LAPORAN KASUS
A.. Identitas Pasien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Status Perkawinan
Alamat
: Ny. NH
: 24 tahun
: Perempuan
: Menikah
: Dusun Kalipinggang RT 01/RW 14
a. Keluhan Utama :
Keluar bercak darah jalan lahir.
b. Keluhan Tambahan
Tidak ada.
c. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien G1P0A0 datang dengan keluhan bercak darah dari jalan lahir
sejak 1 hari yang lalu. Bercak darah tersebut berwarna merah kecoklatan.
Bercak tidak disertai nyeri. Kenceng-kenceng (-), keluar air-air dari jalan
lahir (-), riwayat jatuh(-) riwayat minum alkohol (-)
d.
Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya.
e.
Riwayat penyakit keluarga
Di keluarga pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang serupa.
f.
: 17 Juni 2015
: 24 Maret 2016
:
(ANC)
Riwayat penyakit dahulu :
-
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat Asma
: disangkal
Riwayat Alergi
: disangkal
Kesan ekonomi
: cukup
Riwayat Pribadi
-
Merokok
: disangkal
Anamnesis Sistemik
Aspek Personal
Illness merupakan keadaan sakit yang dirasakan oleh manusia yang
didapat dari penyakit tersebut (bersifat subjektif). Illness terdiri dari beberapa
komponen yaitu pemahaman terhadap penyakit. Efek penyakit yang dirasakan
Komponen
Pasien
khawatir akan
Perasaan
Pasien
kesehatan
Ide/Pemikiran
janinnya.
Pasien merasa terganggu dengan
keluhan berupa bercak darah yang
dialami
Harapan
pasien
sehingga
pasien
Menurut
skala
pasien
termasuk
: 17,5 kg/m2
langsung (+/+).
Hidung : Sekret (-), septum deviasi (-).
Mulut : Mukosa bibir lembab.
Telinga : Normotia, discharge (-/-), massa (-/-)
Leher : Pembesaran KGB (-), deviasi trakea (-)
Toraks : Normochest
Paru
Inspeksi
: Simetris, gerak kedua hemitoraks simetris
pada saat statis dan dinamis, penggunaan otot bantu napas
(-)
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
wheezing -/ Jantung
Inspeksi
: Pulsasi ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: Pulsasi ictus cordis teraba pada ICS V linea
midclavicula sinistra, kuat angkat
Perkusi
:
Batas kanan atas: ICS II linea parasternal dextra
Batas kanan bawah: ICS IV linea parasternal dextra
Batas kiri atas : ICS II linea parasternal sinistra
Batas kiri bawah : ICS VI linea midclavicula sinistra
Auskultasi
: Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-),
gallop (-).
Abdomen
Pemeriksaan obstetrikus :
-
Inspeksi :
striae gravidarum (+)
Pemeriksaan luar :
Palpasi :
Leopold 1 : teraba bulat, lunak
Leopold 2 : kiri: teraba bagian rata, keras seperti papan; kanan :
teraba bagian kecil-kecil
Pemeriksaan Dalam
VT
:Tidak dilakukan
b. Kondisi rumah
Bentuk bangunan rumah terdiri atas 1 lantai. Secara umum rumah
terdiri atas 1 ruang tamu (ukuran 3x6 m2), 1 ruang tidur (ukuran 3x4
m2), ruang makan (ukuran 3x2 m2), 1 kamar mandi (ukuran 3x5 m 2)
dengan WC, dan dapur (ukuran 4x3 m2).
c. Luas
Rumah memiliki luas sekitar 100 m2.
d. Lantai rumah
Seluruh lantai rumah pasien berbentuk tanah, lantai rumah tidak kedap
air dan sulit dibersihkan.
e. Jendela rumah
Jendela terdapat di seluruh ruangan yang ada di rumah dan selalu
dibuka setiap harinya.
f. Pencahayaan
Pencahayaan disetiap
c. Tempat Sampah
Sampah yang ada dirumah pasien biasanya dikumpulkan
ditempat sampah lalu dibakar bila sudah terkumpul cukup
banyak.
i. Halaman
Halaman rumah pasien cukup luas, halaman rumah dimanfaatkan
sebagai tempat menjemur pakaian dan ditanami berbagai jenis tanaman
oleh pasien. Halaman rumah dibersihkan sebanyak 2-3kali dalam satu
minggu
j. Kesan kebersihan
Kebersihan rumah pasien termasuk ke dalam kategori rumah dalam
keadaan kebersihan kurang.
k. Denah rumah
Ruang Tamu
Kamar utama
Kamar mandi
Dapur
Gudang
Tabel 1. 2 indikator rumah sehat
Indikator
Lokasi
Kepadatan
Variabel
Skor
3
1
3
Skor rumah
pasien
(tanda )
rumah
Lantai
Pencahayaan
Ventilasi
Air bersih
Pembuangan
kotoran kakus
Septic tank
Kepemilikan
WC
SPAL
Saluran got
Pengelolaan
sampah
Polusi udara
1
3
b. Plengsengan
c. Cemplung/ cubuk
d. Kolam
ikan/
sungai/
kebun
e. Tidak ada
a. Jarak > 10 meter
b. Lainnya
a. Sendiri
2
2
1
b.
c.
a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
a.
