PANGKAT
JABATAN
TT.LAHIR
AGAMA
STATUS
DIKMIL
ALAMAT
BANDUNG
1
:
:
:
:
:
:
:
GATOT
SUBROTO
96
DALAM JABATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
LUAR NEGERI
1.
Pendidikan
1982 Australia
2.
Pendidikan
1986 Inggris
3.
Rapat Jatwg
1997 Singapura
4.
Safkar
Indopura
1997
Singapura
5.
6.
JTC
7.
Darsasa
1998 Singapura
Malindo
1999
Malaysia
8.
9.
1999 Inggris
Lat Tiger
1999 Thailand
10. Kunker
2008 Singapura
11. Kunker
2009 Singapura
12. Kunker
2010 Singapura
PENGERTIAN
WARGA NEGARA DAN KEWARGANEGARAAN
ARTI WARGA NEGARA
- MENUNJUKAN HUB YG
SEDERAJAT ANTARA
WARGA DAN NEGARANYA.
- TERCERMIN DALAM
HAK DAN KEWAJIBAN
TIMBAL BALIK.
3
KEWARGANEGARAAN
- KEANGGOTAAN YG
MENUNJUKAN HUB
ANTARA NEGARA DENGAN
WARGA NEGARA.
- MEMILIKI HUB ATAU
IKATAN DNG NEGARA.
PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN
VISI
Pendidikan Kewarganegaraan di PT
Menjadi sumber nilai & pedoman
penyelenggaraan Program Studi dalam
mengantarkan Mhs mengembangkan
kepribadiannya selaku WN yang
berperan aktif menegakkan demokrasi
menuju masyarakat madani.
5
MISI
KOMPETENSI
Bertujuan untuk membekali kemampuan
berfikir
Bersikap rasional & dinamis
Berpandangan luas sbg intelektual
Mengantarkan Mhs selaku WNRI agar
memiliki :
Wawasan kesadaran Bela Negara dengan
perilaku Cinta Tanah Air
Wawasan kebangsaan, kesadaran berbangsa
demi Ketahanan Nasional
Pola pikir, sikap yg komprehensif Integral pd
seluruh aspek kehidupan nasional
7
DASAR PEMIKIRAN
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Rakyat Indonesia melalui Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pendidikan Nasional diarahkan untuk :
Tingkatkan kecerdasan, harkat dan martabat
bangsa
Mewujudkan manusia serta masy. Indonesia
beriman, bertaqwa, berkualitas mandiri
Berjiwa pembangunan dan bertg.jawab atas
Pemb. Bangsa.
Tingkatkan kualitas manusia Indonesia.
8
POKOK-POKOK
MATERI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
1.
2.
3.
4.
5.
10
6.
7.
8.
9.
10.
11
BANGSA
Bangsa :
Orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan,
adat, bahasa dan sejarah serta berpemerintahan
sendiri.
Kumpulan manusia yang biasanya terikat karena
kesatuan bahasa dari wilayah tertentu dimuka bumi.
Bangsa Indonesia :
Sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan
yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu
bangsa serta berproses di dalam satu wilayah :
Nusantara Indonesia.
12
NEGARA
Negara :
Suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok
manusia yang bersama-sama mendiami satu wilayah
tertentu dan mengaku adanya satu pemerintahan yang
mengurus tata tertib serta keselamatan sekelompok atau
beberapa kelompok manusia tersebut.
Satu perserikatan yang melaksanakan satu pemerintahan
melalui hukum yang mengikat masyarakat dengan kekuatan
guna memaksa untuk ketertiban sosial dan masyarakat ini
berada dalam satu wilayah tertentu yang membedakannya
dari kondisi masyarakat lain di luarnya.
13
Deklaratif
14
20
24
25
Bentuk negara
Negara kesatuan (Unitary State)
Negara Serikat (Federation)
28
LANDASAN HUBUNGAN
UUD 1945 DGN NKRI
UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi
17 Agustus 1945 mrpk hari Proklamasi Kemerdekaan
Bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda dan
Jepang
PPKI membentuk KNIP yang bertugas membuat UUD
dan pd 18 Agustus 1945 diterima sbg UU negara/UUD
1945.
18 Agustus 1945 secara resmi berdiri NKRI
29
DPR
BPK
Presiden
DPA
MA
DPD
Wapres
MENKO
Departemen
Gubernur
KDH TK - I
DPRD-I
Bupati/Walikota
KDH TK-II
DPRD-II
PEMILU
ORMAS
ORSOSPOL
RAKYAT
30
PERKEMBANGAN
PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA
(PPBN)
Periode-periode NKRI yg berkaitan dgn sejarah
perkembangan PPBN
1. Thn 1945 sejak NKRI diproklamasikanthn
1965 Periode Lama/Orde Lama
Hakikat/Bentuk ancaman yang dihadapi
Ancaman fisik
Pemberontakan dari dalam maupun
Ancaman fisik dari luar. (tentara Sekutu,
kolonial Belanda, Dai Nipon)
31
kemiliteran
32
2.
Lingk. Pemerintahan
Lingk. Pendidikan
34
35
36
DEMOKRASI
Demos (Rakyat)
Demokrasi
Kratein (Kekuasaan)
37
BENTUK DEMOKRASI
Setiap Negara mempunyai ciri khas dalam
pelaksanaan kedaulatan Rakyat /Demokrasi
Ditentukan oleh
Sejarah
Kebudayaan
Negara ybs
Pandangan hidup
Tujuan yang ingin dicapai
Bentuk Demokrasi
Pemerintah monarki
Mutlak
Konstituonal
Parlementer
Pemerintahan Republik-Pemerintahan oleh/utk Rakyat
38
Legislatif
Kelompok Lembaga
Negara
Eksekutif
Yudikatif
Konstitutif
Verifikatif
39
PEMAHAMAN DEMOKRASI
DI INDONESIA
Sistem Kepartaian
Sistem pengisian jabatan pemegang kekuasaan negara
Hubungan antar pemegang kekuasaan negara
UUD 1945
TAP MPR
Undang-Undang
Perpu
PP
Kepres
Peraturan lainnya
UUD 1945
UU
PERPPU
PP
KEPRES
PERMEN
KEPMEN
PERDA
42
43
45
48
Pemahaman :
Demokrasi lahir sbg hasil ciptaan manusia
Sistem pemerintahan rakyat karena adanya
pemerintahan Diktator/Otoriter, membawa akibat
buruk pada rakyat a.l :
Penindasan dan eksploitasi thd rakyat
Timbul konflik dengan korban di pihak rakyat
Rakyat dibiarkan hidup melarat.
Pemerintahan Demokratis utk menjamin
kesejahteraan rakyat secara adil dan merata.
49
Demokrasi Indonesia
Suatu sistem pemerintahan
Berdasarkan kedaulatan rakyat
Dalam bentuk musyawarah utk mufakat dlm
memecahkan masalahs kehidupan berbangsa dan
bernegara
Demi terwujudnya suatu kehidupan masy. yang
adil & makmur, merata secara material & spiritual.
50
6.
7.
Pengertian umum terhadap Hak-hak dan kebebasankebebasan ini adalah penting sekali untuk
pelaksanaan Janji ini secara benar.
54
Pasal 1
Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan
haks yang sama. Mereka dikaruniai akal, budi dan hendaknya
bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
Pasal 2
Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan yang tercantum
dalam pernyataan ini tanpa pengecualian apapun, mis : bangsa,
warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lain,
asal usul kebangsaan atau sosial, milik, kelahiran atau status
lainnya. Selanjutnya, tidak ada perbedaan status politik, status
hukum, dan status internasional negara atau wilayah dari mana
seseorang berasal, baik dari negara yang tidak merdeka, yang
berbentuk trust, yang tidak berpemerintahan sendiri maupun yang
berada di bawah pembatasan kedaulatan lainnya.
56
Pasal 3
Setiap orang berhak atas penghidupan, kemerdekaan, dan
keselamatan seseorang.
Pasal 4
Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhambakan ;
perhambaan dan perdagangan budak dalam bentuk apa pun
harus dilarang.
Pasal 5
Tidak seorang pun boleh dianiaya atau diperlakukan secara
kejam tanpa mengingat kemanusiaan atau dengan perlakuan
atau hukuman yang menghinakan.
57
Pasal 6
Setiap orang berhak atas pengakuan sebagai manusia pribadi di
hapan undangs di mana saja ia berada.
Pasal 7
Semua orang adalah sama di hadapan undangs dan berhak atas
perlindungan yang sama dari setiap perbedaan yang memperkosa
pernyataan ini dan dari segala hasutan yang ditujukan kepada
perbedaan semacam ini.
Pasal 8
Setiap orang berhak atas pengadilan yang efektif oleh hakims
nasional yang berkuasa mengadili perkosaan haks dasar yang
diberikan kepadanya oleh undangs dasar negara atau undangs.
58
Pasal 9
Pasal 11
Ayat 1
Setiap orang yang dituntut karena disangka melakukan suatu
pelanggaran pidana dianggap tidak bersalah sampai dibuktikan
kesalahannya menurut undangs dalam suatu sidang pengadilan
yang terbuka di mana segala jaminan yang perlu untuk
pembelaannya diberikan.
Ayat 2
Tidak seorang pun boleh dipersalahkan melakukan pelanggaran
pidana karena perbuatan atau kelalaian yang tidak merupakan
suatu pelanggaran pidana menurut undangs nasional atau
internasional ketika perbuatan tersebut dilakukan. Juga tidak
diperkenankan menjatuhkan hukuman yang lebih berat daripada
hukuman yang seharusnya ketika pelanggaran pidana itu dilakukan.
60
Pasal 12
Tidak seorang pun dapat diganggu secara sewenang-wenang dalam
urusan perseorangannya, keluarganya, rumah tangganya, hubungan
surat-menyuratnya, dan nama baiknya. Setiap orang berhak
mendapat perlindungan undangs terhadap gangguans atau
pelanggarans demikian.
Pasal 13
Ayat 1
Setiap orang berhak atas kebebasan bergerak dan berdiam di dalam
batass lingkungan tiap negara.
Ayat 2
Pasal 14
Ayat 1
Setiap orang berhak mencari dan mendapat suaka di negeris lain untuk
menjauhi pengejaran.
Ayat 2
Hak ini tidak dapat dipergunakan dalam pengejaran yang benars timbul
dari kejahatans yang tak berhubungan dengan politik atau dari
perbuatans yang bertentangan dengan tujuan dan dasars PBB.
Pasal 15
Ayat 1
Setiap orang berhak atas suatu kewarganegaraan.
Ayat 2
Tidak seorang pun dengan semena-mena dapat dikeluarkan dari
kewarganegaraannya atau ditolak haknya untuk mengganti
kewarganegaraannya.
62
Pasal 16
Ayat 1
Orangs dewasa baik lakis maupun perempuan, berhak untuk
mencari jodoh dan untuk membentuk keluarga tanpa dibatasi oleh
kebangsaan, kewarganegaraan atau agama. Mereka mempunyai
hak yang sama dalam soal perkawinan, dan di kala perceraian.
