Dokumen - Tips Spesifikasi Teknis Sda 2015
Dokumen - Tips Spesifikasi Teknis Sda 2015
I. PEKERJAAN PERSIAPAN
Bagian I. Umum
1.
Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan sesuai yang tercantum dalam dokumen lelang.
(c)
Pekerjaan Sementara
1. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk
pelaksanaan pekerjaan sebaik-baiknya. Detail dari pekerjaan sementara dimana
Penyedia Jasa bermaksud untuk melaksanakan di lapangan, pertama-tama
diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi Teknis.
Peraturan Kesehatan
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan
keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk
penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh
Pengawas Lapangan dan oleh Penguasa setempat.
Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil
langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja
tetap bersih.
4.
Pencegahan Kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang
terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang
diperlukan/ peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan
pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang
dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal, pemondokan
buruh dan bangunan gedung lainnya.
Penyedia Jasa akan memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam
kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima
oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk memadamkan kebakaran yang
terjadi di lapangan kerja.
Dalam hal ini Penyedia Jasa menyediakan perlengkapan yang mutlak
diperlukan dan tenaga buruh yang dikerjakan di lapangan, termasuk peralatan
dan tenaga Sub Kontrak.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
Tanggul tersebut di atas dan tanggul yang dipakai sebagai jalan inspeksi
atau jalan masuk harus dibentuk seperti yang telah diuraikan di atas atau
dibuat dengan cara lain yang disetujui Pengawas Lapangan.
4. Bahan timbunan dihampar horizontal dan ketebalan merata (sesudah
dipadatkan) secara berlapis-lapis dan tiap lapis tidak boleh mempunyai
ketebalan jadi lebih dari 0.20 m kecuali ditentukan lain didalam
spesifikasi teknik khusus.
5. Pemadatan harus dilaksanakan dengan mesin penggilas, mesin pemadat,
mesin penggetar atau cara lain yang disetujui sehingga hasil pemadatan
mencapai maksimum.
6. Timbunan di atas tanah asli di belakang bangunan-bangunan baru harus
dipadatkan seperti yang diuraikan di atas bagi tanggul-tanggul yang
dipakai untuk jalan inspeksi.
7. Penyedia Jasa harus memperhitungkan tambahan pengisian pemadatan
sendiri, dan penurunan dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka
tinggi, lebar dan ukuran yang ditunjuk dalam gambar-gambar, harus
dilebihkan (freeboard), sehingga setelah penurunan selesai dan tanggul
dirapihkan maka akan tercapai dimensi/ukuran sesuai dengan gambar.
8. Pengujian kepadatan timbunan tanah dilakukan pada setiap lapis dengan
jarak antara titik satu dengan yang lain harus mendapat persetujuan dari
Pengawas Lapangan. Apabila dari hasil pengujian tidak memenuhi sesuai
yang disyaratkan maka penyedia jasa harus mengulangi lagi hingga
memenuhi syarat yang ditetapkan.
9. Penyedia Jasa harus merencanakan Operasi-operasi pembuatan
tanggulnya dengan mempertimbangkan mungkin perlunya penundaan
penimbunan, penyampuran dengan bahan-bahan kering atau prosedurprosedur lain atau kombinasi seperti yang diperlukan untuk
memungkinkan memenuhi pengarahan teknis yang ditentukan. Tata cara
tersebut harus mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.
2.
3.
4.3. A i r
Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan adukan beton harus dari
sumber yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dan memenuhi Standar
Nasional Indonesia PUBI. Serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar
dari bahan bahan yang bisa mengotorkan air diantaranya:
1. Mempengaruhi waktu permulaan pengikatan dari semen yang melebihi
dari 30 menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari
20 persen, apabila dites sesuai Standar yang diminta oleh Pengawas
Lapangan.
2. Mencegah tercapainya kekuatan kubus percobaan yang ditentukan dalam
28 hari untuk beton klas tertentu.
3. Menghasilkan perubahan warna atau kembang garam di atas permukaan
semen yang sedang mengeras.