Bersama
Tidak ada
Saluran tertutup
Saluran terbuka
Tanpa saluran
Mengalir lancar
Mengalir lambat
Tergenang
Tidak ada got
Diangkut petugas
2
1
3
2
1
3
2
1
1
3
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
Ditimbun
Dibuat kompos
Dibakar
Dibuang ke kali
Dibuang sembaragan
Lainnya
Tidak ada
2
3
2
1
1
1
3
1
3
1
3
1
3
3
2
2
2
1
1
1
3
1
3
1
3
Bahan
masak
b. Ada gangguan
bakar a. Listrik, gas
1
3
b. Minyak tanah
2
c. Kayu bakar
1
d. Arang/ batu bara
1
Total skor
28
Penetapan skor kategori rumah sehat:
a. Baik
: Skor 35-42 (>83%)
b. Sedang
: Skor 29-34 (69-83%)
c. Kurang
: Skor <29 (<69%)
Pada pasien termasuk ke dalam kategori rumah dalam kondisi kurang.
C. Pengamatan Keluarga
C. 1 Demografi
Daftar anggota keluarga yang tinggal dalam 1 rumah dalam 1 tahun
terakhir :
Tabel 1. 3 Daftar Anggota Keluarga Serumah
No
Nama
Eri
Kedudu
kan
Suami
Jeni
s
Kela
min
(L/P
)
L
Umu
r
(Tah
un/
Bula
n)
23
Apriliya Pasien
Aga
ma
Su
ku
Stat
us
Mar
ital
Pen
didi
kan
Peke
rjaan
Isla
Ja
Men
Tam
Kary
wa
ikah
at
awan
SMP
swast
nto
a
2
Nurhali
Pasien
24
mah
Isla
Ja
Men
Tam
Ibu
wa
ikah
at
Rum
SMP
ah
Tang
By Ny Anak
Nurhali
Pasien
mah
Isla
Ja
Belu Belu
wa
men
seko
ikah
lah
ga
-
Keterangan:
10
Gambar 1. 2 Genogram
=
=
=
=
Laki-laki
Perempuan
Penderita
Tinggal satu rumah
1. 5. Family Map
Anak
Ayah
Ibu
Adaptation
Partnership
Indikator
Hampir
tidak
pernah
(0)
Kadangkadang
(1)
Hampir
selalu
(2)
11
Growth
Affection
Resolve
Skor total
Klasifikasi :
Skor 8-10 : fungsi keluarga sehat
Skor 4-7
: fungsi keluarga kurang sehat
Skor 0-3
: fungsi keluarga sakit
Pada pasien termsuk ke dalam kategori fungsi keluarga kurang sehat.
E. Sumber Daya Keluarga (FAMILY SCREEM)
Tabel 1.5 Family Screem
Komponen
Social
Sumber daya
Seluruh anggota keluarga
pasien sering berkumpul
bersama di ruang makan atau
di ruang tamu untuk berbagi
Patologis
Tidak ada
12
Cultural
Religious
Economy
Educatioon
Medical
Tidak ada
Usia
15 tahun
2014
22 tahun
Peristiwa
Pasien
menyelesaikan
jenjang pendidikan
SMP, pasien tidak
melanjutkan
pendidikan karena
biaya.
Pasien menikah
dengan suaminya
sekarang.
Severity of Illness
13
2016
24 tahun
Pasien dan
suaminya sedang
menunggu
kelahiran anak
pertama
Kepuasan dalam
perkawinan
menurun karena
pasien dan suami
sedang menjalani
proses
pembelajaran
menjadi orang tua
Ya
Tidak
I. Diagnosis Holistik
G1P0A0 dengan perdarahan anterpartum pada wanita berusia 24 tahun karena
kurangnya pengetahuan mengenai pemeriksaan kehamilan (ANC), tanda
14
bahaya saat kehamilan, masalah ekonomi yang berdampak pada gizi ibu hamil
dan kurangnya pengetahuan suami tentang kehamilan.
J. Manajemen Komprehensif
a. Promotif
Edukasi kepada pasien dan keluarga (minimal melibatkan 1 orang anggota
keluarga jika memungkinkan) tentang :
1. Pemeriksaan kehamilan (ANC)
2. Gambaran bahwa perdarahan anterpartum merupakan tanda bahaya
saat kehamilan.
