Anda di halaman 1dari 42

Metode pembuatan keputusan

pada level lembaga rumah sakit


Oleh: dr.Hj.Endah Labati.S.MHKes

Kata-kata bijak
Boleh jadi kita membenci sesuatu, padahal
apa yang kita benci itu justru
mendatangkan manfaat
Boleh jadi kita menyukai sesuatu, padahal
apa yang kita sukai justru mendatangkan
kerugian

Pokok bahasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengertian PK sebagai ilmu dan seni


Tipe PK
Keputusan yang baik
Faktor penentu PK
Informasi sebagai bahan baku PK
Gaya pemikiran dan persepsi
Masalah dan PK
Rationality dan bounded rationality
Model-model PK

Pengertian PK sebagai ilmu dan


seni
Secara umum pengambilan keputusan adalah
upaya untuk menyelesaikan masalah dengan
memilih alternatif solusi yang ada
Sebagai seni, PK adalah proses mengambil
keputusan pada situasi dan kondisi yang
berbeda (karena adanya keragaman yang
bersifat unik)
Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas yang
memiliki metode, cara, dan pendekatan tertentu
secara sistematis, teratur dan terarah.

TIPE KEPUTUSAN
1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan
menangani untuk masalah yang rutin dan
berulang-ulang.

2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk
terstruktur, diperlukan pada situasi
permasalahan yang unik dan komplek.

Perbandingan Tipe keputusan

Programmed Decision

Nonprogrammed Decision

Masalah

Banyak,berulang,rutin.
Kepastianadanyahubungan
sebabakibat

Baru,takterstruktur.
Ketidakpastianadanya
hubungansebab-akibat

Tergantungpadakebijakan,
aturandanproseduryang
jelas.

Butuhkreativitas,intuisi,
toleransi,pemecahanmasalah
secarakreatif

Contoh

Perusahaan

Pemesananpersediaan
periodik

Diversifikasi produk & pasar


baru

Kenaikanangkakredit
jabatan

Pembangunanfasilitaskelas
baru

Prosedurpendaftaranpasien.
Sistemgajiuntukpromosi
karyawan

Pembelianalatlaboartorium.
Reorganisasipadapemerintahan
daerah.

Prosedur

Universitas

Pemerintah
Rumah
Sakit

Perbedaan lainnya
TERSTRUKTUR :
Karakteristik rutinitas, berulang
ulang
Korelasi antar variabel terlihat
jelas
Teknik pengambilan keputusan
berdasarkan kebiasaan , tradisi,
rutinitas
Tingkat resiko rendah
Sifat peristiwa mudah diramalkan
Nilai keputusan mendekati akurat
Pandangan yang dianut rational
Ada SOP

TIDAK TERSTRUKTUR:
Baru, tidak berulang, jarang terjadi
Sulit dicari hubungannya
Kreativitas, inovasi, intuisi

Resiko tinggi,besar
Sulit diramalkan
Sulit dinilai dengan pasti
Cenderung bounded rationality
Tidak ada SOP

Tipe keputusan lain


ADA DUA TIPE :
1. Atas dorongan pencapaian tujuan
2. Atas tarikan dari tuntutan lingkungan

MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN

PENETAPAN TUJUAN

MASALAH

Yang timbul oleh

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MODEL:
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN

MASALAH

PENETAPAN TUJUAN

Untuk menyelesaikan

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Keputusan yang berkualitas


Kontribusi terhadap peningkatan nilai
organisasi dan individual- KONSEKUENSI
Akurasi antara prediksi dan realisasi GAP

Proses Pengambilan keputusan


Penetapan Goal khusus dan
Objective dan Pengukuran Hasil
Revise

Pengidentifikasian Masalah
Revise

Pengembangan Alternatif
Revise

Pengevaluasian Alternatif
Revise

Pemilihan Alternatif
Revise

Penerapan keputusan
Revise

Pengendalian dan Pengevaluasian

Penetapan Goal khusus dan


Objective serta Pengukuran Hasil
Penetapan goal dan objective akan
mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang menunjukkan
hasil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Penetapan goal dan objective membutuhkan
komunikasi antara manajer dengan bawahan.

Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap
antara goal dan objective organisasi
dengan kinerja aktual.
Faktor
yang
masalah:

menggangu

identifikasi

Persepsi terhadap masalah


Penetapan masalah dalam lingkup solusi
Identifikasi gejala sebagai masalah

Pengembangan Alternatif
Alternatif
(Potensi
Solusi)
harus
dikembangkan (lingkungan internal &
eksternal) dan konsekuensi/akibat yang
mungkin timbul dari setiap alternatif.
Perlu
mempertimbangkan
kendala
waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
Cara untuk kembangkan alternatif
adalah dengan analisis skenario.

Pengevaluasian Alternatif
Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
Objective dari pengambilan keputusan setiap
alternatif harus berupa hasil/keluaran
positif
paling banyak dan akibat buruk paling kecil.
Hubungan Alternatif Hasil:
Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg probabilitas
output
Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
Resiko : Punya beberapa probabilitas output

Pemilihan Alternatif
Pemilihan alternatif yang dipilih berdasarkan
hasil/keluaran yang sesuai objective.
Perlu mempertimbangkan dampak alternatif +
dan - terhadap objective yang lain (tujuan
yang satu optimal sedangkan tujuan yang lain
tidak optimal).
Tidak mungkin solusi keputusan akan
memuaskan semuanya, tetapi yang optimal
adalah yang sesuai standar.

Penerapan Keputusan
Keputusan yang baik adalah yang efektif
untuk implementasi
Perlu pengujian terhadap perilaku orang
terhadap keputusan tersebut.

PengendaliandanPengevaluasian
Efektivitasmanajementerkaitdengan
pengukuranhasilperiodik
Perlupengendaliandanevaluasikeputusan
terhadapobjective

Faktor penentu keputusan


No
1.

Landasan waktu
Masa lalu

Deskripsi

2.

Masa kini

3.
Masa depan

Pengalamandanperistiwamasalalu
Keinginanmasalaluyangbelumterwujud
Masalahdantantanganygtimbulpadamasalaludanbelum
terselesaikan
Ketersediaaninformasimasalalu
Perubahanfaktorlingkungan:politik,ekonomi,sosialbudaya.
Doronganvisi,misidankeinginanyanghendakdicapai.
Masalahdantantanganyangtimbulsebagaihasildariperubahan
lingkungan.
Adanyakonsepkelangkaandanketerbatasan
Adanyakonseptentangtindakanatasdasarkesadaranuntukmemilih
salahsatualternatifatasmasalahyangdihadapi
Keputusan-keputusanyangdiambilolehorganisasilain
Ketersediaanreal time information, informasiyangrelevandan
berkualitas
Adanyasejumlahpengetahuanhasilakumulasimasalaluyang
bernilaitinggi
Visi,misidantujuanyanghendakdicapai
Perubahanfaktorlingkunganyangakanterjadi
Ketidakpastiandanpeluangtimbulnyarisikodankelangkaan
Ketersediaanexpected information yangdiharapkanmembantuproses
pengambilankeputusan

Informasi Sbg Bahan Baku PK


Peran informasi dlm PK (lihat slide 11 lesson for the future)
Tergantung pada level keputusan:
level strategik
Level manajemen
Level pengetahuan
Level operasional

Level strategik
Berkaitan dengan penentuan sejumlah
tujuan, sumberdaya, dan kebijakan
organisasi
Memprediksi masa depan lingkunan
ekstrnal dan internal
Harmonisasi karakteristik organisasi
dengan leingkungannya

Level manajemen
Pemanfaatan sumberdaya secara efisien
dan efektif
Implementasi tujuan yang ditetapkan pada
level strategik

Level pengetahuan
Penilaian kembali sejumlah ide baru
dalam menghasilkan produk jasa atau
barang
Penentuan cara untuk sosialisasi ide baru
Penentuan cara untuk distribusi informasi

Level operasional
Menentukan cara terbaik untuk
menerapkan tugas khusus yang telah
ditetapkan
Mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan arahan level manajemen dan
staregik

Perlu diingat
Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur maupun
tidak.
Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
Bagaimana peran informasi? lihat
gambar berikut

JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Tingkat organisasi
Tipe Keputusan
Terstruktur

Operasional

Pengetahuan

Manajemen

strategik

TPS

OAS

MIS
DSS

KWS

Semiterstruktur
Tidakterstruktur

ESS

Keterangan: TPS (transaction processing systems, OAS (office


automation system), KWS ( knowledge work system), MIS
(management information syatem), DSS (decision support systems),
ESS (executive support systems)

Pengaruh Perilaku Terhadap


Pengambilan Keputusan Individu
Perilaku yang mempengaruhi pengambilan keputusan
adalah: Ethics, values, Personality, Propensity for Risk,
Potensial for Dissonance, serta Escalation of Comitment.
Etika adalah sistem atau kode yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi, pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik, reward dan sanksi.

