurasi permukaan tiak diperlukan jika proses pembuatan biasa dapat
menjamin pengeerjaan akhir (finish) yang ddapat diterima.
Dalam pembahasan ini ketentuan-ketentuan dan cara-cara penunjukan
dari konfigurasi permukaan akan dijelaskan menurut ISO/R 468 (Kekasaran
permukaan) dan ISO 1302 (Cara menyatakan konfigurasi permukaan dalam
gambar).
2.1.2 Definisi Kekasaran Permukaan
Ada beberapa cara menyatakn kekasaran permukaan. Terutama sekali
penyimpangan rata-rata aritmetik dari garis rata-rata profil dipergunakan,
sesuai perkembangan alat ukur, dan persyaratan rencana. Di beberapa negara
dipakai sepuluuh titik ketinggian R, dari ketidak rataan atau ketinggian
maksimum Rmax dari ketidakrataan secara konvensional.
Ketentuan-ketentuan dari tiga macam kekasaran permukaan dan nilainilai numerik diariskan dalam ISO/R 468-1966

2.1.3 Penyimpaangan Rata-rata Aritmetik Dari Garis Rata-rata Profil


Penyimpangan rata-rata aaritmetik Ra ialah harga rata-rata dari
koordinat-koordinat profil efektif garis rata-ratanya. Profil efektif berarti garis
bentuk (contour) dari potngan permukaan efektif oleh sebuah bidang yan telah
ditentukan secara konvensional, terhadap permukaan geometris ideal (lihat gbr
2.1.1)

Gbr. 2.1.1 Penyimpangan rata-rata aritmetik Ra, dari garis rata-raata


profil.
Ordinat-ordinat (y1,y2,y3,.......yn) dijumlan tanpa memperhiungkan
tandanya
I

Ra=

1 1
| y| dx
l 0 l

Kira-kira
n

Ra =

| y|
1

Dimana I adalah panjan contoh yang telah ditentukan, yaitu panjang dri profil
efektif yang diperlukaan untuk menentukan kekasaran permukaan dari
perrmukaan yang diteliti.
2.1.4 Ketidak Rataaan Ketinggian Sepuluh Titik Rz
Maksudnya adalah jarak rata-rata antara lima puncak tertinggi dan lima
lembah terrdalam antara panjang contoh, yang diukur dari garis seejajar dengan
garis rata-rata dan ttiddak memotong profil tersebut (gbr 3.1.2)

Rz =

( R 1+ R 3+ R 5+ R 7+ R 9 ) (R 2+ R 4 + R 6+ R 8+ R 10)
5

Gbr. 2.1.2 Ketinggian sepuluh titik Ra dri ketidak rataan


2.1.5 Ketidakrataan Ketinggian Maksimum Rmax
Yaitu jarak antara dua garis sejajar dengan garis rata-rata dan
menyinggunng profil pada titik tertinggi dan terrendah antara panjang (gbr
2.1.3)

Gbr. 2.1.3 Tinggi Maksimum Rmax dari ketidak rataan

3.1.6 Harga- harga Ra dan Rz


Seri harga untuk Ra dan Rz merupakan sebuah deret ukur dengan
angka banding 1,25 yang sama (diutamakan seri angka R 10*) diberikan dalam
tabel 2.1.1 dan 2.1.2
Harga kekerasan hanya membatasi harga kekerasan tertinggi. Jika
dipandang perlu untuk membatasi harga kekerasan maksimum dan minimum,
harus di berikan dua herga batasan.
Tabel 2.1.1 Penyimpangan Aritmatik rata-rata Ra
0,008
0,001
0,012

0,125

1,25

12,5

0,016

0,160

1,60

16,0

0,020

0,20

2,0

20

0,025

0,25

2,5

25

0,032

0,32

3,2

32

0,040

0,40

4,0

40

0,050

0,50

5,0

50

0,063

0,63

6,3

63

0,080

0,80

8,0

80

0,100

1,00

10,0

100

Tabel 2.1.2 Ketidak rataan ketinggian sepuluh Rz (satuan mikrometer)

