Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh wirausahaan
yang dapat membuka, lapangan karena kemampuan pemerintah yang sangat
terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan
karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan
pengawasan.
Oleh sebab itu, wirausaha merupakan potensi pembangunan, baik dalam
jumlah maupun dalam mutu wirausaha itu sendiri. Sekarang ini menghadapi
kenyataan bahwa jumlah wirausahawan indonesia masih sedikit dan mutunya
belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wiraausaha
indonesia merupakan persoalan mendesak bagi suksesnya pembangunan. Jika kita
perhatikan manfaat adanya wirausaha banyak sekali.
Demikian besar darma bakti yang dapat disumbangkan oleh wirausaha
terhadap pembangunan bangsa,namun masih saja orang kurang berminat
menekuni profesi tersebut. Penyebab dari kurangnya minat ini mempunyai latar
belakang pandangan negatif dalam masyarakat terhadap profesi wirausaha.
Wirausaha ini kegiatannya banyak bergerak dalam bidang bisnis. Dalam kegiatan
bisnis termasuk kegiatan perdagangan.
Oleh karena itu, marilah kita lihat bagaimana pandangan masyarakat kita
terhadap profesi, lapangan kerja dalam sektor ini, yaitu sektor wirausaha bisnis,
dan perdagangan.
Banyak faktor psikologis yang membentuk sikap negatif masyarakat
sehingga mereka kurang berminat terhadap profesi wirausaha, antara lain sifat
agresif, ekspansif, bersaing, egois, tidak jujur, kikir, sumber penghasilan tidak
stabil, kurang terhormat, pekerjaan rendah, dan sebagainya. Pandangan semakin
ini dianut oleh sebagian besar penduduk, sehingga mereka tidak tertarik. Mereka
tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini, dan berusaha

mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri, apalagi bila anaknya
sudah bertitel lulus perguruan tinggi. Mereka berucap, untuk apa sekolah tinggi,
jika hanya mau jadi pedagang. Pandangan seperti ini sudah berkesan jauh
dilubuk hati sebagian besar rakyat kita, mulai sejak zaman penjajahan Belanda
sampai beberapa dekade masa kemerdekaan.
Kegiatan pemasaran harus menghasilkan win-win solution artinya
pelanggan ingin membeli produk kalau produk tersebut sesuai dengan
keinginannya.Sebaliknya perusahaan dapat memperoleh profit dari produk yang
dihasilkannya kalau produk tersebut di beli oleh pelanggan. Berdasarkan profit
tersebut, perusahaan dapat melanjutkan bisnisnya hingga ia dapat memenuhi
keinginan pelanggan lebih besar di masa yang akan datang. Dengan kata lain
perusahaan selalu berpedoman atau berfokus kepada nilai-nilai yang terdapat
dalam diri pelanggan, sehingga kegiatan pemasaran tersebut dapat berhasil dengan
baik.
Untuk dapat mencapai semua itu membutuhkan yang namanya
perencanaan pemasaran, agar apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuannya.
Perencanaan pemasaran merupakan persyaratan inti bagi pemasar. Manfaat
penyusunan sebuah rencana antara lain : mendorong pemikiran sistematik
mengenai masa depan, meningkatkan koordinasi, menetapkan standar kinerja
untuk mengukur tren, memberikan dasar logis bagi pembuatan keputusan,
meningkatkan kemampuan untuk menangani perubahan, dan meningkatkan
kemampuan untuk mengidentifikasi peluang pasar.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang penulisan di atas dapat dirumuskan masalah yang ada
sebagai berikut:
1) Bagaimana ruang lingkup rencana pemasaran (marketing plan)?
2) Apa yang dimaksud dengan konsep AIDA + S?
3) Apa yang dimaksud dengan wirausaha harus melaksanakan konsep
4)
5)
6)
7)
8)

pemasaran?
Bagaimana cara mengutamakan pelanggan?
Apa saja tiga komponen marketing concept?
Apa saja komoditi yang dipasarkan?
Siapa dan bagaimana cara memasarkan?
Bagaimana strategi pemasaran?

