COOLING TOWER
D-9
Disusun oleh
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM DASAR TEKNIK KIMIA
COOLING TOWER
[D-9]
Disusun oleh
Amanda Dhirgandini
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur praktikan panjatkan, kepada tuhan yang maha esa yang telah
melimpahkan rahmatnya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan
laporan
praktikum dasar teknik kimia yang berjudul Cooling Tower tepat pada waktunya.
Laporan ini telah dibuat dengan berbagai observasi dari beberapa bantuan
dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan laporan ini. Oleh karena itu praktikan mengucapkan terimakasih pada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Praktikan menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
proposal ini, oleh karena itu praktikan mengajak pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun praktikan.
Demikian kata pengantar ini praktikan sampaikan, praktikan sangat berharap
bahwa laporan praktikan ini dapat bermanfaat bagi praktikan dan semua pihak.
Yogyakarta,
Juni 2015
Praktikan
iii
DAFTAR ISI
ii
PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Percobaan ..... 1
1.2. Latar Belakang ..... 1
1.3. Tinjauan Pustaka ...... 1
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
2.1 Bahan-bahan .................
2.2 Alat-alat .....
2.3 Gambar Alat ......
2.4 Cara Kerja .....
2.5 Bagan Alir..................................................................
2.6 Analisis Perhitungan .............................................................
8
8
8
9
10
11
13
14
BAB III
BAB IV
KESIMPULAN .........................................................................
KRITIK DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN..............
iv
17
17
Ak
Ap
Cp
Dk
Dp
Ga
H1
H2
Ka
Lo
Lv
To
T1
T2
Td
Tw
Vs
X1
X2
INTISARI
Di dalam industri kimia, air sering dipakai untuk mendinginkan alat-alat proses. Air yang
telah digunakan tersebut menjadi panas sehingga dipilih suatu proses untuk mendinginkan kembali air
tersebut untuk proses pendinginan berikutnya. Salah satu alat yang sering digunakan adalah cooling
tower (menara pendingin). Prinsip kerja cooling tower yaitu kontak langsung antara air dengan udara
kering. Maksud dari percobaan ini adalah mempelajari karakteristik menara pendingin yaitu bilangan
satuan transfer unit keseluruhan (NTU) dan faktor bahan isian, kemudian mempelajari pengaruh
kenaikan temperatur air dan variasi laju air masuk menara dan perbandingan antara laju air masuk
dengan kecepatan massa udara kering (L/Ga) terhadap nilai NTU.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan cooling tower. Pada awal percobaan, air
dimasukkan dalam tangki kemudian dipanaskan menggunakan kompor (pemanas) sampai temperature
550C tertentu lalu dipindahkan ketangki cooling tower pompa dan blower dinyalakan secara
bersamaan, kemudian rotameter diatur dengan skala 1,5 ; 3 ; 4,5 ; 6 ; 7,5 sampai konstan. Setelah
aliran konstan, temperatur air keluar menara pendingin serta temperatur bola basah dan bola kering
dicatat. Dilanjutkan dengan variasi suhu 400C 450C 500C 550C 600C dengan skala 6.
Berdasarkan data hasil percobaan kemudian dibuat hubungan antara variasi laju aliran
terhadap temperatur yang konstan sehingga diperoleh hubungan antara L/Ga dengan NTU dimana
perubahan NTU yang semakin tinggi laju alir nilai NTU akan semakin kecil, dan hubungan suhu (T)
dengan NTU pada laju alir konstan yaitu semakin besar suhu air masuk menara nilai NTU semakin
rendah.
vi
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut.
Penggunaan
teknologi
cooling
tower
harga
karakteristik
menara
pendingin.
Dan
penurunan
temperatur
(pendinginan).
Penurunan
kering pada arus yang berlawanan. Air panas dimasukkan dari atas
menara dan dikeluarkan dari bagian dasar menara. Aliran udara
mengalir secara counter current terhadap aliran air. Pada bagian atas
menara panas ditransfer dari air panas ke udara, temperatur air lebih
tinggi daripada lapisan antarmuka pada film gas-cair (interface) dan
temperatur interface biasanya lebih tinggi daripada temperatur udara.