0,125

1,25

12,5

125

0,160

1,60

16

160

0,20

2,0

20

200

0,25

2,5

25

250

0,32

3,2

32

320

0,040

0,40

4,0

40

400

0,050

0,50

5,0

50

0,063

0,63

6,3

63

0,080

0,80

8,0

80

0,100

1,00

10,0

100

Tabel 2.1.3 Hubungan antara Ra,Rz, dan Rmax (satuan mikrometer)


Ra
0,025

Rz
0,1

Rmax
0,1

0,05

0,2

0,2

0,10

0,4

0,4

0,20

0,8

0,8

0,40

1,6

1,6

0,80

3,2

3,2

1,6

6,3

6,3

3,2

12,5

12,5

6,3

25

25

12,5

50

50

25

100

100

50

200

200

100

400

400

Dalam standar nasional, seri dengan angka banding 2 (diutamakan seri


angka R 10/3) aatau 1,6 (diutamaakan seri aangka R 5) dapaat dipergunaakan.
Dalam JIS (japanese industrial standars) B 0601, seri 10/3 dipaakai.
Hubungan aantara Ra, Rz, Rmax tidak mudah ditentukan, karena profil
dari permukaanya mempengaruhi hubunganya. Sebagai referensi dalam hal
puncak-puncaknya dengan ketinggian yang sama berada dalam satu baris,
dapat dipakai hubunganya yang terdapaat dalaam tabel 2.1.3

2.1.7 Harga-harga Untuk Panjang Contoh (sample) l

Untuk pengukuran kekasaran permukaan, seri haarga panjang contoh


diberikan paada tabel 2.1.4
Hubungan antara harga-harga panjang contoh (lihat tabel 2.1.4) dan
harga-hrga kekasaran diperinci dalam standar-standar nasional.
Dalam JIS 0601 (kekasaran permukaan) persesuaianya ddiperinci pada
tabel dalam harga Ra, panjang contoh diambil tiga kali atau lebih dari harga
bulaat. Harga harga bulat diutamakan ialah :
0,08, 0,25, 0,8, 2,5, 8, 25,
Dalam mm. Harga bulat standar adalah 0,8 mm
Tabel 2.1.4 panjang contoh l
0,08

0,80

8,00

0,25

2,50

25,00

Tabel Hubungan antra panjang contoh l dn kekerasan permukaan (JIS B 0601)


Rz atau Rmax

I (mm)

( m
0,8<

<0,8

0,25

6,3<

<0,63

0,8

25<

<25

2,5

<100

2.1.8 Lambang Dan Tulisan untuk Menyatakan Konfigurasi Permukaan Pada


Gambar
Lambang dasar terdiri dari dua kaki yang tidak sama panjangnya, dan
membuaat sudut kira-kira 600 dengan puncaknya menunjuk kepermukaan yang
diperhatikan (gbr 3.1.4). Lambang ini merupaakan lambang dasar, tetapi
demikian saja tidak mempunyai arti.
Jika ddiperlukan membuang bahan oleh mesinn, pada lambang pada
dasarnya dirambah garis.

Jika tidak diperkenankan membuang bahan, pada lambang dasarnya


ditambaah lingkaran. Lamabang ini daapat dipergunakan pada gambar
mengenai suatu proses produksi, yang menyatakan bahwa suatu permukaan
harus berada pada keadaan dari hasil pengerjaan sebelumnya. Keadaan
permukaan ini dapat berupa hasil dari pembuangan bahan atau tidak. Dalam
hal ini pernyataan-pernyataan yang diberikan dalam pembahsan idak ditambah
lambaangnnya.

Gambar 2.1.4 Lambang dasar konfigurasi permukaan

Gambar 2.1.5 Lambang permukaan yang di mesin

Gambar 2.1.6 lambang permukaan yang bahanya tidak boleh dibuang.

