Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Limbah seperti tumpahan minyak merupakan salah satu bentuk polusi yang
dapat merusak lingkungan. Dampak dari tumpahan minyak ini dapat merusak
ekosistem lingkungan terutama ekosistem di perairan. Tumpahan minyak di
perairan dapat menghalangi masuknya oksigen terlarut ke dalam air. Beberapa
teknik dapat digunakan untuk mengatasi tumpahan minyak diantaranya dengan
menggunakan adsorben. Penggunaan adsorben untuk membersihkan tumpahan
minyak biasanya telah terbukti efektif dan bertindak cepat dalam menahan
tumpahan tersebut.
Ada tiga jenis adsorben yaitu organik alami (kapas, jerami, rumput kering,
serbuk gergaji), anorganik alami (lempung, vermiculite, pasir) dan sintetis (busa
poliuretan, polietilen, polipropilen dan serat nilon). Akan tetapi, adsorben tersebut
memiliki kekurangan, termasuk biaya yang mahal, ketersediaan dan keefektifan
yang terbatas, serta kesulitan dalam pengaplikasian. Oleh karena itu, perlu dicari
adsorben yang murah dalam proses serta efektif dalam penggunaan tanpa tercipta
dampak buruk terhadap ekologi yang membuat eceng gondok menjadi salah satu
bahan baku alternatif dalam menanggulangi masalah limbah minyak bumi yang
berasal dari tumpahan, ceceran, atau buangan minyak bekas pakai dari suatu
kegiata n ndustri atau rumah tangga.
Pemanfaatan eceng gondok sebagai biodegradable oil absorbent karena
ketersediaanya yang melimpah di alam serta kemampuan hidrofiliknya yang
tinggi mampu menyerap tumpahan minyak, hidrokarbon, baik ditanah maupun di
air. Menurut salah satu produk Enterch mengatakan bahwa cellusorb yang terbuat
dari 100% selulosa dapat menjerap minyak di dalam air. Cellusorb ini sangat
cocok digunakan untuk semua jenis hidrokarbon. Adsorben ini dapat menyerap
minyak di dalam air hingga 19 kali bobotnya. Dalam penelitian ini cellusorb yang
digunakan adalah eceng gondok. Eceng gondok mengandung senyawa kimia
selulosa yang cukup tinggi, yaitu 60% dan pemanfaatannya dari eceng gondok ini
1

belum maksimal. Atas dasar inilah, peneliti ingin memanfaatkan eceng gondok
sebagai adsorben. Diharapkan serbuk eceng gondok ini dapat menyerap tumpahan
minyak dalam air. Hasil penelitian sebelumnya (Asip, F., 2008) di laboratorium
menunjukkan adanya kenaikan massa sorbent eceng gondok setelah mengalami
proses adsorpsi terhadap minyak bumi. Sehingga, didapat waktu kontak dan
ukuran partikel yang optimal terhadap rendemen penyerapan minyak bumi yaitu
pada saat waktu kontak 2 jam dengan ukuran partikel 1000 m yang diperoleh
efisiensi sebesar 85,66%.
1.2.
Rumusan Masalah
1) Bagaimana pengaruh luas permukaan eceng gondok dapat memaksimalkan
efesiensi rendemen penyerapan oli bekas?
2) Bagaimana pengaruh waktu kontak eceng gondok dengan oli bekas dapat
memaksimalkan efesiensi rendemen penyerapan oli bekas?
1.3.

Tujuan Penelitian

1) Mengetahui pengaruh luas permukaan eceng gondok terhadap efesiensi


rendemen penyerapan oli bekas
2) Mengetahui pengaruh waktu kontak eceng gondok terhadap efesiensi
rendemen penyerapan oli bekas
1.4. Manfaat Penelitian
1) Memberikan informasi mengenai pemanfaatan eceng gondok dalam
mengadsorpsi tumpahan minyak
2) Meningkatkan nilai ekonomi dari eceng gondok, menjaga baku mutu
lingkungan industri serta dapat menjaga kerusakan lingkungan hidup
1.5.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini meliputi proses pembuatan adsorben dari serbuk eceng gondok.
Parameter yang digunakan yaitu temperatur pemanasan 150C dan waktu 2 jam.
Variabel yang diteliti luas permukaan adsorben (1000,500,250)m dan waktu
kontak (30 menit, 50 menit, dan 1 jam 10 menit)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat Penelitian

3.1.

Penelitian dilaksanakan pada 23 Maret-30 Maret 2016. Penelitian ini


dilakukan di Jurusan Teknik Kimia, Universitas Sriwijaya, Indralaya.
3.2.

Variabel yang akan Diteliti

1)

Ukuran partikel adsorben: 1 mm, 500 m, dan 250 m

2)

Waktu kontak: 30 menit, 50 menit, dan 1 jam 10 menit

3.3.

Alat dan Bahan

3.3.1. Alat

1) Oven
2) Neraca Analitis
3) Desikator
4) Saringan
5) Mortar/Penggiling
6) Ayakan
7) Cutter
8) Gelas Arloji
9) Beaker Gelas
10)Pipet tetes
11)Gelas ukur
3.3.2. Bahan
1) Enceng gondok
2) Aquades
3) Oli bekas
3.4. Prosedur Penelitian
3.4.1. Tahap Pembuatan Adsorben Eceng Gondok
1) Sediakan eceng gondok sebanyak 500 gr, bersihkan dengan di cuci bersih.
2) Eceng gondok kemudian di rajang dengan ukuran 5 cm.
3) Pengurangan kadar air pada eceng gondok dengan cara pemerasan

4) Keringkan di oven dengan suhu 150oC dalam waktu 2 jam hingga bahan
baku kering (tidak mengandung air)
5) Eceng gondok yang telah kering tersebut digiling dengan menggunakan
mortal.
6) Lakukan pengayakan hingga ukurannya 1mm, 500m, dan 250m.
3.4.2. Tahap Adsorpsi
Sorbent eceng gondok yang telah diperoleh akan di analisa daya serapnya
terhadap oli bekas dengan cara:
1) Serbuk enceng gondok di timbang sebanyak 4 gram dengan neraca analitis.
2) Siapkan oli bekas sebanyak 16 ml kemudian tuangkan ke dalam gelas
beker yang telah berisi air 500 ml.
3) Segera taburkan serbuk eceng gondok ke dalam tumpahan minyak tersebut.
4) Diamkan selama 1 jam, 2 jam dan 3 jam. Kemudian disaring lalu panaskan
di oven untuk menghilangkan air yang masih terkandung didalamnya.
5) Hitung berat eceng gondok yang telah teraglomerasi bersama oli bekas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Oli Mesin. (Online) http:/www.wikipedia.com/. (Diakses tanggal


23 Maret 2016).
Asip, F, Afrizal, R, dan Rosa, S, S. 2008. Pembuatan Oil Adsorbant Dari Eceng
Gondok. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya:
Indralaya.
Hasibuan, I. F. 2012. Pemanfaatan Limbah Lateks Karet Alam Dengan Pengisi
Bubuk Pelepah Pisang Sebagai Adsorben Minyak. Departemen Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara: Medan.

Anda mungkin juga menyukai