Ayat 2
Perkawinan harus dilakukan hanya dengan cara suka sama suka
dari kedua mempelai.
Ayat 3
Keluarga adalah kesatuan yang sewajarnya serta bersifat pokok dari
masyarakat dan berhak mendapat perlindungan dari masyarakat
dan negara.
63
Pasal 17
Ayat 1
Setiap orang berhak mempunyai milik baik sendiri maupun
bersama-sama dengan orang lain
Ayat 2
Tidak seorang pun boleh dirampas miliknya dengan semenamena
Pasal 18
Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani, dan
agama, termasuk kebebasan berganti agama atau
kepercayaan dan kebebasan untuk menyatakan agama atau
kepercayaannya dengan cara sendiri maupun bersamasama orang lain di tempat umum maupun di tempat
tersendiri.
64
Pasal 19
Setiap orang berhak atas kebebasan mempunyai dan mengeluarkan
pendapat, termasuk kebebasan mempunyai pendapat tanpa
mendapat gangguan dan untuk mencari, menerima serta
menyampaikan keterangans dan pendapats dengan cara apa pun
tanpa memandang batass.
Pasal 20
Ayat 1
Setiap orang mempunyai hak atas kebebasan berkumpul dan
berapat.
Ayat 2
Tidak seorang pun dapat dipaksa memasuki salah satu
perkumpulan.
65
Pasal 21
Ayat 1
Setiap orang berhak turut serta dalam pemerintahan negerinya sendiri
baik secara langsung maupun dengan perantara wakils yang dipilih
secara bebas.
Ayat 2
Setiap orang berhak atas kesempatan yang sama untuk diangkat
dalam jabatan pemerintahan negerinya.
Ayat 3
Kemauan rakyat harus menjadi dasar kekuasaan pemerintah ;
kemauan ini harusnya dinyatakan dalam pemilihans berkala yang jujur
yang dilakukan menurut hak pilih yang bersifat umum dan
berkesamaan serta melalui pemungutan suara yang rahasia atau
caras lain yang juga menjamin kebebasan mengeluarka suara.
66
Pasal 22
Setiap orang sebagai anggota masyarakat berhak atas
jaminan sosial dan berhak melaksanakan haks ekonomi,
sosial dan budaya yang perlu untuk martabatnya dan untuk
perkembangan bebas pribadinya dengan perantaran usahas
nasional dan kerjasama internasional yang sesuai dengan
sumbers kekayaan setiap negara.
67
Pasal 23
Ayat 1
Setiap orang berhak atas pekerjaan, berhak memilih pekerjaan dengan
bebas, berhak atas syarats perburuhan yang adil dan baik serta atas
perlindungan terhadap pengangguran.
Ayat 2
Setiap orang, tanpa ada perbedaan, berhak atas pengupahan yang
sama untuk pekerjaan yang sama.
Ayat 3
Setiap orang yang melakukan pekerjaan berhak atas pengupahan yang
adil dan baik yang menjamin penghidupannya bersama dengan
keluarganya sepadan dengan martabat manusia dan apabila perlu
ditambah dengan bantuans lainnya.
Ayat 4
Setiap orang berhak mendirikan dan memasuki serikat sekerja untuk
melindungi kepentingans nya.
68
Pasal 24
Setiap orang berhak atas istirahat dan liburan, termasuk
pembatasans jam kerja yang layak dan haris liburan
berkala dengan menerima upah.
69
Pasal 25
Ayat 1
Setiap orang berhak atas tingkat hidup yangmenjamin kesehatan,
keadaan yang baik untuk dirinya dan keluarganya, termasuk soal
makanan, pakaian, perumahan, perawatan kesehatannya serta
usahas sosial yang diperlukan, dan berhak atas jaminan di waktu
mengalami pengangguran, kematian suami, lanjut usia, atau
mengalami kekurangan nafkah atau ketiadaan mata pencaharian
yang lain di luar penguasaannya.
Ayat 2
Ibu dan anaks berhak mendapat perawatan dan bantuan khusus.
Semua anak, baik yang dilahirkan di dalam maupun di luar
perkawinan, harus mendapat perlindungan sosial.
70
Pasal 26
Ayat 1
Setiap orang berhak mendapat pengajaran. Pengajaran harus dengan
percuma, setidak-tidaknya dalam tingkat rendah dan tingkat dasar.pengajaran
sekolah rendah diwajibkan. Pengajaran teknik dan vak harus terbuka bagi
semua orang dan pengajaran tinggi harus dapat dimasuki dengan cara yang
sama oleh semua orang berdasarkan kecerdasan.
Ayat 2
Pengajaran harus ditujukan ke arah perkembangan pribadi yang seluasluasnya serta upaya memperkokoh rasa pernghargaan terhadap haks asasi
manusia dan kebebasan dasar. Pengajaran harus meningkatkan saling
pengertian, rasa saling menerima, persahabatan antara semua bangsa,
golongan kebangsaan atau kelompok agama, dan harus memajukan
kegiatans Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam memelihara perdamaian.
Ayat 3
Ibubapak mempunyai hak utama untuk memilih jenis pengajaran yang akan
diberikan kepada anaks mereka.
71
Pasal 27
Ayat 1
Setiap orang berhak untuk turut serta secara bebas dalam
kehidupan berbudaya masyarakat, untuk mengecap
kenikmatan kesenian, dan untuk turut serta dalam kemajuan
ilmu pengetahuan dan dalam mendapat manfaatnya.
Ayat 2
Setiap orang berhak mendapat perlindungan atas
kepentingans moril dan materiil yang didapatnya sebagai hasil
dari lapangan ilmu pengetahuan, kesusastraan, atau kesenian
yang diciptakannya sendiri.