3. Edukasi tentang perdarahan anterpartum dan komplikasi yang dapat
timbul serta penatalaksanaan segera
4. Pentingnya bagi pasien untuk menghindari faktor pencetus trauma,
aktivitas berlebihan, hubungan seksual dan konsumsi obat-obatan/
jamu yang dapat membahayakan kehamilan. Pentingya minum obat
secara teratur sesuai anjuran dokter.
5. Mendapatkan KIE untuk mengatasi kurangnya pengetahuan tentang
perdarahan antepartum dan komplikasinya.
b. Preventif
1. Menghindari faktor pencetus yang menyebabkan perdarahan
antepartum
c. Kuratif
Saat pasien mengeluhkan adanya perdarahan pada saat kehamilan lebih
dari 28 minggu maka dapat didiagnosis sebagai perdarahan antepartum
sehingga untuk penatalaksanaan secara lanjut diperlukan pemeriksaan
lebih lanjut di fasilitas kesehatan yang memadai (memiliki dokter spesialis
obgyn serta alat penunjang lainnya. seperti USG) maka pada pasien ini
dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.
d. Rehabilitatif
Belum perlu dilakukan.
e. Paliatif
Belum perlu dilakukan.
15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kedokteran Keluarga
A.1 Definisi Dokter Keluarga
Menurut WONCA, 1991 dalam Prasetyawati, dokter keluarga
adalah dokter yang mengutamakan penyediaan pelayanan komprehensif
bagi semua orang yang mencari pelayanan kedokteran, dan mengatur
pelayanan oleh provider lain bila diperlukan. Dokter ini adalah seorang
generalis yang menerima semua orang yang membutuhkan pelayanan
kedokteran tanpa adanya pembatasan usia, gender, ataupun jenis penyakit.
Dikatakan pula bahwa dokter keluarga adalah dokter yang mengasuh
individu sebagai bagian dari keluarga dan dalam lingkup komunitas dari
individu tersebut. Tanpa membedakan ras, budaya, dan tingkatan sosial.
Secara klinis, dokter ini berkompeten untuk menyediakan pelayanan
dengan sangat mempertimbangkan dan memperhatikan latar belakang
budaya, sosioekonomi, dan psikologis pasien. Dokter ini bertanggung
jawab
atas
berlangsungnya
pelayanan
yang
komprehensif
dan
17
dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja,
dan lingkungan tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
18
Bedah
Penyakit Dalam
Kebidanan dan Penyakit Kandungan
Kesehatan Anak
THT
Mata
Kulit dan Kelamin
Psikiatri
Saraf
Kedokteran Komunitas
3. Ketrampilan Klinis Layanan Primer Lanjut
19
20
Kelainan alergik
Anestesia dan penanganan nyeri
Kelainan yang mengancam jiwa dan kegawatdaruratan
Kelainan kardiovaskular
Kelainan kulit
Kelainan mata dan telinga
Kelainan saluran cerna
Kelainan perkemihan dan kelamin
Kelainan obstetrik dan ginekologi
Penyakit infeksi
Kelainan muskuloskeletal
Kelainan neoplastik
Kelainan neurologi
Psikiatri
21
1. Lan R. McWhinney :
a. Lebih mengikatkan diri pada kebutuhan pasien secara keseluruhan,
bukan pada disiplin ilmu kedokteran, kelompok penyakit atau
teknik-teknik kedokteran tertentu.
b. Berupaya mengungkapkan kaitan munculnya suatu penyakit
dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
c. Menganggap setiap kontak dengan pasiennya sebagai suatu
kesempatan untuk menyelenggarakan pelayanan pencegahan
penyakit atau pendidikan kesehatan.
d. Memandang dirinya sebagai masyarakat yang berisiko tinggi.
e. Memandang dirinya sebagai bagian dari jaringan pelayanan
kesehatan yang tersedia di masyarakat.
f. Diselenggarakan dalam suatu daerah domisili yang sama dengan
pasiennya.
g. Melayani pasien di tempat praktek, di rumah dan di rumah sakit.
h. Memperhatikan aspek subjektif dari ilmu kedokteran.
i. Diselenggarakan oleh seorang dokter yang bertindak sebagai
manager dari sumber - sumber yang tersedia.
2. Ikatan Dokter Indonesia
a. Yang melayani penderita tidak hanya sebagai orang perorang,
melainkan sebagai anggota satu keluarga dan bahkan sebagai
anggota masyarakat sekitarnya.
b. Yang memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
memberikan perhatian kepada penderita secara lengkap dan
sempurna, jauh melebihi jumlah keseluruhan keluhan yang
disampaikan.
c. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
derajat kesehatan seoptimal mungkin, mencegah timbulnya
penyakit dan mengenal serta mengobati penyakit sedini mungkin.
d. Yang mengutamakan pelayanan kesehatan sesuai dengan
22
kebutuhan
keluarga
akan
pelayanan
pada
keluhan
pasien
semata,
melainkan
23
keluarga
akan
pelayanan
berkesinambungan.
