Anda di halaman 1dari 6

Link:http://dwiathiyaturfisikamakinasyik.blogspot.co.id/p/blogpage_7033.

html
BABI
PENDAHULUAN
LatarBelakang
Dalam kehidupan seharihari kita banyak menemukan berbagai macam
sumber cahaya, mmisalnya cahaya lampu, lilin, sinar matahari dan sebagainya.
Setiapsumbercahaymemilikinilaikuatcahaya(intensitascahaya)yangberbeda
beda. Untuk mengukur nilai kuat cahaya dari sumbar cahaya kita dapt
menggunakan alat yang dinamakan photometer leunumer brodhun. Untuk
memahami cara mengukur lebih lanjut kita melakukan percobaan photometer
denganmenggunakanalatalatdanmetodemetodeyangtelahditentukan
RumusanMasalah
Bagaimanacaramengukurkuatcahaya(intensitascahaya)suatusumber
cahayadenganmenggunakanphotometerleunumerbrodhun?
Tujuan
Mengukur kuat cahaya suatu sumber cahaya dengan menggunakan
photometerleunumerbrodhun

BABII
DASARTEORI
Fotometeradalahilmuyangmempelajaritentangpengukuranpengukuran
kuantitascahaya.Adabeberapakuantitasdaribesaranbesarancahaya,yaitukuat
cahaya(I),flukscahaya(F),kuatpenerangan(E)danterangcahaya(e).
Kuatcahaya(intensitascahaya)Imerupakanukuranenergicahayayang
dipancarkan sumbercahaya tiap satuan waktu besaran sudut (w). Satuan kuat
cahayaadalahcandela(cd).
Fluks cahaya(F) adalah jumlahtenaga yangdipancarkan besaran sudut
(w).
secaramatematisditulis

Kuat penerangan (E) merupakan ukuran energi cahaya yang diterima


bendatiapsatuanwaktupadasetiapsatuanluasbidangyangtegaklurursterhadap

arahsinardatang.Kuatpeneranganjugamenyebabkanrangsanganpengelihatan
padamatasehinggabendatampakterangatauredup.
Kuatpenerangansuatupermukaanbendaadalahflukscahayaataualiran
cahayapersatuanluasdalammeterpersegidapatditulis:

Dimana:E=kuatpeneranga
F=flukscahaya
A=luaspermukaan
KuatpeneranganpadasuatutitikyangmempunyaijarakRdarisumber
cahayadapatdianggapsamadengankuatpenerangantitikpadabidangselimut
bola yang berjarijari R dengan pusatnya sebagai tempat sumber
cahaya,Hubunganantarakuatcahaya(I)dankuatpenerangan(E).untuksumbar
cahayayangsama(tetap).MakaItetap.

untukduasumbercahayayangberbeda

Jika sumber cahaya tidak terletak pada normal bidang yang di terangi
makamenurutlambert:

Dimanaadalah sudut antara normal dengan sinar dating


membandingkankuatcahaya(I)dariduasumbercahayadenganphotometerlumer
brodhun.
BABIII
METODEPERCOBAAN
AlatdanBahan
Photometerlummerbrodhun
Soketlampu2buah
Statiflampu2buah
Bolalampuyangberbeda2buah
Lilin1buah
Variabel
VariabelManipulasi:jarakB1
VariabelRespon:jarakL1danB2
VariabelKontrol:jenislampuB1danB2danlilin.
LangkahPercobaan
Pertamamempersiapkanperalatanyangkamiperlukandalampercobaan.
Setelah itu kami merangkai alat seperti pada gambar yaitu meletakan lampu
B1pada jarak tertentu dikiri P dan meletakkan lilin di kanan P sehingga kuat
penerangan oleh B1dan L1terhadap permukaan sama. Dalam keadaan ini pada
eyepiece tampak sama terang antara lampu B1 dengan lilin. Selanjutnya kami
menggantikan lilin (L1) dengan lampu (B2) dengan jarak B1 dengan P tetap
kemudian jarak B2dengan P di atur sedemikian sehingga lampu B 1dengan
B2memberikankuatpeneranganyangsamapadaphotometerP.kemudiankami
mengulangilangkahlangkahdiatasuntuksampai10kalidenganjarakB1denganP
berbeda, sehingga kami memperoleh 10 data dari masingmasing jarak L 1dan
B2denganPyangberbeda.