72
Pasal 28
Setiap orang berhak atas susunan sosial internasional
di mana hak-hak dan kebebasan-kebebasan yang
termaktub dalam pernyataan ini dapat dilaksanakan
sepenuhnya.
73
Pasal 29
Ayat 1
Setiap orang mempunyai kewajiban terhadap masyarakat di mana
ia mendapat kemungkinan untuk mengembangkan pribadinya
sepenuhnya dan seutuhnya.
Ayat 2
Di dalam menjalankan haks dan kebebasans nya, setiap orang
tunduk hanya pada pembatasans yang ditetapkan oleh Undangs
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan yang
layak bagi haks dan kebebasans orang lain dan untuk memenuhi
syarats benar kesusilaan, tata tertib umum dalam suatu masyarakat
demokratis.
Ayat 3
Haks dan kebebasans ini tidak boleh dijalankan dengan cara yang
bertentangan dengan tujuans dan dasars PBB.
74
Pasal 30
Tidak sesuatu pun dalam pernyataan ini boleh diartikan
sebagai pemberian hak kepada salah satu negara,
golongan atau seseorang untuk melakukan kegiatan atau
perbuatan yang bertujuan merusak salah satu hak dan
kebebasan yang termaktub dalam pernyataan ini.
75
WAWASAN NUSANTARA
Wawasan
Wawas : melihat/memandang
Cara penglihatan/cara tinjau/cara pandang
Wawasan Nasional suatu Bangsa Karena ada keaneka
ragaman dalam kehidupan manusia
Perbedaan :
Pendapat
Kehidupan
Kepercayaan dlm hubungan dengan
Pencipta
Sesama
Cara melihat dan memahami sesuatu.
77
78
Wawasan Nasional
Cara pandang suatu bangsa yang telah menegara
Tentang diri dan lingkungannya
Dalam eksistensinya yang serba terhubung (melalui interaksi dan
interelasi)
Dalam pengembangannya di lingkungan
Nasional
Regional
Global
Untuk wujudkan Aspirasi & Perjuangannya 3 faktor utama
Bumi/ruang dimana bangsa tersebut hidup
Jiwa, tekad, semangat manusia/rakyatnya
Lingkungan sekitarnya.
79
TEORI-TEORI KEKUASAAN
Paham-paham kekuasaan
Wawasan nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh
paham kekuasaan dan geopolitik yang diantaranya :
1. Paham Machiavelli (abad XVII)
Sebuah Negara akan bertahan apabila menerapkan dalildalil :
a. Segala cara dihalalkan dalam merebut &
mempertahankan kekuasaan
b. Untuk menjaga kekuasaan suatu rezim politik adu
domba devide et impera sah
c. Dalam dunia politik yang kuat pasti dapat bertahan/
menang
Buku The Prince pernah dilarang beredar dianggap
amoral
80
2.
4.
83
6.
84
Menentukan
alternatif
kebijaksanaan
nasional utk
mewujudkan
tujuan nasional
85
89
Sesuai kebutuhan
& kondisi suatu negara
91
92
93
2. Geopolitik Indonesia
Pemahaman tentang negara Indonesia menganut paham
negara kepulauan
Asas Archipelago (Indonesia) berbeda Archipelago negaras
barat
Paham Barat Laut Pemisah
Paham Indonesia Laut Penghubung
Seluruh wilayah negara Indonesia
Menjadi satu kesatuan yang utuh
Tanah air Indonesia
Negara Kepulauan.
94
DASAR-DASAR PEMIKIRAN
WAWASAN NASIONAL INDONESIA
Wawasan Nasional Indonesia
Dibentuk dan dijiwai oleh pemahaman
Kekuasaan bangsa indonesia yang berlandaskan falsafah
Pancasila & pandangan geopolitik Indonesia
Yang berlandaskan pemikiran kewilayahan & kehidupan
bangsa Indonesia
Dasar pemikiran pembinaan & pengembangan Wawasan
Nasional Indonesia
Falsafah Pancasila
Aspek kewilayahan bangsa Indonesia.
Aspek Sosial Budaya bangsa Indonesia.
Aspek Kesejarahan bangsa indonesia
95
2.
104
Konsepsi Nusantara
Semangat kekompakan
UU No. 4/Prp th 1960
Konstelasi geografi RI
Perairan Indonesia
Laut wilayah Indonesia
Perairan pedalaman Indonesia
Laut wilayah Indonesia jalur laut 12 mil laut
Perairan pedalaman Indonesia : semua perairan yang
terletak pd sisi dalam garis dasar.
Konsepsi Nusantara
Mengilhami masings Angkatan
105
Mengembangkan wawasan
ADWawasan Benua
ALWawasan Bahari
Wawasan Hankamnas 1966
AUWawasan Dirgantara
1967 (Raker Hankam)
Wawasan Hankamnas Wawasan Nusantara
1972 (Lemhannas)
Meneliti & mengkaji wawasan Nusantara
Agar dapat tegak sbg wawasan Nasional
1973 Wawasan Nusantara (TAP MPR RI Nomor : IV/MPR/1973
masuk dalam GBHN)
106
107
IMPLEMENTASI
WAWASAN NUSANTARA DLM KEHIDUPAN NASIONAL
Wawasan Nusantara dlm kehidupan Nasional yg mencakup
Kehidupan politik
Pola pikir
Hrs
Kehidupan Ekonomi
tercermin
Pola sikap
Kehidupan Sosial budaya dlm
Pola tindak
Kehidupan Hankam
Yang senantiasa mengutamakan kepentingan Bangsa & NKRI
diatas kepentingan pribadi/golongan
Wawasan Nusantara menjadi nilai yang menjiwai segenap
peraturan per-UU-an yang berlaku disetiap strata diseluruh
wilayah NKRI
108
2.
