Anda di halaman 1dari 10

FARMAKOGNOSI

1. HEMISINTESIS KAMPFER
kapur barus atau kamper (C10H16O) merupakan kristal yang mudah menyublim.
Bahan pewangi ini berasal dari getah pohon kapur barus. Pohon kapur
(Dryobalanops aromatic) dengan kulit berwarna merah kehitaman merupakan
tanaman langka yang pernah memasyhurkan Pulau Suamtera sejak ribuan tahun
silam.
Tingginya harga kapur barus membuat orang sejak dulu berupaya membuat
tiruannya. Marsden mencatat, tahun 1700-an, pembuatan kapur barus tiruan telah
dilakukan orang-orang China dan Jepang. Kapur tiruan dikirim ke Belanda dan
diperhalus sampai menyerupai aslinya, tulis Marsden.
Belakangan diketahui, kapur dari China dan Jepang itu berasal dari tumbuhan
yang berbeda. Pohon kapur dari China dari jenis Cinnamomum camphora, yang
dari Jepang dari jenis Laurus camphora. Dalam Encyclopedia Britannicadisebutkan,
untuk menghasilkan kamper dari Cinnamomum camphora, potongan batang kayu
ini harus disuling. Kandungan minyak kamper dalam kayu ini sekitar 5 persen.
Dalam sumber yang sama disebutkan, sejak awal tahun 1930-an, kapur barus telah
dibuat tiruannya dari alfa-pinene, zat organik yang disuling dari jenis pohon
cemara.
Selain itu, Pohon pinus yang biasa kita lihat didaerah pegunungan ternyata
menghasilkan getah yang sangat berguna untuk kita,hasil dari getah pinus itu bisa
menghasilkan minyak terpentin yang mengandung senyawa terpene yaitu salah
satu isomer hidrokarbon tak jenuh dari C10 H163 terutama monoterpene alfapinene dan beta-pinene, terpentin biasanya digunakan sebagai pelarut untuk
mengencerkan cat minyak,bahan campuran vernis yang biasa kita gunakan untuk
mengkilapkan permukaan kayu dan bisa untuk bahan baku kimia lainnya.
Gondorukem dan Terpentin merupakan hasil distilasi/penyulingan dari getah
Pinus. Gondorukem berupa padatan berwarna kuning jernih sampai kuning tua.
Sedangkan Terpentin berbentuk cair berwarna jernih serta merupakan pelarut yang
kuat.
Proses pengolahan getah menjadi gondorukem pada umumnya meliputi 2
tahapan :
- Pemurnian getah dari kotoran-kotaran
- Pemisahan terpentin dari gondorukem dengan cara distilasi/penguapan.
Proses pemurnian getah :
- pengenceran getah dengan terpentin
- pengambilan/penyaringan kotoran kasar
- pencucian & pemisahan kotoran halus
pengendapan.

dengan

penyaringan

Proses pemisahan gondorukem dari terpentinnya:


- dilakukan dengan pemanasan langsung
- dilakukan dengan pemanasan tidak langsung. (menggunakan uap)
Pada proses pemasakan yang perlu diperhatikan antara lain :