2.1.9

Pernyataan-pernyataan Yang Ditambah Pada Lambang


a. Penunjuk Kekasaran Permukaan

Pertimbangan utama untuk kekkasaran adalah penyimpangan rata-rata


aritmetik Ra. Untuk menghindari salah tfsir dari nilai numeriknya, yang
dapat dinyatakan dalam satuan-satuan yang berlainan, (micrometer atau
microinchi), dinyatakan ddalam angka kelas kekasaran, sesaui tabel 2.1.5.
Sebuah koonfigurai permukaan ddapatdiperinnci :
-

Seperti pada gambar

produksi
Seperti pada gambar 2.1.5 (b), dihasilkan dengan membuaang bahan

2.1.5 (a), yang

dihasillkan oleh suattu car

oleh mesin,
Seperti pada gambar 2.1.5 (c), dihasilkan tanpa pembuangan bahan.
Jika hnya atu harga satu hrg yang diperinci, maka harga kekasaran
permukaan

maksimum

yang

dicantumkan.

Bila

diperlukan

mencantumkan batas-batas maksimum dan minimum dari ukuran utama


kekasaran permukaan, maka kedua harga tersebut harus dicantumkan .

Gambar 2.1.5 Penunjukan kekasaran permukaan

Harga kekasaran Ra ( m)

Angka kelas kekasaran

50
25
12,5
6,3
3,2
1,6
0,8
0,4
0,2
0,1
0,05
0,025
Tabel 2.1.5 Harga Kekasaran Ra dan angka kelas kekasaran
b. Penunjuk Konfigurasi Permukaan Khusus

N12
N11
N10
N9
N8
N7
N6
N5
N4
N3
N2
N1

Dalam keadaan tertentu, untuk alasan fungsional, mungkin


diperlakukan

memperincikan

persyaratan

tambahan

khusu

untuk

komfigurasi permukaan.
Jika diperluukan suatu cara produksi khusus, penjelasan caranya dapat
diperini pada perpanjangan kaki sudut yang panjang dari lambang, sepeti
yang diperlihatkan pada gambar 2.1.6
Tiap petunjuk mengenai penanganan (treatment) pelaapisan (coating)
harus dijelaskan pada garis perpanjangan. Bia mana dientukan lain, harga
numerik darik kekerasan hanya berlaku untuk konfigurasi setelah
penangnan atau pelapisan. Ika keheenaki ketentuan konfigurasi permukaaan
sebelum dan sesudah penanganan, maka hal in harus dijelaskan sesuai
dengan gambar 2.1.7
Panjang contoh harus dijelaskaan disebelah gambar seperti dijelaskan
pada gambar 2.1.8, tetapi hal ini dapat diabaikan bila hal ini sesuai dengan
kekerasan permukaan yang telah diuraikan pada pembahasan kali ini.

Gambar 2.1.6 penunjukan cara produksi

Gambar 2.1.7 Penunjukan untuk pengerjaan atau pelapisan

Gambar 2.1.8 Penunjukan panjang contoh


2.1.10 Lambang Untuk Menyatakan Arah Bekas Pengerjaan
Arah bekar pengerjaan adlah arah pola permukaan yang dominan, yang
ditentukan oleh cara pengerjaan yang dipergunakan.
Arah bekas pengerjaan ini ditentukan oleh sebuah lambang, yang
ditambahkan pada lambang konfigurasi permukaan, meurut gambar 2.1.9, bila
hal ini dirasa perlu.
Sederetan lambang disajikan pada tabel 2.1.6 yang menunjukan arah
beekas pengerjaan yang umum.
3.1.11 Menyatakan Kelonggaran Pemesinan
Jika harga kelonggaran pemesinan perlu diperinci , maka hal ini harus
dijelaskan disebelah kiri lambang, seperti pada gambar 2.1.10 harga ini harus
dinyatakan dalam mm.
3.1.12 Poisi perincian Konfigurasi Permukaan Pada Lambang
Spesifikasi konfigurasi permukaan harrus ditempatkan pada lambang
seperti pada gmbar 2.1.11

