Anda di halaman 1dari 4

Studi: Plankton, Sumber Oksigen di Bumi

Para ahli mengatakan plankton berkontribusi banyak pada kesejahteraan Bumi, sama pentingnya
dengan hutan tropis dalam hal kontribusi global.

Cetak

Komentar

Teruskan:

Danau Ontario di Amerika Utara, tempat tumbuhnya plankton-plankton musim panas, dilihat
dari Stasiun Antariksa Internasional di NASA.

Artikel Terkait

Studi: 8,8 Juta Ton Sampah Plastik Dibuang ke Laut Setiap Tahun

Mikroba Berpotensi Bantu Bersihkan Kebocoran Gas Alam

Ilmuwan: Sampah di Pasifik Berubah jadi Lumpur Bahan Kimia

George Putic
Versi terbaru per: 27.05.2015 17:56
Makhluk-makhluk mungil di lautan yang disebut plankton sebagian besar dianggap sebagai
makanan bagi paus dan hewan laut besar lainnya. Namun sebuah studi global selama empat
tahun menemukan, antara lain, bahwa plankton merupakan sumber oksigen di planet ini.
Plankton adalah binatang, ganggang, bakteri dan organisme mikroskopis lainnya yang tidak kasat
mata. Mereka mendiami lapisan-lapisan atas samudera, laut dan perairan tawar di dunia.
Dalam sebuah proyek "Tara Oceans" yang dipimpin oleh organisasi nirlaba Perancis Tara
Expeditions, 200 ilmuwan dari 45 negara bergantian meneliti plankton di atas sebuah kapal.
Mulai berlayar pada September 2009, kapal Tara mengunjungi 210 lokasi, tempat para ilmuwan
mengumpulkan 35.000 sampel, meneliti kehidupan, susunan genetis dan pergerakan makhlukmakhluk mungil tersebut.
Chris Bowler, koordinator ilmiah Tara Oceans, mengatakan para peneliti menemukan bahwa
plankton berkontribusi banyak pada kesejahteraan planet kita. Makhluk-makhluk itu
menghasilkan oksigen yang kita hirup, membuang karbon dioksida dari atmosfer dan secara
umum mempertahankan kondisi Bumi agar layak ditinggali manusia, ujarnya.
Bowler mengatakan hampir setengah dari oksigen yang kita hirup berasal dari diatom, atau
ganggang mini berfotosintesis yang menempati lapisan semua perairan yang mendapat cahaya
matahari.
Pada dasarnya hal itu berarti bahwa setiap tarikan nafas ke lima, Anda menghirup oksigen yang
dapat secara langsung dilacak kembali ke diatom, ujarnya.
"Jadi mereka sama pentingnya dengan hutan tropis dalam hal kontribusi global.
Direktur eksekutif ekspedisi, Romain Troubl mengatakan, penelitian tersebut jelas
menunjukkan bahwa lautan adalah mesin iklim Bumi.
Kita percaya bahwa lautan juga merupakan pendorong utama perubahan iklim, pengelola utama
dalam penyimpanan karbon dioksida dan panas, ujarnya.
Dan mesin ini bekerja karena laut ada dalam kondisi kesehatan yang baik.

Kelompok ilmuwan yang berbeda meneliti hal-hal yang berbeda. Satu grup, misalnya, membuat
katalog untuk lebih dari 40 juta gen plankton yang sebelumnya tidak diketahui. Yang lainnya
menemukan bahwa sebagian besar interaksi plankton bersifat parasit.
Data yang terkumpul akan digunakan untuk menentukan mana dari organisme-organisme
tersebut yang paling bisa beradaptasi terhadap kondisi-kondisi air yang berubah.
Hasil-hasil dari studi-studi pertama tersebut diterbitkan dalam edisi Mei jurnal ilmiah Science,
dan banyak analisis lainnya akan menyusul.

Dari Manakah Oksigen Bumi Berasal?


sumber : http://efendybloger.blogspot.com

Bumi pada awalnya mengandung sedikit sekali oksigen. Oksigen di Bumi terutama
berasal dari tanaman-tanaman yang menggunakan karbon dioksida untuk
berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Dengan semakin banyaknya tanaman yang
terbentuk di Bumi maka jumlah oksigen menjadi semakin banyak.
Sulit untuk menjaga molekul oksigen di sekitar, meskipun fakta bahwa oksigen adalah
unsur ketiga yang paling berlimpah di alam semesta, ditempa di superhot, superdense
inti bintang, karena oksigen ingin bereaksi, itu dapat bereaksi membentuk senyawa
hampir pada semua unsur yang ada di tabel periodik. Jadi, bagaimana bumi berakhir
dengan atmosper yang terdiri dari sekitar 21 persen terisi oksigen?
Jawabannya adalah organisme kecil dikenal sebagai cyanobacteria atau ganggang
hijau dan biru. Mikroba ini melakukan fotosintesis menggunakan sinar matahari, air
dan karbon dioksida untuk menghasilkan karbohidrat dan juga oksigen. Bahkan semua
tanaman di bumi memasukkan synbiotic cyanobacteria (dikenal sebagai kloroplas)
untuk melakukan fotosintesis. Pada hitungan ribuan tahun sebelum evolusi
cyanobacteria ini, Arkean selama beribu-ribu tahun, mikroba yang lebih primitive hidup
dengan cara kuno / dengan anaerob (tidak memerlukan udara). Organisme kuno ini
turunan extremophile berkembang dengan tidak adanya udara dan hanya
mengandalkan sulfat untuk kebutuhan energi mereka sehari-hari. Tapi sekitar 2.45
miliar tahun lalu, radio isotop belerang berubah, yang menunjukkan bahwa untuk

pertama kalinya oksigen menjadi komponen penting dari atmosfer bumi, menurut
sebuah koran di Science 2000. pada waktu kira-kira sama (dan untuk ribuan tahun
setelahnya), besi teroksidasi mulai muncul di tanah kuno dan gabungan dari besi yang
diendapkan di dasar laut, merupakan produk reaksi dengan oksigen dalam air laut.

Cyanobacteria
Apa yang kelihatannya adalah bahwa oksigen pertama kali diproduksi sekitar 2,7 miliar
menjadi 2,8 miliar tahun yang lalu. Perlu waktu tinggal di atmosfer sekitar 2.45 miliar
tahun. Kelihatannya seolah-olah ada selang waktu yang signifikan antara munculnya
organisme penghasil oksigen dan oksigenasi aktual dari atmosfer.
Yang paling penting adalah bagaimana jumlah oksigen atmosfer mencapai tingkat
sekarang? Yaitu ketiga terbanyak di bumi. Ini tidak mudah mengapa harus seimbang
pada 21 persen lebih dari 10 atau 40 persen, catatan Geoscientist James Kasting dari
Pennsylvania State University. Kami tidak memahami sistem kontrol oksigen modern
yang baik. Iklim, vulkanisme, lempeng tektonik semua memainkan peran penting
dalam mengatur tingkat oksigen selama berbagai periode waktu. Namun tak seorang
pun telah datang dengan batu-tes yang solid untuk menentukan kandungan oksigen
yang tepat dari atmosfer pada suatu waktu dari catatan geologi. Tapi satu hal yang jelas
tentang asal-usul oksigen dalam atmosfer bumi berasal dari satu hal yaitu kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai