NIM : 135080300111041
Kelas : T01
1) Pemanis (Daun Stevia)
Rumus Molekul
Stevioside mempunyai rumus molekul C38H60O18 dan berat molekul 804,90.
Sifat-sifat dari daun Stevia adalah higroskopis, titik cair 1980C, larut dalam air dan
methanol, dioxin, tidak larut dalam alkohol murni, chloroform, dan eter.
Struktur
Daun stevia mengandung: apigenin, austroinulin, avicularin, beta-sitosterol,
Struktur Steviosid
Sumber
Pemanis stevia yang berasal dari daun Stevia rebaudiana Bertoni merupakan
tumbuhan perdu asli dari Paraguay. Daun stevia mengandung pemanis alami non
kalori dan mampu menghasilkan rasa manis 70-400 kali dari manisnya gula tebu.
Pada tahun 1887 peneliti ilmiah Amerika Antonio Bertoni menemukan tanaman
stevia dan menamakannya Eupatorium rebaudianum Bertoni, kemudian
dimasukkan dalam genus stevia pada tahun 1905.
Diduga lebih dari 80 jenis spesies stevia tumbuh liar di Amerika Utara dan
200 spesies alami di Amerika Selatan, namun hanya Stevia rebaudiana yang
diproduksi sebagai pemanis. Stevia yang ditanam di Indonesia berasal dari Jepang,
Korea dan Cina. Bahan tanaman tersebut berasal dari biji sehingga pertumbuhan
tanaman stevia di lapangan sangat beragam.
Input Output
Input: daun Stevia rebaudiana (Bert.)
Output: kristal Stevia
Skema Kerja
Preparasi Sampel
daun Stevia rebaudiana (Bert.)
dibersihkan dari tanah
dikeringkan dengan cabinet drying selama 24 jam
dihaluskan menggunakan grinder
150 g sampel
diekstrak dengan 1 L heksan menggunakan sokhlet selama 17,5 jam dan diambil residunya
100 g residu sampel dimaserasi dengan 1,5 L aquades pada suhu 500C selama 60 menit
disaring dan maserasi diulang sebanyak 2 kali dengan 1 L akuades, masing-masing selama 30 me
tanol sebanyak 30 mL kemudian ke dalam larutan ditambahkan 10 g bentonite/arang aktif lalu disa
apkan dengan rotary evaporator hingga jenuh dan larutan pekat dikristalisasi dengan penambahan
kristal Stevia
Struktur
Natrium benzoat adalah garam sodium dari asam benzoat dan ada dalam
bentuk garam ketika dilarutkan dalam air. Natrium benzoate berwarna putih,
granula tanpa bau, bubuk kristal atau serpihan dan lebih larut dalam air
dibandingkan asam benzoat dan juga dapat larut dalam alkohol. Mekanisme kerja
natrium benzoat sebagai bahan pengawet adalah berdasarkan permeabilitas
membran sel mikroba terhadap molekul-molekul asam benzoat. Penggunaan
bahan pengawet natrium benzoat tidak selalu aman terutama jika digunakan dalam
jumlah yang berlebihan. ADI untuk natrium benzoat adalah 1 g/kg berat badan.
Sumber
Sodium Benzoat secara alami terdapat pada apel, cengkeh, cranberry (sejenis
buah berry yang digunakan untuk membuat agar-agar dan saus), kayu manis, prem
(yang dikeringkan) dan lain-lain.
Input Output
Input: Asam benzoat dan natrium hidroksida
Output: Natrium benzoat
Skema Kerja
asam benzoat
titrasi NaOH 0,1 N sampai berwarna merah muda
natrium benzoat
Struktur
Sumber
Secara
alami
untuk
mendapatkan senyawa vanillin dapat diperoleh dengan cara isolasi buah vanilla
(Vanilla planifolia Andrews). Namun, seiring dengan laju pertumbuhan penduduk
dan kebutuhan dunia akan bahan pengharum makanan, minuman, dan kosmetika
maka selain dihasilkan dari buah vanilla, sebagian besar kebutuhan vanillin dibuat
dengan cara sintetis.
Input Output
Input: Vanilin
Output: Etil vanilin
Skema Kerja
vanilin
penambahan guethol
mengembun dengan asam glioksilat
4) Ion Pengkelat/Pelekat (EDTA)
oksidasi
Rumus Molekul
Rumus molekul EDTA (Asam etilena diamina tetra asetat) adalah C10H16N2O8.
dekarboksilasi
Asam etilen diamin tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan
salah satu jenis asam amina polikarboksilat
etil vanilin yang seringkali digunakan sebagai
titran dalam titrasi kompleksometri. EDTA sebenarnya adalah ligan seksidentat
yang dapat berkoordinasi dengan suatu ion logam lewat kedua nitrogen dan
keempat gugus karboksil-nya atau disebut ligan multidentat yang mengandung
lebih dari dua atom koordinasi per molekul, misalnya
Struktur
Sumber
Senyawa ini pertama kali digambarkan oleh Ferdinand Munz, pada 1935 yang
senyawa ini dibuat dari etilenadiamina dan asam kloroasetat. Kini, EDTA
disintesis terutama dari etilenadiamina (1,2-diaminoetana), formaldehida dan
natrium sianida.