maupun

- Pemanasan harus bertahap


- Tekanan vakum
- Tekanan uap dari uap penekan (Open steam) tidak terlalu besar
- Suhu pemanasan
-Suhu peludangan (canning)
Untuk minyak terpentin-nya dapat digukanan secara langsung dan murni
melalui upaya destilalsi ulang serta melalui pengolahan lanjutan, misalnya untuk
pelarut organic, pelarut resin, bahan semir sepatu, logam dan kayu dan bahan
kamfer sintetis dll.
2. MINYAK ATSIRI
Minyak atsiri yang dikenal juga dengan nama minyak eteris dan minyak terbang
(essential oil, volatile oil) dihasilkan oleh tanaman atsiri. Minyak atsiri mudah
menguap dalam suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, mempunyai rasa getir
(pungent tase), berbau wangi sesuai dengan bau tanaman penghasilnya, umumnya
larut dalam pelarut organik tapi tidak larut dalam air
Menurut (Guenther, 1987), minyak atsiri memiliki sifat fisik seperti berbau
wangi sesuai aroma tanaman penghasilnya, mempunyai rasa getir (pungent taste),
mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi, larut dalam
pelarut organik seperti (alkohol, eter, petroleum, serat benzena), dan tidak larut
dalam air.
Sedangkan sifat kimia minyak atsiri yaitu tergantung pada berbgai hal seperti
tanaman penghasil, kondisi iklim, tempat tumbuh, metode ekstraksi, umur panen,
dan cara penyimpanan minyak. Secara umu komponen kimia minyak atsiri terdiri
dari :
Golongan hidrokarbon (monoterpen, sesquiterpen, diterpen, politerpen, parafin,
olefin, serta hidrokarbon aromatik)
Oxygenated hydrokarbon, yang terdiri dari persenyawaan alkohol (geraniol,
nerol, eugenol, vanillin), aldehida (sitral, sitroneal, sinnamaldehida), keton, ester,
dan ether.
Berikut ini daftar tanaman atsiri penghasil minyak atsiri yang
dikembangkan di Indonesia :
No
Tanaman
Nama Latin
Sumber Minyak
.
1
Adas
Foenicullum vulgare
Buah dan Biji
2
Akar wangi
Vetiveria zizanoides
Akar
3
Anis
Clausena anisata
Buah dan Biji
4
Bangle
Zingiber purpureum Roxb.
Akar
5
Cempaka
Michelia champaca
Cempaka
6
Cendana
Santalum album
Kayu Teras
7
Cengkeh
Syzygium aromaticum
Bunga
8
Eucalyptus
Eucalyptus sp.
Daun
9
Gaharu
Aquilaria sp
kayu
10
Gandapura
Gaultheria sp.
Daun & Gagang
11
Jahe
Zingiber officinale
Akar
12
Jeringau
Acarus calamus

sudah

13
Jeruk Purut
Citrus hystrix
14
Kapulaga
Amomum Cardamomum
15
Kayu Manis
Cinnamomum cassia
16
Kayu Putih
Melaleuca leucadendron LI
17
Kemangi
Basil Oil
18
Kemukus
Piper cubeba L.
19
Kenanga
Canangium odoratum
20
Kencur
Caempreria galanga
21
Ketumbar
Coriandrum sativum
22
Klausena
Clausena anisata
23
Kunyit
Curcuma domestica
24
Lada
Piper nigrum L.
25
Lawang
k
26 Lengkuas Hutan
Alpinia Malacensis
27 Lengkuas Hutan
Alpinia Malacensis Oil
28
Manis
Cinnamomum casea
29
Massoi
Criptocaria massoia
30
Mawar
Rosa sp.
31
Melati
Jasminum sambac
32
Mentha
Mentha arvensis
33
Nilam
Pogostemon cablin
34
Pala
Myristica fragrans Houtt
35
Palmarosa
Cymbopogon martini
36
Pinus
Pinus merkusii
37
Rosemari
Rosmarinus officinale
38 Sedap Malam
Polianthes tuberose
39 Selasih Mekah
Ocimum gratissimum
40
Seledri
Avium graveolens L.
41
Sereh Dapur
Andropogon citratus
42
Sereh Wangi
Cymbopogon citrates
43
Sirih
Piper bitle
44 Surawung Pohon
Backhousia citriodora
45
Temulawak
Curcuma xanthorizza
46

Alang-Alang

Canangium odoratum

buah
Buah dan Biji
Batang
Daun
Daun
Buah
Bunga
akar
Buah dan Biji
biji
Akar
Buah dan Biji
k
Akar
akar
daun
Batang
Bunga
Bunga
Daun
Daun
Biji dan Fuli
Daun
Getah
bunga
Bunga
Bunga
Daun, Batang
Daun
Daun
k
daun
Akar
Bunga

Minyak atsiri dan tanaman penghasilnya yang sudah berkembang dan diekspor
Indonesia :
No
1
2
3
4

Nama
minyak
Nilam
Serai
wangi
Akar
wangi
Kenanga

Nama
dagang
Patchouli
Oil
Citronella
Oil
Vetiver Oil
Cananga Oil

Nama
tanaman
Pogestemon
cablin
Andropgon
nardus
Vetiveria
zizanoides
Canangium
odoratum

