Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Wr. Wb


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan karunia-Nya lah
kami dapat menyesaikan penulisan Makalah GUNUNG API yang penulis susun untuk
memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Geologi Fisis. Tak lupa shalawat dan salam
semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada keluarga, para
sahabat dan seluruh umatnya.
Tentunya dalam makalah ini mungkin masih banyak terjadi kekurangan sehingga
hasilnya jauh dari kesempurnaan. Saya sangat berharap kepada semua pihak kiranya
memberikan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian guru bidang studi Penjaskes dan mudah-mudahan isi dari makalah
penulis ini dapat di ambil manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan
khususnya .
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surakarta, 23 September 2015

Mawar Santika

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Gunung berapi atau gunung api merupakan sebuah gunung yang memiliki kawah
yang berisi magma dari dalam perut bumi,secara umum adalah istilah yang dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava)
yang memanjang dari kedalaman sekitar 9-10 km di bawah permukaan bumi sampai ke
permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat
meletus.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung
berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya
menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu
600 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan
istirahat atau telah mati.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.

Apa yang di maksud gunung api?

2.

Apa bentuk dan tipe letusan gunung berapi?

3.

Apa penyebab gunung berapi meletus?

4.

Apa saja dampak gunung meletus?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian gunung meletus
2. Mengetahui bentuk dan tipe letusan gunung berapi
3. Mengetahui penyebab gunung berapi meletus
4. Mengetahu dampak gunung meletus

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gunung Api


Gunung berapi yang aktif dapat sewaktu-waktu mengeluarkan magma yang
terkandung di dalam perut bumi. Gunung berapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut
bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
inilah gunung berapi terbentuk.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang
sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang keluar dari dalam
bumi disebut .lava Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih,
sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km. Tidak semua gunung berapi
sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
Indonesia berada pada pertemuan antara 3 lempeng besar yang terdiri dari dari 2
lempeng benua dan 1 lempeng samudera. Oleh karena itu, sangatlah wajar kalau tatanan
tektonik Indonesia sangat kompleks. Di bagian barat sampai selatan Indonesia merupakan
daerah zona subduksi yang juga merupakan jalur gunung api.
Di Indonesia terdapat sekitar 129 buah gunung berapi yang masih aktif dan merentang
sepanjang 700 KM mulai dari Aceh (Sumatra), Jawa, Sulawesi (bukit Barisan), Nusa
Tenggara dan Maluku dengan luas daerah yang terancam terkena dampak letusan sekitar 16
700 Km2. Istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan gunung
api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang
mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah
kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer sebagai bleduk kuwu.
Hasil letusan gunung berapi (sumber:MPBI)
1.

Gas vulkanik

2.

Lava dan aliran pasir serta batu panas

3.

Lahar

4. Tanah longsor
3

5.

Gempa bumi

6. Abu letusan
7. Awan panas (Piroklastik)
1.Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi
yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen
Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
2.Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan
melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti
sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.
3.Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng
gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran
bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar
hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus,
sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan
terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya.
4.Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas
jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir
Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas
hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan
kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas
besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran
besar akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan,
ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa
mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau
kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.
5.Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan
angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan
Permasalahan

pernafasan,

kesulitan

penglihatan,

pencemaran

sumber

air

bersih,

menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap,
merusak ladang, merusak infrastruktur.

2.2 Bentuk dan Tipe Letusan Gunung Berapi


A.Tipe Gunung Api
Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan :
A) Gunung api lava/gunung api tameng (shield volcano)
Yang menghasilkan lava basalan.Gunung api tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair
dari lava basalan atau andesitan.Ada dua tipe jenis gunung api tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe
Iceland yang dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:
a. Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunung api tameng yang dibangun oleh leleran lava
yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu jalur celah yang cukup besar
Contoh : mauna Loa di Hawaii.
b. Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan mempunyai
skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.
Contoh : Izu peninsula (Iceland),Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora
(Sumbawa)
B) Gunung api gas
Yaitu gunung api yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya membentuk mar yaitu
suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang bersifat meledak,dikelilingi oleh kawah
berbentuk cincin dan umumnya terisi air.
Contoh : kaki uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima (Jepang).