Values
Value adalah arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan menggunakannya
ketika pada kondisi ttt.(kondisional) karena
tempat dan waktu
Value digunakan pada:

Penetapan objective
Pengembangan objective
Pemilihan alternatif
Penerapan keputusan
Pengendalian dan Pengevaluasian

Personality
Salah satu faktor yang paling mempengaruhi
Pembuat keputusan.
Studi personality pada proses pengambilan
keputusan: personality variables, situational
variables, interactional variables.
Kesimpulan:
Semua orang tidak pandai dalam semua hal
Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan proses
pengambilan keputusan
Hubungan personality terhadap keputusan bervariasi
Individu yang menghadapi keputusan penting dan
ambigu dipengaruhi opini rekan

Propensity for Risk


Kecenderungan terhadap resiko yang diambil
akan mempengaruhi proses pengambilan
keputusan.
Person yang high aversion to risk akan
memilih keputusan yang tingkat kepastiannya
tinggi .
( High Aversion to risk High Certainity)
Besarnya resiko yang diambil tergantung:
Kejelasan Goal yang ditetapkan
Informasi alternatif nya diketahui
Outcome dari alternatif dapat diidentifikasi

Potential for Dissonance 1


Terkait dengan sebelum keputusan dibuat dan
akibatnya
setelah
keputusan
tersebut
ditetapkan.
Postdecision
anxiety,
terkait
dengan
kekhawatiran akibat dari keputusannya.
Cognitive Dissonance (Leon Feon festinger,
Teori penyesalan) adalah Kekhawatiran yang
terjadi ketika ada konflik antara keyakinan dan
realita individu.
Lack konsistensi/harmonisasi

Potential for Dissonance 2


CIRI KEPUTUSANNYA :
Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya
keuangan.
Ada sekian banyak alternatif yang tidak dihilangkan
Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki banyak
kelebihan
SOLUSINYA :
Mencari
informasi
yang
mendukung
kebijakan
pengambilan keputusan
Selektif atas informasi yang mendukung keputusannya
Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan perbesar
aspek positifnya

Escalation of Commitment
Pembuat keputusan tetap mempertahakan
keputusannya walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan menambah
sumberdaya untuk antisipasi kerugian.
Selt Justification Theory : Pembuat keputusan
akan
meningkatkan
komitmennya
untuk
menjalankan tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang
lain
pada
sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan tepat

Grup Decision Making


Banyak keputusan diambil melalui grup, tim,
panitia, dll
Cocok untuk:
Nonprogram Decision
Permasalahan kompleks butuh multidisiplin /
pengetahuan

Peran manajer dalam keputusan kelompok


dengan partisipasi kolaborasi/kerjasama
bagian organisasi
Kolaborasi melibatkan proses gabungan
pengambilan keputusan antra stakeholder
atas maslah masa datang

Individual Vs Grup Decision


Making
Konsensus keputusan :
Waktu lama
Lebih baik, terlebih pada latarbelakang masalah
yang bervariasi
Pengaruh buruk dari faktor perilaku, yaitu
Dominasi personalitas, Superior atas status,
Superior atas keahlian

Tabel kemungkinan hubungan


kualitas keputusan dengan metoda
More

Less

IndividualAverageindividualMinoritycontrolMajoritycontrolConcensus

Techniques for Stimulating Creativity


in Grup decision making
Brainstorming: adalah teknik yang memacu
kreativitas dengan memunculkan ide melalui
diskusi nonkritikal.
Delphi Process: Teknik yang memacu
kreatifitas dengan menggunakan berbagai
pertimbangan ide untuk mencapai konsensus
keputusan.
Nominal Grup Technique: Teknik yang
memacu kreativitas dengan mengarahkan
orang pada pertemuan terstruktur memalui
sedikit komunikasi verbal.

Gaya pemikiran dan persepsi


Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
Gaya pemikiran merupakan cara manusia
untuk memperoleh pengetahuan
Bagaimana kita dapat mengetahui sesuatu
Bagaimana kita daat memperoleh informasi
menjadi data, dan
Data menjadi pengetahuan

Klasifikasi gaya pemikiran


rasionalisme
postulational
Self-evidence truth

Scientific method

Method of authority
idealisme

empirisme

literary
Untested opinion
ekssistensialisme

Scientific method
induksi
Fenomena, gejala,
fakta, problem

Dugaan
awal

Teori dan konsep

Prinsip
silogisme aritoteles
Problem solving tools:
Matematika Statistik
Pendekatan
kuantitatif dan kualitatif

deduksi

Hipotesis:
jawaban sementara

Proses pengolahan informasi


stimulus

Tahap 1
Rangsangan
lingkungan:
Manusia
Peristiwa
obyek

Masalah dan
tujuan

Proses pengolahan

Tahap 2

Interpretasi dan
kategorisasi

Respon

Tahap 3

Tahap 4

Proses mental
& intelektual

Penilaian dan
keputusan

Proses penyelesaian

Pemilihan
Alternatif solusi

Terima Kasih.........
Danke wel

Anda mungkin juga menyukai