Gambar 2.1.9 Menunjukan Arah bekas pengerjaan

Gambaar 2.1.10 Penunjukan kelonggaran untuk pemesinan

Gambar 2.1.11 posisi keterangan-keterangan permukaan ada lambang


Tabel 2.1.6 Lambang arah bekas pengerjaan
Lambang

Pengertian
Sejajar dengan bidang proyeksi, dari
pandangan

dimana

Gambar

lambangnya

dipergunakan
Tegak lurus pada bidang proyeksi dari

pandangan

dimana

lambangnya

dipergunakan
Saling berpotongan dalam dua arah
miring relatif terhadap biag proyeksi
X

dari pandangan diman lambangnya

dipergunakan
Dalam segala arah
Kurang lebih bulat relatif terhadap titik

pusat

permukaan,

terhadap

manalambangnya dipergunakan
Kurang lebh radial relatif terhadap titik
R

pusat

permukaan,

terhadap

mana

lambangnya dipergunakan
2.1.13 Pernyataan Pada Gambar
a. Pernyataan konfigurassi permukaan dari tiap permukaan ddalam gaambar

lambang-lamabang maupun penulisan harus diletakan sedemikian


rupa, agar dapat dibaca dari bawah maupun seblah kanan gambar (lihat gbr
2.1.12). sesuai dengan ISO atau R 129
bila man utaran umum ini diangap tidak praktis, maka labangnya dapat
ditempatkan dalam posisi apapun, hanya bila mana tidak ada penunjukan
lain untuk konfigurasi permukaan khusus atau elonggaran pemesinan.
Walaupun demikian penulisan harga penafsiran utama untuk keekerasan
harus slalu ditulis sesuai dengan peraturan umum lihat gambar 2.1.13

Gambar 2.1.12 penunjukan lambang pada gambar

Gambar 2.1.13 arah tulisan dalam lambang

Gambar 2.1.14 penujukan lambang yang berhubungan dengan ukuran


yang bersangkutan
Jika dianggap perlu maka lambangnya dapat dihubungkan dengan garis
penunjuk yanng berakhir dengan ujung panah.
Labang atau ujung panah dari gari penunjuk harus menunjukan dari
luar bahan benda ke gars yang mewakili permukaan, atau ke
perpanjanganya (gbr 2.1.12)
Lambang tersebut hanya dipergunakan sekali untuk sebuah perukaan
tertentu, dan bila mungkin pada penampang yang menunjukan posisi atau
ukuran permukaan tersebut (gbr 2.1.14).
3.1.14

Penunjukan Konfigurasi Permukaan Yang Sama Untuk Beberapa


Permukaan
Jika konfigurasi yang ssama dierlukan untuk semua eermukaan benda,
perincianya adalah dengan :
-

Catatan dekat gambar (gbr 2.1.15) dekat kepala gambar atau dalam

ruang yangdiperuntukancatatan-catatan umum;


Menulis lambangnya dibelakang nomer benda (2.1.16)
Jika diprlukan konfigurasi permukaan yang sam untuk sebagian besar
permukaan dari benda, perincianya sma dengan diatas dngan tambahan

sebagai berikut :
Tulisan kecuali ditentukan lain (gbr 2.1.17)
Atau sebuah lambang dasar (tanpa suatu tanda apapun) gambar 2.1.18;
Atau lambang-lambang (dari konfigurasi permukaan khusus) gambar
2.1.19
Lambang ntuk konfigurasi peermukaan yang merupakan pengecualian

dari lambang umum ditunjukan pada permukaan-permukaan yang


bersangkutan.
Untuk menghindari pengulangan speesifikasi yang rumit beberapakali,
atau bilamana ruanganya terbatas, sebuah keterangan yang ddisederhanakan
boleh dipergunakan, dengan catatan baahwa pengertianya dijelaskan pada
gabar, dekat kepala gambar atau dlam rrunag untuk catatan-catatan umum
(gambar 2.1.20)

Jika konfigurasi permukaan yang sam diperlukan untuk sejumlah besar


permukaan benda, saalahsatu lambang dari gambar-gambarr diatas dpat
dipergunakan pada permukaan-permukaan yang sesuai dan pengettianya
diberikan paada gambar, seperti misalnya gambar 2.1.21.
Tabel ringkasan dari penunjukankonfiguerasi permukaan terdapat pada
tabel 2.1.7

Gambar 2.1.15 penunjukan konfigurasi untuk seluruh permukaan


setelah nomer bagian.

Gambar 2.1.16 penujukan konfigurasi permukaan utama dengan


catatan

Gambar 2.1.17 penujukan konfigurasi utama dengan lambang


dasar

Gambar 2.1.18 menunjukan konfigurasi prmukaan utama dengan


lambang khusus.

Gambar 2.1.19 penyederhanaan keterangan.