Mampu mewadahi
kebhinekaan slrh
aspirasi bangsa
Indonesia
Kearifan
Pancasila
Falsafah
Bangsa
Ideologi
Dasar negara
Wawasan Nusantara
Merupakan pancaran dari Falsafah
Pancasila
diterapkan dalam kondisi nyata Indonesia.
Pancasila
Sudah seharusnya/sewajarnya
menjadi Landasan Idiil Wawasan
Nusantara.
113
- Berbangsa
- Bernegara
2. ISI (CONTENT)
Isi
- Wadah
- Isi
115
2. KEADILAN
Kesesuaian pembagian hasil dengan andil, jerih payah usaha & kegiatan orang
perorangan, golongan, kelompok maupun daerah.
3. KEJUJURAN
Keberanian berfikir, berkata & bertindak sesuai realita & ketentuan yang benar. 117
4. SOLIDARITAS
Rasa setiakawan
Mau memberi & berkorban bagi orang lain tanpa meninggalkan ciri & karakter
budaya masing-masing
5. KERJASAMA
6. KESETIAAN
Budaya
Sejarah
Kondisi & Konstelasi geografi
Lingkungan strategis
Landasan
Visional
KETAHANAN NASIONAL
(Konsepsi Bangsa/Negara )
GARIS-GARIS BESAR HALUAN NEGARA (GBHN )
(Kebijakan Dasar Bangsa/Negara )
Landasan
Konsepsional
Landasan
Operasional
120
2. FUNGSI
Wawasan Nusantara berfungsi sebagai
Pedoman
Dlm menentukan kebijakasanaan,
Motivasi
keputusan, tindakan dan perbuatan
Dorongan
bagi Penyelenggara Negara
Rambu-rambu
3. TUJUAN
Wawasan Nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yg tinggi di
segala aspek kehidupan rakyat Indonesia
Lebih mengutamakan kepentingan nasional dp kepentingan
Individu
Kelompok
Golongan
Suku bangsa
Daerah.
121
SASARAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
DLM KEHIDUPAN NASIONAL
Wawasan Nusantara harus dijadikan -
Arahan
Pedoman
Acuan
Tuntunan
123
PEMASYARAKATAN/SOSIALISASI
WAWASAN NUSANTARA
Sifat/cara penyampaian
Langsung
Tidak langsung
Metoda penyampaian
Keteladanan
Edukasi pendidikan formal/informal
Komunikasi Hubungan komunikatif secara baik
Integrasi terjalinnya persatuan dan kesatuan
124
TANTANGAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
PERUBAHAN Sebagai nilai-nilai kehidupan baru
yang dibawa oleh negaras maju
dengan kekuatan penetrasi global
TANTANGAN
125
PROSPEK
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
1. GLOBAL PARADOX
Kesimpulan :
127
KEBERHASILAN
IMPLEMENTASI WAWASAN NUSANTARA
130
KETAHANAN NASIONAL
(TANNAS)
A. LATAR BELAKANG
Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17-8-1945, bangsa Indonesia tdk
luput dari berbagai gejolak & ancaman dari Dalam/Luar negeri, yg
nyaris membahayakan kelangsungan hidup bangsa & negara.
NKRI
- Negara Hukum
- Memiliki UUD 1945
- Sistem negara bersifat demokratis tercermin dlm
proses pengambilan keputusan yg bersumber &
mengacu kpd kepentingan serta aspirasi rakyat.
131
B. POKOK-POKOK FIKIRAN
1. Manusia berbudaya, akan selalu mengadakan hubungan :
Tuhan Agama
Cita-cita Ideologi
Kekuatan/kekuasaan Politik
Pemenuhan kebutuhan Ekonomi
Manusia Sosial
Rasa keindahan Seni/Budaya
Pemanfaatan Alam IPTEK
Rasa Aman Hankam
2. Tujuan Nasional
Akan selalu berhadapan dgn masalahs
Suatu Organisasi Internal & eksternal
Dlm proses pencapaian tujuan yg tlh
132
ditetapkan
Alinea keempat
133
135
137
ASAS-ASAS
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1.
2.
138
3.
4.
Mawas ke Luar
utk dpt mengantisipasi & berperan serta mengatasi dampak lingkungan
strategis LN & menerima kenyataan adanya interaksi & ketergantungan
dgn dunia Internasional.
kehidupan nasional hrs memberikan dampak ke LN dlm bentuk daya
tangkal & daya tawar.
Asas Kekeluargaan
Mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa & tg. jawab dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
139
SIFAT
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Mandiri
TANNAS percaya pd kemampuan & kekuatan sendiri
Tidak mudah menyerah
Bertumpu pd identitas, integritas & kepribadian Bangsa
Mrpk prasarat utk menjalin kerjasama yg saling menguntungkan
dlm perkembangan global.
2. Dinamis
TANNAS tidaklah tetap
Dpt meningkat atau manurun
Tergantung pd situasi & kondisi bangsa, negara serta lingkungan
strategisnya.
140
3.
Wibawa
Makin tinggi tingkat TANNAS Indonesia
Makin tinggi pula nilai kewibawaan & daya tangkal yg
dimiliki oleh bangsa & negara Indonesia
4.