Panas sensibel ini dipindahkan dari air ke udara. Pada bagian dasar
menara temperatur air dan interface, keduanya lebih rendah daripada
udara dengan panas sensibel ditransfer cairan dan udara ke interface
dimana diserap sebagai panas laten dalam proses penguapan air
(Brown, 1978).
Seperti dalam penyerapan gas, cara yang lazim untuk
mengembangkan neraca bahan dan energi adalah berdasarkan basis
luar area. Kecepatan udara (disebut muatan udara) dinyatakan sebagai
kecepatan massa per unit luas area dan aliran dengan satuan G
( lb/hr.ft2 ).
Muatan panas ( air panas ) pada bagian atas kolom dinyatakan
dengan cara yang sama sebagai L ( lb/jam ft2 ) . Umumnya kita dapat
menyatakan supply air make up sebagai Lo ( lb/jam ft2 ) dari air . Jika
Q adalah kecepatan panas (Btu/jam) lewat kondensor , maka kita dapat
mendefinisikan muatan panas per ft2 sebagai q/A , dimana A adalah
luas area aliran dalam menara pendingin ( Kern D.Q., 1989 ).
Lo, T1
(G,H2)
Heater
Packed Tower
(G,H1)
Basin
Lo, To
pompa
(L-Lo) ,T2
F udara
Ka.V
dT
................................................( 9 )
L
( H ' H )
V
L
k .a. Vs untuk variasi temperatur cooling tower.
L G
Dalam praktek umum untuk mengabaikan pengaruh dari
kecepatan udara pengembangan kolom dalam bentuk hukum kekuatan
yang dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
k.a = C1 . G
k.a
V
V
C1.G .
L
L
V
L
C1.
.C 2
L
Ga
ln k.a
V
L
ln C1 C 2. ln
L
Ga
ln k.a
V
L
ln C3 C 2. ln
L
Ga
C3 = ln C1 = ln m
C1 = m
C2 = n
L
Ln NTU = ln m + n ln
Ga
( Kern D.Q., 1989 )
Di dalam suatu proses pendinginan air panas hasil proses
diperlukan media pendingin yang sangat efektif dan efisien. Di dalam
menara pendingin, untuk proses pendinginan biasanya menggunakan
media pendingin yang dapat mendinginkan zat panas yang ingin kita
dinginkan, biasanya mempunyai nilai panas laten dan sensibel yang
besar, agar zat panas tersebut cepat dingin atau berubah fasanya
dengan temperatur yang lebih kecil sehingga memudahkan proses.
Media pendingin yang biasa digunakan adalah:
1. Udara
2. Air:
a. Air Laut
b. Air Sungai
3. Refrigerant:
a. Dowtherm
b. Freon
c. NH3
d. Propanol
e. Brine
2.
3.
4.
5.
BAB II
PELAKSANAAN PERCOBAAN
II.1 Bahan-bahan
1. Air
2. Udara, yang berasal dari blower
II.2 Alat
1. Colling tower
Keterangan Gambar :
1. Blower
2. Pompa
8. Rotameter
4. Kolom pendingin
10. Kran
10
11
Memastikan temperatur air pada tangki air panas tetap, bila terjadi
penurunan suhu, tambahkan air yang ada pada pemanas.
12
1
VS
G.
Ga
AK
2. Mencari nilai L
M air .Q
.Q
L air
AP
; lb / ft2.jam
NTU Ka
2
V
dT
L T1 H ' H
13
L
NTU m
Ga
14
BAB III
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
: 69
cm
: 1,645 cm
: 360
cm3/detik
: 32
: 29
III.2. Variasi laju alir air masuk menara pada suhu konstan
Tabel 1 Variasi laju alir masuk menara (L) pada temperatur air masuk
(T) konstan.