Hal
ini
bertujuan
untuk
dalam
mencegah
penghamburan
dana
yang
disediakan
dokter
keluarga
adalah
24
dan
rehabilitasi
setelah
sakit
(rehabilitation)
dengan
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
Pelayanan
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
mengenai
keluhannya
tersebut,
serta
memperoleh
dokter keluarga
penatalaksanaan
untuk
dirinya,
dokter
keluarga
28
Pada
setiap
anjuran
pengobatan,
dokter
keluarga
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
dokter
keluarga
memiliki
sistim
untuk
29
dokter
antara
keluarga
dokter
dan
merupakan
pasien
pada
keterpaduan
saat
proses
penatalaksanaan medis.
3) Mitra lintas sektoral medik
Pelayanan dokter keluarga bekerja sebagai mitra penyedia
pelayanan kesehatan dengan berbagai sektor pelayanan kesehatan
formal di sekitarnya.
30
dokter
keluarga
mempedulikan
dan
B. Perdarahan Antepartum
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah minggu ke 28
masa kehamilan.1 Perdarahan antepartum dapat berasal dari 2:
a. Plasenta
Meliputi plasenta previa, solusio plasenta dan ruptura sinus marginal.
b. Lokal pada saluran genitali
1. Show
2. Serviks : servisitis, polip, erosi serviks dan keganasan
3. Trauma : trauma saat hubungan seksual
4. Vulvovaginal varicosities
5. Tumor saluran genital
6. Infeksi saluran genital
7. Hematuria
c. Insersi tali pusat
Meliputi vasa
previa
Plasenta previa merupakan penyebab utama perdarahan antepartum.1
31
Perdarahan akibat plasenta previa terjadi secara progresif dan berulang karena
proses pembentukan segmen bawah rahim.3 Sampai saat ini belum terdapat
definisi yang tetap mengenai keparahan derajat perdarahan antepartum. Seringkali
jumlah darah yang keluar dari jalan lahir tidak sebanding dengan jumlah
perdarahan sebenarnya sehingga sangat penting untuk membandingkan jumlah
perdarahan dengan keadaan klinis pasien.
Terdapat beberapa definisi yang dapat digunakan untuk menggambarkan
perdarahan antepartum4:
a. Spotting terdapat bercak darah pada pakaian dalam
b. Perdarahan minor kehilangan darah < 50 mL
c. Perdarahan mayor kehilangan darah 501000 mL tanpa tanda klinis syok
d. Perdarahan masif kehilangan darah > 1000 mL dengan/tanpa tanda klinis
syok
B.1 Kelainan Implantasi Plasenta 4,5
Sebagian besar plasenta akan berimplantasi pada yang tempat yang subur
agar dapat memberikan nutrisi yang cukup bagi janin yaitu pada dinding uterus
bagian depan maupun belakang fundus uteri. Namun, hal ini tidak selalu terjadi
sehingga menyebabkan berbagai kelainan implantasi plasenta. Kelainan
implantasi plasenta dibagi menjadi :
Kelainan lokasi implantasi pada bagian bawah uterus.
Bentuk dari kelainan ini berupa :
1. Plasenta previa totalis
2. Plasenta previa parsialis
3. Plasenta previa marginalis
32
sehingga
jonjot
korialis
berimplantasi
menembus
sampai
Usia Ibu
Usia ibu yang lanjut meningkatkan risiko plasenta previa, pada
lebih dari 169.000 pelahiran di Parkland Hospital dari tahun 1988 sampai
tahun 1999, insidensi plasenta previa meningkat secara bermakna di setiap
kelompok usia, 1 dari 1500 untuk wanita berusia 19 tahun atau kurang dan
1 dari 100 untuk wanita berusia lebih dari 35 tahun. Frederiksen dan rekan
(1999) melaporkan bahwa insidensi plasenta previa meningkat dari 0,3%
pada tahun 1976 menjadi 0,7% pada tahun 1997. Mereka memperkirakan
bahwa hal ini disebabkan oleh bergesernya usia populasi obstetris ke arah
yang lebih tua. Pada primigravida, umur lebih dari 35 tahun lebih sering
insidensinya untuk wanita dengan para 3 atau lebih adalah 1 dari 175.