Input Output
Input: etilenadiamina (1,2-diaminoetana), formaldehida dan natrium sianida
Output: Zn (II) EDTA
Skema Kerja
Zn (II) EDTA
Sumber
Gelatin
merupakan
protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secraa alami terdapat pada
tulang atau kulit binatang. Gelatin komersial biasanya diperoleh dari ikan, sapi,
dan babi. Gelatin adalah derivat protein dari serat kolagen yang ada pada kulit,
tulang, dan tulang rawan.
Input Output
Input: tulang ikan
Output: gelatin
tulang ikan
degresing (penghilangan lemak) direndam pada air mendidih selama 30 menit, beberapa kali
Skema Kerja
n menggunakan dandang dan soxhlet pada suhu 900C selama waktu tertentu (2,3,4 jam)
6) Thickener (Karagenan)
Rumus Molekul
Rumus molekul karagenan adaldah (C12H14O5(OH)4)n. Karagenan komersial
memiliki berat molekul massa rerata berkisar 400.000 sampai 600.000 Da.
Struktur
Sumber
Karagenan adalah polisakarida yang diekstraksi dari beberapa spesies rumput
Input Output
Input: Eucheuma cottonii
Output: Kappa Karagenan
Euchema cottoni
Skema Kerja
direndam dalam air tawar selama 12 - 24 jam
dibilas dan ditiriskan
direndam kembali dalam air kapur selama 2 3 jam
aksi (suhu 90 950C dengan larutan NaOH selama 2 jam, perbandingan pelarut dan bahan baku 20
7) Emulsifier (Lesitin)
Rumus Molekul
Lesitin merupakan campuran fosfatida dan senyawa-senyawa lemak yang
meliputi fosfatidil kolin, fosfatidil etanolamin, fosfatidil inosil dan lain
sebagainya. Lesitin ini adalah campuran dari glikolipid, trigliseralida dan
fosfolipid. Lesitin terdiri dari 19-21% fosfatidilkolin, 8-20% fosfatidiletanolamin,
20-21% Inositol fosfatida, 33-35% minyak kedelai, 2-5% Sterol, 5%
Karbohidrat/bebas, 1% kadar air, dan 5-11 % fosfatida lainnya. Rumus molekul
lesitin adalah CH2(R)CH(R)CH2OP(OH)O(CH2)2N(OH)(CH2)3.
Struktur
Sumber
Lesitin dapat ditemukan pada kuning telur, kacang kedelai,
Input Output
Input: CPO (Crude Palm Oil)
Output: lesitin
Skema Kerja
Pembuatan emulsifier dimulai dengan reaksi hidrolilsis terhadap trigliserida,
komponen terbesar yang ada dalam CPO (Crude Palm Oil). Dengan reaksi
hidrolisis, trigliserida dipecah menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol yang
8) Antioksidan (Kurkumin)
Rumus Molekul
Kurkumin
(1,7-bis(4-hidroksi-3-metok-sifenil)-1,6-heptadiena-3,5-dion)
diferuloyl methane pertama kali diisolasi pada tahun 1815. Kemudian tahun 1910,
kurkumin didapatkan berbentuk kristal dan bisa dilarutkan tahun 1913. Kurkumin
tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam etanol dan aseton. Kurkumin
memiliki dua bentuk tautomer: keton dan enol. Struktur keton lebih dominan
dalam bentuk padat, sedangkan struktur enol ditemukan dalam bentuk cairan.
Kurkumin di alam terdapat bersama-sama dengan dua senyawa lain yaitu
demetoksi kurkumin dan bis-demetoksi kurkumin, yang dikenal dengan nama
kurkuminoid.
Struktur
Sumber
Kurkuminoid adalah
kelompok
senyawa
rimpang
kering
fenolik yang terkandung da-lam
rimpangkunyit
tanaman
famili Zingiberaceae antara lain
: Curcuma longa syn. Curcuma domestica (kunyit) dan Curcuma xanthorhiza
dilarutkan
(temulawak). Kandungan
kurkumin dalam
di dalamdiklorometana
kunyit berkisar 3 4% terdiri dari
kurkumin I 94%, kurkumin II 6% dan kurkumin III 0,3%.
direfuks selama 1 jam (suhu tidak terlalu tinggi)
Input Output
Input: kunyit
Output: kurkumindisaring dengan penyaring vakum
Dipekatkan dengan distilasi pada penangas air 500C (diperoleh residu kuning kemerahan)
Skema Kerja
ditambahkan dengan n-heksana sehingga residu memadat dan disaring dengan penyaring vaku
matograi kolom (kolom disiapkan dengan silika gel sebagai fasa diam dan CH2Cl2 : MOH = 99:1 seb
dilakukan elusi
arna coklat kemerahan adalah demetoksi kurkumin, warna orange adalah bisdemetoksikurkumin, d