No
Kecepatan air
T air
T air
masuk
keluar
(C)
(C)
Tw(C)
Td(C)
Udara Keluar
Skala
Debit
(cpm)
(cm3/det)
1,5
707,9211
55
37
29
32
1415,8423
55
39
29
32
4,5
2123,8423
55
41
29
33
2831,6846
55
43
30
33,5
7,5
3539,6058
55
47
30
33,5
15
NTU
0.05
0.04
Ydata
0.03
Yhitung
0.02
Linear (Ydata)
0.01
y = -6E-06x + 0.0588
R = 0.9858
0
0
2000
4000
6000
8000
10000
L/Ga
Gambar 3. Grafik hubungan L/Ga dengan NTU pada berbagai laju alir
Berdasarkan tabel dan gambar III-1, didapat hasil laju alir dengan
suhu konstan adalah perubahan NTU yang semakin tinggi laju alir maka
nilai NTU akan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena transfer panas
pada laju alir tinggi dan factor tumbukan air dengan udara sangat cepat. Di
peroleh persamaan NTU = 6E-06 (L/Ga) + 0.0588
16
III.3. Variasi temperatur air masuk menara (T) pada laju alir air
masuk konstan
Tabel 2 Variasi temperatur air masuk menara (T) pada laju alir
air masuk menara (L) konstan
No
Kecepatan air
T air
T air
masuk
keluar
(C)
(C)
Tw(C)
Td(C)
Udara Keluar
Skala
Debit
(cpm)
(cm3/det)
2831,6846
40
34
29
32
2831,6846
45
37
29,5
32
2831,6846
50
42
29,5
32
2831,6846
55
48
30
32
2831,6846
60
52
30
32
17
NTU
0.025
Ydata
Yhitung
0.02
Power (Ydata)
0.015
0.01
y = 403706512.6x-5.056
R = 0.9661
0.005
0
0
50
100
150
T1
18
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan diperoleh persamaan karakteristik menara
untuk variasi laju aliran air masuk menara pada temperatur air
konstan adalah:
NTU = 197.2709x (L/Ga)-1.078
2. Persamaan karakteristik menara untuk variasi temperatur air masuk
menara pada laju aliran air masuk konstan adalah:
NTU = 403706512.6 (T1)-5.056
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G., 1978 , Unit Operation , Fourteenth Printing, John Wiley
and Sons, New York.
Hardjono, 1989, Operasi Teknik Kimia II, Teknik Kimia UGM,
Yogyakarta.
Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, Mc Graw Hill Book
Company, Inc. Japan.
Perry, R.H., 1984, Chemical Engineers Handbook, 6th edition, Mc
Graw Hill Book Company, Inc., New York .
Treybal, R.E., 1984, Mass Transfer Operation, 2nd edition, Mc Graw
Hill Book Company, Inc., New York.
21
LAMPIRAN
1. Lampiran A (Data Percobaan)
Kepatan aliran fluida
360
cm3/detik
Diameter kolom
39.236
cm
69
cm
1.645
cm
Twet masuk
29
Tdry masuk
32
C
C
Percobaan 1
Tabel 1 variasi laju alir masuk menara (L) pada suhu air masuk menara (T)
konstan
T air (oC)
Udara keluar (oC)
No kecepatan air
(ft3/mnt)
masuk
Keluar
Tw
Td
1
6
55
37
29
32
2
5,5
55
39
29
32
3
5
55
41
29
33
4
4,5
55
43
30
33.5
5
4
55
47
30
33.5
Percobaan 2
Tabel 2.variasi suhu masuk menara (T) pada laju alir masuk menara (L)
konstan :
No
1
2
3
4
5
kecepatan
air (ft3/mnt)
6
6
6
6
6
T air (oC)
Masuk Keluar
40
34
45
37
50
42
55
48
60
52
2. Lampiran B (Perhitungan)
A. Variasi Laju Alir Air Masuk Menara ( L ) pada Suhu Air Masuk
Menara ( T1 ) Konstan
1. Menghitung Harga ( L / Ga )
a. Menghitung Harga Ga
Twm = 29C
= 84.2F
Dk
= 39.226cm
= 1.287 ft
Mencari harga Vs pada Twm dengan membaca table 12-1 pada Perrys
Chemical Engineers Handbook 7th ed.
Tw
= 84 F,
Vs
Tw
= 86 F,
Vs
86
84.2
84
14.354
Vs
14.262
Vs
14,2712
Ga =
0.7628
3
2
1.3008
0.070071
= 0.04109
2 .
b. Menghitung Harga L
Untuk data no. 1
Pada T = 55C
Q
air
= = 61.53499
=
92.3024
1.3008
1.5
= 92.3024
= 78.9584 2 .