Gambar 3.1.20 keterangn yang disederhakan


Tabel 2.1.7 Tabel ringkasan
1. Lambang tanpa tulisan

1.1
1.2
1.3

Lambang

Pengertian
Lambang dasar. Hanya ddapat dipergunakan bila mana dijeakan dengan
catatan.
Permukaan yang dimesin tanpa keterangan atau detil lain
Permukaan yang tidak diperkenankan ddbuang bhanya. Lambang ini
dapat dipergunakan pada gambar mengenai proses produksi, yang
menjelaskan bahwa sebuah permukaan harus tetap dalam keadaan
akibat hasil proses pembuatan seblumnya, meskipun keadaan ini
diperoleh dari hasil pembuangan bahan ataupun caralain.

2. Lambang-laambang dengan penunjukan persyaratan utama dari kekerasan Ra


Lambang
2.1

Pengertian
Sebuah
permukaan
dengan nilai kekerasan
permukaan

2.2

maksimum

Ra dari 3,2m
Sebuah
permukaan
dengan nilai kekerasan
permukaan
Ra

dari

maksimum
6,3m

dan

minimum dari 1.6 m


3. Lambang Lambang dengan penunjukan tambahan

(dapat dipergunakan sendiri, dlm gabungan aatau digabung dengan lambang dari 2
diatas)
Lambang
3.1

Pengertian
Cara produksi : di fres

3.2

Panjang contoh :2,5mm

3.3

Arah bekas pengerjaan ; tegak lurus pada bidang proyeksi


dari pandangan

3.4

Kelonggaran pemesinan :2mm

3.5

Penunjukan (dari persyaratan kekasaran yanng lain dari


pada yang dipakai untuk Ra umpamanya Rt =0,4m

4. Lambang-lambang yang disederhanakan


Lambang

Pengertian

4.1

Sebuah catatan yang menyatakan pengertian lambang

4.2

Sebuah catatan yang menyatakan pengertai nlambanglaambang

3.2 TOLERANSI
3.2.1 Pemberian Dimensi Toleransi
Toleransi merupakan jumlah keseluruhan dimensi tertentu yang di
perbolehkan beragam; toleransi merupakan perbedaan antara batas maksimum
dan minimum untuk dimensi ( ANSI/ASME Y14.5M-1994 ). Misalnya suatu
dimensi yang diberikan sebagai 1,625 0,002 berarti bahwa elemen mesin yang
dibuat dapat berukuran 1,627 atau 1,623 , atau diantara dimensi batas ini.
Toleransi, jumlahkeseluruhan keragaman yang diterima ialah0,004. Dengan
demikian, sudah menjadi fungsi perinci atau pendesain untuk menentukan
kesalahan kelegaan yang dapat diterima untuk dimendi yang diketahui dan
masih memungkinkan berfungsinya elemen mesin terebut secara memuaskan.
Karena ketelitian yang lebih tinggi membutuhkan lebih banyak uang, perinci
atau pendesain tidak akan menentukan toleransi yang paling dekat, tetapi
sebagai gantinya akan menentukan toleransi yang sebesar mungkin.
Untuk mengendalikan dimensi sejumlah dua elemen mesin sehingga
sembarang dua elemen mesin yang berpasangan dapat saling di tukarkan, adalah
hal yang perlu untuk memberikan toleransi pada dimensi elemen tersebut,
seperti yang ditunjukan pada Gbr. 12.1a. Diameter lubangnya dapat dimesin
tidak kurang dari 1,250 dan tidak lebih dari 1,251 ; kedua angka ini
menyajikan batas dan perbedaan di antara keduanya (0,001 merupakan
toleransi). Serupa halnya, porosnya harus diproduksi diantara batas 1,248 dan
1,247 ; toleransi pada poros terebut ialah perbedaan diantara kedua angka ini,
atau 0,001. Versi metriknnya di tunjukanpada Gbr. 12.1b. Perbedaan pada
dimensi untuk lubang atau poros ialah 0,03 mm, toleransi menyeluruh.
Pelukisan dimensi pada Gbr.12.1a ditunjukan pada Gbr.12.2a. Poros
maksimum ditunjukan oleh garis tebal, dan pros minimum di tunjukan pada
garis gores. Perbedaan pada diameternya,0,001, merupakan toleransi pada
poros. Serupa halnya, toleransi pada lubang ialah perbedaan antara kedua bats