C) Gunung api piroklastik


Merupakan gunung api yang dibentuk oleh bahan lepas gunung api piroklastik.
Contoh : gunung Lamongan,Gunung Tambora (Sumbawa)
B. Bentuk-bentuk Gunung api
A). Bentuk kubah
Biasanya dijumpai pada gunung api lava. Kubah lava merupakan bentukan dari leleran lava
kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah
sangat dipengaruhi oleh viskositas lava.
Contoh : disepanjang sesar lampung
5

B). Bentuk datar tinggi


Banyak dijumpai pada gung api lava,berupa datar tinggi yang relatif menonjol pada daerah
sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya bersifat basalan sehingga disebut juga dengan
basal tinggi.Tapi ada juga yang dikenal dengan datar tinggi bahan lepas gunung api,yang tersusun oleh
endapan batuapung dan abu yang diletuskan dari celah dan mempunyai struktur kaldera atau lekuk
ambrukan.
Contoh : daerah disekitar danau Toba (Sumatera Utara).
C). Bentuk kerucut,
Umumnya dijumpai pada gunung api berlapis.Bentuk kerucut ini dapat dibangun oleh bahan
lepas gunung api.Onggokan batu apung akan membentuk kerucut batuapung.
D). Bentuk maar
Yaitu pada gunung api gas.
E). Bentuk barangko (barronco)
Yaitu alur-alur pada tubuh gunung api yang kasar dan tak teratur yang disebabkan oleh erosi
dan sesar
F). Cinder Cones
Merupakan tipe gunung api yang sederhana yang terbentuk oleh partikel dan lava yang
dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan gas, lava tersembur keras ke udara dan pecah menjadi
fragmen kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder di sekitar vent yang kemudian membentuk
melingkar atau cone yang oval.Sebagian cinder cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan
jarang muncul lebih dari seratus kaki atau di bawah lingkungannya
Contoh : terdapat di Amerika Utara bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.
G). Shield Volcano
Merupakan tipe gunung api yang terbentuk kebanyakan dari aliran lava cair, aliran setelah
tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent, yang meluas,menumpahkan vent dari
daratan,domical shape, dengan profil dengan tameng prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan
dengan akresi ribuan lava cair yang disebut lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak.lava
juga biasanya bererupsi dari vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.

H). Lava Domes


Tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava, konsekuensinya, timbunan lava
yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome (kubah) tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika
tumbuh, permukaan luarnya dingin dan keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya.
Beberapa dome berbentuk tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek,aliran lava
bersisisan (steep side).Volcanic dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano.
I). Composite Volcanoes
Kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya saaling bersisisan,berbentuk kerucut
simetris yang besar sengan lapisan berasal daria aliran lava,debu vulkanik,cinder,block dan bomb
yang dimungkinkan muncul di sekitar 8000 kaki di atas pusatnya. Pada puncak composite volcano
kebanyakan terdapat kawah yang berisikan vent utama atau kumpulannya.lava yang mengalir
memecah dinding kawah atau melalui sisi cone.
Bagian terpenting dari composite volcano adalah sebuah sistem conduit (saluran), dimana
magma dari reservoir di bawah kerak bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi
material yang tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava,cinder,debu serta yang
lainnya, yang menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano sedang tidak aktif, erosi
atau pengikisan terjadi pada cone.Magma yang telah keras/beku mengisi saluran (sumbat vulkanik)
mengikuti jalur pada cone,dan rekahan (dikes) membuka dimana prosesnya akan berkurang perlahanlahan oleh adanya erosi.Sampai akhirnya, dari proses lengkapnya hanya tersisa plug dan dike di
bawah permukaan tanah, tinggal volcano dengan kenampakan bagian yang hilang.
Contoh : gunung fuji di Jepang,Gn st Helens,Gunung Merapi,Gunung Agung.Gunung Rinjani.
C. Struktur Gunung api
A). Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke permukaan.Ini
seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent memiliki cabang, jika mereka mencapai
permukaan dari bentukan secondary cone atau fumarole.Ketika gunung api meletus, lava, gas, dan
fragmen batuan menuju ke main vent dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava
dapat turun kembali ke pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.
B). Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan bumi yang
keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar dari vent,tetapi secara
cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau warna yang lain berdasarkan
pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas mengandung gas yang terdiri dari besi dan
7

