Anda di halaman 1dari 7

“MISTERI PENCURIAN ARCA”

TUGAS

SCRIPT WRITING

Oleh
KELOMPOK III
Ari Susanto
Deni Priyatno
Febriansyah Razak
Ilham Penta Priyadi
Inne Ria A.
M. Ilham Nawawi
Nugraha Muthus
Sumaryanto Krispati

SEKOLAH TINGGI ELEKTRO & INFORMATIKA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
Premis :
Mengungkap misteri pencurian arca peninggalan Majapahit
Sinopsis :
Anto, seorang pemuda dari Banten ingin mengadu nasib di Jakarta. Setelah 5 kali berganti pekerjaan,
tanpa sengaja bertemu dengan eksekutif muda saat sedang menyemir sepatu di jalanan. Terdesak
kebutuhan hidup, menerima tawaran menjadi kaya mendadak dengan menjadi pencuri barang antik
profesional.
Anto berhasil mencuri sebuah arca di Museum Nasional sekaligus menggantikan posisi arca
tersebut dengan jenazah satpam yang memergokinya.
Feraz, satpam yang bertugas menjaga pada pagi saat pameran, syok ketika mengetahui bahwa
mayat yang terduduk kaku di dalam kotak kaca adalah ayahnya.
Scene 118

Museum Nasional.Malam hari. Outdoor


Suara kendaraan lalu lalang, suara kendaraan fade out
Ilustrasi Musik: “Ceremony, Joe Satriani” (0.00-0.29) fade in
MS. Bulan di langit
Tilt. Bulan ke museum
Zoom in ke Anto di atas genteng
Musik fade out
Anto mengamati denah pada selembar kertas
OSS. Anto, melihat denah museum
Zoom out ke Anto to MCU
Cut to:
MS Anto membongkar genting
OSS ke arah genting yang diangkat
Musik fade in (Ilustrasi Musik: Devil’s Slide, Joe Satriani)

OSS Anto melihat ke bawah, turun menggunakan tali


Sound:Tali bergesekan dengan sarung tangan “srek...srek...srek”
Cut To:
EWS. Keadaan dalam museum
Panning lobby museum
Cut To:
OSS Anto mengamati sekitar ruangan
(camera panning)
Musik fade out
(pencahayaan gelap gulita hanya diterangi lampu senter)
MS. Anto menghampiri arca di tengah exhibiton hall museum
Scene 119
Pos Satpam Museum Nasional. Malam hari. Outdoor
WS. Pos Satpam
Zoom in Pos Satpam
MS Satpam Joko dan Satpam Bari sedang mengobrol di depan pos
Suara: Bunyi sayup-sayup televisi dari dalam ruangan pos satpam
MCU Satpam Joko
Joko: “Bar, dah mulai dingin nih... ngopi yuk!”
OSS Joko menghadap Bari
Bari:”ayo dah... ane pesen ke warung depan dulu ya. Bentar”
OSS Joko, melihat Bari berjalan ke arah gerbang utama
Suara: hening
Suara: Genteng pecah dari arah atap museum
ECU Joko curiga
OSS Joko cut to WS atap museum
First Person Shot .OSS. Joko menyalakan senter menuju ke dalam museum
Cut to
WS museum tampak depan
Cut to
OSS Joko memasukkan anak kunci dan membuka pintu lobi museum
Panning
Cahaya: ruangan gelap, ada beberapa pantulan cahaya dari lampu luar museum
Cut to
FPS. OSS Joko berjalan sambil mengarahkan senter ke tengah ruangan exhibition hall
Suara: langkah kaki dengan sepatu “Tok...tok...”
Cut to
OSS Joko Panning ke sekeliling ruangan
Suara: benda (logam) jatuh “Klontang...tak...tak...”
Joko (setengah menggertak): “Siapa itu?!”
OSS.Joko mendekat ke tempat Arca (tengah ruangan)
Cut to
CU Arca di dalam kotak kaca
Cut to
FPS. OSS. Joko menyentuhkan tangannya pada kotak kaca
Two Shot. Sesosok bayangan hitam menyergap Joko dari belakang
MCU Joko berontak dan berusaha melawan
Suara: orang dibekap mulutnya dan bergumam keras (“hmmph....! Hhmmpph!!”)
Suara: Tusukan pisau ke tubuh (“Jleb!!”)
Cut to
ECU. Senter jatuh, memantul dan berputar di lantai
Suara: “klontang... tang ... tang...”
Musik fade in
(Ilustrasi Musik: Oriental Melody, Joe Satriani. 0:00-0.39)
Cut Away Arca, Sosok bayangan hitam menyeret mayat Joko ke belakang museum
Musik fade out