4. Menunjukkan reaksi alkali pada bahan batuan. Air harus bebas dari
hidrokarbon dan larutan bubuk dari bahan organik. Larutan suspensi
bubuk dari bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap
juta bagian suspensi dalam berat. Penyedia Jasa harus mengadakan
percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan harus
menyerahkan catatan-catatan mengenai percobaan tersebut pada
Pengawas Lapangan untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjan
beton percobaan yang teratur dari beton dan adukan dalam suatu pola dan
frekuensi yang disetujui oleh Pengawas Lapangan dan harus memberi
kepada Pengawas Lapangan salinan catatan dari hasil percobaan.
Bk
KG/
CM2
Bm
S = 46
KG/
CM2
Bangunan
(Tujuan)
No.
Mutu
BO
Non Strukturil
II
B1
Strukturil
Kekuatan
Tekanan
Tidak ada
Pengujian
Tidak ada
Pengujian
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
pengujian yang berlaku. Dalam hal ini harus diambil paling tidak 3 (tiga)
buah benda uji bor inti pada daerah yang tidak membahayakan bangunan
untuk setiap hasil uji tekan yang meragukan atau terindikasi bermutu
rendah seperti disebutkan di atas.
12. Beton di dalam daerah yang diwakili oleh hasil uji bor inti bisa dianggap
secara bangunan antara lain cukup baik bila rata-rata kuat tekan dari
ketiga benda uji bor inti tersebut tidak kurang dari 0,85 fc, dan tidak
satupun dari benda uji bor inti yang mempunyai kekuatan kurang dari
0,75 fc. Dalam hal ini, perbedaan umur beton saat pengujian kuat tekan
benda uji bor inti terhadap umur beton yang disyaratkan untuk penetapan
kuat tekan beton (yaitu 28 hari, atau lebih bila disyaratkan), perlu
diperhitungkan dan dilakukan koreksi dalam menetapkan kuat tekan beton
yang dihasilkan.
Dilaksanakan untuk pekerjaan beton dengan volume diatas 10
m3 /pada bangunan yang berstruktur
4.27. Pengujian Tambahan ( apabila diperlukan )
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian tambahan yang diperlukan
untuk menentukan mutu bahan atau campuran atau pekerjaan beton akhir,
sebagaimana yang diperintahkan oleh Pengawas Pekerjaan. Pengujian
tambahan tersebut meliputi :
1. Pengujian yang tidak merusak menggunakan alat seperti Impact Echo,
Ultrasonic Penetration Velocity atau perangkat penguji lainnya (hasil
pengujian tidak boleh digunakan sebagai dasar penerimaan);
2. Pengujian pembebanan bangunan atau bagian bangunan yang
dipertanyakan;
3. Pengambilan dan pengujian benda uji inti (core) beton;
4. Pengujian lainnya sebagaimana ditentukan oleh Pengawas Lapangan.
4.28. Perbaikan Atas Pekerjaan Beton Yang Tidak Memenuhi Ketentuan
1. Perbaikan atas pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria toleransi
yang disyaratkan,atau yang tidak memiliki permukaan akhir yang
memenuhi ketentuan,atau yang tidak memenuhi sifat-sifat campuran yang
disyaratkan, harus mengikuti petunjuk yang diperintahkan oleh Pengawas
Lapangan antara lain;
a) Perubahan proporsi campuran beton untuk sisa pekerjaan yang belum
dikerjakan;
b) Penanganan pada bagian bangunan yang hasil pengujiannya gagal;
c) Perkuatan, pembongkaran atau penggantian sebagian atau menyeluruh
pada bagian pekerjaan yang memerlukan penanganan khusus.
d) Jika terjadi perbedaan pendapat dalam hal mutu pekerjaan beton atau
adanya keraguan dari data pengujian yang ada, Pengawas Pekerjaan
dapat meminta Penyedia Jasa melakukan pengujian tambahan yang
diperlukan untuk menjamin bahwa mutu pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat dinilai dengan adil dengan meminta pihak ketiga
untuk melaksanakannya.
2. Perbaikan atas pekerjaan beton yang retak atau bergeser sesuai dengan
ketentuan dari Spesifikasi ini. Penyedia Jasa harus mengajukan detail
rencana perbaikan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas lapangan
sebelum memulai pekerjaan.
(ii)
Keragamannya
harus
dengan
bahan
yang ia
lindungi.
