Miopia
Berkas cahaya pada myopia sinar sejajar yang masuk ke mata dalam
keadaan istirahat (tanpa akomodasi) akan dibiaskan dan membentuk
bayangan di depan retina (Taib, 2010).
Patofisiologi (Taib, 2010) :
a. Miopia Aksial: terjadi karena sumbu aksial mata yang lebih panjang
daripada normal
b. Miopia Kurvatura: terjadi karena kurvatura kornea atau lensa yang
lebuh kuat daripada normal.
c. Miopia indeks:terjadi karena indeksbias kornea ataupun lensa yang
lebih tinggi daripada normal.
d. Miopia Refraktif: bertambahnya indeks bias media penglihatan seperti
terjadi pada katarak intumesensi, dimana lensa menjadi lebih cembung
sehingga pembiasan menadi lebih kuat.
Gejala Klinis (Taib, 2010):
a. Gejala utamanya adalah kabur bila melihat benda jauh.
b. Sakit kepala, namun jarang terjadi, kecuali disertai
dengan
Patofis miopia
Protanopia
2. Dichromacy
Dichromacy adalah jenis buta warna di mana salah satu dari tiga sel kerucut tidak
ada atau tidak berfungsi. Akibat dari disfungsi salah satu sel pigmen pada kerucut,
penglihatan terhadap warna merah tidak ada. Dichromacy tipe ini terjadi
pada 1 % dari seluruh pria. Keadaan yang paling sering ditemukan dengan
cacat pada warna merah hijau sehingga sering dikenal dengan buta warna
merah hijau.
b. Deuteronopia adalah salah satu tipe dichromacy yang disebabkan oleh
tidak adanya photoreceptor retina hijau. Pada penderita deuterunopia,
penglihatan terhadap warna hijau tidak ada.
c. Trinopia adalah salah satu tipe dichromacy yang disebabkan oleh tidak
adanya photoreceptor retina biru.