perencanaan
membantu
tugas-tugas
manajer
dan
yang
bertanggung
jawab
pada
pembongkaran,
pengangkutan dan pemuatan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
3. Divisi Pengolahan
Tugas dari divisi pengolahan antara lain sebagai pengendali mutu
yang mempunyai fungsi menganalisis bahan galian yang akan diolah.
4. Divisi K3 dan Lingkungan
Divisi ini bertanggung jawab terhadap :
a. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)
b. Lingkungan, mencegah dampak negatif yang timbul karena operasi
tambang, mengontrol, reklamasi dan penghijauan daerah tambang.
c. Perawatan kendaraan ringan dan alat-alat berat.
d. Sarana penerangan daerah tambang.
e. Bangunan kantor dan pabrik pengolahan.
5. Divisi Administrasi dan Keuangan
Divisi ini membantu manajer dan bertanggung jawab terhadap
kegiatan- kegiatan yang mendukung operasi tambang, antara lain :
a. Keuangan dan pembayaran gaji (payroll)
b. Administrasi dan surat menyurat
c. Personalia dan umum
d. Security / satpam
e. Hubungan kepada masyarakat dan pemerintah setempat
f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
Yang membedakan antara organisasi matriks dan organisasi linear adalah jalur
komando/perintah. Perintah bisa didasarkan pada struktur/intruksi atau bisa
didasarkan pada fungsional (matriks).
2.4.1
2.4.1.2
suatu
SOP akan
tergambar
identifikasi,
pengendalian,
Nama lembaga
Nama selain pada kop juga ada pada setiap halaman.
Judul
Pada judul mesti bergaya bahasa perintah (direktif) karena setiap
prosedur diuraikan bagaimana mengerjakannya) untuk menjelaskan
siapa mengerjakan apa. Suatu SOP berjudul "Bahan bakar solar untuk
Halaman
Harus tertulis "halaman 3 dari 7", ini menggambarkan ada kelanjutan
dari langkah-langkah kerja yang sudah ada di SOP {(standard operating
procedures)
Tujuan
Suatu tujuan atau sasaran prosedur mesti dapat diulang (repeat)
dan dapat dikembangkan, dan dinyatakan dalam gaya bahasa perintah,
seperti, operasi, prosedur, proses, monitoring, dan rutinitas perawatan.
Tanggung Jawab
Siapa bertanggung jawab melaksanakan uraian pekerjaan? Siapa
melaporkan pekerjaan? Apakah diperlukan pelatihan khusus atau
sertifikat? Pada sesi ini dibatasi karyawan yang melaksanakan, seperti
siapa yang mempunyai atau sesuai kualifikasi dalam melaksanakan
uraian pekerjaan. Itu akan diatur suatu tahapan untuk sejumlah detail
dalam dokumen berikut.
Definisi
Definisi adalah pengertian dari istilah-istilah yang ada di dalam SOP.
Kebijakan
Kebijakan di dalam SOP seperti kewajiban yang harus
dilaksanakan sebelum menjalankan langkah-langkah yang ada di SOP.
Misalnya semua pekerja wajib menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
Prosedur
diharapkan
dapat
menjadi
acuan
dalam
pelaksanaan
kegiatan
maksimal dari alat tersebut. Contoh SOP pengoperasian backhoe ada pada
(Lampiran D.)
c. Pengoperasian Buldozer
Dalam pembuatan SOP pengoperasi buldozer adalah untuk
menyediakan instruksi kerja aman yang standart bagi semua karyawan
yang akan melakukan pengoperasian buldozer di tambang dengan tujuan
untuk melindungi karyawan dari cidera, kerugian dari kegiatan
operasional serta kerusakan alat dan asset perusahaan serta penggunaan
maksimal dari alat tersebut. Contoh SOP pengoperasian buldozer ada
pada (Lampiran E. )
SOP Pengoperasian Alat Pengolahan
a. Pengoperasian Jack Hammer
Dalam pembuatan SOP Pengoperasian Jack Hammer bertujuan
agar saat karyawan bekerja dengan menggunakan jack hammer untuk
melindungi karyawan dari cidera kerugian dari kegiatan operasional
serta kerusakan alat dan asset perusahaan serta penggunaan maksimal
dari
alat
tersebut.
Contoh
SOP
(standart
operating procedur)
alat
tersebut.
Contoh
SOP
(standart
operating procedur)
dari
alat
tersebut.
Contoh
SOP
(standart
operating procedur)
2.5.2.
masing alternatif tenaga kerja dapat dilihat pada contoh tabel 2.1.
