Presentasi Lapkas Kardiologi
Presentasi Lapkas Kardiologi
Oleh:
Devi Chistina/ 008400200
Mira Ristaman Harahap/ 0090840017
Pembimbing:
Dr. Darti, Sp.JP
LANDASAN TEORI
-Anatomi-
-Fisiologis
-Fisiologis
-Hipertensi
Etiologi:
- yang dapat dimodifikasi: stres, obesitas dan
nutrisi.
- yang tidak dapat dimodifikasi: faktor genetik,
umur, jenis kelamin, dan etnis.
-Hipertensi-
-Hipertensi
Patofisiologi
-Hipertensi-
-Hipertensi-
2.
Pemeriksaan penunjang:
Tekanan sistolik arteri pulmonal ekuivalen dengan tekanan
sistolik ventrikel kanan tanpa adanya obstruksi outflow
pulmonal. Untuk menilai tekanan sistolik ventrikel kanan
dengan ekokardiografi harus ada trikuspid regurgitasi (TR).
EKG tdk spesifik
Pemeriksaan penunjang:
-DCFC III-IV
1.
2.
3.
-DCFC III-IV-
-DCFC III-IV-
-DCFC III-IV-
-DCFC III-IV
-DCFC III-IV
-DCFC III-IV-
-DCFC III-IV-
-DCFC III-IV-
-DCFC III-IV
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama
: Ny. A.S
Umur
: 28 thn
Alamat
: Jln. Yoka
Agama
: KP
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: Ibu Rumah tangga
Suku bangsa : Biak
Tgl MRS
: 23 januari 2016
No. DM
: 40 84 61
Anamnesis
Anamnesis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala/leher: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)
Thoraks
Palpasi: TF D=S
Cor
Perkusi: -
Ekstremitas: akral teraba hangat, CRT > 2, edema ekstremitas inferior (+/+)
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kepala/leher: konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-), pembesaran KGB (-)
Thoraks
Cor
Auskultasi: BU(+) N,
Perkusi: -
Diagnosis sementara
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang
Hasil pembacaan EKG: irama sinus normal dengan frekuensi 8389x/mnt, axis: lead I +5 lead AVF +4 sumbu normal, tampak
gelombang P mitral pada lead I, II, V1?, V2?, interval PR 0,12
second normal, komp. QRS 0,08 second normal dan segmen
ST sejajar dengan garis isoelektrik. Kesan: Abnormalitas atrium
kiri (AAKi).
Diagnosis Kerja
Penatalaksanaan
- O2 nasal 3lpm
Prognosis
Quo Vitam
: dubia ad malam
Quo Functionam : dubia ad malam
Quo Sanationam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Hal ini sesuai dengan teori bahwa dari anamnesis yang perlu
ditanyakan adalah gejala yang dirasakan, ada atau tidak riwayat
hipertensi sebelumnya termasuk riwayat hipertensi pada kehamilan
dan dilakukan pemeriksaan pengukuran tekanan darah dimana
dilakukan 2-3 kali kunjungan dengan posisi telentang, duduk atau
berdiri dilengan kanan dan kiri. Bila didapatkan tekanan sistolik
140-159 atau tekanan diastolic 90-99 seperti yang terjadi pada
pasien tersebut maka diklasifikasikan sebagai hipertensi stage 1.
Prognosis
Prognosis
Quo functionam dubia ad malam, hal ini
dikarenakan pada pasien dengan PJR sesuai teori
dapat menyebabkan Karditis. karditis merupakan
proses peradangan aktif yang mengenai
endokarditis, miokarditis, dan perikardium.
Endokarditis dapat menyebabkan terjadinya
perubahan-perubahan pada katup yang
menyebabkan terdengarnya bising yang berubahubah. Ini menandakan bahwa kelainan yang
ditimbulkan pada katup belum menetap.
Miokarditis ditandai oleh adanya pembesaran
jantung dan tanda-tanda gagal jantung. Sehingga
dari perubahan-perubahan ini yang menyebabkan
prognosis fungsi dari jantung pasien ini buruk.
Prognosis
Prognosis
TERIMA KASIH