Anda di halaman 1dari 6

Nama Kelompok:

Ilyatul Mustadliroh ( 130810301028)


Ulfa Triani (130810301124)
Liga Robbul Ansori (130810301131)

SIKLUS PENDAPATAN
Siklus pendapatan adalah serangkaian aktivitas bisnis dan oprasi pemrosesan informasi terkait
yang terus menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas
sebagai pembayaran atas penjualan tersebut.
Siklus pendapatan deterima dari transaksi penjualan dan penerimaan kas.
Siklus pendapatan dari penjualan
1. Departeman penjualan merupakan departeman pertama yang menerima dan mencatat
pesanan dari pelanggan dengan menunjukkan jenis dan jumlah barang yang diminta.
Dokumen utama dalam system pemesanan penjualan adalah pesanan penjualan. Pesanan
penjualan mengungkapkan informasi penting seperti nama dan alamat pelanggan; nomor
akun pelanggan; nama, nomor dan deskripsi; barang yang dijual; jumlah dan harga per
unit; seta informasi keuangan lainnya seperti pajak, potongan harga, dan biaya
pengiriman.
2. Departemen kredit. Langkah awal dalam departeman ini adalah otorisasi transaksi, yang
mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan.
3. Prosedur gudang. Departemen penjualan mengirim salinan surat pengeluaran barang dari
pesanan penjualan ke bagian gudang. Dokumen ini mengidentifikasi barang persediaan
yang harus dicari dan diambil dari gudang.
4. Departemen pengiriman. Menrima salianan slip pengepakan dan dokumen pengiriman
dari departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim kepada
pelanggan untuk menggambarkan hasil kiriman tersebut. Petugas pengiriman
menyerahkan barang, slip pengepakan dan buat salinan bill of lading ke perusahaan
pengiriman, dan kemudian melakukan tugas berikut :
1) Mendapat pengiriman log pengiriman barang.
2) Menyerahkan dokumen pengeluaran barang dan dokumen pengiriman ke
departeman penagihan sebagai bukti pengiriman.
3) Menyimpan satu salinan bill of lading dan satu salinan dokumen pengiriman.
5. Departemen penagihan. Departemen ini mengumpulkan informasi tentang transaksi
penjualan dan merekosiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan informasi ini ke
departemen lainnya.
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang mencatat transaksi penjualan, yaitu:
Piutang dagang

xxx

Penjualan
xxx
6. Departemen pengendalian persediaan. Departemen ini menggunakan dokumen
pengeluaran barang untuk memperbarui akun buku besar pembantu persediaan. Pada

system persediaan perpetual, setiap item di persediaan mempunyai record tertentu dalam
buku besar yang sekurang-kurangnya berisi data yang terdapat pada buku besar pembantu
persediaan. Pada akhir periode, nilai keuangan dari total penurunan dipersediaan,
dirangkum dalam voucher jurnal dan dikirim kedepartemen buku besar umum untuk
dibukukan keakun berikut ini:
Harga pokok penjualan
xxx
Persediaan-pengendali
xxx
7. Departemen piutang dagang. Departemen ini membukukan dari salinan buku besar
pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang.
8. Departemen buku besar umum. Pada saat penutupan periode departemen ini telah
menerima voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian persediaan, dan
ikhtisar akun dari departemen piutang dagang. Informasi tersebut mempunyai dua tujuan:
1. Buku besar umum menggunakan voucher untuk memperoses akun pengendali:
Piutang dagang-pengendali
xxx
Harga pokok penjualan
xxx
Persediaan-pengendali
xxx
Penjualan
xxx
Buku besar umum hanya berisi akun pengendali.
2. Rangkuman akun yang secara independen disediakan oleh departemen piutang
dagang, digunakan untuk mengverifikasi keakuratan internal dari seluruh proses.
Prosedur back-order
Ketika jumlah barang persediaan barang tidak mencukupi untuk memenuhi pesanan
pelanggan, dokumen back-order akan dibuat. Dokumen ini bisa berupa pesanan penjualan
yang baru atas barang yang tersisa atau salinan dari pesanan pelanggan yang disesuaikan
untuk menunjukkan produk yang belum dipenuhi. Dokumen ini kemudian ditempatkan
pada file tersendiri sampai barang persedian tersebut dikirim oleh pemasok.
retur penjualan
ketika pelangan mengembalikan barang yang sudah dibelinya, hal ini bisa disebabkan
oleh beberapa hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Penjual mengirimkan barang yang salah.


Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat.
Barang tersebut rusak pada saat pengiriman.
Penjual terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena
penundaan saat transip, dan pembeli menolak pengiriman tersebut.

Prosedur retur penjualan


1. Departemen penerimaan barang, ketika barang dikembalikan, staf penerimaan
menghitung, memeriksa, dan menyiapkan slip retur barang yang mendeskripsikan
barang tersebut.
2. Departemen penjualan, saat menerima slip retur barang, staf penjualan menyiapkan
memo kredit.

3. Departemen kredit, manajer kredit mengefaluasi kondisi pengembalian dan membuat


keputusan untuk memberikan barang atau menolak pengembaliaan tersebut.
Kemudian manajer mengembalikan memo kredit ke departemen penjualan.
4. Departemen penagihan, staf penagihan menerima memo kredit dari departemen
penjualan dan mencatat kredit tersebut dalam jurnal penjualan sebagai entri kontra.
5. Departemen pengendalian persedian dan piutang dagang. Staf pengendalian
persediaan menyesuikan catatan persediaan dan meneruskan memo kredit
kedepartemen piutang, dimana rekening pelanggan akan disesuaikan.
6. Departemen buku besar, staf departemen buku besar umum menerima voucher jurnal
dari departemen penagihan dan departemen pengendalian persediaan serta rakuman
akun dari departemen piutang dagang. Staf kemudian membukukan voucher jurnal
kedalam akun pengendali.
Persediaan-pengendali
xxx
Retur penjualan dan kredit
xxx
Harga pokok penjualan
xxx
Piutang dagang-pengendali
xxx
Sistem Penerimaan Kas
1. Cek dan informasi pendukung akuntansi pendukung lainnya
2. Cek deterima oleh kasir dicatat pada jurnal penerimaan kas dan langsung disetorkan
kebank.
3. Permintaan pembayaran yang diterima oleh departemen piutang dagang digunakan untuk
mengurangi saldo akun pelanggan sebesar nilai akun pembayaran.
4. Departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang mengirimkan informasi
tersebut ke departemen buku besar.
1.
2.
3.
4.
5.