yang ditunjukan, atau 0,001. Suaian yang paling longgar, atau kelegaan
maksimum,terjadi apabila poros terkecl dimasukkan pada lubang terbesar
(Gbr.12.2b.). Suaian yang paling ketat, atau kelegaan minimum, terjadi apabila
poros terbesar dimasukkan kedalam lubang terkecil ( Gbr 12.2c). Perbedaan
diantara keduanya, 0,002, merupakan kelegaan.Kelegaan rata-rata ialah
0,003,yang merupakan perbedaan yang diperbolehkan pada contoh Gbr. 12.1a;
dengn demikian, sembarang poros akan suai pada sembarang lubang secara
saling tertukaran.
Apabila dinyatakan dalam dimensi metrik, batas untuk lubang ialah
31,75 mm dan 31,78 mm; perbedaan diantara keduanya,0,03 mm, merupakan
kelegaan. Serupa halnya, batas untuk poros ialah 31,70 mm dan 31,67 mm;
toleransi pada poros ialah perbedaan diantara keduanya,atau 0,03 mm.
Apabila elemen mesin dibutuhkan agar suaisepatutnya pada rakitan
tetapi tidak saling terukarkan, ukuran suatu elemen mesin tidak perlu di beri
toleransi, tetapi di tandai akan di buat suai pada perakitan (GBR 12.3)
2.2.1 Penandaan Ukuran
Sejauh ini, tidak apa-apa untuk menghafalkan definisi istlah tertentu
(ANSI/ASNE Y14.5M-1994)
1. Ukuran Nominal
Merupakan penandaan yang digunakan untuk mengidentifikasi
umum dan dinyatakan dalam pecahan biasa
2. Ukuran Dasar Atau Dimensi Dasar
Merupakan ukuran teoretis dari mana batas ukuran dijabarkan
dengan penggunaan kelegaan dan toleransi. Ukuran dasar ini merupakan
ukuran dari mana batas-batas ditentukan untuk ukuran ,bentuk,atau tempat
suatu fitur.
3. Ukuran Sebenarnya
Merupakan ukuran elemen mesin jadi yang di ukur.

4. Kelegaan
Merupakan ruang toleransi minimum (interferensi maksimum) yang
dimaksudkan di antara keadaan bahan maksimum (MMC-maksimum
material conditon) elemen mesin yang berpasangan. Kelegaan merupakan
pebedaan antara lubang terkecil, 1,250,dan lubang terbesar, 1,248atau
0,02.maka kelegaan menyajikan suaian terketat yang di izikan dan ini
hanyalah berupa lubang terkecil dikurangi poros terbesar. Untuk suaian
longgar,perbedaan

ini

akan

positif,

sedangkan

untuk

interferansi

perbadaannya akan negatif.


2.2.2 Suaian Antara Elemen Mesin Yang Berpasangan
Suaian merupakan istilah umum ang digunakan untuk menandakan
jangka keketatan atau kelonggaran yang mungkin di hasilkan dari penggunaan
penggabangan kelegaan dan toleransi tertentu pada elemen mesi yang
berpasangan. Terdapat 4 jenis umum suaian.
1. Suaian Longgar
Suatu anggota -dalam dalam kedaian suai didalam anggotaluar(seperti poros dalam lubang) dan selalu menyisakan ruang diantara
elemen mesinya.
2. Suaian Interferensi
Anggota dalam lebih besar dari anggota luar sedemikian rupa
sehingga selalu terdapat interfernsi sebanarnya pada logam.
3. Suaian Transisi
Dapat menghasilkan keadaan celah bebas atau toleransi.
4. Suaian Garis