Tabel 2.1.
Klasifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja
Pekerjaan
Manajer
Pendidikan
Sarjana
Tambang
Sekertaris
Sarjana
> 7 th
Tetap
Tambang
Staff Sekertaris
SI Ekonomi
> 0 th
Tetap
Kepala Divisi
SI Tambang
> 3 th
Tetap
Perencanaan
Kepala Divisi
SI Tambang
> 3 th
Tetap
SI Tambang
> 3 th
Tetap
> 3 th
Tetap
> 3 th
Tetap
Tetap
Operasi
Kepala Divisi
Pengolahan
dan
Lingkungan
Lingkungan
Kepala
Divisi
SI Ekonomi /
Administrasi dan
Akutansi
Keuangan
Kepala
Bagian
SI Akutansi
> 3 th
Keuangan
Staff Keuangan
Personalia
Staff Personalia
Kepala Bagian
SI Akutansi
SI Hukum
SI Hukum
SI Teknik
> 0 th
> 3 th
> 0 th
> 2 th
Lingkungan
Kepala Bagian
Lingkungan
Purnawirawan
> 2 th
Tetap
Keamanan
Kepala Bagian
TNI
SI Tambang
> 2 th
Tetap
Keselamatan
4
1
4
1
Tetap
Tetap
Tetap
Tetap
> 1 th
10
Tetap
Staff
> 0 th
Tdk
SMU + Kursus
Pemeliharaan
Staff Com Dev
STM + Training
> 0 th
15
Tetap
Tdk
Staff Pemasaran
Staff
SI Ekonomi
SI Tambang
> 0 th
> 0 th
12
5
Tetap
Tetap
Tetap
Perencanaan
Staff Geologi
Staff Pengolahan
Staff Lingkungan
SI Geologi
SI Tambang
SI Tambang dan
> 0 th
> 0 th
> 0 th
5
24
12
Tetap
Tetap
Tetap
> 0 th
16
Tdk
16
Tetap
Tdk
20
Tetap
Tdk
Tetap
Tdk
SI Lingkungan
Karyawan
Penambangan
Sopir
SMU + Training
SMU
Operator Alat
SI Tambang +
Mekanis
Satpam
STM Tambang
SMU
> 0 th
> 1 th
> 1 th
Tetap
Kesehatan
SI Kedokteran
>3 th
Tetap
Kesehatan kerja
STM Tambang
> 0 th
Tdk
Tetap
2.5.3.
Kategori calon karyawan yang akan dicari atau diterima sebagai calon karyawan
pada perusahaan tambang terdiri dari:
a. Staf Manajerial dan Teknisi
b. Operator peralatan bergerak dan tidak bergerak serta teknisi yang terampil
c. Tenaga kerja kasar / tidak terampil
tenaga manajerial senior dan staf teknisi akan dibatasi oleh tenaga kerja dengan
pengalaman lebih dari 5 (lima) tahun dalam proyek penambangan di Indonesia.
Hubungan kerja yang baik antara tenaga manajerial dengan staf akan menjadi sangat
penting untuk kelancaran komunikasi dalam perusahaan yang akan mendukung
keberhasilan suatu perusahaan.
Operator-operator dan teknisi yang terampil dan berpengalaman pada operasi
penambangan di Indonesia akan diutamakan dengan pertimbangan bahwa para
karyawan tersebut akan berasal dari sekitar daerah penambangan, mengingat tenaga
kerja kurang berpengalaman pada operasi penambangan. Perusahaan perlu
memaksimalkan tenaga kerja setempat pada bidang pekerjaan yang ada. Oleh sebab
itu pelatihan bagi tenaga kerja setempat untuk menjadi operator dan teknisi akan
diprioritaskan.
11. Tempat yang memadai untuk bergerak secara leluasa bagi kendaraan / mesinmesin tambang pada saat operasi dan pengangkutan.
12. Pengawasan pada tanjakan yang tinggi dan jalan-jalan yang sempit pada daerah
operasional peralatan bergerak dan pemantauan pada jalan-jalan tambang.
13. Kabin yang aman pada peralatan bergerak.
14. Sarana penerangan untuk keprluan operator di malam hari.
15. Larangan membawa obat bius dan senjata api ke lokasi proyek.
16. Mengawasi masuknya bahan-bahan yang mudah terbakar dan cairan-cairan
beracun.
17. Tersedianya fasilitas pemadam kebakaran dan klinik gawat darurat.
Di lokasi tambang akan dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas untuk menjamin
penanganan yang cepat apabila terjadi kecelakaan, agar dapat secepatnya diatasi.