9) Apa itu marketing mix?


10) Bagaimana cara mengembangkan produk?
11) Bagaimana siklus kehidupan produk dan strategi pemasarannya?
12) Apa itu Market intellegent?
13) Apa itu Turbo and mega marketing?
14) Bagaimana cara menyusun marketing plan?
1.3 TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memahami materi profil usaha.
2. Tujuan Khusus
Untuk memahami lebih jauh tentang :
1) Ruang lingkup rencana pemasaran.
2) Konsep AIDA + S.
3) Wirausaha harus melaksanakan konsep pemasaran.
4) Cara mengutamakan pelanggan.
5) Tiga komponen marketing concept.
6) Komoditi yang dipasarkan.
7) Siapa dan bagaimana cara memasarkan.
8) Strategi pemasaran.
9) Marketing mix.
10) Cara mengembangkan produk.
11) Siklus kehidupan produk dan strategi pemasaran.
12) Market intellegent
13) Turbo and mega marketing
14) Menyusun Marketing Plan
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RUANG LINGKUP RENCANA PEMASARAN
Perencanaan pemasaran adalah penerapan yang sudah direncanakan dari
sumber daya pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Dengan demikian
perencanaan pemasaran merupakan sebuah proses sistematis dalam
merancang dan mengkoordinasi keputusan pemasaran. Rencana pemasaran
ini

memberikan

penyebarluasan

fokus

bagi

informasi,

pengumpulan

dan

struktur

informasi,
bagi

format

bagi

pengembangan

dan

pengkoordinasian respon strategik dan taktikal perusahaan.


Perencanaan yang harus disiapkan seperti yang dijelaskan oleh Bygrave
yaitu analisa analisa situasi perusahaan dan lingkungannya, analisa dan

penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi oleh


pasar.
Sebelum menyusun marketing plan maka wirausaha harus mengetahui
seluk beluk atau konsep-konsep pemasaran dan segala informasi telah
dikumpulkan, maka seorang wirausaha baru menulis marketing plannya.
Untuk menyusun marketing plan maka perlu dijawab tiga pertanyaan berikut :
1) Where have we been?
2) Where do we want to go?
3) How do we get there? (Hisrich-peters, 1905: 139)
Pertanyaan diatas perlu diidentifikasi dan dijawab dari mana kita
berangkat? Untuk itu harus diperhatikan latar belakang perusahaan,
bagaimana keadaan persaingan, serta bagaimana peluang dan kendala yang
dihadapi.
Kemudian kemana arah yang dituju? Disini perlu ditetapkan sasaran
marketing untuk masa yang akan datang.
Lalu bagaimana mencapai sasaran itu? Disinilah perlu ditetapkan strategi
pemasaran. Mungkin juga perlu dilakukan penelitian pemasaran. Anggaran
belanja perlu disiapkan untuk pelaksanaan rencana ini.
Apa yang dimaksud dengan marketing plan? The marketing plan inludes a
situation analysis that in large part comprises a market opportunity analysis
and an assessment of the existing or potential business strenght, weaknesses,
threats, and opportunities in the marketplace. (Bigrave, 1994: 73).
Marketing plan ini adalah merupakan bagian dari business plan.
Perencanaan yang harus disiapkan seperti dijelaskan oleh Bygrave adalah
analisa situasi perusahaan dan lingkungannya analisa dan penilaian peluang,
kekuatan, kelemahan, kendala yang dihadapi dipasar. Juga harus digambarkan
sasaran konsumen dan strategi pemasaran yang digunakan. Jadi inti kegiatan
dari marketing ini adalah :
1.
Analisa situasi lingkungan dan peluang pasar
2.
Mengembangkan sasaran pemasaran
3.
Menetapkan strategi pemasaran
4.
Menciptakan taktik atau tindakan pelaksanaan
Karakteristik dari suatu marketing plan yang baik harus memenuhi
beberapa kriteria yaitu:

1.