magnesium berupa cairan, yang mengalir seperti tar panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung
silicon, sodium dan potassium yang berupa cairan dan mengalir seperti madu yang kental.
D. Struktur gunung api
A). Strata lava dan Abu
Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunung api ketika lava dan abu
dari gunung api aktif terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan, beberapa sama baiknya
dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar dari kepalan tangan.Abu gunung api
biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava. Abu yang mengendap ke bawah dan membentuk
kumpulan di pinggir yang curam.
B). Secondary Cone
Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunung api, ketika saluran utama membentuk
cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi sering retak dan terlemahkan oleh
ledakan yang terjadi selama letusan gunung berapi.jika retakan ini membentuk garis/jalur dari main
vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran baru dan mencapai permukaan.Karena letusan,
abu dan lava menyebar ke udara seperti air mancur
C). Magma chamber
Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk magma
berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan gunung api ataupun yang
terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai ratusan ribu kilometer kubik.Pembentukan
magma chamber primer pada kerak sangat dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak
rekahan,disamping macam batuan dan ketebalan kerak bumi.Titik potong dua rekahan akan
mempermudah jalannya magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat pergerakannya karena
selain sifat bidang rekahan yang rapat,juga adanya milonit.
D). Fumarole
Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas dapat
keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana air berubah menjadi uap
panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya. Ketika gas mencapai permukaan
maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini mendingin dan mngembang,mengendapkan
mineral yang terlarut di sekitar saluran.
E). Crater
Crater gunung api merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan gunung api karena
kegiatan gunung api biasanya membuat lubang di bagian atas saluran. Kawah dibentuk dari lava, gas,
8

dan debu yang meledak kea rah aras dari main vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran
dan secara perlahan menumpuk membentuk rim di sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih
disebabkan adanya gaya gerakan ke atas material yang secara konstan memindahan runtuhan yang
jatuh.
D. Letusan Gunung api
Tipe-tipe letusan Gunung api :
A). Tipe strombolian
Contoh pada gunung api Irazu di Costa Rica tahun 1965. Material halus dari lava cair
menyembur dari kawah membentuk suatu gugusan cahaya di langit.terkumpul di cekungan gunung,
lava cair tsb kemudian meluncur ke bawah membentuk suatu aliran yang berapi.
B). Tipe Vesuvian
Tipe letusan vesuvian disesuaikan dengan letusan gunung Vesuvius di Italia pada tahun 79 ,
abu seta gas pada kuantitas yang sangat besar keluar pada saat letusan kemudian terdapat awan yang
berbentuk kembang kol melambung tinggi diatas gunung api tersebut.
C). Tipe Peelean
Di erupsi Pelean atau awan terang seperti yang terjadi di letusan Gunung Mayon Philipina
1968, material yang sangat besar dan banyak gas seperti debu, abu, gas dan fragmen-fragmen lava
keluar dari tengah kawah, jatuh ke bawah, membentuk seperti lidah. Massa yang sangat besar dan
bercahaya yang meluncur menuruni kemiringan dengan kecepatan yang sebanding dengan 100 mil per
jam. Erupsi semacam itu akan menyebabkan kerusakan yang sangat besar dan akan menyebabkan
kematian pada populasi area tersebut seperti di St Pierre tahun 1902 saat terjadi letusan Gunung Peele
D). Tipe Vulcanian
Aktivitas letusan gunung api Paricutin pada tahun 1947 menunjukkan tipe vulcanian, dimana
awan tebal yang terdiri dari abu dan letusan gas dari kawah kemudian timbul hingga di atas
puncak.Abu yang terdiri dari gas tersebut membentuk awan keputih-putihan pada dekat puncak.
E). Tipe Erupsi hawaii
Erupsi tipe Hawaii dapat terjadi sepanjang celah dan retakan yang merupakan vent yang linier,
seperti pada letusan gunung Mauna di Hawaii 1950,Atau letusan dapat terjadi di tengah vent.Di erupsi
tipe celah, lava cair menyembur dari celah di zona rift gunung api dan membentuk aliran lava yang
menuruni lereng. Sedangkan erupsi di veent sentral membentuk suatu semburan lava yang
membumbung sampai beberapa ratus kaki.