= 1726.8751
0.04109
2 .
78.9584
L (lb/(ftmnt))
L/Ga
70.9584
141.9169
212.8752
283.8338
354.7923
1726.8751
3433.7502
5180.6253
6907.5005
8634.3756
55C =
131 F
T2
37 C =
98.6 F
(2 1) (131 98.6)
=
= 3.24
10
10
Untuk mencari H pada tiap-tiap suhu digunakan table 12-1 pada Perrys
Chemical Engineers Handbook 7th e
Nilai H untuk suhu 98.6 F adalah sama dengan nilai entalpi uap jenuh pada suhu
bola basah masuk atau T wet masuk (Twm) 84.2 F yang dapat dihitung dengan
menggunakan metode interpolasi sebagai berikut :
50.66
H
48.22
86
84.2
84
50.66 48.22
86 84
=
50.66 H
86 84.2
H = 48.464 BTU/lbm
71.73
H
68.23
98.6
100
98
71.73 68.23
100 98
=
100 98.6
71.73 H '
H
= 69.3465 BTU/lbm
H'
H'-H
98.6
101.84
105.08
108.32
111.56
114.8
118.04
121.28
124.52
127.76
131
48.464
5643.439324
11238.51465
16833.58997
22428.6653
28023.74062
33618.81594
39213.89127
44808.96659
50404.04192
55999.11724
69.3465
75.124
81.557
88.5936
96.1152
104.565
113.7531
123.6616
134.028
146.8772
160.3
20.9825
-5568.315324
-11156.95765
-16744.99637
-22332.5501
-27919.17562
-33505.06284
-39090.22967
-44674.93859
-50257.16472
-55838.81724
NTU=
NTU = 0.04966
Untuk data no 2
Diketahui : T1 = 55 C = 131 F
1/H'-H
0.04765876 y0
-0.0001796 y1
-8.963E-05 y2
-5.972E-05 y3
-4.478E-05 y4
-3.582E-05 y5
-2.985E-05 y6
-2.558E-05 y7
-2.238E-05 y8
-1.99E-05
y9
-1.791E-05 y10
T2 = 39 C = 102.2 F
T = (T1 T2)/10 = (131 102,2)/10 = 2.88 F
Tabel 5 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)
T(F)
102.2
105.08
107.96
110.84
113.72
116.6
119.48
122.36
125.24
128.12
131
H
48.364
9937.564576
19826.76515
29715.96573
39605.1663
49494.36688
59383.56746
69272.76803
79161.96861
89051.16918
98940.36976
H'
75.889
83.009
87.4732
94.3728
101.5918
115.529
117.9592
127.2076
137.326
148.286
160.3
H'-H
27.525
-9854.555576
-19739.29195
-29621.59293
-39503.5745
-49378.83788
-59265.60826
-69145.56043
-79024.64261
-88902.88318
-98780.06976
1/H'-H
0.03633061
-0.0001015
-5.066E-05
-3.376E-05
-2.531E-05
-2.025E-05
-1.687E-05
-1.446E-05
-1.265E-05
-1.125E-05
-1.012E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
NTU=
NTU = 0.03821
Untuk data no 3
Diketahui : T1 = 55C = 131 F
T2 = 41 C = 105.8F
T = (T1 T2)/10 = (131-105.8) F /10 = 2.52 F
H'
H'-H
1/H'-H
105.8
108.32
110.84
113.36
115.88
118.4
120.92
123.44
125.96
128.48
131
48.364
13103.53976
26158.71551
39213.89127
52269.06702
65324.24278
78379.41854
91434.59429
104489.77
117544.9458
130600.1216
82.986
88.3928
94.3728
100.6684
107.4048
114.476
122.5024
130.8904
139.946
151.769
160.3
34.622
-13015.14696
-26064.34271
-39113.22287
-52161.66222
-65209.76678
-78256.91614
-91303.70389
-104349.824
-117393.1768
-130439.8216
0.02888337
-7.683E-05
-3.837E-05
-2.557E-05
-1.917E-05
-1.534E-05
-1.278E-05
-1.095E-05
-9.583E-06
-8.518E-06
-7.666E-06
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
NTU=
NTU = 0,02366
Untuk data no 4
Diketahui : T1 = 55 C = 131 F
T2 = 43 C = 109.4F