Keseragaman ialah perbandingan antara yang berukuran 60%
dengan yang berukuran 10% (ukuranX persen dari suatu bahan
seperti ditentukan dalam pasal ini adalah ukuran lubang ayakan
yang dapat meloloskan X % dari contoh bahanyang diayak).
Penyedia Jasa harus mengadakan pengujian terhadap butir jika
Pengawas Lapangan membutuhkannya, untuk meyakinkan syaratsyarat Spesifikasi tetap diikuti.
campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 lapis sampai jumlah ketebalan 13 cm dan dihaluskan dengan air semen. Apabila tidak diperintahkan lain,
pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, bagian tepi pasangan
pada sorongan/pipa saluran, dan selebar 0.10 m di bawah tepi atas dinding
dan pasangan sorongan/pipa saluran.
VII. PEKERJAAN SIARAN
Sebelum pekerjaan siaran dimulai, semua bidang sambungan diantara batu
muka harus dikorek sebelum ditutup dengan adukan. Permukaan harus
dibersihkan dengan memakai kawat dibasahi.
Adukan untuk siaran harus campuran 1 PC : 2 pasir (1:2) kecuali ditentukan
lain.
Pekerjaan Siaran dapat dibagi atas :
a. Siaran Tenggelam (masuk ke dalam 1 cm)
b. Siaran Rata (rata dengan muka batu)
c. Siaran Timbul (timbul tebal 1 cm lebar 2 cm, kecuali ditentukan lain sama
pekerjaan siaran harus siaran timbul)
VIII. Bronjong / Matras
a. Bonjong Manual
Dimana ditunjukkan dalam gambar-gambar, Penyedia Jasa harus
membuat bronjong kawat dan menempatkannya dalam keadaan seperti
diuraikan di bawah ini, termasuk penyiapan permukaan tanahnya.
Batu-batu untuk bronjong harus seperti yang ditentukan dengan ukuran
tidak kurang dari 15 cm dan tidak lebih dari 25 cm.
Bronjong kotak harus mempunyai batas pemisah bagian dalam dengan
bahan kawat dan bentuk anyaman yang sama. Batas pemisah
ditempatkan sedemikian membentuk matras berukuran 2m x 1m x 0.50
m. Hubungan antara bronjong atau matras harus terikat erat dengan
kawat pada ujung-ujungnya sehingga menjadi satu kesatuan. Bronjong
untuk penahan tanah harus ditempatkan bagian yang bersinggungan
dengan tanah diberi lapisan filter kerikil. Pengerjaan bronjong harus
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PBUI-1982. Apabila bronjong
ditempatkan pada lapisan saringan maka harus dikerjakan dengan hatihati untuk mencegah kerusakan kawatnya. Bronjong harus diikat kawat
dengan erat-erat pada bronjong berdampingan sepanjang tepinya.
Ukuran dari bronjong seperti ditunjukkan di dalam gambar atau
diperintahkan oleh Pengawas Lapangan, dengan anyaman bentuk segi
enam beraturan yang jarak sisi-sisinya 13-15 cm, serta sisi anyaman
yang dililit harus terdiri dari tiga lilitan. Kecuali ditentukan lain oleh
Pengawas Lapangan, maka ukuran kawat yang digunakan adalah
berdiameter 3 s/d 5 mm.
b. Bronjong Pabrikasi
b.1. Mutu
Kawat bronjong harus terbuat dari bahan baja karbon rendah
berlapis galvanize, untuk tebal minimal kawat anyaman harus 0,27
kg/m2, untuk kawat tulangan tepi harus 0,30 kg/m2, untuk kawat
pengikat 0,25kg/m2.
b.2. Karakteristik bahan
Karakteristik bronjong kawat pabrikasi adalah :
- Heavy galvanized
- Kawat tulangan tepi diameter : 3 4,5 mm
- Kawat anyaman diameter : 2,7 3,7 mm
- Kuat tarik kawat : 41 51 kg/mm2
Dimensi ( m )
2
2
2
2
x
x
x
x
1
1
1
1
x
x
x
x
0.5
0.5
0.5
0.5
Kawat sisi
(mm)
3,40
3,40
3,40
3,40
Kawat
anyaman
(mm)
2,70
2,70
2,70
3,0
Lubang
Mesh ( cm )
18 x 20
15 x 17
8 x 10
8 x 10
IX.