Harus didasarkan pada fakta dan asumsi yang benar tentang siapa
target market, dimana lokasi mereka, berapa besar kemungkinan daya

2.
3.
4.
5.
6.
7.

serapnya.
Bagaimana teknik promosi yang efektif.
Bagaimana perubahan harga dipasar.
Bagaimana saluran distribusi.
Bagaimana keadaan saingan.
Bagaimana S W O T dari perrusahaan
Siapkan sumber-sumber yang diperlukan seperti : sumber daya
manusia, keuangan, fasilitas perawatan dan sebagainya.

Seperti diketahui bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang amat


penting dalam operasional suatu bisnis. Tidakpeduli apakah bisnis anda
bergerak dalam sektor industri kecil, tingkat menengah, apalagi industri besar.
Atau anda bergerak dalam bidang perdagangan besar, perdagangan eceran,
pertokoan, atau mungkin pula anda bergerak dalam bidang penjualan jasa,
transportasi, penginapan, biro perjalanan, kegiatan rekreaksi, dan sebagainya,
pemasaran menempati posisi utama.
Lihatlah bagaimana perkembangan posisi bagian pemasaran dalam sebuah
perusahaan mulai sejak berdiri sampai perusahaaan menjadi besar.
Pada tahap perusahaan baru didirikan posisi bagian produksi, keuangan,
personalia, dan pemasaran kira-kira sama pentingnya. Akan tetapi, begitu
perusahaan mengalami kemajuan, maka porsi perhatian lebih besar diberikan
kebagian pemasaran, dan lebih khusus lagi fokusnya ialah langganan. Ini
bukan berarti bagian-bagian lain didalam perusahaan tidak penting, semua
bagian adalah penting, tetapi perhatian utamanya ialah bagian pemasaran
yang akan berhadapan langsung dengan publik, yang sangat menentukan
keberhasilan/kegagalan suatu usaha.
2.2 KONSEP AIDA + S
Didalam setiap kegiatan bisnis harus diusahakan agar wirausahawan
memperhatikan konsep AIDA + S.
AIDA + S merupakan singkatan dari:
A = Attention
I = Interest
D = Desire
A = Action

S = Satisfaction
Konsep ini berlaku untuk setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh bisnis
yang dapat menarik hati konsumen/langganan. Misalnya kegiatan membuat
suatu produk yang memuaskan konsumen, kegiatan melayani konsumen pada
sebuah pertokoan atau kegiatan-kegiatan lainnya.
Pertama kali konsumen berhubungan dengan perusahaan tertentu muncul
lebih dulu perhatian (Attention) misalnya pada saat konsumen lewat didepan
sebuah toko. Konsumen terseebut memperhatikan satu jenis barang yang
dipajangkan dietalase depan toko. Konsumen tersebut timbul minatnya
(interest), lalu dia masuk kedalam toko. Setelah masuk kedalam toko dia
mencari pelayan dan minta diambilkan barang yang dia ingini. Ini berarti
keinginannya (Desire) makin meningkat. Kemudian dia menanyakan berapa
harganya, lalu tawar-menawar, cocok harga, langsung dibayar dikas (Action).
Setelah barang dibawa pulang kerumah lalu dipakai (seandainya bentuk
pakaian atau dimakan kalau bentuk makanan). Setelah barang tersebut
dikonsumsi maka muncul dua kemungkinan konsumen tersebut puas atau
tidak puas.
Tujuan dari setiap pemasaran adalah menimbulkan kepuasan bagi
konsumen. Jika kosumen puas terhadap barang tersebut maka konsumen akan
melakukan pembelian ulang. Jika konsumen tidak puas maka dia tidak akan
melakukan pembelian ulang dan akan memberikan reaksi negatif serta
mengimformasikan reaksi negatif itu kepada keluarganya, sahabatnya,
sehingga pemasaran produk tersebut tidak mencapai sasaran. Hal ini dapat
menimbulkan kegagalan bagi perusahaan.
2.3 WIRAUSAHA HARUS MELAKSANAKAN KONSEP PEMASARAN
Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok

mendapatkan

kebutuhan

dan

keinginan

mereka

dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain
(Philip Kotler, 1995).
Sedangkan menurut Wiliam J. Stanton (1978) pemasaran adalah suatu
sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
6

barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen.Ada lima konsep


pemasaran yang berkembang yaitu konsep produksi, konsep produk, konsep
penjualan, konsep pemasaran, konsep sosial.
1.
Konsep produksi (production concept)
Konsep produksi bertitik tolak dari anggapan, bahwa konsumen ingin
produk yang harga murah dan mudah didapatkan dimana-mana. Produsen
yang menganut konsep ini akan memproduksi barang secara masal dan
menekan harga. Yang diperhatikan dalam konsep ini ialah terpenuhi
kebutuhannya (needs), masalah wants belum terlalu diperhatikan.
2.

Kosep produk (product concept)


Produsen yang menganut konsep ini hanya akan memproduksi barang
dengan yang dianggap baik oleh produsen itu sendiri. Produsen hanya
melihat cermin yang hanya terdapat kenampakan ia sendiri yang
menggambarkan selerab produk yang dianggap baik oleh produsen,
namun tidak melihat ke jendela yang menggambarkan kenampakan orang
lain yang menggambarkan produk yang baik menurut konsumen.
Dasar produsen menganut konsep ini didasarkan pemikiran pada premispremis berikut :
a. Konsumen akan memperhatikan mutu berbagai barang sebelum
mereka membeli.
b. Konsumen mengetahui perbedaan mutu berbagai macam barang.
c. Konsumen selalu mencari barang dengan mutu baik.
d. Produsen harus selalu menjaga mutu untuk mempertahankan
langganan.

3.

Konsep penjualan (selling concept)


Disini produsen membuat barang, kemudian harus menjual semua barang
tersebut dengan berbagai teknik promosi. Produsen yang menganut
konsep ini percaya bahwa konsumen pasti membeli barang apabila
dirangsang untuk membelinya yaitu dengan kegiatan promosi secara

maksimal.
Premis yang mendasari konsep penjualan :
a. Konsumen cenderung menolak membeli barang yang tidak penting oleh
sebab itu mereka harus didorong untuk membeli.
b. Konsumen dapat dipengaruhi melalui stimulasi promosi.
c. Tugas produsen adalah mendorongv penjualan.
7

4.

Konsep pasar (Marketing Concept)


Disini produsen tidak sekedar membuat barang, tidak pula asal
melancarkan promosi. Produsen yang menganut konsep ini mulai
memperhatikan pasaran dengan menekankan pada minat konsumen.
Konsumen

tidak

hanya

sekedar

membeli

fisik

barang,

tetapi

mengharapkan sesuatu dari barang itu sendiri yang disebut wants.


Premis yang mendasari konsep pemasaran ini adalah :
a. Koinsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan needs and
wants.
b. Konsemen dapat dikelompokkan berdasarkan needs dan wants nya.
c. Tugas organisasi ialah meneliti dan menetapkan segmentasi dan
memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran yang
efektif.
5.

Konsep Sosial (sociental concept)


Produsen yang menganut konsep ini lebih tanggung jawab dan
memusatkan perhatian pada keadaan sosial di lingkungan. Karena banyak
kritik

dan sorotan dari luar perusahaan, baik yang dari pemerintah

maupun melalui masyarakat melalui lembaga.


