Lapsus Psikotik Afektif Bipolar
Lapsus Psikotik Afektif Bipolar
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Makassar
Status Pernikahan
: Menikah
Pekerjaan
: Tidak ada
Alamat
Datang ke UGD psikiatri RSKD Dadi untuk kali ke empat pada tanggal 14
Maret 2015 diantar orang tuanya.
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
Diperoleh melalui autoanamnesis dan allo anamnesis pada tanggal 14
Maret 2015 dari :
Nama
: Hj Sama (Ibu)
Pendidikan
: SD
Alamat
Keluhan Utama
Mengamuk
A. Riwayat gangguan sekarang
1. Keluhan dan Gejala
Seorang pasien berumur 22 tahun dibawa ke RSKD oleh
keluarganya untuk yang ke 4 kalinya dengan keluhan mengamuk yang
dialami sejak kurang lebih 2 bulan yang lalu dan memberat sejak 2 hari
yang lalu. Saat mengamuk pasien melempar lempar barang. Pasien
juga pernah membawa pisau untuk menakuti ibunya. Keluarga tidak
mengetahui penyebab pasien mengamuk. Menurut keluarga, pasien
juga selalu keliatan gelisah, saat gelisah pasien akan bicara sendiri dan
keluar rumah. Dalam 2 bulan ini pasien hanya pulang 1 kali dalam 1
minggu dengan alasan pergi bekerja. Pasien juga sering bicara sendiri.
Hal ini dialami kurang lebih 1 bulan yang lalu. Pasien juga tampak
berdandan
berlebihan
(memakai
perhiasaan
emas
berlebihan),
Narkotika
(-)
Alkohol
(-)
Psikotropika
(-)
Zat adiktif lainnya seperti rokok,dll (-)
III.
AUTOANAMNESIS
Autoanamnesis pasien dilakukan pada tanggal 15 Maret 2015 di UGD
RSKD Dadi pukul 16.00 WITA.
DM
: Selamat siang.
DM
DM
: Ya bisa ji dok.
DM
: Siapa namata?
: Mirayani
DM
DM
: Kelahiran 94, jadi coba kita kira kira dok brapa di?
DM
: 22?
: Iye 22
DM
DM
DM
keluargamu?
P
DM
DM
: Maksudnya?
DM
DM
DM
DM
: Mengamuk ko kah?
DM
DM
DM
DM
DM
P
DM
DM
: Suara apa?
: Suara ular.
DM
DM
daerah Asia satu. Ada ular di Asia yang paling besar itu
yang sering saya lihat.
DM
DM
DM
DM
: Nda bicara ja, kode kode mata ja. Kucing tidak bisa bicara.
DM
DM
: InsyaAllah bisa
DM
: Kasi ma sini kucing itu. bisa ka itu bicara sama kucing (Pasien
ketawa)
DM
DM
DM
: 93 toh
DM
: 93 kurang 7?
: 81 ka berapa?
DM
IV.
DM
V.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1) Penampilan
Tampak seorang perempuan baju garis garis putih ungu, celana
ungu, mewarnai rambutnya dan memakai perhiasan berlebihan,
memakai shall.
2) Kesadaran
Berubah
3) Perilaku dan aktivitas psikomotor
Hiperaktif
4) Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif
5) Pembicaraan
Spontan, lancar, intonasi tinggi, membanjir
A. Keadaan Afektif
1) Mood
: Gembira
2) Afek
: Hipertimia
3) Keserasian
: Tidak serasi
4) Empati
: Tidak dapat dirabarasakan
B. Fungsi Intelektual (kognitif)
1) Taraf pendidikan : Sesuai dengan taraf pendidikan
2) Orientasi :
a. Waktu
: Baik
b. Tempat: Baik
c. Orang
: Baik
3) Daya ingat :
a. Jangka panjang
: Baik
b. Jangka sedang
: Baik
c. Jangka Pendek
: Baik
d. Jangka Segera
: Baik
4) Konsentrasi dan perhatian
: Mudah teralihkan
5) Bakat Kreatif
: Menjahit
6) Kemampuan menolong diri sendiri
: Baik
C. Gangguan Persepsi :
1) Halusinasi
: Tidak ada
2) Ilusi
: Tidak ada
3) Depersonalisasi : Tidak ada
4) Derealisasi
: Tidak ada
D. Pikiran
1) Arus pikiran
:
a. Produktivitas
b. Kontinuitas
c. Hendaya berbahasa
2) Isi pikiran
a. Preokupasi
b. Gangguan isi pikiran
: Cukup
: Kadang irelevan, flight of ideas
: Tidak ada
: Tidak ada
: Waham kebesaran (Pasien yakin
10
VI.
12
DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik : Tidak ditemukannya kelainan fisik yang bermakna,
namun karena terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter sehingga
membutuhkan psikofarmaka
2. Psikologi
: Ditemukan adanya hendaya dalam kehidupan
sehari-hari
sehingga
menimbulkan
gejala
psikis
dan
pasien
membutuhkan psikoterapi.
3. Sosiologik
: Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosial,
pekerjaan
dan
penggunaan
waktu
senggang
sehingga
pasien
membutuhkan sosioterapi.
IX. PROGNOSIS
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis pasien
A. Faktor pendukung :
13
14
pada masa lampau setelah putus dengan pacarnya dan pernah sembuh dari
penyakitnya selama kurang lebih 1 tahun. Pada autoanamnesis ditemukan
psikomotor pasien yang hiperaktif dan kebanyakan bicara, mood gembira dan
arus pikir yang kadang irelevan dan terdapat flight of ideas.
Untuk terapi diberikan Depakote yang berfungsi sebagai anti mania,
berfungsi menurunkan kadar serotonin dalam celah sinaps neuron khususnya
pada system limbik yang berdampak terhadap
dopamine receptor
15
XII.
dari
FOLLOW UP
Memantau keadaan dan perkembangan pasien dan menilai efektivitas
pengobatan
serta
kemungkinan
terjadinya
efek
samping
dari
16