SPESIFIKASI KHUSUS
9.1. Geomembran
Geomembran berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan HDPE (High
Density Polyetylene) yang mempunyai tingkat impermeabilitas yang sangat
tinggi dan sangat homogen berfungsi sebagai lapis kedap air (impermeable
liner), selain mempunyai impermeabilitas yang tinggi kelebihan lain material
ini sangat tahan terhadap ultraviolet dan bahan kimia yang berbahaya,
membuat lapisan impermeable yang baik guna menghindari tercemarnya air
tanah dari limbah yang ditampung kolam, yang kadang kala tidak cuma air
kotor, tetapi juga mengandung limbah berbahaya. Geomembran HDPE yang
digunakan dengan ketebalan 0,75 mm
9.1.1. Persiapan Instalasi Geomembran
Sebelum memulai pekerjaan instalasi geomembrane, ada beberapa hal yang
harus diperhatikan:
1. Pekerjaan tanah (Earthwork)
Tempat kerja harus dipersiapkan dengan baik sebelum instalasi
geomembrane. Tanah harus dipadatkan sesuai dengan spesifikasi proyek.
Daerah yang lembek atau kompresibel (tidak padat) harus dipadatkan dan
diganti dengan mengisi tanah dengan benar lalu dipadatkan. Semua
permukaan yang akan dilapisi harus mulus, bebas dari semua bahan asing
dan organik, benda tajam, atau puing-puing apapun. Benda-benda tajam
harus dibuang jauh-jauh serta air atau kelembaban yang berlebihan tidak
diperbolehkan. Sebelum instalasi, installer atau inspektur harus meninjau
dan memeriksa tempat kerja agar sesuai dengan spesifikasi proyek yang
dibutuhkan.
2. Jangkar Trench
Parit jangkar harus digali untuk garis, ketinggian, dan lebar sesuai desain
proyek konstruksi dan gambar, sebelum instalasi. Waktu penggalian
prosedur harus dipertimbangkan untuk mencegah keruntuhan. Sudut agak
bulat diperlukan dalam parit untuk menghindari tikungan tajam
geomembran tersebut. Mengisi ulang harus berhati-hati untuk
menghindari geomembrane rusak.
3. Menghampar Geomembrane
c. Persiapan seaming
1. Menyetujui mesin seaming, kondisi, metode, dan kualitas benarbenar dapat memenuhi kebutuhan saat instalasi, pengujian
seaming harus dilakukan dalam lingkungan kerja yang sama dan
kondisi instalasi seperti di lapangan sebenarnya.
2. Frekuensi tes seaming harus disepakati oleh kedua belah pihak
dari pemilik dan installer.
3. Seam sampel untuk uji kuat geser dan kupas tes kekuatan harus
diambil di site sebenarnya.
d. Peralatan dan Aksesoris
1. Wedge welder machine dan extrusion machine harus memiliki
alat ukur untuk pengukuran suhu dan pengendalian. Peralatan
tersebut harus dipelihara dalam kondisi yang memadai untuk
menghindari pekerjaan yang keliru.
2. Power supply generator listrik hanya menggunakan yang baik dan
listriknya stabil (konstan)
e. Percobaan hasil Las dan Pengujian
1.Percobaan harus dilakukan pada sampel geomembrane untuk
memverifikasi bahwa mesin seaming dan kondisi operasi yang
memadai.
2.Hasil Las yang didapat adalah langsung di site dan lasan uji coba
juga akan dilakukan dalam kontak dengan tanah.
3.Setidaknya dua lasan diuji coba harus dilakukan per hari untuk
setiap mesin las. Salah satunya adalah dibuat pada awal
pekerjaan, yang lain selesai di pertengahan pekerjaan.
4.Spesimen pengujian seaming (1 x 6) disiapkan untuk pengujian
kekuatan geser (tarik)
9.2. Pekerjaan Pancang
(a) Untuk pekerjaan pancang yang terdiri dari besi siku, pipa galvanis dan dolken /
bambu harus dikerjakan oleh penyedia jasa secara baik serta memperhitungkan
keperluan yang ada di lapangan.