Kelainan Endometrium
Riwayat seksio sesarea meningkatkan kemungkinan terjadinya
plasenta previa. Nielsen dan rekan (1999) mendapatkan peningkatan
34
insidensi plasenta previa lima kali lipat pada wanita Swedia dengan
riwayat seksio sesarea. Di Parkland, insidensi meningkat dua kali lipat dari
1 dalam 400 menjadi 1 dalam 200 pada riwayat seksio sesarea minimal
satu kali. Miller dan rekan (1996), dari 150.000 lebih pelahiran di Los
Angeles County Womens Hospital, menyebutkan peningkatan tiga kali
lipat plasenta previa pada wanita dengan seksio sesarea. Insidensi
meningkat
seiirng
dengan
jumlah
seksio
sesarea
yang
pernah
dijalaniangkanya 1,9% pada riwayat seksio sesarea dua kali dan 4,1%
pada riwayat seksio sesarea tiga kali atau lebih. Frederiksen dan rekan
(1999) melaporkan angka histerktomi 25% pada wanita dengan seksio
sesarea berulang atau indikasi plasenta previa dibandingkan hanya 6%
pada mereka yang menjalani seksio sesarea primer atas indikasi plasenta
4
5
previa.
Riwayat plasenta previa.
Perokok
Williams dan rekan (1991) mendapatkan risiko relatif untuk
plasenta previa meningkat dua kali lipat berkaitan dengan merokok.
Mereka
berteori
bahwa
hipoksemia
akibat
karbon
monoksida
Plasenta previa totalis. Ostium internum serviks tertutup sama sekali oleh
jaringan plasenta.
35
ostium internum.
Plasenta letak rendah. Plasenta tertanam dalam segmen bawah uterus
sehingga tepi plasenta sebenarnya tidak mencapai ostium internum tetapi
terletak sangat berdekatan dengan ostium tersebut.
36
Dapat dilihat perdarahan pervaginam yang banyak, sedikit dan darah beku.
Bila perdarahan banyak, ibu tampak pucat/anemis.
Palpasi
1
Bagian terbawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul, apabila
presentasi kepala. Biasanya kepala masih terapung diatas pintu atas
panggul atau mengolak ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu
atas panggul.
Tidak jarang terdapat kelainan letak, seperti letak lintang atau letak
sungsang.
Janin sering belum cukup bulan, sehingga fundus uteri masih rendah.
38
Pemeriksaan Inspekulo
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui asal perdarahan apakah dari
ostium uteri eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina. Apabila perdarahan
berasal dari ostium uteri internum, adanya plasenta previa dapat dicurigai.
Pemeriksaan Ultrasonografi
Metode paling sederhana, tepat dan aman untuk mengetahui lokasi
plasenta adalah dengan USG transabdominal.
anencephalus).
Perdarahan dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas
panggul (2/5 atau 3/5 pada palpasi luar).
39
a
b
e
f
a
b
c
d
a
b
c
d
e
Terapi Aktif
Wanita hamil diatas 28 minggu dengan perdarahan pervaginam yang aktif
dan banyak, harus segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang
maturitas janin.
Jumlah Perdarahan
1
Ringan, kehilangan darah < 15% dari total volume darah tubuh.
Manifestasi klinis berupa:
a Tanda vital normal.
b Tidak ada hipotensi postural.
c Tidak ada defisit sirkulasi perifer.
d Urin output normal.
40
Terapi:
a Terminasi pada kehamilan yang aterm.
b Ekspektan jika paru janin belum matur atau pada usia gestasi 32-36
minggu.
c Rawat inap di Rumah Sakit.
Berat, kehilangan darah 30-40% dari total volume darah tubuh.
Manifestasi klinis berupa:
a Syok.
b Kehilangan darah terus-menerus pervaginam.
c Fetus dapat meninggal atau menunjukkan tanda-tanda stress.
d Oligouri atau anuria.
Terapi:
a Observasi dan monitoring.
b Pasang cairan IV.
c Siapkan transfusi.
d Assessment fungsi ginjal.
e Terminasi kehamilan dengan seksio sesarea.
B.2.8 Komplikasi
Pada ibu terjadi dapat terjadi syok dan kematian akibat perdarahan
antepartum berat yang berasal dari plasenta previa. Komplikasi lainnya yang dapat
terjadi adalah antara lain anemia karena perdarahan, plasentitis, endometritis
pasca persalinan, robekan jalan lahir akibat tindakan, prolaps tali pusat, prolaps
plasenta. Sedangkan pada janin dapat terjadi persalinan prematur yang dapat
mengakibatkan kematian perinatal walaupun sudah dilakukan penatalaksanaan
menunggu pada plasenta previa. Sebagian kematian pada kasus ini merupakan
akibat dari asfiksia intrauterine atau trauma pada persalinan.
Prognosis
Karena dahulu penanganan bersifat konservatif, maka mortalitas dan
mobiditas ibu dan bayi tinggi, mortalitas ibu mencapai 8-10% dan mortalitas janin
50-80%. Sekarang penanganan relatif bersifat operatif dini, maka angka kematian
41
dan kesakitan ibu dan perinatal jauh menurun. Kematian mternal menjadi < 1%
terutama disebabkan oleh infeksi, emboli udara dan trauma karena tindakan.