Kegunaan/fun
gsi
Parfum, sabun
Parfum, sabun
Parfum, sabun
Parfum, sabun

Cendana

Sandalwood
Oil

Santalum
album
Melaleuca
leucadendro
n
Syzigium
aroamticum

Kayu
putih

Cajuput
Oil

Daun
cengkeh

Clove leaf
Oil

10

Gagang
cengkeh
Bunga
cengkeh
Pala

11

Lada

12

Jahe

Clove Stem
Oil
Clove bud
Oil
Nutmeg
Oil
Black
papper oil
Ginger Oil

Parfum,
sabun
Farmasi

Rokok,
parfum,
farmasi,
makanan
Idem

Syzigium
aroamticum
Syzigium
aroamticum
Myristica
fragrans
Piper
nigrum
Zingiber
officinale

Idem
Makanan,
rokok
Makanan,
minuman
Makanan,
minuman

3. Titik Didih Minyak Sereh, Minyak Cengkeh dan Minyak Pala


MINYAK SEREH
Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup komplek, namun komponen
yang terpenting adalah sitronellal dan geraniol. Kedua komponen tersebut
menentukan intensitas bau, harum, serta nilai harga minyak sereh wangi. Kadar
komponen kimia penyusun utama minyak sereh wangi tidak tetap, dan tergantung
pada beberapa faktor. Biasanya jika kadar geraniol tinggi maka kadar sitronellal
juga tinggi.
Komposisi minyak sereh wangi ada yang terdiri dari beberapa komponen, ada
yang

mempunyai

hidrokarbon, ester,

30-40
alaehid,

komponen,
keton,

yang

oxida,

isinya

lactone,

antara,

terpene dan

lain

alkohol,

sebagainya.,

Komponen utama penyusun minyak sereh wangi adalah sebagai berikut :


1. Sitronelal
Nama IUPAC
: 3,7-dimethyloct-6-en-1-al
Rumus Molekul
: C10H18O
Massa molar
: 154,25 g / mol
Kepadatan
: 0,855 g/cm3
Titik didih
: 201-207 C
Data untuk bahan dalam keadaan standar pada 25 C, 100 kPa
Sitronelal atau rhodinal atau 3,7-dimethyloct-6-en-1-al (C 10H18O)

adalah

monoterpenoid, komponen utama dalam campuran senyawa kimia terpenoid


yang memberikan minyak sereh wangi yang khas.

2.

Geraniol

Nama IUPAC
Rumus Molekul
Massa molar
Kepadatan

: 3,7-Dimethylocta-2 ,6-dien-1-ol
: C10H18O
: 154,25 g mol-1
: 0,889 g/cm3

Titik lebur

: 15 C, 288 K, 59 F

Titik didih

: 229 C, 502 K, 444 F

Larut dalam air


Data untuk bahan dalam keadaan standar pada 25 C, 100 kPa
Geraniol adalah monoterpenoid dan alkohol. Ini adalah bagian utama dari minyak
mawar, Palmarosa minyak, dan minyak sereh (jenis Jawa). Hal ini juga terjadi
dalam jumlah kecil di geranium, lemon, dan banyak minyak esensial lainnya.
Tampaknya sebagai minyak jelas pucat kuning yang tidak larut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik yang paling umum. Memiliki bau mawar-suka dan
umumnya digunakan dalam parfum.
3.

Citronellol

(+)-Sitronelol (kiri) dan (-)-sitronelol


Nama IUPAC
: 3,7-Dimethyloct-6-en-1-ol
Nama lain
: ()--sitronelol; 3,7-Dimetil-6-octen-1-ol
Molekul rumus
: C10H20O
Massa molar
: 156,27 g mol-1
Kepadatan
: 0,855 g/cm3
Titik didih
: 225 C, 498 K, 437 F
Data untuk bahan dalam keadaan standar pada 25 C, 100 kPa
Sitronelol, atau dihydrogeraniol, adalah monoterpenoid asiklik alam. Kedua
enantiomer terjadi di alam. (+)- Sitronelol, yang ditemukan dalam minyak sereh,
termasuk Cymbopogon nardus (50%), adalah isomer yang lebih umum.
(-)- Sitronelol ditemukan dalam minyak bunga mawar (18-55%) dan geranium
Pelargonium.
MINYAK CENGKEH
Tanaman cengkeh memiliki kandungan minyak atsiri dengan jumlah cukup besar,
baik dalam bunga (10-20%), tangkai (5-10%) maupun daun (1-4%). Dari ketiga
bagian tersebut yang paling ekonomis adalah ekstrak bagian daunnya. Oleh
karena itu jenis minyak cengkeh yang umum diperjualbelikan adalah minyak

daun cengkeh ( clove leaf oil ). Kandungan utama minyak atsiri bunga cengkeh
adalah eugenol (70-80%). Eugenol adalah komponen utama minyak cengkeh
berupa cairan tidak berwarna, beraroma khas, dan mempunyai rasa pedas yang
banyak dimanfaatkan dalam industri fragrance danflavor karena memiliki aroma
yang khas dan industri farmasi karena bersifat antiseptik.
Eugenol digunakan sebagai bahan baku obat dan parfum. Eugenol mudah
bersenyawa dengan besi, oleh karena itu penyimpanannya harus dalam botol
kaca. Drum aluminium, atau drum timah putih.
Adapun data sifat dari eugenol adalah sebagai berikut:
Berat jenis
: 1,0651
Indeks bias
: 1,5410 (20 0 C)
Titik didih
: 253 0 C
Titik nyala
: 110 0 C
Kelarutan dalam alkohol: 1:5 atau 1:6
Selain eugenol, minyak atsiri cengkeh juga mengandung senyawa asetil eugenol,
beta-caryophyllene, dan vanilin. Terdapat pula kandungan tanin, asam galotanat,
metil salisilat (suatu zat penghilang nyeri), asam krategolat, beragam senyawa
flavonoid (yaitu eugenin, kaemferol, rhamnetin, dan eugenitin), berbagai
senyawa triterpenoid (yaitu asam oleanolat, stigmasterol, dan kampesterol),
serta mengandung berbagai senyawa seskuiterpen.
Tabel.1. SNI : 06-4267-1996 Minyak Cengkeh (Clove Oil)
Parameter Mutu Minyak Cengkeh
Warna
Berat Jenis ( 25C)
Indek Bias
Putaran Optik
Kelarutan dalam Etanol
Eugenol Total (b/b)

Karakteristik
Tak berwarna/ kuning muda
1,030 1,060 g/ml
1,527-1,535
0-135
1:2
80-95 %

Beberapa cara penggunaan minyak cengkeh agar bermanfaat bagi kesehatan,


seperti dikutip dari eHow, Rabu (20/1/2010) yaitu:
1. Minyak cengkeh bermanfaat untuk memperbaiki kondisi pernapasan. bagi
orang yang menderita pilek, hidung tersumbat, infeksi virus, asma, TBC atau
bronchitis bisa menggunakan minyak cengkeh. Minumlah campuran 10-15 tetes
minyak cengkeh dalam segelas air matang. Ini juga efektif untuk mengatasi
gejala sakit tenggorokan.
2. Minyak cengkeh bisa mengobati sakit gigi. Zat eugenol yang terkandung
dalam minyak cengkeh bisa menjadi pembunuh rasa sakit sekaligus bakteri dan
jamur secara alami. Teteskan minyak cengkeh dan minyak zaitun ke bola kapas,
lalu tempelkan pada gigi yang berlubang atau sakit. Teknik ini juga bisa
mengurangi peradangan.
3. Minyak cengkeh untuk mengurangi nyeri otot dan sendi. Di dalam minyak
cengkeh terdapat kalsium, minyak omega 3 dan zat besi yang semuanya dapat

berkontribusi dalam menguatkan sendi dan tulang di tubuh.


4. Minyak cengkeh untuk merawat kondisi kulit. Minyak cengkeh bisa digunakan
secara alami untuk menyembuhkan kulit, mengobati bekas gigitan serangga dan
mengurangi kemungkinan infeksi.