PENGARUH
ASPEK KETAHANAN NASIONAL
THD KEHIDUPAN BERBANGSA & BERNEGARA
1. Aspek yg berkaitan dgn alam, bersifat statis
Aspek geografi
Aspek kependudukan/demografi
Aspek sumber kekayaan alam
2. Aspek yg berkaitan dgn sosial, bersifat dinamis
Aspek Ideologi
Aspek Politik
Aspek Ekonomi
Aspek Sosial Budaya
Aspek Hankam
142
PENGARUH
ASPEK IDEOLOGI
Ideologi Suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi
Mengandung konsep dasar ttg kehidupan yg dicitacitakan oleh suatu bangsa
Ideologi Dunia 1. Liberalisme
Aliran fikiran perseorangan/individualistik
Kepentingan harkat & martabat individu
dijunjung tinggi
Bertitik tolak dari Hak Asasi yg melekat pd
manusia sejak lahir & tdk dapat diganggugugat
oleh siapapun termasuk Penguasa, kecuali atas
persetujuan ybs.
143
2. Komunisme
Aliran fikiran golongan (Class theory)
Berawal dari kritik Karl Marx atas kehidupan
Sosial Ekonomi masyarakat pd awal revolusi
industri.
Karl Marx menganjurkan agar kaum buruh
mengadakan revolusi politik utk merebut
kekuasaan negara dari golongan
kaya/kapitalis/borjuis, agar kaum buruh dpt
ganti berkuasa & mengatur negara.
Diajarkan Karl Marx
Frederick Engels
Lenin
145
3.
Paham Agama
146
Ideologi Pancasila
Sila-sila Pancasila
Kelima sila dalam Pancasila merupakan
kesatuan yang bulat dan utuh.
147
PENGARUH
ASPEK POLITIK
POLITIK SECARA UMUM
Politik Dari kata Politics Kekuasaan/Pemerintahan
Policy Kebijaksanaan
Di Indonesia tidak memisahkan antara Politics
Policy
POLITIK DI INDONESIA
Dalam Konsteks Ketahanan Nasional
1. Politik Dalam Negeri
Politik DN Kehidupan politik & kenegaraan
berdasarkan Pancasila & UUD45, yang
mampu menyerap aspirasi & dapat
mendorong partisipasi masyarakat dalam
satu sistem.
150
Unsur-unsurnya
Struktur Politik
Proses Politik
Budaya Politik
Komunikasi Politik
Partisipasi Politik
BUDAYA POLITIK
152
154
155
156
159
PEREKONOMIAN INDONESIA
Sistem perekonomian b. Indonesia mengacu pd pasal 33 UUD45.
Sistem perekonomian Indonesia disusun sbg usaha bersama
Dlm Era Globalisasi, suatu negara tidak mungkin menutup diri dari
manusia
164
165
KEBUDAYAAN NASIONAL
INTEGRASI NASIONAL
Komunikasi & interaksi sukus bangsa yg mendiami bumi
Nusantara, pd tahun 1928 tlh menghasilkan aspirasi bersama
untuk hidup bersama sebagai satu bangsa di satu tanah air
Aspirasi ini terwujud secara sah & diakui oleh bangsas lain di
dunia melalui Proklamasi 17 Agustus 1945
KEBUDAYAAN & ALAM LINGKUNGAN
Bangsa Indonesia hrs disadarkan bahwa mereka adalah
bagian dari alam & mereka tdk boleh memanfaatkan alam
tanpa batas. Apabila alam lingkungan rusak, manusia pun akan
rusak
Demi kepentingan masa depan, budaya melestarikan alam
harus ditumbuhkan.
167
168
PENGARUH
ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN
(HANKAM)
POKOKS PENGETAHUAN HANKAM
HANKAM (INDONESIA)
Kesemestaan daya upaya seluruh rakyat Indonesia dlm
mempertahankan dan mengamankan negara demi
kelangsungan hidup bangsa dan NKRI.
Penyelenggaraan HANKAM secara nasional mrpk salah satu
fungsi utama Pemerintah & Negara RI dgn TNI & Polri sbg
intinya.
Tujuannya adalah utk menciptakan keamanan bangsa &
negara dlm rangka mewujudkan Ketahanan Nasional
Indonesia.
169
Ketahanan HANKAM
Sbg kondisi dinamik kehidupan pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia yang mengandung keuletan, ketangguhan & kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional dlm menghadapi & mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yg datang dr
luar maupun dr dalam, yang secara langsung maupun tidak
langsung membahayakan identitas, Integritas dan kelangsungan
hidup bangsa & NKRI.
Wujud ketahanan HANKAM tercermin dlm kondisi daya tangkal
bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat.
Kekuatan HANKAM pd hakekatnya adalah keuletan & ketangguhan
bangsa dlm memelihara stabilitas HANKAM negara, mengamankan
pembangunan & hasil-hasilnya serta mempertahankan kedaulatan
negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
170
HAKIKAT ANCAMAN
Akan mempengaruhi kebijaksanaan & strategi pembangunan
kekuatan HANKAM
Perlu mempertimbangkan konstelasi geografi Indonesia &
kemajuan IPTEK
Ancaman masa depan yg perllu diwaspadai serangan
langsung lewat udara & laut oleh kekuatan asing yg memiliki
kepentingan thd Indonesia
GEJOLAK DALAM NEGERI
Di dlm Era Globalisasi saat ini & masa mendatang, tidak
menutup kemungkinan munculnya campur tangan asing dengan
alasan
Menegakkan nilais HAM, Demokrasi, penegakan Hukum
dan lingkungan hidup, di balik kepentingan nasional
mereka.
