Anda di halaman 1dari 7

Bab I

Pendahuluan
1.1

Latar Belakang

Perkerasan jalan lapis beton adalah lapisan perkerasan yag terletak paling atas dari
konstruksi perkerasan jalan yang mempunyai nilai non struktural. Salah satu jenis
lapis beton aspal tersebut adalah

Asphalt Concrete

Wearing Course (AC-

WC),jenis perkerasan ini dapat menambah daya tahan perkerasan terhadap


penurunan mutu sehingga secara keseluruhan menambah masa pelayanan dari
konstruksi perkerasan.Namun perkerasan jalan raya di Indonesia memiliki masa
pelayanan lebih kurang antara 10 20 tahun, apalagi pada daerah tropis seperti di
Indonesia yang memiliki perubahan cuaca dari panas terik menjadi hujan deras. Pada
waktu panas,aspal menjadi lembek sehingga pada waktu dilalui kendaraan menjadi
plastis dan menghasilkan permukaan yang bergelombang. Sebaliknya pada waktu
hujan, aspal menjadi kaku, bila dilalui beban lalu lintas yang berlebihan, beton aspal
menjadi retak, pecah dan berlubang yang berakhir kepada kerusakan jalan.Ditambah
beban lalulintas di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat melampaui
perencanaan kemampuan layan perkerasan jalan tersebut.
Campuran beton aspal AC WC tersebut terdiri atas agregat kasar, agregar halus,
filler dan menggunakan aspal sebagai bahan pegikat. Bahan filler yang dimaksud
adalah abu terbang batu bara, sebagai hasil pembakaran batu bara. Abu terbang
batu bara termasuk dalam kategori limbah industri yang mempunyai potensi
untuk digunakan dalam konstruksi jalan raya. Abu terbang batu bara dapat
dijadikan sebagai bahan filler karena ukuran partikelnya yang sangat halus.Abu
terbang batu bara mengandung unsur pozzolan, sehingga dapat berfungsi sebagai
bahan pengisi rongga. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di lapangan
jumlah produksi abu terbang batu bara sebagai hasil pembakaran batu bara,
mencapai 10 -15 ton perhari (KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL
(AC-WC) DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KADAR FILLER ABU
TERBANG BATU BARA karangan Anas Tahir). Abu terbang batu bara tersebut

belum dimanfaatkan secara berarti dan hanya menjadi limbah. Padahal bahan
pengisi filler abu terbang batu bara mampu menambah daya tahan lapis
perkerasan beton aspal terhadap kerusakan yang disebabkan oleh cuaca dan
beban lalu lintas.
Bahan pengikat pada aspal beton menjadi hal yang penting juga.Penggunaan bahanbahan modifikasi yang bersumber dari bahan alami maupun buatan untuk menjadi
lapisan pengikat baik memodifikasi dengan lapisan aspal ataupun mengganti secara
keseluruhan

menjadi salah

satu

bentuk

usaha

yang

dilakukan. Salah satu

polymer modified bitumen dengan zat aditif berupa styrene-butadiene-styrene pada


campuran aspal beton lapisan

aus

(Asphalt

Concrete-Wearing

Course)

bergradasi halus menjadi pilihan alternatif untuk digunakan di Indonesia. Menurut


penelitian yang berjudul KARAKTERISTIK CAMPURAN ASPAL PANAS
MENGGUNAKAN ASPAL POLIMER oleh Bambng Edison, didapatkan hasil yang
baik yaitu nilai VMA pada modifikasi aspal beton mengalami kenaikan di atas batas
minimal syarat VMA.Dalam nilai VFA,modifikasi aspal beton juga akan semakin
meningkat seiring penambahan kadar aspal modifikasi polimer.Untuk nilai VIM
cenderung menurun,namun masih memenuhi syarat VIM.Nilai Stabilitas dan Flow
pada polymer modified bitumen cenderung meningkat hingga mencapai nilai
optimum sehingga

menghasilkan nilai Marshall Quotient yang cukup baik

(seimbang) untuk digunakan dalam perkerasan jalan raya di Indonesia.