F). Tipe erupsi Phreatik


Erupsi tipe phreatik (semburan Uap) dikendalikan oleh ledakan uap hasil dari tanah yang
dingin atau permukaan air yang bersinggungan dengan hot rock atau magma. Yang membedakan tipe
ini dengan tipe lain adalah tipe ini hanya mengeluarkan fragmen batuan dari saluran vulkanik, tidak
ada magma yang dikeluarkan. Aktivitas phreatik secara umum lemah tetapi juga beruabh menjadi
dahsyat seperti pada tahun 1965 saat letusan gunung api Taal plinian.
G). Tipe Erupsi Plinian
Erupsi yang paling kuat adalah tipe plinian.Tipe ini ditandai dengan ledakan lava kental.
Contoh erupsi Plinian yang paling besar seperti pada 18 mei 1980 di Gunung St. Helens atau tahun
1991 di Pinatubo PHilipina.letusan tersebut membawa abu dan gas sejauh 10 mil ke udara, aliran
piroklastik yang sangat cepat dan mematikan juga merupakan ciri letusan dari erupsi plinian.
Tipe tipe letusan Gunung api menurut Escher, berdasarkan tekanan gas, derajat kecairan
magma dan kedalaman dapur magma :
1.Tipe Hawaii, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma yang dangkal, tekanan gas rendah. Contoh :
gunung api perisai di Hawaii, yaitu Kilaueaa dan Maunaloa
2.Tipe stromboli, ciri-cirinya : lava cair, dapur magma dangkal tapi lebih dalam dari tipe Hawaii,
tekanan gas sedang.
3.Tipe Volcano, ciri-cirinya : lava agak cair, terbentuk awan debu berbentuk bunga kol, tekanan gas
sedang. Contoh : Gunung Raung dan Vesuvius.
4.Tipe Merapi, ciri-cirinya : lava agak kental, dapur magma agak dangkal, tekanan gas rendah,
terdapat sumbat lava dan kubah lava
5.Tipe Peele, ciri-cirinya : viskositas lava hampir sama dengan tipe merapi, tekanan gasnya cukup
besar, peletusan mendatar, Contoh : Gunung Peele
6.Tipe Vincent, ciri-cirinya : lava agak kental, tekanan gas sedang, kawahnya terdapat danau. Contoh :
gunung kelud.
7.Tipe Perret, ciri-cirinya : tekanan gas sangat kuat, lava encer, penyebab kaldera. Contoh : gunung
krakatau.

10

2.3 Penyebab letusan pada gunung berapi


Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan aktif sebab
berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan tekanan dan suhu
yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang merupakan cairan pijar
(magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya melalui rekahan- rekahan
mendekati permukaan bumi.
Gunung berapi terbentuk dari magma, yaitu batuan cair yang terdalam di dalam bumi. Magma
terbentuk akibat panasnya suhu di dalam interior bumi. Pada kedalaman tertentu, suhu panas ini
sangat tinggi sehingga mampu melelehkan batu-batuan di dalam bumi. Saat batuan ini meleleh,
dihasilkanlah gas yang kemudian bercampur dengan magma. Sebagian besar magma terbentuk pada
kedalaman 60 hingga 160 km di bawah permukaan bumi. Sebagian lainnya terbentuk pada kedalaman
24 hingga 48 km.
Magma yang mengandung gas, sedikit demi sedikit naik ke permukaan karena massanya yang
lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekelilingnya. Saat magma naik, magma tersebut
melelehkan batu-batuan di dekatnya sehingga terbentuklah kabin yang besar pada kedalaman sekitar 3
km dari permukaan. Kabin magma (magma chamber) inilah yang merupakan gudang (reservoir)
darimana letusan material-material vulkanik berasal.
Magma yang mengandung gas dalam kabin magma berada dalam kondisi di bawah tekanan
batu-batuan berat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan
conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran
ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas.
Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama
(central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar
melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya
terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah
tersebut.
Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya
naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah
melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran
ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap
berada di bawah permukaan.