Fasilitas tersebut termasuk unit kesehatan yang ditandatangani oleh tenaga
paramedic selama 15 jam/hari dan dilengkapi mobil ambulan.
Program keselamatan dan kursus-kursus pelatihan akan dilaksanakan selama
tambang ini berlangsung / berjalan. Tenaga pelatihan yang handai akan mengajarkan
aspek-aspek keselamatan juga disesuaikan dengan kondisi lapangan dan operasi
pertambangan.
2.7 REKOMENDASI
Rekomendasi pengorganisasian dan tenaga kerja :
a. Sistem organisasi yang disarankan adalah vertikal untuk memudahkan
pengawasan dan digabung dengan pola horisontal untuk distribusi jabatan yang
setingkat.
b. Tambang dipimpin oleh seorang Manajer Tambang (mine manager) yang
bertanggung jawab kepada direksi.
c. Organisasi terdiri dari lima divisi yaitu : Divisi Perencanaan, Divisi Operasi
Tambang, Divisi Pengolahan, Divisi K3 dan Lingkungan, Divisi Administrasi
dan Keuangan.
d. Pengambilan tenaga kerja diharapkan melibatkan tenaga kerja lokal.
e. Klasifikasi dan jumlah karyawan.
Tabel 2.2.
Distribusi Tenaga Kerja Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
Sarjana
D3
Purnawirawan TNI
SMU
STM
SD
Total
Gaji (Rp)
30.000.000
20.000.000
2.750.000
8.000.000
12.000.000
9.000.000
8.000.000
6.500.000
4.000.000
3.000.000
1.500.000
3.500.000
3.500.000
3.500.000
2.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
1.500.000
Jumlah
1
1
2
1
1
1
1
1
4
1
4
1
1
1
10
6
15
12
5
5
24
12
Total (Rp)
30.000.000
20.000.000
5.500.000
8.000.000
12.000.000
9.000.000
8.000.000
6.500.000
4.000.000
3.000.000
6.000.000
3.500.000
3.500.000
3.500.000
25.000.000
9.000.000
22.500.000
18.000.000
7.500.000
7.500.000
36.000.000
18.000.000
Karyawan Penambangan
Operator Alat
Karyawan (Dokter Umum)
Sopir
Satpam
Keselamatan Kerja
Juru Masak
Cleaning Service
Helper
Total
1.500.000
2.000.000
2.000.000
900.000
900.000
1.500.000
850.000
800.000
800.000
10
20
2
16
6
6
5
5
4
180
15.000.000
40.000.000
4.000.000
14.400.000
5.400.000
9.000.000
4.250.000
4.000.000
3.200.000
369.960.000
2.10.1
Tujuan dari pemberian bonus adalah sebagai wujud penghargaan dari motif
berprestasi setiap karyawan(operator). Motif berprestasi dinyatakan sebagai
keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan suatu tugas secara sempurna atau
sukses dalam situasi persaingan. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan atau
operator
2.10.2
ditentukan
oleh
perusahaan.
Sebagai
dasar
dan
acuan
pemberian
Sumber: Dokumentasipenulis
Ada dua jenis bonus yang diberikan kepada karyawan, bonus diberikan dapat dalam
wujud in natural atapun in casso:
a)
In Natural
In natural merupakan bonus yang diberikan kepada karyawan (operator)
berupa barang. Biasanya barang yang diberikan berupa barang sembilan bahan
pokok sembako.
b)
In Casso
Bonus yang diberikan kepada karyawan berupa uang kartal secara
langsung.
Dalam pemberian bonus baik berupa in natural atau in casso kedua-duanya memiliki
nilai atau value yang sama.
Studi Kasus
Perusahaan PT Cipta Karya Borneo memiliki standar UA yg digunakan untuk
pembayaran upah kerja(gaji) adalah 80%. Dan bila UA karyawan(operator) lebih dari
80% maka akan diberikan bonus.
UA
80
83
87
84
85
85
92
86
87
77
87
93
83
85
87
Bonus yg Diberikan
Bila UA operator = 80% maka bonus yang diberikan adalah Rp 100.000,00 Bila UA
operator = 90% maka bonus yang diberikan adalah Rp 200.000,00 90% - 8 0 % =
100,00
10% = 100.000
1% = 10.000
Bila UA operator = 83% maka bonus yang diberikan adalah
8 3 %-80% = 3%
= 3 x 10.000 = Rp 30.000
=Rp 100.000 +Rp 30.000 = Rp 130.000