TOLERANSI GEOMETRIK
Toleransi merupakan istilah yang dikaitkan pada suatu keadaan dimana
penyimpangan atau suatu bentuk kesalahan masih bisa diterima (ditolerir). Untuk
membuat komponen mesin dengan geometri yang sempurna, yang tidak mentolerir
sedikitpun kesalahan geometrik, bisa dikatakan hampir tidak mungkin. Kesalahan
geometrik akan terjadi pada produk yang dihasilkan. Bagi produk yang dibuat lebih
dari satu (batch production, mass production) besarnya kesalahan suatu produk akan
berbeda terhadap produk yang lainnya sehingga dikatakan suatu proses duplikasi
ideal tidak mungkin dicapai. Dalam proses pemesinan misalnya, berbagai sumber
penyebab terjadinya penyimpangan geomerik ini adalah;
1. Keterbatasan mesin perkakas untuk diatur gerakannya karena keterbatasan
kecermatan pemosisian pahat (tools) relatif terhadap benda kerja (workpiece),
misalnya bagi mesin bubut kecermatannya hanya 0,01 mm.
2. Lenturan akibat adanya gaya pemotongan menyebabkan posisi mata potong
pahat akan berubah sehingga dimensi produk tidak akan mencapai harga yang
diinginkan/diset.
3. Keausan pahat menyebabkan perubahan gaya potong yang berarti lenturan
pada pahat dan/atau benda kerja berubah, jadi dimensi produk pun berubah.
4. Getaran yang terjadi dalam proses pemesinan akan selalu diikuti dengan
penaikan kekasaran permukaan benda kerja.
5. Panas yang timbul pada sistem transmisi daya mesin perkakas maupun panas
yang timbul pada mata potong pahat akan menyebabkan pemuaian yang bisa
menimbulkan perubahan posisi pahat relatif terhadap benda kerja.
Disamping kesalahan yang ditimbulkan oleh sumber-sumber kesalahan diatas dalam
proses pengukuran, untuk menentukan kualitas geomerik produk, akan timbul pula
kesalahan pengukuran. Meskipun besarnya kesalahan geomerik tersebut secara
umum dikatakan kecil (dalam orde satuan, puluhan atau ratusan mikrometer) tetapi
sudah cukup besar pengaruhnya terhadap kualitas rakitan yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kualitas fungsional mesin yang bersangkutan.
Suatu produk (komponen mesin) bisa dipandang terdiri atas beberapa elemen
geometrik ini akan mempunyai fungsi tersendiri. Kesalahan yang cukup besar
mungkin bisa diterima pada salah satu atau beberapa elemen geometriknya sehingga
55
geometrik
guna mempermudah
perancangan
toleransi
geometrik,
dan lubang yang dalam contoh ini untuk setiap pasangan poros dan lubang yang
dalam contoh ini untuk setiap pasangan poros dan lubang dengan masing-masing
ukuran sebenarnya yang manapun akan selalu terjadi suaian yang longgar
57
58
Dasar (mm)
>10 s.d. 18
-16
16
-6
12
-5
11
18
27
>18 s.d. 30
-20
20
-7
15
-7
13
21
33
>30 s.d. 50
-25
25
-9
17
-8
11
16
25
39
Berdasarkan tabel 3.1 tersebut maka bagi contoh pernyataan toleransi ukuran dengan
simbol huruf dan angka seperti yang ditunjukkan dimuka dapat diketahui harga
toleransi numeriknya yaitu,
Poros, 20 g6 berarti
20
0.007
0.020
59
20
0.009
0
Apabila poros dan lubang tersebut disatukan (20 H5-g6) pasti terjadi kelonggaran.
Kelonggaran terbesar yang mungkin terjadi adalah bila poros mempunyai ukuran
persis pada batas terkecil (20-0,020 = 19,98 mm) dan lubang pada ukuran terbesar
(20 + 0,009 = 20,009 mm). Oleh sebab itu,
Kelonggaran maks = 20,009 19,980 = 0,029 mm dan
Kelonggaran min = 20,000 19,993 = 0,007 mm.
Suatu suaian yang setaraf dengan suaian di atas (20 H5-g6) bisa dibentuk dengan
mempertukarkan simbol huruf bagi poros dan lubang yang bersangkutan yaitu,
20 G5-h6
Harga masing-masing toleransi dari suaian yang setaraf ini adalah,
0.016
60
Misalnya suaian longgar satuan lubang 20 H5-g6 diubah menjadi suaian longgar
satuan poros 20 G5-h6. Demikian pula untuk jenis suaian yang lain (pas 20 H5-n6
menjadi 20 N5-h6, paksa 20 H5-p6 menjadi 20 P5-h6).