Kematian perinatal juga menurun menjadi 10% terutama disebabkan oleh
prematuritas, asfiksia, prolaps funikuli dan persalinan buatan (tindakan).
C.IUGR
C.1 Definisi
9,10
intervensi prenatal
40% adalah yang beresiko tinggi untuk menghasilkan perinatal yang
buruk termasuklah kematian dan mungkin mempunyai pertumbuhan
intrauterine terhambat, suatu proses patologi mungkin sudah sedia
teridentifikasi
IUGR mengacu kepada pertumbuhan janin yang telah dibatasi oleh
42
besar populasi ini adalah kelompok terbesar dari bayi baru lahir
dipengaruhi oleh IUGR. Kelompok 2 yang baru lahir premature dan berat
kurang dari persentil 10 (berada di bawah kurva) tetapi mempunyai berat
lahir lebih besar dari 2500 gram.
Di Negara-negara berkembang tidak memungkinkan untuk
menentukan usia gestasi bayi. Malah, referensi kurva untuk usia
kehamilan tidak secara luas digunakan. Oleh karena itu, berat lahir rendah
(< 2500 gram) sering digunakan sebagai tanda IUGR. Tingkat insiden
berat lahir rendah membantu untuk menggolongkan status gizi selama
hidup janinj untuk populasi, tetapi mereka tidak terlalu membantu. Hal ini
karena insiden berat lahir rendah pada bayi premature terlampau
memperkirakan pertumbuhan yang buruk disebabkan oleh factor gizi
( grup 2) di sisi lain, tingkat insiden berat lahir rendah pada bayi akan
kurang memperkirakan pertumbuhan buruk akibat factor gizi pada bayi
karena tidak semua bayi jatuh di bawah kurva persentil 10 ( grup 3 ).
43
anemia berat )
Toksin-medikasi ( warfarin ). Antikonvulsan, agen neoplastik
Malformasi uterine dan fibroid
Trombofilia ( sindrom fosfolipid )
Berat badan ibu-kurang berat badan pada awal kehamilan, malnutrisi
Faktor janin
Faktor plasenta
Plasenta infark
Thrombosis pada pembuluh darah janin
Gangguan kronis premature
Vili plasenta edema
C.Patofisiologi 12,13
44
45
tetapi bayti ini memiliki indeks Pinderal yang normal. Tipe IUGR ini
merupakan akibat dari hambatan pertumbuhan pada awal kehamilan.
IUGR Asimetrik
Tipe IUGR asimetrik menunjuk pada hambatan pertumbuhan pada
neonates dan frekuensi terbanyak berhubungan dengan isufisiensi
uteroplasental.
Tipe
IUGR
ini
merupakan
hasi
keterlmabatan
dari
46
usia
kehamilan
yang
benar
adalah
penting.
kehamilan dengan
gangguan
pertumbuhan
janin
dengan
pengukuran
bawah normal.
Lingkar abdomen. Hati adalah organ pertama yang berdampak
pada hambatan pertumbuhan. Lingkar perut yang kecil
47
iv.
asimetris
Panjang femur. Panjang femur mempunyai korelasi yang baik
dengan panjang mahkota-tumit (crown-lump length, CRL) dan
memberikan
pengukuran
awal
daripada
panjang
janin.
cairan
ketuban
menunjukkan
janin
dengan
konstitusional kecil.
d. Pengukuran kecepatan gelombang dengan menggunakan alat doppler
pada sirkulasi ibu dan janin dapat mendeteksi IUGR. Penurunan
kecepatan gelombang sirkulasi ibu menunjukkan penurunan perfusi
arteri uteroplasenta. Kecepatan gelombang yang di deteksi oleh fetal
Doppler pada sirkulasi arteri menunjukkan gawat janin kronis, fetal
distress, dan hipoksia. Resiko terbesar untuk IUGR dikaitkan dengan
tidak adanya aliran diastolic atau aliran balik dalam arteri umbilikalis.
F.Penilaian pada neonatus
1. Penurunan berat badan waktu usia kehamilan merupakan metode
paling ringkas untuk mendiagnosa IUGR. Namun, metode ini
48
dibawah
persentil
10
membantu
untuk
49
Gambar 2. Klasifikasi bayi baru lahir berdasar Pertumbuhan intrauterine dan usia
kehamilan
5. Skor Ballard.
Usia kehamilan dihitung dengan menggunakan Modifikasi Skor
Ballard. Ada dua kelompok parameter yang akan dinilai dalam system
penilaian. Mereka kematangan fisik dan kematangan neuromuscular.