Dari hasil penelitian dua hal di atas,maka makalah ini akan meneliti perpaduan
antara penggunaan filler berupa fly ash sebagai filler utama dengan kadar 100% dan
penggunaan polymer modified bitumen sebagai bahan pengikat.Diharapkan dengan
kombinasi dari dua hal tersebut,didapatkan hasil yang baik dan menjadi solusi atas
masalah perkerasan jalan raya di Indonesia,yaitu memberikan stabilitas yang tinggi
namun tetap memenuhi persyaratan yang lainnya,dengan tetap memberikan
kontribusi dalam rangka menjaga lingkungan dengan menggunakan limbah bau bara
sebagai bahan filler.

1.2

Permasalahan

1.Bagaimana mendapatkan komposisi campuran aspal ac wc dengan polymer


modified bitumen yang menghasilkan nilai stabilitas terbesar dan memenuhi
persyaratan lainnya?
2. Bagaimana mendapatkan komposisi campuran aspal ac wc dengan polymer
modified bitumen yang ramah lingkungan?

1.3

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pen elitian penggunaan polymer modified bitumen pada
campuran aspal beton lapisan aus ini, adalah :
1. Mengetahui komposisi polymer modified bitumen optimum untuk mendapatkan
Nilai stabilitas tertinggi dan memenuhi persyaratan yang lainnya.
2. Mengetahui komposisi polymer modified bitumen yang ramah lingkungan?

1.4

Manfaat Penelitian

1.Mendapatkan formulasi komposisi polymer modified bitumen yang dibutuhkan


dalam perkersan jalam raya di Indonesia,sehingga menambah usia layan suatu jalan.
2.Mengurangi limbah batubara dengan penggunaan yang lebih berguna,yaitu untuk
bahan pengganti fiiler berupa fly ash pada lapis aspal beton.

Bab V
Kesimpulan dan Saran
V.I Kesimpulan
1.Campuran polimer modified bitumen dan filler fly ash pada Aspal beton AC WC
dapat meningkatkan stabilitas yang cukup tinggi.Dengan kadar aspal optimum
6,1989%,nilai stabilitasnya mencapai 2727,153 kg,nilai VIM sebesar 4,19 %,VMA
memiliki nilai 16,78%,hasil VFB sebesar 82,49 %,sedangkan besar flow hanya
mencapai 3,73 mm.Jadi didapatkan harga Marshall Quotient 732,4176 kg/mm
2.Penggunaan filler berupa fly ash yang berasal dari limbah pembakaran
batubara,cukup baik dalam meningkatkan stabilitas dan karakteristik aspal AC WC
yang lain.sehingga inovasi ini termasuk berhasil menjaga lingkungan dari
limbah,dengan pemanfaat yang lebih berguna.

V.II Saran
1.Masih diperlukan penelitian lebih lanjut dalam penggunaan polimer dan
kandungannya dalam modifikasi bitumen,untuk mendapatkan hasil yang lebih baik
untuk perkerasan jalan raya di Indonesia
2.Karakteristik modified polimer bitumen yang masih sedikit berbeda dengan
karakteristik Fly ash dalam mempengaruhi aspal beton AC WC.Oleh karena itu perlu
diadakan penelitian ,untuk menemukan kadar optimum penggunaan fly ash dan
polimer modified bitumen dalam menciptakan aspal beton AC WC yang memiliki
stabilitas yang lebih tinggi namun tetap memenuhi persyaratan yang lainnya.

Abstrak
Era pembangunan di Indonesia,menimbulkan beberapa dampak positif maupun negatif. Salah satunya
dengan pembangunan akses jalan raya di seluruh daerah Indonesia.Fenomena tersebut berdampak
dengan mobilitas kendaraan yang semakin meningkat,seiring dengan pertumbuhan volume kendaraan
yang melintas di jalan raya.