Batas-batas ukuran ditentukan sedemikian sehingga celah bebas atau


kontak permukaan akan terjadi apabila elemen mesin yang berpasngan
dirakit.
2.2.3 Rakitan Selektif
Jika kelegaan dan celah bebas diberikan sepatutnya, elemen mesinyang
berpasangan dapat benar-benar saling ditukar.pada perakitan selektif, semua
elemen mesinya diperiksa dan dikelaskan kedalam beberapa peringkat dengan
ukuran sebenarnya sehingga poros kecil dapat dipadankan dengan lubang
kecil,poros menengahdengan lubang menengah dan seterusnya. Dengan
cara ini suaian yang diproleh akan sangat memuaskan. Karena suaian transisi
dapat atauntidak dapat menghadirkan interferensi logam, rakitan yang saling
ditukar tidak sememuaskan rakitan selektif.
2.2.4 Sitem Lubang Dasar
Pelebar lubang, frais tarik, dan mata perkakas standar lain sering
digunakan untuk menghasilkan lubang, dan alat ukur sumbat (plug gage)
digunakan intuk memeriksa ukuran yang sebenarnya. Oleh sebab itu tolreansi
yang di beri toleransi lazim digantukan pada lubang dasar,yang dengan sitem
ini lubang minimum diambil sebagai ukuran dasar, ditentukan kelegaannya, dan
toleransi digunakan pada kedua sisi dan menjauh dari, kelegaan ini.
Ukuran lubang dasar dapat di ubah menjadi ukuran poros dasar dengan
mengurangkan kelegaan untuk suaian longgar, atau menambahkannya untuk
suaian interferensi. Hasilnya ialah ukuran poros terbesar, yang merupakan
ukuran dasar baru.
2.2.5 Memvisualisasikan Potongan
Pada ssejumlah bidang industri, seperti manufaktur mesin-mesin tekstil,
yang sangat banyak menggunakan poros kerja-dingin,sitem dasr poros sering di
digunakan. Pada sistem ini poros maksimum diambil sebagai ukuran dasar,
kelegaan untuk setiap elemen mesin yang berpasangan di tetapkan, dan toleransi
digunakan pada keduasisi, dan menjauh dari,kelegaan ini.

Dalam suaian interferensi, ukuran lubang minimum akan diperoleh


dengan mengurangi kelegaan yang diinginkan dari ukuran dasr poros.
Ukuran poros dasar dapat diubah menjadi ukuran lubang dasr dengan
menambahkan kelegaan untuk suaian interferensi.hasilnya ialah ukuran lubang
terkecil, yang merupakan ukuran dasr baru.
2.2.6 Potongan Sebagian
Toleransi dimensi desimal harus diberikan dalam bentuk desimal untuk
jumlah angka dibelakang koma yang sama.
Toleransi umum pada dimensi desimal yang dimana toleransi tidak
diberikan dapat juga di cukuokan pada catatan.
Setiap dimensi pada gambar haruslah memiliki tolrensi, langsung atau
dengan catatan toleransi, kecuali bahwa bahwa komersial sering diambil
memiliki tileransi yang ditetapkan oleh standar komersian.
Adalah hal yang bisa untuk memperlihatkan tolerensi umum menyeluruh
untuk umum menyeluruh untuk semua dimensi pecahan biasa dengan catatan
atau persis diatas papan nama.
Beberapa metode untuk menyatakan toleransi dalam dimensi disetujui
oleh ANSI(ANSI/ASMEY14.5M-1994)
1. Pemberian dimensi batas
Dalam metode yang lebih di sukai ini, batas maksimum dan
minimum ukuran dan tempat ditentukan.batas tinggi (nilai maksimum)
ditempatkan di bawah titik rendah (nilai minimum).
Dalam bentuk catatan satu baris,batas terendah mendahului batas
tertinggi yang dipisahkan oleh garis hubung.

GAMBAR DIMENSI BATAS

2. Pemberian dimensi plus atau-minus


Dalam metode ini ukuran dasar diikuti oleh toleransi plus-atauminus yang menghasilkan toleransi satu-arah atau dua-arah.jika dua angka
toleransi yang tak sama di berikan,satu plus dan satu lagi minus, yang plus
ditempatkan diatas minus. Salah satu angka dapat sama dengan nol, jika
diinginkan.jika toleransi tunggal ini diberikan, maka nilai ini didahuli oleh
lambang plus-atau-minus.metode ini sebaiknya digunakan apabila nilai plus
dan minusnya sama.
Sistem toleransi satu arah memungkinkan keragaman hanya pada
satu arah dari ukuran dasr.metode ini bermanfaat apabila ukuran kritis di
dekati begitu bahan di buang selam manufaktur.toleransi satu arah selalu
serba plus atau serba minus,dengan kata lain nilai plus atau nilai minus
harus nol.
Sistem toleransi dua arah memungkinkan keragaman dalam kedua
arah dari ukuran dasarnya. Toleransi dua arah biasanya di berikan dengan

