PENDAHULUAN
Transportasi merupakan suatu hal yang penting dalam
kehidupan sehari-hari, terutama untuk menunjang aktifitas
serta
memenuhi kebutuhan masyarakat. Seiring
berkembangnya dinamika manusia, maka transportasi juga
dituntut untuk bisa berkembang dengan menerapkan
teknologi-teknologi terbaru untuk menciptakan transpotrasi
yang aman dan nyaman. Dalam hal ini di Indonesia telah
terdapat berbagai jenis kendaraan, khususnya kendaraan roda
dua dan roda empat. Kendaraan roda dua atau sepeda motor
adalah kendaraan yang sangat populer mengingat harganya
yang terjangkau dan memiliki kelincahan bermanuver
meskipun dalam kondisi jalan yang padat, namun jika ditinjau
dari sisi safety kendaraan ini memiliki nilai safety yang
rendah dimana tidak ada bagian body atau chassis yang dapat
melindungi pengemudi dan penumpang dari benturan, selain
itu sepeda motor memiliki kenyamanan yang rendah
mengingat tidak adanya pelindung dari terik matahari
2
kutub momen 30% lebih rendah dibandingkan dengan desain
kendaraan roda empat. [1]
3
Kendaraan yang berbelok akan mengalami skid
dimensi kendaraan yang meliputi track width dan wheel
apabila gaya gesek ban tidak dapat mengimbangi gaya
base, lokasi Center of Gravity, kekakuan pegas suspensi,
sentrifugal yang dialami kendaraan. Untuk mengetahui
rolling resistance, koefisien drag dan frontal area.
sebuah kendraan mengalami kondisi skid di roda depan Mencari posisi Center of Gravity dengan software
(front), roda belakang (rear) atau tidak mengalamji skid,
Solidworks 2013, dengan 3 variasi layout, yakni layout 1
maka dapat dibandingkan besarnya nilai gaya sentrifugal dan
(generator depan, baterai tengah), layout 2 (generator
gaya gesek pada masing-masing ban dengan persamaan
depan, baterai belakang), dan layout 3 (generator belakang,
berikut:
baterai depan)
=
cos t
(2.4) Perhitungan dilakukan hingga didapatkan nilai Understeer
index (K us ). Serta analisis apakah kendaraan ini mengalami
=
cos t
(2.5)
understeer atau oversteer.
=
(2.6) Analisis skid, apakah kendaraan mengalami skid depan,
skid belakang, atau tidak mengalami skid.
=
(2.7)
(2.8)
(2.9)
Gambar 1. Rancangan Mobil HyVI
(2.10)
diamana:
W f : berat pada roda depan
W r : berat pada roda belakang
: sudut angguk kendaraan
: sudut guling kendaraan
Apabila nilai Fz<0 atau negatif, artinya roda tersebut sudah
terangkat.
METODOLOGI
Tahapan pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tahap pertama adalah studi literatur tentang
pengembangan berbagai macam mobil roda tiga yang sudah
ada dan mencari kelebihan dan kekurangannya
Tahap kedua adalah menentukan konfigurasi dan
spesifikasi awal yang akan digunakan dalam perancangan
mobil roda tiga yang akan dibangun
Tahap ketiga adalah dilakukan analisis terhadap kestabilan
pada kendaraan tersebut. Analisis dilakukan dengan
metode Kalkulasi Quasi Dinamis. Quasi Dinamis
merupakan analisis kendaraan yang sedang bergerak
(dinamis), tetapi dianalisa seolah-olah dalam kondisi statis.
Untuk analisis kestabilan sendiri dilakukan tahapan sebagai
berikut:
Menentukan data-data dari spesifikasi kendaraan yang akan
dibuat sebagai data input. Data yang diutuhkan adalah
4
Adapun variasi layout kendaraan yang akan dianalisis dalam
Tugas Akhir ini ada 3 macam seperti yang tercantum pada
tabel 2.