11

2.5 Dampak Gunung berapi meletus


Berikut merupakan penjelasan dampak positif atau menfaat dari gunung berapi
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan

bangunan

3. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau bahan
tambang, seperti emas dan perak
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata
Adapun dampak negative atau kerugian yang disebabkan oleg gunung api adalah
1. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunning api membentuk lahar panas yang dapat
meluncur menuruni lereng menghancurkan apaapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk tumpuk dipuncak gunung, pada saat
tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada
3. Apabila gunung berapi dibawah permukaan laut meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami
4. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel dapat
mengganggu jalur penerbangan.

Berikut daftar 83 gunung berapi yang ada di indonesia :


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Peuet Sague
Bur Ni Telong
Sorikmarapi
Tandikat
Marapi
Talang
Kerinci
Sumbing
Kaba
Dempo
Gunung Besar
Suoh
Krakatau
Kiaraberes14
Gagak

22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

35 Tandikat

56 Lereboleng

77 Awu

15 Gunung Salak

36 Pantai Cermin

57 Lewotolo

78

16 Gede
17 Papandayan

37 Guntur
38 Slamet
Tangkuban
39
Perahu
40 Merapi
41 Dieng
42 Makian

58 Sundoro
59 Iya

Banua
Wuhu
79 Api Siau
80 Ruang

60 Ebulobo

81 Dukono

61 Ine Like
62 Rakanah
63 Una-Una

82 Ibu
83 Gamkonora

18 Galunggung
19 Ciremai
20 Bromo
21 Gamalama

Argopuro
Leuser
Gunung Lurus
Mahameru
Merbabu
Raung
Semeru
Sibayak
Welirang
Talang
Singgalang
Sago
Talamau

43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55

12

Kelud
64
Arjuno
65
Tengger
66
Lamongan
67
Batur
68
Gunung Tambora 69
Rinjani
70
Gunung Agung 71
Kawah Ijen
72
Raung
73
Semeru
74
Sangeang Api
75
Paluweh
76

Bandi Api
Serua
Nila
Teon
Sirung
Iliweng
Lewotobi
Egon
Kelimutu
Tongkoko
Mahawu
Lokon
Soputan

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi gunung merapi adalah suatu pelepas tenaga bumi yang ada di perut bumi,jadi semakin
dalam dapur magma maka akan semakin bahaya letusan yang kan terjadi,apabila dapur magma
sempit, letusan yang kan terjadi akan lebih lebih kuat dari yang tadi,gunung merapi yang meletus
biasanya mengeluarkan : Gas vulkanik; Lava dan aliran pasir serta batu panas; Lahar Tanah

longsor; Gempa bumi; Abu letusan; Awan panas (Piroklastik).

13

DAFTAR PUSTAKA
http://www.agash.co.cc/2010/10/akibat-dampak-meletusnya-gunung-merapi.html diakses pada 22
September 2015 pada pukul 21.00 WIB
www.ihsanfirdaus.com/ News & Info/penyebab letusan gunung berapi diakses pada 22 September
2015 pada pukul 21.24 WIB
http://riaupos.com/news/2010/10/27/gunung-merapi-meletus/ diakses pada 23 September 2015 pada
pukul 16.43WIB
http://tulisan-menarik.blogspot.com/2010/11/ribuan-pengungsi-gunung-merapi-nekat.html diakses
pada 24 September 2015 pada pukul 19.47WIB
http://udhnr.blogspot.com/2009/02/bentuk-dan-tipe-letusan-gunung-berapi.html diakses pada 23
September 2015 pada pukul 13.52 WIB
http://www.warta.com/berita-luar/kondisi-warga-pasca-gunung-merapi-di-yogyakarta.html diakses
pada 22 September 2015 pada pukul 20.02WIB

14

Anda mungkin juga menyukai