dimensi tempat atau dengan sembarang dimensi yang dapat dimungkinkan


beragam dalam satu arah.jika diinginkan untuk menentukan keragaman
yang sama pada dua arah,lambang plus-atau minus gabungan () dapat
digunakan dalam nilai tunggal.
3. Pemberian dimensi batas tunggal
Tidak selau perlu menentukan kedua batas. MIN atau MAX sering di
tempatkan setelah satu angka untuk menyatakan dimensi minimum yang
diinginka dimana elemen disain lainya menentukan batas tak ditentukan
lainya.
4. Toleransi sudut
Biasanya dua-arah dan dinyatakan dalam derajat, menit,dan detik.
Contoh 250 10, 2500 0015. Atau 250 0,25.
2.2.7 Sistem Metrik Toleransi Dan Suaian
Suatu sistem metrik batas-batas dan suaian oleh ISO (international
Organization for Standarization) terdapat dalam standar ANSI B4.2. sistem ini
ditemukan lubang, silinder, dan poros tetapi juga dapt digunakan untuk suaian
antara permukaan-permukaan sejajar dengan fitur seperti pasak dan alur. Istilah
berikut untuk suaian metrik, walaupun agak serupa dengan istilah untuk suaian
inchi-desimal, dilukis pada gambar
1. Ukuran dasar
Merupakan ukuran dimana batas-batas atau penyimpangan ditetapkan.
Ukuran dasar biasanya diameter, harruslah dipilih dari tabel ukuran
yang lebih disukai
2. Penyimpangan
Merupakan perbedaan antara ukuran dasar dan ukuran lubang atau
porosnya. Ini ekivalen dengan toleransi dalam sistem inchi-desimal.
3. Penyimpangan atas
Merupakan peerbedaan anttara ukuran dasar dan ukuran maksimum
izin elemen tersebut.
4. Penyimpangan bawah

Merupakan perbeedaan antara ukuran dasar dan ukuran elemen mesin


minimum yang diizinkan. Ini dapat diperbandingkan dengan tleransi
minumun pada sistem inchi-desimal.
5. Penyimpangan fundamental
Yaitu penyimpangan yang tterdekat dengan kelegaan minimun pada
sistm inchi-desimal.
6. Toleransi
Merupakan perbdaan antara ukuran elemen mesin minimun dan
maksimum yang diizinkan
7. Peringkat toleransi internasional (IT)
Merupakan seperaangkat toleransi yang beragam sesuai dengan ukuran
dasar dan memberikan suattu ttingkat ketelitian yang seragam dalam
peringkatnya. Misalnya pada dimensi 50H8 unttuk suaian gerak-rapat,
peringkaat IT ditandai oleh angka 8. (huruf Hmenandakan bahwa
toleransi berada pada lubang unttuk dimensi 50 mm).
8. Zona toleraansi
Mengacu pada kaitanya antara toleransi dan ukuran dasar. Zona ini
dibuat dengan gabungan penyimpangan fundamental yang ditandai
oleh huruf dan angka peringkat IT-nya. Padda ukuran 50H8, untuk
suaian gerak rapat, H8 menentukan zona toleransi.
9. Sistem dasar-lubang suaian yang lebih disukai
Merupakan suatu sistem dimana diameter dasar merupakan ukuran
minimun.
10. Suaian Interferensi
Menyebabkan suatu interferensi antara dua elemen mesin yang
berpasangan pada semua keadaan toleransi.
11. Suaian transisi
Menyebabkan celah bebas atau keadaan interferensi antara dua elemen
mesin yang dirakit.
12. Lambang toleraansi
Ddigunkan untuk menentukan toleransi dan suaian unntuk elemen
mesin yang berpasangan.

Anda mungkin juga menyukai