METODE KAJIAN
Page 3-1
ini dilakukan dengan menggunakan analisis diagram tulang ikan (fishbone analysis).
Tahap ketiga adalah melakukan analisis kesenjangan (gap analysis) antara kondisi saat
ini dengan kondisi ideal atau seharusnya pada aspek-aspek yang masih menjadi
penghambat atau masalah utama dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan.
Selanjutnya pada tahap keempat dilakukan perumusan strategi dan kebijakan untuk
mengelola perikanan yang berkelanjutan. Setiap tahapan analisis dijelaskan sebagai
berikut :
1)
status
digunakan
untuk
melihat
kondisi
pengelolaan
perikanan
berkelanjutan. Poin-poin yang dilakukan meliputi: (1) kinerja, isu dan permasalahan
sektor ekonomi ; (2) kinerja, isu dan permasalahan sektor sosial ; (3) kinerja, isu dan
permasalahan sektor lingkungan dan (4) kinerja, isu dan permasalahan sektor
kelembagaan. Status ini akan menggambarkan kondisi pada masing-masing sektor
serta faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan perikanan secara berkelanjutan.
Analisis kondisi / status dilakukan dengan mengumpulkan data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data sekunder merupakan penelusuran laporan-laporan atau
dokumen-dokumen dan peraturan serta kebijakan yang terkait dengan pengelolaan
perikanan berkelanjutan. Sedangkan data primer dikumpulkan pada saat survei di
lapangan
untuk
menangkap
informasi
dan
persepsi
secara
akurat
dengan
menggunakan kuesioner yang telah disiapkan untuk para pemangku kepentingan yang
terkait dengan pengelolaan perikanan.
2)
2)
3)
Page 3-2
4)
5)
6)
dalam sebuah diagram tulang ikan, dimana sebab sama dengan faktor dan akibat
sama dengan karakteristk kualitas. Dalam bentuk umum, faktor harus ditulis lebih rinci
untuk membuat diagram menjadi bermanfaat (Ishikawa 1989).
Langkah-langkah
Langkah 3: Menulis penyebab kecil pada diagram tersebut di sekitar penyebab utama,
yang penyebab kecil tersebut mempunyai pengaruh terhadap penyebab
utama. Hubungkan penyebab kecil tersebut dengan sebuah garis panah
dari penyebab utama yang bersangkutan Mesin Mesin Manusia Metode
Metode Mesin Mesin Manusia Metode Metode
Digram tulang ikan akan memperlihatkan secara menyeluruh kondisi dan akar
permasalahan dari suatu kegiatan. Lebih jelasnya, diagram tulang ikan dapat dilihat
pada Gambar 3.1.
Page 3-3
Effect
Effect
Cause
Cause
Cause
Reasons
Effect
Cause
Cause
Reasons
Reasons
Effect
Cause
Reasons
Effect
Effect
3)
ditentukan dengan kondisi riil atau kondisi eksisting di lapangan. Hal ini dilakukan
untuk menemukan kesenjangan (gap analysis) dimana akan dihasilkan perdebatan
mengenai persepsi dan pembahasan perubahan yang dianggap menguntungkan.
Checkland dan Poulter (2006) menggambarkan empat cara untuk membandingkan
model dengan kondisi riil, yaitu dengan (1) diskusi formal, (2) pertanyaan formal, (3)
membuat skenario berdasarkan pengoperasian model dan (4) mencoba model pada
kondisi riil yang sama strukturnya dengan model konseptual.
Apabila model konseptual tidak menggambarkan dunia nyata, maka bisa
dilakukan dua hal yaitu: (1) apa yang tidak ditemukan pada realitas bisa menjadi
rekomendasi bagi perubahan dan (2) apa yang tidak ditemukan pada realitas dan
pembuat analisis merasa kurang puas karena tidak menjawab pertanyaan penelitian
maka bisa kembali ke tahap kedua untuk kembali pada proses pengumpulan data,
dilanjutkan dengan tahap-tahap berikutnya.
Page 3-4
Gap (Kesenjangan)
4)
strategi dan kebijakan yang akan dilakukan untuk melakukan pengelolaan perikanan
berkelanjutan yang lebih baik ke depannya. Selanjutnya dilakukan review bersama
antara tenaga ahli, tim TPRK Bappenas dan pihak-pihak terkait untuk memperbaiki
strategi dan kebijakan yang diajukan. Pengambilan langkah tindakan berikutnya
implementasi ataupun revisi kembali strategi dan kebijakan dikembalikan pada
lembaga/stakeholders yang dalam hal ini berperan untuk mengintervensi pengelolaan
perikanan berkelanjutan.
kegiatan survei dari kajian ini diantaranya adalah: Provinsi Sumatera Barat, Kalimantan
Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tenggara.
Page 3-5