(b) Jarak pemasangan pancang antara satu dengan yang lain harus seperti gambar
yang ada / menurut petunjuk Pengawas.
(c) Pancang yang ada harus dikaitkan dengan bidang matras/ menurut petunjuk
Pengawas.
X. KONSTRUKSI JEMBATAN PIPA
10.1.1 Umum
Penyedia jasa harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas, peralatan,
lainnya yang diperlukan diluar yang disediakan atau dipinjamkan oleh
Pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan pipa sebagaimana yang
diperilihatkan dalam gambar dan / atau ditentukan disini.
Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung sambungan
"flexible' dan / atau 'fitting" yang digunakan untuk hubungan "flexible"
sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.
Dikarenakan perbedaan dalam ketinggian dan alinyemen jembatan dan jalur
pipa, diperlukan berrtang transisi guna merrghubungkannya sebagaimana
diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah
Direksi sesuai dengan kondisi lapangan.
Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa harus
dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan jembatan pipa dan setelah
persetujuan Direksi.
Penyedia jasa harus melaksanakan pekerjaan konstruksi jembatan pipa
dengan banar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang dapat diterapkan
dalam spesifikasi teknik ini.
Penyedia jasa atas biayanya sendiri memeriksa semua ukuran jembatan pipa
yang diperlihatkan dalam gambar dengan melakukan survai sendiri dilokasi
pekerjaan.
Penyedia jasa harus melakukan, mengkoordinasikan dengan Instansi terkait
dan membantu Pemilik mendapatkan ijin dan Instansi Pemerintah yang
terkait dalam pelaksanaan pekerjaan perlintasan ini.
10.1.2 Gambar Kerja Dan Jadwal Pelaksanaan
Penyedia jasa berdasarkan pemeriksaan lapangan dan data geo!ogi tersebut,
harus menyusun jadwal pelaksanasn dan gambar kerja jembatan pipa yang
memperlihatkan semua ukuran rincian pipa, bangunan bawah (abutment),
pilar, pancang, pekerjaan sementara termasuk penurapan, perancah dan lainlain, perbaikan kembali atau membuat lapis lindung (revetment pada sungai
atau saluran dimana diperiukan, termasuk perhitungan yang diperiukan serta
menyerahkannya kepada Direksi untuk persetujuannya - sebelum memulai
pekerja-pembangunannya.
10.1.3 Perancah
Penyedia jasa harus menyediakan perancah yang memadai melintas sungai
atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakkan, menyambung,
mengelas dan mengecat pipa dan membuat pilar dengan aman dan effisien.
Tindakan khusus harus dilakukan dalarn merencanakan dan membangun
perancah dilokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam
pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik atau mendukung berat
peralatan pancang dan tekanan atau kejutan dari pelaksanaan pancang.
10.1.4 Konstruksi Bangunan Bawah
Penyedia jasa harus menyediakan turap / atau perlengkapan kedap air untuk
pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat dilaksanakan dalarn kondisi
kering dan aman.
10.1.4.1 Pondasi
Penyedia jasa harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan yang
ditentukan atau yang diperlihatkan dalam gambar.
(a) Pondasi langsung
Penyedia jasa harus melakukan pengujian kapasitas daya dukung tanah
dilapangan sebagaimana diminta oleh Direksi, sesuai dengan standar
yang disetujui, bilamana penggalian dilakukan hingga gradien yang
direncanakan sebagaimana terlihat dalam gambar.
Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat lain dari pada
yang disebutkan diatas, Penyedia jasa harus mengelas dan menguji
ulang atas beban biayanya sendiri sampai hasil yang diperoleh diterima
oleh Direksi.
XI. PEKERJAAN BAJA
11.1 STANDAR-STANDAR PELAKSANAAN
Semua bahan dan peralatan, detail-detail konstruksi dan perhitungan struktur harus
sesuai dengan dan didasarkan pada "Spesifikasi for the Design, Fabrication and
Erection of Structural Steel for Buildings' dari American Institute of Steel
Construction, kecuali ditetapkan lain dalam gambar-gambar atau ditetapkan secara
khusus.
British Standard atau standard lain yang setara dapat dipakai. Semua baja
structural harus sesuai dengan baja A36 menurut ASTM kecuali ditetapkan lain
dalam gambar.
Sebagai tambahan, semua peraturan-peraturan lokal harus diperhatikan dan
dipatuhi dalam pelaksanaan.
Dalam hal terjadi perbedaan, maka peraturan-peraturan setempat umumnya lebih
menentukan, tetapi keputusan akhir berada pada Direksi.
11.2
BAHAN-BAHAN
11.2.1 U m u m
Semua bahan harus baru, tidak cacat dan harus sesuai dengan spesifikasi standard
yang ditetapkan dalam spesifikasi ini.
Semua material yang rusak atau cacat akan ditolak oleh Direksi, dan harus diganti
dengan material yang disetujui atas biaya kontraktor.
Keterlambatan yang mungkin timbul akibat penggantian material tersebut tidak
dapat diiadikan alasan untuk mendapatkan perpanjangan waktu.
Sertifikat pengujian dari pabrik pembuat untuk semua profil baja struktural, pelat,
batang, pipa, profll ringan (cold formed steel), baut dan sabagainya harus
diserahkan kepada Direksi sebelum dilaksanakannya pabrikasi atau pengiriman
bahan ke lapangan.
Bilamana sertifikat pengujian dari pabrik pembuat tidak bisa didapat atau bila
oleh Direksi maka kontraktor harus menyelenggarakan pengujian di laboratorium
Pengujian Bahan yang disetujui oleh Direksi.
Informasi yang didapat dari hasil pengujian harus cukup untuik menyatakan
bahwa barang yang diuji tersebut sesuai dengan spesifikasi standard yang
ditetapkan.
Kontraktor harus memasukkan didalam penawarannya biaya untuk pengujianpengujian tersebut.
11.2.2 Profil-profil Baja, Pelat dan Pelat Strip
Semua komponen tersebut diatas harus sesuai dengan ASTM A36 "Standard
Spesific-ation of Structural Steel", atau yang setara.
Tegangan leleh minimum adalah 250 MPa (2500 kg/cm 2 ) dan tegangan tarik
minimum adalah 425 MPa (4250 kg/cm 2 ).
Pelat bordes haruslah pelat dengan sirip anti selip pada seluruh permukaan
bagian atas saja.
Yang dimaksud dengan tebalnya dalam hal ini adalah tebal netto dari pelat,
dan tinggi minimum dari sirip-sirip adalah 1,5 mm.
11.2.3.Profil-profil Baja Ringan (Coldformed Steel Sections)
Semua jenis profil baja ringan harus terbuat dari lembaran baja dengan
kadar karbon rendah dan kadar mangan sedang.
Tegangan leleh minimurn sebelutn dibentuk menjadi profil adalah 260
MPa (2000 kg/cm 2 ).
Profil-profil tersebut harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari AISI :
Specrflcation for the design of light gauge cold forrried steel structural
members".
11.2.4 Elektroda Untuk Pengelasan
Semua elektroda untuk pengelasan harus sesuai dengan spesifikasi dari
American Welding Society dan harus kelas E70 xx atau alternatif lain yang
setara dan telah disetujui Direksi. Batang-batang elektroda harus disimpan
dalam lemari yang kering.
11.2.5.Baut-baut dan Mur
(a) Umum
Bahan untuk mur dan baut harus memenuhi persyaratan-persyaratan dari
standard yang berlaku.
baut-baut penyambung harus terdiri dari baut yang digalvanis.
Penggunaan pelat pertemuan harus dijaga seminim mungkin.
Standard Pelaksanaan
Kecuali ditetapkan lain, semua las, pengelasan dari pekerjaanpekerjaan yang berkaitan dengan pengelasan harus sesuai dengan
persyaratan-persyaratan dari "AISC Specification for the Design,
Fabrication and Erection of Structural Steel for Buildings" terrmasuk
supple ment-nya den "Code for Welding in Building Construction",
AWS D1.0-69 yang dikeluarkan oleh American Welding Society.
Semua prosedur pengelasan dari tukang lasnya harus diuji oleh suatu
latxoratoijum pengujian yang bebas sesuai dengan "AWS Standard
Qualification Procedures" edisi terakhir.