Namun pertumbuhan volume kendaraan tidak diimbangi dengan

pembangunan jalan raya yang memiliki stabilitas yang baik.Akibatnya jalan raya mengalami
kerusakan sebelum umur perencanaan itu berakhir.
Kondisi cuaca tropis di Indonesia juga menjadi penyebab,cepatnya kerusakan jalan raya di
Indonesia.Salah satu penyebabnya suhu lingkungan yang tidak menentu,suhu itu mempengaruhi
karakteristik aspal yang memiliki batas untuk tetap menjaga stabilitasnya.Ketika jalan mengalami
perubahan cuaca yang ekstrim dari musim panas ke musim hujan,aspal tidak akan mampu untuk
menjaga stabilitasnya dengan baik,maka terjadilah kerusakan jalan.
Untuk mengatasi dua hal tersebut,maka diperlukan penelitian terahadap modified polimer bitumen dan
filler fly ash dalam menjaga stabilitas suatu perkerasan aspal beton AC WC.Di negara china,Amerika,
beberapa negara benua Eropa,modified polimer bitumen sudah sering digunakan untuk mengganti
aspal reguler,dan hasilnya pun baik.Modified Polimer bitumen memiliki Ketahanan terhadap repetisi
beban,

curah

hujan

dan

ketahanan

terhadap temperatur tinggi.Sedangkan Fly ash dapat

mempermudah workbility pada proses Job mix Design,dengan tekstur halus dan ukuran kecilnya.Oleh
karena itu,dalam makalah ini kami mencoba kombinasi modified polimer bitumen dengan limbah
batubara berupa fly ash sebagai filler,sebagai langkah menjaga lingkungan dari bahaya limbah
sekaligus mengatasi masalah perkerasan jalan raya di Indonesia.
Dari hasil pengujian aspal beton modified polimer bitumen dengan filler fly ash,didapat stabilitas
yang tinggi dan tetap memenuhi syarat lainya.Dengan

kadar aspal optimum 6,1989%,nilai

stabilitasnya mencapai 2727,153 kg.Sehingga Aspal modified polimer dengan fly ash ini mampu
menahan repitisi beban lalulintas yang semakin bertambah dan keadaan cuaca tropis di Indonesia.

Keyword : Aspal,Polimer,Bitumen,Fly ash,Filler,Stabilitas,Jalan raya.

Tujuan

Stabilitas
Vim
Vma
Vfa
Flow
Mq
Ketahanan terhadap repetisi beban, curah hujan dan ketahanan terhadap
temperatur tinggi merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
rancangan perkerasan jalan di Indonesia.
Kerusakan dini karena air dan stabilitas perkerasan yang tidak baik karena
temperatur tinggi menjadi kejadian utama pada perkerasan jalan, dimana aspal
sebagai lapisan pengikat sangat peka terhadap kedua hal tersebut. Beberapa
formulasi bahan terutama aspal telah dikembangkan, namun masih perlu di uji
cobakan. Setiap bahan penyusun dalam campuran perkerasan jalan memberi
variasi karakteristik dan performa yang berbeda, oleh karena itu masih perlu
dilakukan pengujian terhadap variasi bahan untuk menemukan kesesuaian
penggunaan, sehingga dengan dilakukan pengujian dapat memberi kontribusi
informasi tentang penggunaan bahan yang dapat dijadikan alternatif dalam acuan
memilih material pengganti.
Aspal modifikasi polimer
sendiri merupakan aspal yang pada pembuatannya melalui proses pencampuran

aspal keras dengan bahan tambah (polimer). Polimer adalah molekul yang sangat
panjang atau besar yang dibuat dengan cara saling menyambungkan molekul kecil
atau monomer melalui reaksi kimia. Menurut Wikipedia.com polimer sendiri
bersifat kenyal, bentuknya dapat diubah dan dapat ditarik hingga berganda-ganda
panjangnya, tetapi bentuknya dapat kembali seperti semula.

Anda mungkin juga menyukai