T = (T1 T2)/10 = (131-109.4) F /10 = 2.16 F
Tabel 7 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)
T(F)
H'
H'-H
1/H'-H
109.4
111.56
113.72
115.88
118.04
120.2
122.36
124.52
126.68
128.84
131
48.364
14968.56508
29888.76616
44808.96724
59729.16832
74649.3694
89569.57048
104489.7716
119409.9726
134330.1737
149250.3748
90.966
96.1152
101.5918
107.4048
113.5816
120.184
127.2076
134.698
142.718
151.202
160.3
42.602
-14872.44988
-29787.17436
-44701.56244
-59615.58672
-74529.1854
-89442.36288
-104355.0736
-119267.2546
-134178.9717
-149090.0748
0.02347308
-6.724E-05
-3.357E-05
-2.237E-05
-1.677E-05
-1.342E-05
-1.118E-05
-9.583E-06
-8.385E-06
-7.453E-06
-6.707E-06
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
NTU=
NTU = 0.01644
Untuk data no 5
Diketahui : T1 = 55 C = 131 F
T2 = 47 C = 116.6 F
T = (T1 T2)/10 = (131-116.6) F /10 = 1.44 F
Tabel 8 Hubungan Suhu (T) dan Entalpi (H)
T(F)
H'
H'-H
1/H'-H
116.6
118.04
119.48
120.92
122.36
123.8
125.24
48.364
12481.86486
24915.36573
37348.86659
49782.36746
62215.86832
74649.36918
109.449
113.5816
117.9592
122.5024
127.2076
132.118
137.326
61.085
-12368.28326
-24797.40653
-37226.36419
-49655.15986
-62083.75032
-74512.04318
0.01637063
-8.085E-05
-4.033E-05
-2.686E-05
-2.014E-05
-1.611E-05
-1.342E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
126.68
128.12
129.56
131
87082.87005
99516.37091
111949.8718
124383.3726
142.718
148.286
154.118
160.3
-86940.15205
-99368.08491
-111795.7538
-124223.0726
-1.15E-05
-1.006E-05
-8.945E-06
-8.05E-06
y7
y8
y9
y10
NTU=
NTU = 0.00749
Dimana :
Log NTU = y
y n.a b. x
x. y a. x b. x
No
L/Ga
NTU(lb/Btu)
1
2
3
4
5
Jumlah
1726.875
3433.7502
5180.625
6507.50
8634.376
0.0496
0.0382
0.02360
0.01644
0.00749
x
(log(L/Ga))
3.237
3.543
3.719
3.844
3.911
18.287
y
(log NTU)
-1.303
-1.417
-1.625
-1.783
-2.124
-8.256
x.y
10.480
12.558
13.837
14.782
15.577
67.195
-4.220
-5.023
-6.048
-6.858
-8.375
-30.527
1)
-30.527=18.287a+67.195b
2)
x18.287 =-150.985=91.437a+334.443b
-30.527=18.287a+67.195b
x5
=-152.637=91.437a +335.964
b = -1.078
-8.256=5a+18.287*(-1.078)
a
= 2.295
log m = a
m
=10a
=102.295
=197.2709
NTU
(lb/Btu)
NTU
Hitung
%kesalahan
1726.875
0.0496
0.063
27.626
3433.7502
0.0382
0.0296
22.543
5180.625
0.02360
0,01911
19.145
6507.50
0.01644
0.01401
14.788
8634.376
0.00749
0.01101
13.345
No
Jumlah
97.497
% Kesalahan rata-rata =
97.497
5
= 19.499 %
0.07
0.06
NTU
0.05
0.04
Ydata
0.03
Yhitung
Linear (Ydata)
0.02
0.01
y = -6E-06x + 0.0588
R = 0.9858
0
0
2000
4000
6000
8000
10000
L/Ga
B. Variasi Suhu Air Masuk Menara (T) pada Laju Alir Masuk Menara (Q)
Konstan
L
1. Menghitung Harga
Ga
G = 0,7628 ft3/menit
Ga = 0.04109 lb udara kering/ft2.menit
Ak = 1.3008 ft2
Ap = 0,00195 ft2
Q = 6 ft3/menit
= 0,070071 lb udara kering/ft3
1. Menghitung harga L/Ga
Pada data pertama, air pada T=65 = 61.94195 lb/ft3
M= air x Q = 61.94195 lb/ft3 x 6 ft3/menit
= 371.65 lb/menit
L= M/Ap =
671.65lb/menit
1.3008
2 .