174
175
177
KETAHANAN
PD ASPEK PERTAHAPAN DAN KEAMANAN
Pertahanan dan keamanan hrs dpt mewujudkan kesiapsiagaan
serta upaya Bela Negara yg berisi ketangguhan, kemampuan &
kekuatan melalui penyelenggaraan Sistem Kemanan Nasional
(Sishankamrata) untuk menjamin pembangunan nasional &
kelangsungan hidup bangsa & negara RI
Bangsa Indonesia Cinta damai, akan tetapi lebih cinta
kemerdekaan & kedaulatan.
Pembangunan kekuatan & kemampuan HANKAM dimanfaatkan
utk menjamin perdamaian & stabilitas keamanan.
Potensi nasional & hasils pembangunan yg tlh dicapai hrs
dilindungi dr segala ancaman & gangguan.
Perlengkapan & peralatan utk mendukung pembangunan
kekuatan & kemampuan HANKAM sedpt mungkin dihasilkan
oleh Industri DN
178
KEBERHASILAN
KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
Kondisi Kehidupan Nasional mrpk pencerminan Ketahanan
Nasional yg mencakup aspek Ideologi
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
HANKAM
Utk keberhasilan Ketahanan Nasional setiap WNI perlu :
Memiliki semangat perjuangan bangsa dlm bentuk
perjuangan Non Fisik, ulet, tangguh dan tidak kenal
menyerah.
Sadar dan peduli akan pengaruhs yang timbul pada aspek
Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan HANKAM. 180
181
STRATEGI
peperangan
Strategi cara utk mendapatkan kemenangan atau
pencapaian tujuan
Tidak hanya menjadi monopoli para Jenderal/bidang militer,
tetapi tlh meluas ke segala bidang kehidupan.
Pada dasarnya mrpk seni dan ilmu menggunakan serta
mengembangkan kekuatan (Ideologi, politik, ekonomi, Sosial
budaya dan Hankam) untuk mencapai tujuan yg telah
182
ditetapkan sebelumnya.
184
PENYUSUNAN
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Disusun berdasarkan Sistem kenegaraan menurut UUD 1945.
Sejak thn 1985
186
187
SRTATIFIKASI
POLITIK NASIONAL
1. TKT PENENTU KEBIJAKAN PUNCAK
Dilakukan oleh MPR-(DPR-DPD), & SELURUH LEMBAGA
TINGGI NEGARA LAINNYA
Kebijakan tertinggi yg menyeluruh secara nasional (UUD,
penggarisan masalah makro politik bangsa & negara) utk
merumuskan tujuan nasional (national goals) berdasarkan
Pancasila & UUD 1945.
Keadaan yang menyangkut kekuasaan Kepala Negara/
kewenangan Presiden selaku Kepala Negara (Dekrit).
188
190
192
POLITIK
PEMBANGUNAN NASIONAL DAN MANAJEMEN NASIONAL
POLITIK
194
195
196
198
MANAJEMEN NASIONAL
Sistem Manajemen Nasional (Sismenes)
Dpt menjadi kerangka dasar, landasan, pedoman & sarana bagi
perkembangan proses pembelajaran maupun penyempurnaan
fungsi penyelenggaraan pemerintahan yg bersifat umum
maupun pembangunan.
Mrpk perpaduan antara tata nilai, struktur & proses utk
mencapai kehematan, dayaguna & hasilguna sebesar mungkin
dlm rangka mencapai tujuan nasional.
Proses penyelenggaraan Sistem Manajemen Nasional yg
serasi & terpadu meliputi siklus kegiatan perumusan
kebijaksanaan (policy formulation), pelaksanaan kebijaksanaan
(policy implementation) dan penilaian hasil kebijaksanaan
(policy evaluation) thd berbagai kebijaksanaan nasional.
199
FUNGSI
SISTEM MANAJEMEN NASIONAL (SISMENNAS)
FUNGSI POKOK Pemasyarakatan politik
Segenap usaha & kegiatan SISMENNAS
diarahkan pd penjaminan hak & penertiban
kewajiban rakyat
Hak rakyat terpenuhinya berbagai
kepentingan
Kewajiban Keikut sertaan & tanggungjawab
rakyat
atas terbentuknya situasi &
kondisi kewarganegaraan yg baik.
Setiap WNI terdorong utk setia
kpd negara & taat kpd palsafah
serta peraturan dan
perundangannya.
202
203
204
OTONOMI DAERAH
205
UU Lama
UU baru
206
KEWENANGAN DAERAH
Mencakup seluruh kewenangan bidang pemerintahan,
kecuali
Politik Luar Negeri
Hankam
Peradilan
Moneter dan Fiskal
Agama
207
DPRD
Legislatif
Pemda Eksekutif
Tugas & wewenang DPRD
Memilih Calon anggota MPR (dari daerah ybs)
Mengusulkan pengangkatan & pemberhentian Gubernur/Wakil
Gubernur, Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota.
Membentuk PERDA bersama Gubernur, Bupati/Walikota
Menetapkan APBD bersama Gubernur, Bupati/Walikota
Mengawasi pelaksanaan PERDA, Kept. Gubernur/Bupati/
Walikota, APBD, kebijakan Daerah, pelaksanaan Kerja Sama
Internasional di daerah.
Menampung serta menindaklanjuti aspirasi daerah/masyarakat.