Pemeriksaan ini paling akurat saat 30 hingga 42 jam usia kelahiran. Bayi
IUGR mempunyai tingkat skala yang tinggi berbanding bayi premature
dengan berat yang sama, berbagai parameter yang akan dinilai di bawah
masing-masing adalah :
50
Maturitas Fizikal
Diperiksa kulit, lanugo, permukaan plantar, payudara, telinga, dan
genital. Skor -1 ke 5 diberikan kepada masing-masing parameter
C.5.Penemuan Klinis 15
Pada inspeksi pertama pada banyak bayi kecil masa kehamilan
beberapa karakterisktik fisik jelas segera menunjukkan adanya IUGR.
Pada IUGR asimetrik, salah satu segera terlihat adalah kepala tampak
besar, namun lingkar kepala sebenarnya normal atau hampir, ini karena
dada dan terutama keliling perut berkurang. Kepala hanya terlihat besar
pada tubuhnya. Otak terhindar atau kurang dipengaruhi pada hambatan
intrauterine yang mungkin Karena gangguan intrauterine relative pada
akhir kehamilan. Karena rasio massa otak dengan massa hati adalah tinggi,
hipoglikemia mungkin timbul pada bayi tersebut. Lemak pada kulit
subkutan menghilang dan kulit terlihat longgar dan kering. Meskipun kulit
mereka tampak pucat, banyak dari IUGR ini mengalami polisitemia;
hematokrit vena mereka mungkin lebih besar dari 60.
Pada IUGR asimetrik yang ekstrem massa otot pada pantat, paha
dan pipi juga berkurang. Oleh karena panjang tubuh bayi IUGR ini tidak
berkurang seperti lemak subkutan, maka bayi ini sering terlihat tipis dan
panjang. Lipatan klulit longitudinal dipaha menunjukkan penurunan berat
lemak di bawah kulit, sebaliknya dengan lipatan paha horizontal pada bayi
yang lebih besar, menunjukkan status gizi Negara jauh lebih baik. Bayi
bermata lebar, mungkin karena terjadinya hipoksia kronis saat intrauterine.
Perut terlihat mendatar atau cekung ( skafoid ) bukan bulat seperti pada
bayi dengan gizi yang baik. Saat lahir, umbilicus umumnya tipis, berbeda
dengan umbilicus biasa yang besar, abu-abu berkilau dan lembab. Oleh
51
karena semua umbilicus akan terlihat layu setelah lahir maka kondisi
umbilicus 24 jam usia kelahiran mempunyai signifkansi diagnostic yang
kecil. Rambut pada kulit kepala biasanya jarang. Sutura di kepala sering
melebar akibat pertumbuhan tulang terganggu. Ubun-ubun besar meskipun
ukurannya besar teraba lembut atau cekung sehingga menyebabkan
tekanan intracranial meningkat sehingga mengakibatkan sutura melebar.
Sebagian besar bayi ini lebih aktif dari yang diperkirakan untuk berat lahir
rendah. Kekuatan tangisan mereka mungkin sangat mengesankan.
Seringkali, tanda, ekspresi wajah terbelalak dikombinasikan dengan
menyodorkan lidah berulang yang merangsang gerakan menghisap. Kesan
keseluruhan semangat dan baik sering disalahartikan, karena kesan ini
adalah hasil dari stress yang disebabkan oleh hipoksia kronis saat
intrauterine. Banyak dari bayi mengalami kejang setelah 6-18 jam
kemudian, terutama mereka yang ubun-ubun besar keras akibat adanya
edema otak dari hipoksia intrauterine. Sebaliknya pada asfiksia perinatal
berat bayi mengalami depresi sehingga terlihat flasid dan lethargi.
Pada IUGR simetrik pula, terlihat dalam bayi kecil masa kehamilan
dengan penampilan cukup berbeda dari yang dijelaskan di atas. Bayi ini,
yang terjadi gangguan lebih awal, sehingga tidak terlihat wasted, yaitu
mereka kecil, tetapi kepala dan ukuran tubuh proporsional. Kulit tidak
berlebihan, tetapi lebih tebal ( dengan vaskuler subkutan tidak jelas terlihat
atau tidak tampak sama sekali ) dari yang diharapkan untuk bayi dengan
ukuran yang sama yang tumbuh sesuai masa kehamilan. Mereka umumnya
sangat aktif dan kemungkinan terjadinya hipoglikemik atau polisitemia
sangat kecil. Bayi ini adalah hipoplasia yang bisa ada malformasi atau
terjadi infeksi pada awal intrauterine ( seperti rubella atau penyakit inklusi
cytomegalic ).
Dua tipe umum IUGR ini dapat di identifikasi dengan pengukuran
tubuh dengan mengacu pada kurva pertumbuhan intrauterine. IUGR
asimetrik lebih umum terjadi berbanding IUGR simetrik, gangguan
tampaknya timbul pada trimester terakhir. Bayi ini memiliki lingkar kepala
52
53
tapi
tidak
semua
studi
megaevaluasi
hasil
dapat
mempercepat
munculnya
awal
undernutrition
pada
konsekuensi dewasa.