MINYAK PALA
Pala dikenal Myristica frangans Houtt (Myristicaceae),sebagai tanaman rempah
yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan multiguna. Setiap bagian tanaman dapat
dimanfaatkan dalam berbagai industri. Biji, fuli dan minyak pala merupakan
komoditas ekspor dan digunakan dalam industri makanan dan minuman. Selain
itu minyak yang berasal dari biji, fuli dan daun banyak digunakan untuk industri
obat-obatan, parfum dan kosmetik. Sampai saat ini Indonesia menjadi pemasok
biji dan fuli pala terbesar ke pasar dunia (sekitar 60%).
Minyak atsiri pala ini berupa cairan yang tidak berwarna atau kuning pucat serta
memiliki
rasa
dan
bau
yang
menyerupai
pala, diperoleh
dengan proses distilasi. Minyak ini dapat larut dalam alkohol, namuntidak
larut dalam air pada suhu 250C, sensitif pada cahaya dan udara, sehingga tempat
penyimpanannya harus terlindung dari cahaya dan dalam wadah yang tertutup
rapat. Komponen dalam biji dan fuli pala terdiri dari minyak atsiri, minyak lemak,
protein, selulosa, pentosan, pati, resin dan mineral-mineral.
Menurut Dorman et al. dalam Nurdjannah (2007) komponen utama minyak biji
pala adalah terpen, terpen alcohol dan fenolik eter. Komponen monoterpen
hidrokarbon yang merupakan komponen utama minyak pala terdiri atas -pinene
(23,9%), -pinene (17,2%), dan limonene (7,5%). Sedangkan komponen fenolik
eter terutama adalah myristicin (16,2%), diikuti safrole (3,9%) dan metil eugenol
(1,8%). Selanjutnya Dorman et al., (2004) menyatakan terdapat 25 komponen
yang teridentifikasi dalam minyak pala (sejumlah 92,1% dari total minyak) yang
diperoleh dengan cara penyulingan (hydrodistillation) menggunakan alat
penyuling minyak. Pada prinsipnya komponen minyak tersebut teridentifikasi
sebagai -pinen (22,0%) dan pinen (21,5%), sabinen (15,4), myristicin (9,4),
dan terpinen4-ol(5,7).
Beberapa manfaat minyak pala untuk mengobati penyakit dan
gangguan fisik.
1. Mengobati Nyeri Sendi (Arthritis)
Minyak pala meredakan nyeri sendi dengan memijat bagian sendi yang sakit
dengan beberapa tetes minyak pala. Minyak pala memiliki sifat anti-inflamasi

(anti-radang)sehingga membantu mengobati rematik jika digunakan sebagai obat


luar.
2. Mengobati Sakit Gigi dan Gusi
Ambil 1-2 tetes minyak pala lalu oleskan pada sekitar gigi dan gusi yang sakit
menggunakan kapas atau cotton bud. Minyak pala telah digunakan pada
beberapa produk pasta gigi.
3. Menghilangkan Capek dan Pegal-Pegal
Minyak pala biasa digunakan sebagai minyak urut atau minyak pijat untuk terapi
pijat. Untuk tujuan ini biasanya minyak pala dicampur dengan minyak lainnya.
Minyak pala ampuh untuk menyempuhkan pegal-pegal dan memulihkan tubuh
rasa capek.
4. Menghilangkan Stress
Minyak pala dapat menstimulasi otak dan syaraf sehingga membantu
menghilangkan keletihan mental dan stress. Minyak pala telah digunakan
sebagai tonik otak oleh bangsa Yunani dan Romawi sejak ribuah tahun yang lalu.
5. Mengobati Masalah Gangguan Pencernaan
Beberapa tetes minyak pala dicampur dengan sesendok madu dapat mengobati
gangguan pencernaan, diare, dan radang saluran pencernaan (gastroenteritis).
6. Meringankan Hidung Tersumbat dan Radang Tenggorokan
Minyak pala memeliki sifat analgesik (menghilangkan rasa sakit) sehingga
digunakan pada berbagai sirup obat batuk.
7. Meringankan Gejala Sakit Perut dan Kembung
Beberapa tetes minyak pala dicampur dengan sesendok madu dapat mengobati
ggejala sakit perut dan kembung.
8. Mengobati Iritasi Kulit
Minyak pala bisa digunakan mengobati kulit seperti kadas/kurap dan eksim
dengan mengoleskan minyak pala pada kulit yang terinfeksi.
9. Menyembuhkan Nyeri Menstruasi dan Menstruasi Tidak Teratur
Pala telah lama dikenal memiliki khasiat menyembuhkan nyeri mentruasi dan
menstruasi yang tidak teratur.
10. Menyembuhkan Dehidrasi
Minyak pala dapat membantu menyembuhkan efek dehidarasi karena diare atau
muntah.

TUGAS FARMAKOGNOSI

OLEH:
PRIMA RAMADHANI
1111011003
REGULER 2

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2013

Anda mungkin juga menyukai