209
disentralisasi
Keuntungan dari desentralisasi
Pemda dapat mengambil keputusan dengan
lebih cepat
Prioritas pembangunan & kualitas pelayanan
masyarakat diharapkan dapat lebih
mencerminkan kebutuhan masyarakat di
daerah
210
IMPLEMENTASI
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
(BIDANG-BIDANG PEMBANGUNAN NASIONAL)
VISI DAN MISI GBHN
VISI POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
Terwujudnya masy. Indonesia yg damai, demokrasi,
berkeadilan, berdaya saing, maju & sejahtera, dlm wadah
NKRI
Visi dan Strategi Nasional ini didukung oleh manusia
Indonesia
Yang sehat
Cinta tanah air
Mandiri
Kesadaran hukum & lingkungan
Beriman
Menguasai IPTEK
Bertaqwa
Memiliki Etos kerja tinggi
Berakhlak mulia
Disiplin
211
12 MISI
UNTUK MEWUJUDKAN VISI BANGSA INDONESIA
PADA MASA DEPAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
8.
9.
213
IMPLEMENTASI
POLITIK STRATEGI NASIONAL
BIDANG HUKUM
Mengembangkan budaya Hukum
Menata Sistem Hukum Nasional
Menegakkan hukum secara konsisten
Melanjutkan ratifikasi konvensi internasional
Meningkatkan integritas moral & profesionalitas aparat penegak hukum
Mewujudkan lembaga peradilan yang mandiri
Mengembangkan peraturan perundang-undangan
Menyelenggarakan proses pengadilan secara cepat, mudah, murah,
terbuka, bebas KKN
Meningkatkan pemahaman dan penyadaran dlm seluruh aspek
kehidupan
Menyelesaikan berbagai proses peradilan
214
BIDANG EKONOMI
1. Mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan
2. Mengembangkan persaingan yang sehat & adil
3. Mengoptimalkan peran pemerintah dalam mengoreksi
ketidaksempurnaan pasar
4. Mengupayakan kehidupan yg layak berdasarkan kemanusiaan yg adil
5. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
6. Mengelola kebijakan makro & mikro ekonomi
7. Mengembangkan kebijakan Fiskal
8. Mengembangkan pasar modal yang sehat, transparan, efisiensi &
tingkatkan penerapan peraturan perundang-undangan sesuai standar
Internasional & pengawasan Lembaga Independent
9. Mengoptimalkan penggunaan pinjaman LN Pemerintah utk kegiatan
ekonomi yg produktif
215
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
BIDANG POLITIK
POLITIK DALAM NEGERI
1. Memperkuat keberadaan & kelangsungan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yg bertumpu pd kebhinekatunggalikaan.
2. Menyempurnakan UUD45 sejalan dgn perkembangan
kebutuhan bangsa.
3. Meningkatkan peran Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat, dan lembaga-lembaga tinggi negara lainnya.
4. Mengembangkan sistem politik nasional yang demokratis dan
terbuka
5. Meningkatkan kemadirian partai politik terutama dalam
memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat
6. Meningkatkan pendidikan politik secara intensif dan
komprehensif kepada masyarakat
218
7.
219
PENYELENGGARAAN NEGARA
1. Membersihkan penyelenggara negara dari praktek korupsi,
kolusi, nepotisme (KKN).
2. Meningkatkan kualitas aparatur negara dengan memperbaiki
kesejahteraan dan profesionalisme
3. Melakukan pemeriksaan kekayaan pejabat dan pejabat
pemerintahan sebelum dan sesudah memangku jabatan
4. Meningkatkan fungsi dan profesionalisme birokrasi
5. Meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil, Tentara
Nasional Indonesia, dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
6. Memantapkan netralisasi politik pegawai negeri dengan
menghargai hak-hak politiknya.
221
222
AGAMA
1. Memanfaatkan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai
landasan moral, spiritual dan etika
2. Meningkatkan kualitas pendidikan agama
3. Meningkatkan dan memantapkan kerukunan hidup antar umat
beragama
4. Mempermudah umat beragama dalam menjalankan ibadahnya,
termasuk penyempurnaan kualitas pelaksanaan ibadah haji dan
pengelolaan zakat.
5. Meningkatkan peran fungsi lembaga-lembaga keagamaan.
223
PENDIDIKAN
1. Mengupayakan perluasan & pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yg bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia
2. Meningkatkan kemampuan akademis, profesionalisme & menjamin
kesejahteraan para pendidik
3. Melakukan pembaharuan sistem pendidikan, termasuk
pembaharuan kurikulum utk melayani keragaman peserta didik.
4. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar
sekolah
5. Melakukan pembaharuan & pemantapan sistem pendidikan
nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan &
manajemen
6. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yg diselenggarakan
baik oleh masyarakat maupun pemerintah
7. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin
secara terarah, terpadu dan menyeluruh.
224
225
5.
6.
7.
8.
9.
228
231
KAIDAH PELAKSANAAN
GBHN ditetapkan oleh MPR
Menjadi arah penyelenggaraan negara bagi lembagas
tinggi negara dan segenap rakyat Indonesia
Perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan
1.
2.
3.
4.
5.
KEBERHASILAN
POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
POLSTRANAS Dituangkan dalam bentuk GBHN
Ditentukan oleh MPR
Dilaksanakan oleh Presiden/Mandataris MPR
Pemerintah harus
Bersih dan berwibawa
Bebas dari KKN
Guna mencapai cita-cita & tujuan nasional
237
239
SARAN :
MENGINGAT JUMLAH LEMBAR YANG
AKAN DIAJARKAN = 235, MAKA KITA
SELEKSI MENGURANGI 88 HAL
YAITU HAL:
12; 13; 14; 16; 22; 23; 26; 45; 51-72; (22
HAL); 76-88 (12 HAL); 122-124 (3 HAL)
184-200; (17 HAL); 2007-235 (33 HAL)
JUMLAH SELRLUNYA =95 HAL
SISA JMLH HAL =235-95 =140 : 14 x =
10 hal tiap mengajar
240