Semua kualifikasi prosedur dari tukang las harus mendapatkan
persetuiuan Direksi. Semua catatan tentang kualifikasi tersebut harus
disimpan oleh kontraktor den harus selalu siap bila diminta oleh
Direksi.
Semua sambungan las yang berada di luar ruangan atau yang ada
kemungkinan tercelup air harus diberi las yang menerus sepanjang
tepi-tepinya yang berhubungan dengan udara luar.
Las-las yang tidak diberi ukuran dalam gambar-gambar rencana harus
diberi ukuran untuk mendapatkan kekuatan-kekuatan penuh dari
komponen terlemah yang disambung.
(b)
(c)
(d)
(e)
Panjang Las
Las
yang
berakhir
disudut
harus
diselesaikan
dengan
memperpanjangnya di sekitar sudut tersebut dengan jarak nominal 10
mm.
Direksi akan memeriksa hal-hal yang penting dari gambar tersebut (bukan
pemeriksaan detail) dan mengembalikan satu copy yang telah dikoreksi
kepada kontraktor.
Dua copy dari gambar kerja yang telah diperbaiki harus diserahkan
kepada Direksi.
11.4
TOLERANSI
11.4.1 Kelurusan
Suatu batang strukural sebelum dipasang tidak boleh menyimpang dari
kelurusan atau konfigurasi lain yang ditetapkan melebihi dari nilai-nilai
sebagai berikut :
Kolom atau batang tekan lainnya
L/1000
Pipa
L/600
Pelat
B/200
Batang-batang lainnya
L/S00
Dimana L adalah panjang akhir batang dan B adalah lebar dari pelat.
11.4.2 Panjang
Panjang dari suatu batang tidak boleh berselisih dari panjang yang telah
ditetapkan dengan melebihi :
a)
b)
c)
PENYIAPAN PERMUKAAN
11.6.1 Umum
Semua permukaan baja termasuk las dan simpul harus dibersihkan dengan
baik untuk menghilangkan kotoran, oli dan sebagainya. Semua karat dan
kerak yang lepas harus dibuang dengan pembersihan secara mekanis,
penyemprotan dengan pasir, membersihkan dengan sekat kawat dan lain-lain
cara yang disetujui. Lapisan, cat atau bitumen dan sebagainya harus
dilaksanakan segera setelah pekerjaan persiapan selesai.
11.6.2 Pembersihan Secara Mekanis
Pembersihan secara mekanis harus dikerjakan dengan alat-alat yang
digerakkan dengan tenaga listrik seperti carborundum grinding discs dan
chipping hammer, diikuti dengan penyikatan dengan sikat kawat untuk
menghilangkan semua material lepas.
yang berlebihan pada baja akibat penggunaan sikat kawat yang terlalu lama
harus dihindari.
11.6.3 Pemberslhan Dengan Penyemprotan
Dengan cara penyemprotan harus dikerjakan menurut B.S.4232 atau Swedist
Standard SA Z 1/2 atau yang setara.
Penggosok non-metallic yang digunakan harus bebas dari kontaminasi yang
merugikan dari penggunaan kembali material bekas harus mendapat ijin dari
Direksi.
.
yang disemprot harus disikat atau di vakum dan tidak boleh disentuh
dengan atau terkontaminasi dengan cara lain.
11.7
11.7.1 U m u m
pekerjaan baja struktural termasuk las sambungan-sambungan harus
dilindungi karat dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan-peraturan
yang berkaitan.
11.7.2 Pengecatan
Penggunaan Meni dan Cat :
a)
b)
d)
Untuk pipa-pipa dari besi tuang dan besi siku, setelah dipersiapkan,
diberikan satu lapis meni, satu lapis cat dasar dan dua lapis cat akhir
jenis synthetic enamel paint.
Pekerjaan baja harus ditumpuk dengan baik dan diberi jarak dari tanah
dengan menumpuknya di atas susunan balok kayu dan semua batang harus
dipisahkan secara vertikal oleh balok-balok kayu.
Tempat penyimpanan di lapangan harus rata dan diberi atap agar didapat
ruang yang bersih dan tahan cuaca.