BABIV
ANALISISDATA
Dari data percobaan yang kami peroleh (terlampir), di dapatkan nilai
intensitasbolalampuke2(IB2)sebesar:

Dengan:n=teganganlistrik(volt)
a=teganganlampukedua(volt)
b=dayalampukedua(watt)
sesuaidenganteori,bahwaintensitaslilinadalahsebesar:

Dengan:d1=jaraklilinkephotometer(cm)
d2=jarakbolalampukeduakephotometer(cm)
sesuai dengan formula di atas (terlampir), maka diperoleh data sebagai
berikut:
table1.datanilaiIB2danIL

No.

(x0.1)cm

(d10.1)cm

(d20.1)cm

IB2(candela)

IL(candela)

28.9

4.4

20.0

452.3

21.8

35.2

4.9

23.3

452.3

20.0

35.6

5.5

25.4

452.3

21.2

38.9

6.0

27.4

452.3

21.7

40.3

6.6

31.1

452.3

20.4

41.7

6.7

31.9

452.3

19.9

43.5

7.3

35.7

452.3

18.9

46.9

7.8

36.5

452.3

20.7

47.5

9.4

45.3

452.3

19.4

10

49.2

9.5

44.8

452.3

20.3

Dengan:teganganlampuke2(B2)=230volt
Teganganlistrik=220volt
Dayalampuke2(B2)=10watt
DarisemuanilaiIB2yangdidaptkandiatas(terlampir)makadiperolehintensitas
lilindenganmengguakanB2(lampu10watt)sebesarIL(20.40.2)cd.Dengantaraf
ketelitiansebesar98,6%.
Datayangkamiambilselamapercobaanadalahdatatunggal.Sehiggakami
jugamenggunakananalisisgrafik.
Grafik1.PengaruhperubahanjarakB1terhadaplilin

Dari grafik diatas, dapat di analisis bahwa jarak lilin ke photometer


sebanding dengan jarak bola lampu pertama (B1) ke photometer, yaitusemakin
jauhjarakbolalampuke1dariphotometermakaakansemakinjauhpulajarak
lilinkephotometeragarkuatpeneranganlilinsamadengankuatpeneranganbola
lampu.
Grafik2.PengaruhperubahanjarakB1terhadapB2

Dari grafik diatas, dapat di analisis bahwa jarak bola lampu ke 2 ke


photometer sebanding dengan jarak bola lampu pertama (B1) ke photometer,
yaitusemakinjauhjarakbolalampuke1dariphotometermakaakansemakin
jauhpulajaraklilinkephotometeragarkuatpeneranganlilinsamadengankuat
peneranganbolalampu.Hanyasajadapatdilihatpadagrafikbahwapadasaatx=
47.5cmkex=49.2cmmengalamipenurunan.Halinidikarenakanolehkekurang
telitiankamimelihatkuatpeneranganantarakeduanya.
KESIMPULAN
Berdasaarkan hasil percobaan fotometri yang kami lakukan dengan
menggunakan alat photometer lummer brodhun diperoleh intensitas sebesar I
(20.40.2)cddengantarafketelitiansebesar98,6%.ketidakpastianyangkami

L1

perolehtersebut dipengaruhi oleh banyak faktor di antaranyaalat yang kurang


maksimaldanjugakurangtelitinyakamidalammenyamakancahayadanjarak,
danjugakecakapankamisebagaipeneliti.
DAFTARPUSTAKA
Unesa, Tim Fisika Dasar FMIPA. 2011. Panduan Praktikum Fisika Dasar II. Surabaya :
UNIPRESS
Unesa, Dra.Endang Astutiningrum dan Dra. Titin Sunarti, M.Si. Fisika Dasar II (Seri
Optika).Surabaya:UNIPRESS
Tipler,PaulA.1996.FisikauntukSAINSdanTeknik(EdisiKeTiga).Jakarta:ERLANGGA.
Linggih, Ir. Suardhana dan Ir. Jero Wacik S.1985.Ringkasan Fisika.Bandung:GANECA
EXACT.

Anda mungkin juga menyukai