0.04109 2
.
285.74
L/Ga =
= 285.74
2 .
= 6953.25
(ft 3
L
T (C)
M
(lbm/menit)
/menit)
(lbm/ft 2
L/Ga
menit)
40
371.65
285.711
6953.25
45
376.901
285.134
6930.22
50
370.086
284.507
6923.971
55
369.209
283.833
6967.566
60
268.275
283.115
6898.074
T2 = 34 C = 93.2 F
Untuk mencari nilai
T =
1
maka T1 sampai T2 dibagi menjadi 10 interval
( H 'H )
T1 T2
(104 93.2)F
=
= 1.08 F
10
10
Untuk mencari H pada setiap suhu maka digunakan table 12-1 Perrys Chemical
Engineering Handbook 7 th .
Nilai H untuk suhu 93.2 F adalah sama dengan nilai entalpi uap jenuh pada suhu
bola basah masuk atau T wet masuk (Twm) 84.2 F yang bernilai H = 48.46
BTU/lbm
Untuk menghitung H pada 94.28 F digunakan rumus :
H94.28 = H93.2 + (L/Ga)(T1-T2)
= 48.464 + 6953.25 x 1.08
= 7557.97Btu /lb udara kering.
Untuk mencari harga H pada temperatur berikutnya dilakukan dengan cara yang
sama.
Untuk mencari H pada setiap suhu maka digunakan table 12-1 Perrys Chemical
Engineering Handbook 7 th .
61.77
H
58.78
94
93.2
92
61.77 58.78
94 92
=
61.77 H
94 93.2
H = 60.574 BTU/lbm
Dengan analogi yang sama diperoleh data :
Tabel 12Hubungan antara Suhu (T) dan Entalpi (H)
T(F)
H
H'
H'-H
1/H'-H
93.2
94.28
95.36
96.44
97.52
98.6
99.68
100.76
101.84
102.92
104
48.46
7557.97
15067.48
22576.99
30086.5
37596.01
45105.52
52615.03
60124.54
67634.05
75143.56
60.574
62.211
63.912
65.6482
67.4356
69.28
71.17
73.1322
75.1248
77.2094
79.31
12.114
-7495.759
-15003.568
-22511.3418
-30019.0644
-37526.73
-45034.35
-52541.8978
-60049.4152
-67556.8406
-75064.25
0.082549117
-0.000133409
-6.66508E-05
-4.44221E-05
-3.33122E-05
-2.66477E-05
-2.22053E-05
-1.90324E-05
-1.6653E-05
-1.48024E-05
-1.33219E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
T
NTU=
y0 (4 x( y1 y3 y5 y7 y9)) (2 x( y 2 y 4 y6 y8)) y10
Ntu
3
NTU = 0.02927
T2 = 37 C = 98.6 F
T =
T1 T2
(113 98.6)F
=
= 1.44 F
10
10
T(F)
H'
H'-H
1/H'-H
98.6
100.04
101.48
102.92
104.36
105.8
107.24
108.68
110.12
111.56
113
48.46
10027.98
20007.49
29987.01
39966.53
49946.04
59925.56
69905.08
79884.59
89864.11
99843.63
69.955
71.803
74.46
77.2
80.049
83.609
86.11
89.317
92.63
96.111
99.745
21.495
-9956.1738
-19933.0336
-29909.8104
-39886.4782
-49862.435
-59839.4508
-69815.7606
-79791.9644
-89768.0002
-99743.883
0.046522447
-0.00010044
-5.0168E-05
-3.34338E-05
-2.50712E-05
-2.00552E-05
-1.67114E-05
-1.43234E-05
-1.25326E-05
-1.11398E-05
-1.00257E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
T
NTU
y0 (4 x( y1 y3 y5 y7 y9)) (2 x( y 2 y 4 y6 y8)) y10
Ntu =
3
NTU = 0.0218
T2 = 42 C = 107.6 F
T =
T1 T2
(122 107.6)F
=
= 1.44 F
10
10
48.46
10018.98