2.4 MENGUTAMAKAN PELANGGAN
Lebih dari 35 tahun yang lalu Peter Drucker telah menyatakan bahwa
tugas utama perusahaan adalah untuk menciptakan pelanggan. Untuk
memelihara langganan maka tentu saja langganan harus memperoleh
kepuasan melalui nilai lebih yang diterimanya dibandingkan dengan uang
yang ia keluarkan untuk memperoleh suatu barang.
Untuk menjaga kepuasan pelanggan tersebut maka perusahaan mencoba
melakukan apa yang disebut dengan Pemasaran Terpadu. Pemasaran terpadu
berarti

suatu

keterpaduan

antara

para

karyawan

secara

bersama-

samamemberikan pelayanan yang memuaskan kepada konsumen. Pemasaran


terpadu bisa dilihat pada pemasaran jasa, yang tidah hanya membutuhkan
pemasaran eksternal, tetapi juga membutuhkan pemasaran internal dan
interaktif.
Pemasaran eksternal merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk

menyiapkan,

memberikan
8

harga,

mendistribusikan

dan

mempromosikan produknya atau jasanya kepada konsumen. Pemasaran


internal berarti pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk melatih dan
mendorong karyawannya agar dapat melayani konsumen sebaik-baiknya.
Pemasaran interaktif merupakan keterampilan karyawan untuk melayani
langganan.
2.5 TIGA KOMPONEN MARKETING CONCEPT
Sasaran utama marketing concept adalah kepuasan konsumen.
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi untuk mencapai sasaran tersebut,
yaitu : Customer orientation, Organizational integration, Goal achievent.
Untuk mengimplementasikan marketing concept, maka perusahaan harus
memiliki informasi yang lengkap tentang keinginan konsumen. Saat ini
konsumen sangat sensitif terhadap berbagai hal, seperti model, kualitas,
harga, tempat belanja, layanan dan lain-lain.
Disamping itu ada faktor lain yang menentukan daya beli konsumen, yaitu :
1. Budaya dan sub kultur, budaya konsumen ini harus dipelajari dan
dimengerti oleh para pengusaha.
2. Social class, pengusaha dituntut mengetahui pemasaran produk akan
dipasarkan kepada konsumen kelas atas, menenganm dan bawah yang
harus disesuaikan dengan kelas produk.
3. Reference group, terdiri atas orang-orang dekat

sering benchmark

terhadap barang-barang yang telah dibeli.


4. Self image, dalam hal ini konsumen cenderung percaya bahwa tampilan
seseorng dicerminkan oleh barang apa yang ia beli.
5. Situational factor, ini merupakan situasi sesaat yang berkesan pada
konsumenseperti dalam keadaan terburu-buru.

Banyak keuntungan diperoleh dari memelihara konsumen ini antara lain,


menghemat biaya untuk mencari konsumen baru, langganan lama cenderung
membeli lebih banyak, kemudian membawa konsumen baru.
2.6 KOMODITI YANG DIPASARKAN
Para wirausahawan memasarkan berbagai jenis barang dan jasa. Jenis
barang dan jasa yang terdapat di pasar sangat banyak ragamnya yaitu :
a.
b.
c.
d.

Barang Konsumsi
Barang hasil Bumi
Barang Industri
Jasa.
Masing-masing jenis barang dan jasa tersebut memiliki teknik-teknik yang

spesifik dalam kegiatan pemasarannya.


a. Barang konsumsi
Covenience goods yaitu barang yang dibeli orang untuk
kesenangan. Konsumen yang memerlukan barang tersebut, tidak mau
membeli ke tempat yang jauh. Misalnya orang membeli permen tidak
maupergi jauh-jauh ke pusat kota, dia hanya mau membeli ke warung
yang terdekat.
Shopping goods yaitu orang yang pergi membeli barang ini di
katakan di apergi Shopping. Jika seorang wirausaha menjual Shopping
Goods maka dia harus paham tentang fashion, style dan fad.
Speciality goods merupakan barang-barang mewah yang khusus
dujual untuk kelas-kelas masyarakat tertenatu.
Instence goods artinya barang-barang dimana konsumen hanya
mau barang itu saja. Barang tersebut sudah melekat di hati konsumen
seperti rokok yang sudah memasyarakat dan sangat di gemari oleh
sebagian besar konsumen.
Bulk goods adalah barang-barang yang memakan tempat yang luas
untuk menyimpannya, seperti bahan-bahan bangunan, kayu, semen dan
pasir.