Prosedur Penerimaan Kas


Prosedur ruang penerimaan dokumen
Departen penerimaan kas
Departemen piutang dagang
Departemen buku besar
Departemen controlrer

Pengendalian Siklus Pendapatan


Pentunjuk dari proses pengendalian tersebut adalah: pemisahan tugas, supervisi, catatan
akuntansi, pengendalian akses, dan verifikasi independen.
Otorisasi transaksi: tujuan otorisasi transaksi adalah untuk memastikan bahwa hanya
transaksi yang valid yang akan diproses.
1. Pemeriksaan kredit
2. Kebijakan retur barang
3. Pradaftar kas
Pemisahan tugas, pemisahan tugas tidak boleh dilakukan oleh satu orang atau departemen
pun yang memperoses transaksi sendiri secara keseluruhan.
Supervisi,

Catatan akuntansi
1. Dokumen sumber bernomer
2. Jurnal khusus
3. Buku besar pembantu
4. Buku besar umum

Pengendalian akses, pembatasan akses ke aktiva meliputi:


1. Keamanan gudang, seperti pagar, alarm, dan penjaga.
2. Penyetoran kas harian kebank.
3. Penggunaan lemari besi atau kotak deposit yang aman untuk kas.
4. Penguncian laci kas dan lemari besi pada departemen penerimaan kas.
Verifikasi independen
SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER
Teknologi dapat menjadi alat yang sangat bagus untuk mencapai perubahan organisasi.
Pada bagian bawah dari spektrum perubahan organisasi adalah otomatisasi, sedangkan
bagian atasnya adalah rekasa ulang. Dimana otomatisasi mencangkup penggunaan
teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaa. Sedangkan rekayasa
ulang meliputi perubahan mendasar pola pikir atas peroses bisnis dan alur pekerjaan.
Tujuuan dari rekayasa ulang adalah untuk memperbaiki kinerja oprasional dan mengurangi
biaya degan cara mengidentivikasi dan menghilangkan tugas yang tidak bernilai tambah.
MENGOTOMATISKAN PEMEROSESAN PESANAN PENJUALAN DENGAN
TEKNOLOGI BATCH
Tahap-tahap pemerosesan komputer dengan sitem batch adalah sebagai berikut:
1. Pemasukan data, proses ini dimulai dengan diterimanya sekumpulan dokumen
pemberitahuan pengiriman dari departemen pengiriman. Dokumen ini merupakan
salinandari pesanan penjualan yang berisi informasi tentang jumlah unit yang
dikirimkan dan informasi mengenai pelanggan.
2. Pengeditan, program edit memfalidasi transaksi dengan menguji setiap recot untuk
mengetahu jika terjadi kesalahan yang diakibatkan karena pengetikan atau kesalahan.
3. Proses pembaruhan, mulai dari bagian atas file pesanan penjualan yang diedit, program
pembaruhan memasukan transaksi pertama ke recot buku pembantu persediaan piutang
dagang.
REKAYASA ULANG PEMEROSESAN PESANAN PENJUALAN DENGAN
TEKNOLOGI REAL-TIME
Ada beberapa prosedur yang digunakan dalam sistem ini yaitu:
1. Prosedur pemerosesan transaksi
a. Prosedur penjualan. Staf melaksanakan tugas sebagai berikut secara real-time:
Sitem mengakses file pembantu persediaan dan memeriksa ketersediaan
barang.
Jika kredit disetujui, sistem memperbaruhi saldo pelanggan saat ini untuk
merefleksikan penjualan tersebut dan mengurangi persediaan sesuai dengan
jumlah barang yang terjual.

Sistem secara otomatis mengirim pesan elektronik ke gudang dan


dokumen pengiriman, ke departemen pengiriman, dan mencatat penjualan pada
file penjualan yang belum dipenuhi.
b. Prosedur pergudangan. Staf pergudangan segera mencetak dokumen
pengeluaran barang yang dikirim secara elektronik. Kemudian staf mengambil
barang dan mengirimkannya, bersama dengan salinan dokumen pengeluaran
barang, ke departemen pengiriman
c. Departemen pengiriman. Staf pengiriman mencocokkan barang, dokumen
pengeluaran barang, dan slip pengepakan yang di buat oleh terminal komputer,
staf kemudian memilih kurir dan menyiapkan barang untuk di kirim.
2. Prosedur pembaharuan file Master
Keunggulan Pemrosesan secara real time
1) Pemrosesan real time akan sangat menyederhanakan siklus kas perusahaan
2) Pemrosesan real time dapat memberikan perusahaan keunggulan dapat
bersaing di pasar
3) Prosedur manual cenderung menghasilkan kesalahan administrasi, seperti
kesalahan pada nomer akun, Nomer persediaan yang tidak falid, dan
kesalahan dalam penghitungan harga. Kesalahan-kesalahan seperti itu
mungkin tidak terdeteksi pada sistem batch.
4) Pemrosesan secara real time mengurangi pemakaian kertas.

Anda mungkin juga menyukai