Anda di halaman 1dari 4

MOMOTARO

Alkisah di suatu tempat hiduplah seorang kakek dan nenek. Setiap harinya
kesibukan si kakek adalah pergi ke gunung untuk mencari ranting kayu,
sedangkan si nenek selalu pergi ke sungai untuk mencuci pakaian.
Pada suatu hari ketika sang nenek sedang mencuci pakaian di sungai, tibatiba saja ia melihat buah persik yang berukuran sangat besar hanyut
terbawa arus sungai. Tanpa berpikir panjang, si nenek langsung saja
mengambil buah persik yang hanyut tersebut tanpa memperdulikan siapa
pemiliknya. Mendapati buah persik yang sangat besar tersebut hati sang
nenek sangat girang karena berpikir bahwa malam ini dirinya bisa makan
buah yang enak dalam jumlah banyak bersama si kakek.
Ketika malam tiba dan kakek pulang kerumah, si nenek langsung
memamerkan buah persik besar yang diperolehnya tadi siang kepada si
kakek. Melihat hal itu, si kakek nampak sangat terkejut namun juga senang.
Sang nenek kemudian mengajak sang kakek untuk menikmati buah persik
tersebut bersama-sama.
Ketika sang nenek tengah memotong buah persik tersebut, tiba-tiba saja
terdengar suara bayi menangis. Melihat hal tersebut kakek dan nenek
sontak langsung kaget karena dari dalam buah persik muncul sosok seorang
bayi laki-laki. Karena mereka tidak memiliki seorang anak, mereka pun
menjadi sangat bahagia. Mereka pun menamai anak tersebut dengan nama
Momotaro, karena anak tersebut lahir dari dalam buah persik.

Singkat cerita Momotaro kini tumbuh menjadi sosok anak yang sehat dan
kuat.
Suatu hari ketika Momotaro berjalan-jalan bersama sang kakek dan nenek
mengelilingi desa, Momotaro melihat ada sosok monster yang merampas
uang dan barang berharga milik penduduk sekitar. Seusai merampas barang
milik penduduk, para monster itu pergi dan kembali ke tempat asal mereka
di sebuah pulau bernama Pulau Oniga.

Melihat kejadian tersebut Momotaro tidak bisa tinggal diam. Sesampainya


dirumah, tiba-tiba saja Momotaro mengatakan pada sang kakek dan nenek
bahwa dirinya ingin pergi ke Pulau Oniga untuk melawan para monster dan
mengambil kembali barang milik penduduk. Mendengar perkataan Momotaro
tentu saja si kakek dan nenek melarang Momotaro untuk pergi karena hal
itu sangat berbahaya. Namun Momotaro bersih keras untuk pergi, sehingga
sang kakek dan nenek tidak bisa berbuat apa-apa untuk melarangnya.
Keesokan harinya Momotaro bersiap untuk pergi ke Pulau Oniga. Karena
Momotaro akan melakukan perjalanan jauh, pagi-pagi benar sang nenek
membuat banyak sekali kue kibi dango sebagai bekal makanan untuk
Momotaro di perjalanan nanti. Sedangkan sang kakek membuatkan sebuah
papan nama besar untuk Momotaro yang bertuliskan Nippon Ichi yang
artinya Jepang Satu.
Momotaro berpamitan dan kemudian memulai perjalanan menuju Pulau
Oniga. Tak lama berjalan tiba-tiba saja datang seekor anjing menyapa
Momotaro dan menanyakan apa isi dari kantong makanan yang dibawa oleh
Momotaro. Mendengar hal tersebut kemudian Momotaro mengatakan bahwa
di dalamnya terdapat kue kibi dango yang rasanya sangat enak. Si anjing
kemudian meminta kue kibi dango tersebut dari Momotaro dan Momotaro
memberikannya secara cuma-cuma.
Si anjing menikmati dengan lahap kue kibi dango pemberian Momotaro. Usai
menikmati kue kibi dango tersebut, Momotaro mengatakan kepada si anjing
bahwa dirinya hendak pergi ke Pulau Oniga. Mendengar hal itu kemudian si
anjing berkata
Wan wan kalau begitu saya akan ikut denganmu ke Pulau Oniga ucap si
anjing.
Momotaro kemudian melanjutkan perjalanan ke Pulau Oniga bersama
dengan si anjing. Tak lama mereka berjalan kemudian muncul seekor kera
yang datang menghadang. Sang kera juga menanyakan apa isi kantong
yang dibawa oleh Momotaro. Momotaro kembali menjawab bahwa di
dalamnya terdapat kue kibi dango yang sangat lezat dan kemudian
menawarkan kue tersebut kepada si kera.
Si kera dengan lahap menikmati kue kibi dango pemberian dari Momotaro.
Momotaro pun kembali mengatakan bahwa dirinya akan pergi ke Pulau
Oniga. Si kera pun tertarik untuk ikut pergi bersama Momotaro dan berkata