10

b. Barang hasil Bumi


Barang yang berasal dari produk agraris juga termasuk hasil peternakan
dan perikanan. Pemesaran komoditi hasil bumi ini memerlukan saluran
distribusi singkat dan pengangkutan yang cepat sebab produk ini akan
cepat rusak atau busuk.
c. Barang Industri
Barang yang di gunakan untuk keperluan industri membuat produk baru.
Contoh : bahan baku perlengkapan mesin, bahan pelumas dan juga hasil
jadi.
d. Jasa
Ada berbagai jenis jasa yang dapat di kembangkan dalam berbagai
bentuk wirausaha antara lain :
Jasa yang menyangkut pada seseorang yaitu sebagai personal

service dan business services.


Financial service dalam bentuk usaha perbankan, asuransi dan

penanaman modal.
Public Utility dan Transportation service misalnya perusahaan

listrik, telepon dan air minum serta jasa angkutan laut dan udara.
Entertainment yaitu berupa tempat-tempat hiburan, rekreasi seperti

bioskop dan sebagainya.


Hotel service yaitu berbagai macam tempat penginapan mulai dari
hotel bintang empat dan lain-lain.

2.7 SIAPA DAN BAGAIMANA CARA MEMASARKAN


a. Siapa yang memasarkan
Pemasaran barang dari produsen sampai konsumen ada beberapa cara :
Penyaluran langsung dari produsen ke konsumen seperti kerajinan

rumah tangga langsung menjual produknya kepada konsumen.


Penyaluran semi langsung di sini di gunakan satu perantara misalnya

menggunakan saluran perdagangan eceran.


Penyaluran tidak langsung yaitu melalui lebih dari satu perantara
misalnya melalui agen, perdagangan besar, eceran lalu baru ke
konsumen.

11

b. Bagaiamana Memasarkan
Fungsi yang melakukan pertukaran, seperti fungsi penjual dan

pembelian.
Fungsi yang melakukan kegiatan fisik barang seperti menggudangkan

dan mengangkut barang.


Fungsi yang memberikan fasilitas / kemudahan memberi permodalan,
menaggung resiko dan sebagainya.

2.8 STRATEGI PEMASARAN


Memilih dan menganalisa pasar sasaran yang merupakan suatu kelompok
orang yang ingin di capai oleh perusahaan dan menciptakan suatu baruan
pemasaran yang cocok dan yang dapat memuaskan pasar sasaran tersebut.

2.9 MARKETING MIX


Para pengusaha yang kreatif, akan selalu menciptakan kombinasi yang terbaik
dari elemn 7P yang menjadi komponen marketing mix. Elemen 7P terdiri atas
4 P tradisional dan 3 P lagi sebagai tambahan untuk pemasran jasa. 4 P yaitu :
P1= Product
Merupakan titik sentral dari kegiatan marketing. Satu hal di ingat ialah
bagaimana pun hebatnya usaha promosi distribusi dan harga yang baik jika
tidak di ikuti oleh produk yang bermutu dan di senangi oleh konsumen maka
kegiatan marketing mix ini tidak akan berhasil.
P2= Price
Harga di sini bukan berarti harga yang murah saja ataupun harga tinggi akan
tetapi yang di maksudkan adalah harga yag tepat. Bagaimana menentukkan
harga yang tepat sangat tergantung kepada berbagai faktor harga pokok
barang, daya beli masyarakat, keadaan persaingan, konsumen yang dituju dan
sebagainya.