Tabel 2 Variasi Rancangan Layout Mobil HyVI
Variasi Layout
Layout 1 (Genset
depan, baterai
tengah)
Layout 2 (Genset
depan, baterai
belakang)
Layout 3 (Genset
belakang, baterai
depan)
Wf
Wr
0,9m
1,4m
0,55m
2807,73N
1943,82N
0,986m
1,214m
0,58
2621,99N
2129,56N
0,71m
0,79m
0,54m
3218,1N
1533,46N
Posisi CG
Berat
Keterangan:
a = Jarak dari titik berat (CG) ke sumbu roda depan
b = Jarak dari titik berat (CG) ke sumbu roda belakang
h = Jarak dari titik berat (CG) ke permukaan tanah
Wf = Berat di roda depan kendaraan
Wr = Berat di roda belakang kendaraan
Untuk rancangan layout yang lebih jelas dapat dilihat pada
gambar 4.2 berikut:
5
Tabel 3 Tabel Analisis Skid dan Guling Gabungan
Layout 2
Layout 3
Layout 1
f (deg)
f (deg)
f (deg)
v (km/h)
Skid
Skid
Skid
Rolling
Rolling
Rolling
F
R
F
R
F
R
20
Safe Safe Safe Safe Safe Safe
Safe Safe
Safe
30
Safe Safe Safe Safe Safe Safe
Safe Safe
Safe
40
18 Safe Safe
18 19 Safe
18
Safe
Safe
50
10 11 Safe
10 10 Safe
12
Safe
10
17 (rolling 2)
60
7
7
15
7
7
13
7
8
19 (rolling 1&2)
Keterangan tabel:
Safe
: kendaraan tidak mengalami skid maupun guling
Skid
: kendaraan mengalami skid
Rolling : satu atau beberapa roda pada kendaraan
terangkat (roda ditunjukkan dengan angka,
rolling2 artinya roda 2 terangkat)
Pada tabel di atas, didapatkan hasil analisis skid dan
guling pada ketiga layout. Dari tabel analisis skid dan guling
di atas juga didapatkan karakteristik skid dan guling dari
masing-masing layout.
Layout 1
: mempunyai ketahanan skid lebih baik dari
layout 2 dan ketahanan guling paling baik dari
ketiga layout
Layout 2
: mempunyai ketahanan skid paling buruk dari
ketiga layout (cenderung mengalami skid pada
sudut belok lebih rendah), serta memiliki
ketahanan guling yang paling buruk pula (roda
cenderung terangkat pada sudut belok lebih
rendah)
Layout 3
: mempunyai ketahanan skid paling baik
(cenderung mengalami skid pada sudut belok
lebih tinggi), namun memiliki ketahanan guling
lebih buruk dari layout 1 (meskipun roda
depan bagian kiri cenderung terangkat pada
sudut belok lebih tinggi, akan tetapi roda
belakang juga terangkat jika sudut belok
dinaikkan lagi)
Dari karakteristik ketiga layout tersebut didapatkan
urutan layout yang paling baik hingga paling buruk yaitu
layout 1; layout 3; dan layout 2.
KESIMPULAN
Dari analisis yang telah dilakukan dalam tugas akhir
ini, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Kendaraan ini memiliki kecenderungan untuk
understeer dengan karakteristik nilai indeks
understeer (K us ) bertambah seiring bertambahnya
sudut steer, kemudian turun setelah titik puncaknya.
2. Pergeseran posisi center of gravity ke arah depan
kendaraan akan menyebabkan bertambahnya nilai
indeks understeer (K us ), begitu juga sebaliknya,
pergeseran posisi center of gravity ke arah belakang
akan menyebabkan berkurangnya nilai indeks
understeer (K us ).
3. Dari hasil analisis nilai indeks understeer (K us ) dan
kecepatan karakteristik didapatkan hasil sebagai
berikut:
a. Nilai indeks understeer (K us ) paling besar untuk
layout 1 adalah sebesar 3,855 pada kecepatan
20km/jam di sudut steer 11, dengan nilai
kecepatan karakteristik 64,469km/jam.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sutantra, N. & Sampurno, B., 2010, Teknologi
Otomotif Edisi kedua, Surabaya: Guna Widya.
[2] Riley, Robert Q., Dynamic Stability of Three-Wheeled
Vehicles in Automotive-Type Applications,
[3]
[4]
[5]
[6]
<http://www.rqriley.com/3-wheel.htm> (diakses 5
Desember 2012)
George, Patrick E., How Three-wheel Cars Work,<
http://auto.howstuffworks.com/three-wheel-car.htm>
(diakses 6 Desember 2012)
Veeco, Veeco RT World Premiere,
<http://veeco.pt/en/index.html> (diakses 6 Desember
2012)
Society of Automotive Engineer, 2008, SAE J6702008 Vehicle Dynamics Terminology
Bridgestone, 2007, Understanding Tyre Markings