No. ID dan Nama Wahana : Rumkit Kartika Husada Tk.II, Kubu Raya, Kalimantan Barat
Topik:
Tanggal (kasus)
Presenter
Tangal presentasi
Tempat presentasi
Obyektifpresentasi:
Keilmuan Keterampilan Penyegaran
Tinjauan pustaka
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Tn. J, 43 tahun dengan keluhan nyeri pinggang dan bengkak pada wajah, perut
dan kedua tungkai.
Tujuan : penegakkan diagnosis dan penatalaksaan berkesinambungan.
Bahan bahasan
Cara membahas
Data pasien:
Nama: Tn. J
usia : 43 tahun
No registrasi: 053254
Telp:
5. Riwayat pekerjaan : Sebelum masuk rumah sakit aktif bekerja sebagai pegawai SPBU.
6. Kondisi lingkungan sosial : pasien berasal dari keluarga menengah.
Daftar Pustaka:
1. Leinung, Hopkins. Exogenous Cushings Syndrome and Glucocorticoid Withdrawl.
Endocrinology And Metabolism Clinics of North America. Endocrinol Metab Clin N Am
34 (2005) 371-84. Elsevier Saunders
2. Bahri C,Piliang S. Hiperkortisolisme. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI.Jilid III. Edisi 3
Jakarta. Balai Penerbit FKUI;2010
3. Silbernagl, Stefan. Teks & Atlas Berwana Patofisiologi / Stefan Silbernagl & Florian
Lang ; alih bahasa, Iwan Setiawan, Iqbal Mochtar ; editor edisi bahasa Indonesia, Titiek
Resmisari.Jakarta:EGC;2006
4. Bahri C,Piliang S. Hiperkortisolisme. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI.Jilid III. Edisi 3
Jakarta. Balai Penerbit FKUI;2010
5. Longo,Fauci,Kasper,Hauser,Jameson,Loscalzo.Harrisons Manual of Medicine. 18th
Edition.McGrawHill;2013
Hasil pembelajaran:
1. Diagnosis dan diagnosis banding Cushing Syndrome.
2. Penatalaksanaan kasus Cushing Syndrome.
3. Patofisiologi timbulnya Cushing Syndrome pada pasien ini yang berkaitan dengan
penggunaan steroid eksogen.
1. Subjektif :
Pasien datang ke IGD Rumkit Kartika Husada Tk.II dengan keluhan nyeri
pinggang yang dirasakan sejak 1 hari sebelum masuk RS, nyeri dirasakan tiba-tiba dari
pinggang dan kadang menjalar hingga kedua kaki tetapi tidak menjalar ke kemaluan.
Kadang nyeri dipengaruhi perubahan posisi, namun tidak diperberat saat berkemih. Saat
nyeri timbul mengganggu aktivitas dan pasien mengakui hanya dapat berbaring untuk
mengurangi rasa nyerinya tanpa mengkonsumsi obat-obatan. Keluhan lain yang dirasakan
adalah bengkak pada pipi, lengan, dan kaki serta perut yang membuncit sehingga pasien
merasa berat badannya meningkat sejak kurang lebih tiga bulan yang lalu disertai
kelemahan anggota gerak. Pasien juga merasakan perubahan emosi dalam dirinya yang
kadang menjadi lebih sensitif. Keluhan seperti sesak, nyeri BAK, perubahan frekuensi dan
Tanda vital :
TD 140/90
Nadi 106 x/menit
Respirasi 20 x/menit
Temperature 36,2 C
Kepala : moon face (+), facies plethora (+), edema periorbital (-).
Leher : buffalo hump (+), JVP dalam batas normal, tidak ada pembesaran KGB.
Abdomen : tampak membuncit (+), striae (+), bising usus (+) normal, timpani
(+), pekak sisi (-), nyeri tekan (-), nyeri ketok CVA (-/-), hepar/lien tidak teraba.
Ekstremitas : pitting edema (+) ekstremitas inferior, atrofi otot (-), motorik
dalam batas normal.
Laboratorium darah lengkap , GDS, Kolesterol total, Trigliserida, Asam urat, Ureum
Creatinin, Urinalisis.
4. Plan :
Diagnosis :
Laboratorium :
-
Radiologi :
Foto vertebra lumbal AP dan Lateral gambaran osteofit (+).
Algoritma diagnosis Cushings Syndrome :
Penatalaksanaan :
Semua pasien dengan hipereksresi MRI scan hipofisis dengan kontras gadolinium
Pengobatan :
Neoplasma adrenal adrenalektomi total
Non-farmakologi :
Diet rendah lemak dan karbohidrat.
Edukasi mengenai posisi tubuh yang baik dan benar untuk mengurangi
keluhan nyeri pinggang.
Edukasi mengenai efek samping obat-obat yang digunakan sebelumnya
(steroid).
Farmakologi :
IVFD RL 1000 ml/24 jam
Inj. Furosemid 1 x 1 Amp i.v
Inj. Ranitidin 2 x 1 Amp i.v
Meloxicam 1 x 15 mg p.o
Simvastatin 1 x 10 mg p.o
Neurodex 1 x 1 tab p.o
Captopril 3 x 12,5 mg p.o
Nephrolitis 3 x 1 tab p.o
Edukasi :
Memberi pemahaman mengenai efek samping obat-obatan yang mengandung
kortikosteroid bila digunakan dalam jangka waktu lama dan tanpa pengawasan dokter.
Konsultasi :
Pasien dan keluarga diberi informasi tentang diagnosis dan perawatan yang sesuai
indikasi pada pasien dan diberitahukan juga bahwa perawatannya harus dibawah
tanggung jawab langsung oleh dokter spesialis penyakit dalam.