12

P3= Place=Saluran distribusi


Sebelum produsen memsarkan produknya, maka sudah ada perencanaan
tentang pola distrubusi yang akan di lakukan. Perantara inilah yang sangat
penting karena dalam segala hal mereka berhubungan dengan konsumen.
Dalam sebuah ungkapan mengatakan : You can eliminate the middle man, but
you cant eliminate their functions. Podusen juga bisa melakukan strategi
push and pull. Strategy berarti mendorong jalur distribusi untuk menjual lebih
banyak produk ke konsumen. Pull strategy adalah usaha untuk menarik
barang dari dalam toko ke tangan konsumen dengan mengandalkan promosi
di media.
Ada ungkapan yaitu : Choose your distribution channel like you choosing
your wife, because when you get the trouble its difficult to set it right. (Alex
Triyana, 1985)
P4=Promotion
Antara produk dan promosi, tidak dapat di pisahkan, ini dua sejoli yang
saling berangkulan untuk suksesnya pemasaran. Di sini harus ada
keseimbangan, produk baik, sesuai dengan selera konsumen, di barengi
dengan teknik promosi yang tepat akan sangat membantu suksesnya usaha
marketing.
Advertising berarti bentuk presentasi dan promosi mengenai ide, barangbarang, atau jasa yang di lakukan oleh sponsor tertentu. Contoh pada media
msa, reklame dan lain-lain.
Personal selling adalah presentasi melalui percakapan satu atau dua orang
penjual untuk tujuan melakukan penjualan.
Sales promotion yaitu memberikan dorongan kepada pemebeli hanya mau
membeli suatu produk dengan imbalan akan mendapat hadiahj atau bonus
teretntu.
Public relation atau publicity yaitu memberikan citra yang baik dari
masyarakat

terhadap

perusahaan.

13

Contoh

mengundang

wartawan

berkunjung ke perusaan, memberikan wawancara kemudian memuat beritaberita perusahaan di surat kabar tanpa pembayaran.
P5=People
Adalah unsur orang yang melayani terutama dalanm perusahaan yang
menjual jasa.
P6=Phsyical Evidence
Bukti fisik yang di milki oleh perusahaan jasa. Misalnya untuk penjualan jasa
transportasi, konsumen akan memperhatikan kondisi mobil yang di gunakan.
P7=Process
Bagaimana proses di lakukan sampai jasa yang diminta oleh konsumen di
terima secara memuaskan.
2.10 PENGEMBANGAN PRODUK
Pengembangan produk pada suatu perusahaan dapat dilakukan melalui
tahapan, yaitu : adanya suatu ide, penyaringan ide, pengembangan ide,
pembuatan percobaan, analisi usaha, percobaan penjualan di pasar. Jika
berhasil baru di produksi secara massal.
Tujuan mengadakan pengembangan produk adalah :
1. Memenuhi keinginan konsumen
2. Memenangkan persaingan
3. Meningkatkan jumlah penjualan
4. Mendayahgunakan sumber-sumber produksi
5. Mencegah kebosanan konsumen
2.11 SIKLUS

KEHIDUPAN

PRODUK

PEMASARANNYA
Siklus kehidupan produk terdiri dari 5 tingkatan :
1. Tahap introduksi
2. Tahap pengembangan

14

DAN

STRATEGI

3. Tahap kematangan
4. Tahap menurun
5. Tahap di tinggalkan
2.12 MARKET INTELLEGENT
Seperangkat prosedur dan sumber yang di gunakan oleh manajer untuk
memperoleh informasi mengenai perkembangan lingkungan pemasaran.
Ada 4 langkah yang dapat di lakukan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas intelijen pemasaran, yaitu :
1. Melatih dan mendorong staf penjualan untuk menemukan dan
melaporkan perkembangan baru di pasar.
2. Perusahaan mengirimkan spesialis untuk mengumpulkan intellejen
pemasarn ke toko lain sebagai pembelanja siluman yang berperan
seperti pembeli sesungguhnya membeli berbagai jenis barang.
3. Perusahaan membeli informasi dari pihak luar ataupun dari agen-agen
penjualan berbagai komoditi.
4. Beberapa perusahaan membentuk
mengumpulkan

informasi

dengan

suatu pusat pemasaran dan


cara

menyebarkan

intelijen

pemasaran.
2.13 TURBO AND MEGA MARKETING
1. Turbo Marketing
Merupakan perkembangan terakhir dari gejala pemasaran yang
menghendaki layanan tercepat buat konsumen.
Pada gelombang pertama dulu, persaingan marketing di tandai oleh
strategi produsen membuat barang dengan harga lebih murah dari
saingan, karena adanya penurunan harga pokok, dan bekerja lebih
efisien.
Gelombang kedua muncul strategi produsen mendesain brang
berbeda denganproduk saingan dalam hal hiasan, style, bentuk rasa dan
sebaginya.
Gelombang ke tiga produsen membuat barang makin hari makin
baik, seperti yang di terapkan oleh produsen jepang. Mereka sangat
memperhatikan needs dan wants dari konsumen.

15

2. Mega Marketing
Artinya adalah koordinasi yang strategis dari keahlian ekonomi,
psikologi, politik dan keahlian public relation untuk mendapatkan kerja
sama dari berbagai pihak untuk memasuki suatu pasar tertentu.
Suatu contoh di berikan oleh Kotler bagaimana perusahaan Pepsi
menggunakan strategi mega marketing untuk memasuki pasar India.
Seperti di ketahui India sangat tertutup untuk di masuki produk luar
negeri. Produk coca-cola sudah di minta keluar dari pasar India. Setelah
itu Pepsi mencoba merumuskan strategi bagaimana caranya agar dapat
memasuki pasar India yang mendapat banyak tantangan dari perusahaan
minuman lokal dan juga dari anggota dewan yang anti produk asing.
Pepsi mencoba bernegosiasi dengan pemerintah India bahwa apabila
pepsi di perkenalkan masuk pasar India maka pepsi akan membantu
mengekspor bahan pertanian India.
2.14 MENYUSUN MARKETING PLAN
Marketing plan memuat hal-hal sebagai berikut :
1. Analisa situasi (S.W.O.T)
2. Tujuan Pemasaran
3. Strategi Inti
4. Jadwal Pelaksanaan
5. Anggaran Pemasaran
6. Kontrol
(Alex. D Triana, 1985)

16

BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari hasil telaah materi di atas dapat simpulkan bahwa :
1. Marketing plan adalah analisa situasi perusahaan dan lingkungannya,
analisa dan penilaian peluang, kekuatan, kelemahan, dan kendala yang
dihadapi oleh pasar..
2. Ruang lingkup dalam marketing plan yaitu memuat dari proses gamban
awal seorang wirausaha hingga ia dapat memperoleh hasil yang lebih
dengan cara dan proses wirausaha yang baik.
3. Konsep marketing plan dapat di jadikan sebagai bahan acuan seseorang
untu berkaier dan berwirausaha, karena aspek-aspek yang termuat
bersifat impelementatif.
3.2 SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis kepada :
a. Institusi
Karena materi yang diberikan cukup spesifik maka penulis menyarankan
kepada pihak kampus untuk meng-upgrade buku-buku yang ada di
perpustakaan.
b. Mahasiswa
Penulis menyarankan kepada calon tenaga medis, khususnya calon
perawat (mahasiswa STIKes CHMK) agar dapat memahami benar apa itu
mata kuliah enterpreunership khsusnya materi rencana pemasaran.
c.
Pembaca
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca lebih mengerti apa itu
rencana pemasaran.

17

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. (2005). Kewirausahaan Untuk Mahasiswa dan Umum. Alfabeta.


Bandung.
Anonim. (2013). Ruang Lingkup Rencana Pemasaran. http://belajarilmu
komputerdaninternet.blogspot.com/2013/07/ruang-lingkup-rencana-pemasaran.
html. Diunduh pada tanggal 29 Maret 2016.
Lugito. (2012). Rencana pemasaran (Marketing Plan). http://lugito-center.
blogspot.com/2012/12/rencana-pemasaran-marketing-plan.html. Diunduh pada
tanggal 29 Maret 2016.

18

Anda mungkin juga menyukai