61
Hal 7
62
3.1.2
Jenis toleransi bentuk dan posisi yang dianjurkan ISO beserta notasi yang digunakan
ditunjukkan seperti pada tabel 3.3. Pada gambar teknik simbol ini diletakkan pada
suatu kotak dimana tercantum pula harga toleransinya. Kemudian kotak toleransi63
bentuk dan posisi ini dihubungkan dengan elemen geometrik yang diberi toleransi
dengan anak-panah dan segitiga-terbalik dipakai untuk menunjukkan elemendasar/acuannya. Pemakaian suatu jenis toleransi bentu/posisi dengan menunjukkan
elemen yang diberi toleransi dan elemen dasarnya (bila diperlukan) dengan suatu
cara yang tertentu akan menghasilkan suatu arti yang spesifik. Dalam hal ini daerah
toleransi yang dimaksud (diimajinasikan/dibayangkan) bisa berupa bidang yang
dibatasi dua garis sejajar, ruang yang dibatasi dua bidang sejajar atau ruang yang
dibatasi oleh permukaan dua silindris konsentrik dan sebagainya, tergantung dari
cara pemberian toleransi tersebut. Tabel 3.3 adalah merupakan contoh pemakaian
toleransi bentuk dan posisi beserta penjelasan daerah toleransi yang diimajinasikan.
Tabel 3.3 Jenis Toleransi Bentuk dan Posisi menurut ISO
Hah 8
Kehalusan Permukaan
Seperti halnya dengan elemen geometrik yang lain maka kehalusan dan tekstur
(rupa) permukaan bisa merupakan elemen geometrik penting, misalnya bila
permukaan berfungsi untuk;
-
Mengurangi gesekan.
Memperindah rupa/tekstur.
Proses freis
32
0.8
Panjang sampel 0,8 mm yang digunakan untuk
melaksanakan pengukuran Ra.
Simbol arah jejak/tekstur permukaan; pada contoh
ini arah tsb. Tegak lurus garis/penampang benda.
65
Kekasaran total (peak to valley height) yang merupakan jarak antara profil
referensi ke profil dasar.
Ra ;
Rp ;
Rz ;
66
67
Tingkat
Mean
Kekasaran
Roughness
Valey
ISO
Index
Height Rt ;
Rz; m
Ra;
Peak
Number
N 12
50,0
163,0
120,0
N11
25,0
84,0
63,0
N 10
12,5
44,0
32,0
N9
6,3
23,0
18,0
N8
3,2
12,0
10,0
N7
1,6
6,2
6,0
N6
0,8
3,2
3,0
N5
0,4
1,7
1,6
N4
0,2
0,9
0,9
10
N3
0,1
0,4
0,5
to
Simbol
Keterangan
Segitiga
m
Sangat kasar
Kasar
Normal
Halus
Sangat Halus
Diameter mayor
Diameter minor
68
Diameter pits.
Mesakipun elemen geometrik lain tidak diberi toleransi dalam hal ini bukan berarti
merupakan elemen geomerik tak penting. Menurut keterkaitan antara satu elemen
geometrik terhadap elemen geometrik yang lain maka suatu bentuk kesalahan pada
suatu elemen geomerik akan menyebabkan perubahan pada elemen geometrik yang
lain. Dengan demikian cukup diberikan toleransi bagi ketiga diameter diatas. Secara
fungsional kesalahan pits (sehingga diameter pits ini juga disebut sebagai diameter
fungsional).
Menurut ISO cara pemberian toleransi adalah dengan menggunakan simbol
huruf dan angka sebagai contoh berikut, M 10 x 1,5 6g
69
70
Yang berarti ulir metrik dengan pits sebesar 1,5 mm dan jenis toleransinya 6g bagi
diameter pits dan diameter mayor. Daerah toleransinya diimajinasikan sebagai
diagram skematik seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.7. Dalam hal ini simbol
angka (6) menyatakan besar daerah toleransi dan simbol huruf (g) menunjukkan
penyimpangan fundamental. Jadi serupa dengan simbol toleransi ukuran/dimensi
kecuali dalam hal ulir garis nolnya adalah merupakan garis yang membentuk profil
dasar ulir.
71
dapat diwujudkan sebagai pahat potong bagi pembuat roda gigi dengan metode
generasi (gear shaping misalnya). Akibat dari gerakan pahat (gear shaper) relatif
terhadap bahan roda gigi maka akan terwujud profil gigi dari suatu roda gigi, lihat
gambar 4.9. Elemen geometrik dari roda gigi ini (bergigi lurus) adalah,
da = diameter puncak
p = pits
d = diameter refrensi
hz = tinggi gigi
df = diameter kaki
ha = addendum
db = diameter dasar
hf = dedendum
Seperti halnya dengan toleransi dimensi dan ulir ISO mendefinisikan tolransi
roda gigi ini dengan memakai simbol huruf dan angka seperti contoh berikut: 6FL
Simbol angka (6) menyatakan kualitas toleransi, simbol huruf mula (F)
menggambarkan penyimpangan atas dan huruf terakhir (L) adalah penyimpangan
bawah. Berdasarkan simbol angka dan huruf ini dapat diketahui harga toleransi tebal
gigi, lihat gambar 3.9. Tebal gigi dalam hal ini bisa diukur melalui pengukuran
langsung atau melalui pengukuran jarak antara sisi kiri suatu gigi dan sisi kanan gigi
yang lain. Yang terpisahkan sejauh k buah gigi (metode jarak singgung dasar).
(a)
(b)
73
74
Hal 17
Gambar 3.10 Contoh Gambar Teknik Roda Gigi Beserta Tabel Informasi.
Tabel 3.7 Pemilihan Kualitas Roda Gigi ditinjau dari Fungsi dan Cara Pembuatannya
75
TUGAS:
Tuliskan toleransi numerik
x1
x 2
76