Tempat penyimpanan terrsebut harus dikembalikan seperti semula setelah
pekerjaan selesai.
Semua batang-batang/penampang-penampang harus diberi tanda dengan
jelas untuk memudahkan pemasangan ; dan cara panumpukan harus diatur
sedemikian rupa agar sesuai dengan jadual pemasangan dan menghindari
pengangkutan yang terulang.
Pada saat penawaran kontraktor harus menaksir besarnya area yang akan
dipakai untuk penyimpanan.
11.9 PENGIRIMAN
Direksi harus mendapat cukup waktu untuk pemeriksaan akhir sebelum
pekerjaan baja yang telah selesai dikirim ke lapangan.
Waktu pengiriman ke lapangan harus diatur agar sesuai dengan jadual
pemasangan.
11.10 PEMASANGAN
11.10.1 Umum
Kontraktor harus menyusun rencana pemasangan di lapangan dalam waktu
yang cukup. Kontraktor harus menyediakan tenaga yang terlatih untuk
melaksanakan dan mengatur berbagai fase pekerjaan dan menjamin
keseluruhan operasi pemasangan berada dibawah kontrol dari tenaga ahli
yang cukup berpengalaman.
Pada saat tenaga ahli tersebut tidak berada di lapangan maka ia harus
diwakili oleh staff pengawas yang dalam pelaksanaan pekerjaan pemasangan
dan mengkoordinasikan pekerjaan.
Sebelum pengiriman pekerjaan baja ke lapangan, Kontraktor harus
merryerahkan suatu rencana kerja yang lengkap kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan.
Rencana kerja tersebut hanya memuat :
a)
b)
c)
d)
Um u m
Semua baut, mur dan ring harus disimpan dengan cara sedemikian rupa
selama pengiriman dan setetah di lapangan sehingga tidak rusak oleh
karat atau terkena bahan-bahan atau gas yang merugikan.
Baut-baut mutu tinggi seperti baut jepit mutu tinggi (High Strength
Friction Grip Bott), berikut mur dan ringnya harus dikirim dengan
masih dilapisi lapisan pelindung atau "malam" (wax) yang dalam
segala hal tidak boleh dihilangkan/ dihapus.
(b)
(d)
Baut-baut Angker
Kontraktor harus menempatkan tenaga yang ahli dan berpengalaman
untuk memeriksa ketepatan posisi dari baut-baut angker, dan bila perlu
Direksi dapat meminta kontraktor untuk menyediakan tenaga ahli lain
yang telah mendapatkan persetujuan Direksi untuk mengadakan
pemeriksaan ulang atas ketelitian pemasangan dan penempatan baut
angker tersebut.
(e)
PN 10
75 Kgf/cm
Coefficient of Flow ( C )
PIpa harus mempunyai permukaan dalam yang halus dengan nilai koefisien
flow yang baik agar pipa sanggup mengangkut lebih banyak volume air
,dengan nilai tidak kurang dari standart nilai Hanzen-Williams Coefficient
(C )=150,Manning Roughness Coeffisient (n)=0.010 , juga tidak terjadi
Dia Luar OD
(mm)
3
4
90
110
5,4
6,6
5
6
125
160 - 166
7,4
8 9,5
7
8
180
200 - 216
10,7
8 - 11,9
225
13,4
10
250 - 266
8 - 14,8
12
315 - 317
8,5 - 18,7
14
355 - 368
9 - 21,1
16
400 - 418
9 - 23,7
18
450 - 469
9,5 - 26,7
20
500 - 520
10 - 29,6
24
624 - 630
12 - 37,2
28
710 - 728
14 - 42,1
32
800 - 832
16 - 47,4
36
900 - 936
18 - 53,5
40
1000 - 1040
20 - 59,3
12.1.4.2. Sambungan
Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan
menggunakan Butt Fusion , sambungan Elektrofusion, atau dengan
Mechanical Joint.
Sambungan dapat berbentuk socket and spigot (double socket
joint),locked socket and spigot joint, connected or wrapped joint, dan
bolted flange joint.
Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa
dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm
dengan SDR 13,6.
Penyambungan dengan elektrofusion
dan Mechanical Joint
direkomendasikan untuk digunakan untuk semua ukuran pipa.