Scene 120
Setting :
Museum Nasional. Pagi Hari. Outdoor
Suara kendaraan ramai. Suara peluit tukang parkir. Suara pengunjung yang bercakap cakap
Ilustrasi Musik fade in
EWS. Museum Nasional
Zoom In Museum Nasional tampak depan
Tilt Spanduk “Pameran Arca Pusaka Peninggalan Majapahit”
Musik fade out
Cut to
EWS Exhibition Hall Museum Nasional. Indoor. Musik fade in
Suara pengunjung riuh rendah. Musik mengalun lembut.
Panning dalam ruangan museum
Cut to
MCU kotak kaca terselubung kain beludru diterangi lampu sorot 4 sudut di tengah-tengah ruangan
Zoom out arca
TS. Dua orang satpam berdiri di samping kotak kaca.
OSS. Satpam Feraz
Juki: “Raz, kayaknya hari ini rame banget ya?gak kayak pameran biasanya”
Cut To.OSS. Satpam Juki
Feraz: “Iya lah, Ki. Ini arca khan warisan dari nenek moyang kita. Makanya banyak orang penasaran
mau liat”
Cut to OSS Feraz
Juki:”Iya yah.. padahal kan cuma batu” (tertawa kecil)

Scene 121
Museum Nasional. Pagi Hari. Outdoor
Suara riuh rendah pengunjung.
Ilustrasi Musik fade in (Bond)
Suara testing mikrofon (klek, ziiiing!!!)
Close Up wajah gubernur yang siap meresmikan pameran arca.
Suara: perlahan mulai hening
“Bismillahirrahmannirrahim, dengan ini pameran arca secara resmi saya buka”
EWS. Pengunjung yang berkonsentrasi menatap gubernur
ECU Tangan gubernur menekan tombol untuk menarik tirai penutup kotak kaca
Suara tepukan pengunjung (Prok... prok... prok)
Tilt. tirai mulai terangkat dan semakin menampakkan isi kotak kaca
EWS pengunjung yang terksima
Suara tepukan fade out
Suara teriakan beberapa pengunjung wanita “Aaaaarrghhhhh!!! ” beberapa terdengar beristighfar
“Astaghfirullah!!!”
Cut to
Zoom in kotak kaca
Suara ilustrasi musik fade in (Jeng jengg!!!!)
MCU isi dalam kotak kaca, mayat Joko yang terduduk kaku dan bersimbah darah
Ilustrasi musik fade out
Scene 122
Museum Nasional. Pagi Hari. Indoor
Suara riuh rendah pengunjung. Teriakan panik
Ilustrasi Musik fade in
CU Mayat Joko dalam kotak kaca
Cut To
OSS Juki, melihat Feraz terbelalak yang segera menghampiri kotak kaca
Cut To
MS Juki menahan Feraz
Juki: “Tenang, tenang! Jangan gegabah, kita tunggu sampai polisi datang”
Cut to
OSS Juki
Feraz nampak sangat syok
Feraz:”Juki...!. b..bb..abe, Juk... Bbabbe gue....!!!!” terbata-bata
MS. Juki menahan tubuh Feraz yang jatuh berlutut di depan jenazah ayahnya
Musik fade in: Wake Me Up When September Ends, Green Day

Anda mungkin juga menyukai