Nguk nguk saya juga ingin pergi bersamamu ke Pulau Oniga ucap si kera.
Setengah perjalanan sudah dilalui oleh Momotaro bersama dengan seekor
kera dan seekor anjing yang ditemuinya selama perjalanan. Karena merasa
lelah kemudian mereka beristirahat di tepi jalan sambil menikmati kue kibi
dango yang dibawa oleh Momotaro bersama-sama.
Ketika sedang beristirahat tiba-tiba saja datang seekor Burung Kiji. Burung
Kiji itu tertarik dengan kue kibi dango yang dibawa oleh Momotaro dan
meminta kue kibi dango tersebut dari Momotaro. Momotaro memberikan kue
kibi dango tersebut dan mengatakan bahwa dirinya hendak pergi ke Pulau
Oniga untuk melawan para monster. Mendengar hal itu kemudian Burung Kiji
berkata
Kwak kwak Saya ingin pergi bersamamu ucap burung Kiji.
Momotaro akhirnya melanjutkan perjalanan bersama-sama dengan anjing,
kera dan burung kiji.
Untuk bisa mencapai Pulau Oniga, Momotaro harus menyebrangi lautan yang
sangat luas. Sesampainya di tepi laut, Momotaro bersama ketiga hewan
tersebut menaiki perahu untuk bisa mencapai Pulau Oniga. Burung Kiji yang
bisa terbang bergegas pergi terbang terlebih dahulu ke Pulau Oniga, disusul
kemudian Momotaro bersama anjing dan kera yang menaiki perahu
mengikuti dari belakang. Ditengah perjalanan si anjing menanyakan kepada
Momotaro apakah Pulau Oniga jaraknya masih jauh?
Mendengar hal tersebut Burung Kiji mengatakan bahwa Pulau Oniga sudah
dekat dan disana para monster sedang merayakan pesta dan mabukmabukan.

Tak lama berselang akhirnya kapal yang dinaiki Momotaro sampai di tepian
Pulau Oniga. Bersama dengan anjing, kera dan burung Kiji, mereka
kemudian memasuki Pulau Oniga tempat dimana para monster berada. Para
monster yang sedang berpesta nampak tengah mabuk dan tidak sadarkan
diri. Ada yang menyanyi dengan suara keras, ada yang tertidur, dan ada pula
yang tertawa lepas tanpa sebab.

Melihat hal itu Momotaro berpikir ini adalah saat yang tepat untuk melawan
para monster. Momotaro kemudian berteriak dengan lantang didepan para
monster yang sedang mabuk tersebut. Sambil membawa papan bertuliskan
Nippon Ichi yang dibawanya terus sepanjang perjalanan Momotaro
berteriak
Saya adalah orang yang paling kuat di desa. Lihat tulisan ini Tertulis
bahwa saya adalah nomor satu ucap Momotaro.
Para monster menjadi sangat kaget melihat kedatangan Momotaro. Singkat
cerita mereka akhirnya terlibat dalam pertarungan. Si anjing berusaha
melawan monster dengan menggigit para monster dengan giginya yang
tajam. Si monyet melawan para monster dengan cakaran tangannya,
sedangkan burung Kiji melawan para monster dengan mematuk mereka
dengan paruhnya yang kuat.
Dalam sekejap saja Momotaro berhasil melawan para monster dibantu
dengan 3 hewan yang datang bersamanya. Para monster kemudian
menangis dan meminta ampun kepada Momotaro. Momotaro kemudian
mengancam para monster dan menasihati mereka agar jangan lagi berbuat
hal buruk pada penduduk desa. Kalau mereka berbuat hal buruk mereka
akan kembali berhadapan dengan Momotaro.
Akhirnya Momotaro berhasil mengalahkan para monster dan mengambil
kembali semua barang milik penduduk desa yang diambil oleh mereka.
Momotaro pun kembali ke desa dengan disambut oleh sambutan riuh oleh
penduduk sekitar. Mengetahui bahwa Momotaro masih hidup dan berhasil
mengalahkan para monster, si kakek dan nenek menjadi sangat bangga dan
juga senang. Kini penduduk desa bisa hidup tenang dan damai tanpa ada
gangguan dari para monster jahat.

Anda mungkin juga menyukai