Tujuan utama dari pemeriksaan umum terhapa anak yaitu untuk mengetahui tubuh kembang
anak serta mengetahui anda dan gejala penyakit yang dialami oleh anak.
A. Riwayat Kesehatan
o Third party history, memberikan informasi mengenai sejarah kesehatan
keluarga anak. Apakah memiliki resiko terhadap penyakit tertentu.
o Riwayat kehamilan, memberikan informasi mengenai kondisi kehamilan Ibu
sebelum melahirkan. Kaji apakah saat hamil, ibu memiliki resiko tertentu
terhadap penyakit. Misalnya, ibu hamil di usia 50 tahun sangat berisiko
melahirkan anak dengan gangguan kongenital karena usianya yang sudah tua.
o Riwayat kelahiran, memberikan informasi mengenai keadaan bayi selama
proses kelahiran sampai dengan lahir. Kaji apakah kelahiran termasuk kategori
berseiko, misalnya ketuban sudah pecah terlebih dahulu akan beresiko
terhadap keracunan air ketuban bagi bayi. Lalu kaji pula apakah bayi langsung
menangis atau tidak. Untuk mengetahui kondisi bayi, perawat harus
memeriksan nilai APGAR bayi.
o Tahap perkembangan, memberikan informasi mengenai kondisi anak sesuai
dengan tahap perkemabangannya. Respon anak terhadap penyakitnya berbeda
sesuia dengan tahap perkembangan. Tentunya akan berbeda pula treatment
yang akan diberikan. Untuk itu harus disesuailkan dengan tahap
perkembangan.
o Kehilangan berat badan, memberikan informasi mengenai perubahan fisik
yang dialami anak saat sakit.
o Diet, memeberikan informasi mengenai apa saja yang dikonsumsi anak,
bagaimana pola makannya. Dengan mengetahui pola diet anak kita dapat
identifikasi faktor resiko penyakit tertentu yang berasal dari pola makan yang
salah.
o Vaksinasi, memeberikan informasi mengenai vaknsinasi apa saja yang sudah
didapatkan dan yang belum didapatkan.
o Penyakit masa kecil, memberikan informasi mengenai penyakit bawaan lahir
yang nantinya akan berpengaruh terhadap kondisinya sekarang. Misalnya
penyakit hipospodia tentunya akan mempengaruhi kondisi fisik, psikologis
dan sosial dari anak tersebut.
o Paparan dengan agen infeksius, memberikan informasi mengenai paparan
agen infeksius terhadap anak. Kita harus kaji, apakah ada anggota keluarga
yang memiliki penyakit menular tertentu, misalnya TBC. Lalu kaji pula
ligkungan sekolahnya, apakah ada resiko terpapar agen infeksius atau tidak
B. Kelompok Usia
Kelompok usia mempengaruhi cara pemeriksaan pada anak. Setiap anak
memiliki keunikan tersendiri sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya.
Berikut perbedaan pemeriksaan sesuai dengan kelompok usia:
a. Newborn-1 tahun pemeriksaan dapat langsung dilakukan karena anak
belum mengerti dan tidak ada penolakan dari anak. Libatkan orangtua
c. Usia 3-6 tahun pada usia ini anak sudah mampu menceritakan
mengenai pengalamannya pada pemeriksaan fisik yang pernah dia lakukan
sebelumnya. Penolakan mungkin saja bisa terjadi apabila pengalaman
sebelumnya tidak menyenangkan bagi anak. Namun, pada usia ini anak
bisa juga menjadi lebih kooperatif selama pemeriksaan karena baginya ini
hal baru dan menyenangkan untuk dilakukan. Misalnya biarkan anak
membuka bajunya sendiri dan biarkan anak mengexplor peralatan yang
akan digunakan untuk memeriksanya.
1. Nadi (Pulse)
Nadi menggambarkan frekuensi jantung anak. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan palpasi area pembuluh arteri. Berikut merupakan lokasinya
3. Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah merupakan suatu tindakan melakukan pengukuran
tekanan darah, yaitu hasil dari curah jantung dan tahanan perifer, menggunakan
Sphygmomanometer. Ukuran manset yang digunakan bervariasi sesuai dengan
kebutuhan anak. Pengukuran ini biasanya dilakukan dibagian lengan anak yaitu pada
arteri brachialis. Pada anak, jarum sphygnomamometer akan turun perlahan sekita
3mm/seconds. Tekanan darah pada anak berbeda berdasarkan usia. Pada newbornbayi berkisar 50-70 mmHg. Sedangkan untuk yang lebih tua berkisar 70-110