C.7. Manajemen 11,12
Manajemen bayi kecil untuk usia kehamilan mulai dari periode kehamilan itu
sendiri. Diagnose antenatal merupakan kunci manajemen IUGR yang baik, yaitu
termasuklah :
54
BAB III
ANALISIS KASUS
A. Analisis Klinis
55
24
56
A.1
dan bayi laki-laki pasien Kesehariannya, pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
dan suami bekerja sebagai karyawan swasta. Dari hasil penilaian/family
assessment tools, pada keluarga pasien termasuk ke dalam bentuk keluarga inti
dimana terapat suami, istri dan anak. Sedangkan untuk siklus hidup keluarga
termasuk dalam Childbearing family dimana suatu keluarga dengan (kelahiran
anak pertama sampai berusia 30 bulan), berlangsung sekitar 2.5 tahun.
Hubungan pasien dengan keluarganya cukup baik, fungsi keluarga pasien
dinilai dengan perangkat APGAR dan keluarga pasien termasuk kedalam keluarga
yang memiliki fungsi keluarga kurang sehat dengan skor 7, hasil telah terlampir
pada bab I, berikut adalah uraian penjelasannya;
Tabel 3.1 Komponen APGAR
Komponen
Adaptation
Kondisi Pasien
Pasien merasa puas dengan pembagian tugasnya atau
kewajiban dalam rumah tangga dengan suaminya. Menurut
pasien, suami selalu memberikan uang untuk pasien mengurus
Partnershi
Growth
Affection
pengajian.
Pasien cukup mendapat kasih sayang dari keluarganya baik
suami, bapak dan ibu serta mertua. Ketika pasien sakit atau ada
keluarga yang sakit, keluarga saling membantu untuk menjaga
Resolve
Masalah
yang
Tar
Sasa
get
ran
Dihadapi
Perdarahan Ter
Rencana Pembinaan
Kolaborasi
Pasi
antepartum kon
en
dan
dan
melibatkan
Masa
kelu
anggota
Kehamilan
arga
memungkinkan)
Gizi trol
orang puskesmas
keluarga
tentang :
Pemeriksaan
kehamilan
(ANC)
Gambaran
bahwa
perdarahan
anterpartum
saat kehamilan.
Edukasi
perdarahan
dan
anterpartum
komplikasi
dapat
yang
timbul
serta
penatalaksanaan
segera
serta
tentang
pentingnya
gizi
selama kehamilah
Pentingnya bagi pasien
untuk menghindari faktor
pencetus
trauma,
aktivitas
berlebihan,
obat-obatan/
58
jamu
yang
dapat
membahayakan
kehamilan.
Pentingya
minum
obat
secara
teratur
sesuai
anjuran
dokter.
Mendapatkan KIE untuk
mengatasi
kurangnya
pengetahuan
tentang
perdarahan an
tepartum
dan
A. 4. 1 Holistic Care
Pada pasien ini telah dilakukan anamnesa disease (berkaitan
dengan klinis pasien) dan anamnesis illness (berkaitan dengan perasaan
pasien
terhadap
penyakitnya),
serta
telah
dilakukan
anamnesis
A. 4. 2 Comprehensive Care
Pada pasien ini telah mendapatkan dari aspek promotif berupa
edukasi dan konseling tentang pentingnya pemeriksaan semasa
kehamilan,gizi
selama
kehamilan,
perdarahan
antepartum
serta
59
60
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil binaan keluarga ini adalah didapatkannya
pemahaman terhadap pembinaan yang dilakukan cukup baik, sikap seluruh
anggota keluarga yang kooperatif sehingga mempunyai keinginan untuk
mengubah perilaku yang tidak baik bagi kesehatan dan tidak
61
Saran
1.
Agar
dilakukan
pemantauan
dan
pembinaan
yang
c.
2.
Bagi Puskesmas
a.
b.
62
c.
DAFTAR PUSTAKA
1
2
3
Sarwonoprawirojardjo. 2009.
Mochtar, Rustam. Sinopsis Obstetri Jilid 1 Edisi 2. Jakarta. EGC. 1998.
Cherney, Allan. Obstetrics & Gynecologic Diagnosis & Treatment 9th Ed.
5
6
7
USA. 2001.
Saju, Joy. Placenta Previa. http://www.emedicine.com/med/topics3721.htm.
Gaufberg, Slava. Abruptio Placenta. http://www.emedicine.com/med/topic/.
Greg,
Marrinan.
Placenta
Previa.
8
9
http://www.emedicine.com/med/topic3425.htm.
Patrick, Ko. Placenta Previa. http://www.emedicine.com/med/topic5467.htm.
Alkalay A, 2008. IUGR. http://pdfcontact.com/ebook/pengertian_iugr.html
63
64