19989.5
29960.01
39930.53
49901.05
59871.57
69842.09
79812.61
89783.12
99753.64
86.892
90.141
93.333
96.986
100.668
104.478
108.417
112.543
117.032
121.343
125.98
38.432
-9928.83724
-19896.16348
-29863.02872
-39829.86496
-49796.5732
-59763.15244
-69729.54468
-79695.57392
-89661.78116
-99627.6624
0.026019983
-0.000100717
-5.02609E-05
-3.34862E-05
-2.51068E-05
-2.00817E-05
-1.67327E-05
-1.43411E-05
-1.25477E-05
-1.1153E-05
-1.00374E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
T
y0 (4 x( y1 y3 y5 y7 y9)) (2 x( y 2 y 4 y6 y8)) y10
3
NTU =0.012
NTU=
Ntu
Diketahui : T1 = 55 C = 131 F
T2 = 48 C = 118.4 F
T =
T1 T2
(131 118.4)F
=
= 1.26 F
10
10
48.46
114.676
8827.593 118.506
17606.73 122.5024
26385.86 126.593
35164.99 130.89
43944.13 135.355
52723.26 139.954
61502.39 144.797
70281.53 149.744
79060.66 154.847
87839.79
160.3
66.216
-8709.08716
-17484.22392
-26259.26648
-35034.10264
-43808.7708
-52583.30496
-61357.59512
-70131.78128
-78905.81144
-87679.4916
0.01510209
-0.000114823
-5.71944E-05
-3.80818E-05
-2.85436E-05
-2.28265E-05
-1.90174E-05
-1.62979E-05
-1.42589E-05
-1.26733E-05
-1.14052E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
y9
y10
T
y0 (4 x( y1 y3 y5 y7 y9)) (2 x( y 2 y 4 y6 y8)) y10
3
NTU = 0.0058
NTU=
Ntu
Untuk data no 5
Diketahui : T1 = 60 C = 140
T2 = 52 C = 125.6 F
T =
T1 T2
(140 125.6)F
=
= 1.44F
10
10
48.46
9970.167
19891.87
29813.58
39735.29
49656.99
59578.7
69500.41
79422.11
138.64
144.1
149.744
155.576
161.884
168.42
175.188
182.316
189.78
90.18
-9826.06656
-19742.12912
-29658.00368
-39573.40224
-49488.5728
-59403.51136
-69318.08992
-79232.33248
0.011088933
-0.00010177
-5.06531E-05
-3.37177E-05
-2.52695E-05
-2.02067E-05
-1.6834E-05
-1.44262E-05
-1.26211E-05
y0
y1
y2
y3
y4
y5
y6
y7
y8
138.56
140
89343.82
99265.53
197.564
205.7
-89146.25504
-99059.8256
-1.12175E-05
-1.00949E-05
y9
y10
T
NTU=
y0 (4 x( y1 y3 y5 y7 y9)) (2 x( y 2 y 4 y6 y8)) y10
Ntu
3
NTU =0.00497
log NTU=
Dimana :
y n.a b. x
x. y a. x b. x
T1 (F)
1
2
3
4
5
Jumlah
104
113
122
131
140
NTU
(lb/Btu)
0.02927
0.0218
0.012
0.0058
0,00497
x (log(T1))
2.017
2.053
2.016
2.117
2.140
10.419
y
(log NTU)
-1.533
-1.661
-1.92
-2.236
-2.306
-9.656
x.y
4.069
4.215
4.352
4.482
4.605
21.725
-3.093
-3.411
-4.007
-4.735
-4.94
-20.191
-9.656 = 5a + 10.419b
-20.191= 10.419a + 21.725b
Eliminasi persamaan 1 dan 2
-9.656 = 5a + 10.419b
-20.191= 10.419a + 21.725b
1)
2)
x10.419=-100.605 = 52.095a+108.55b
x5
=-100.957= 52.095a +108.625b
b = -5.056
-9.656 = 5a + 10.419*(-5.056)
a
= 8.606
log m
m
m
m
NTU
=a
=10a
=108.606
=403706512.6
= 403706512.6 (T1)-1,5436
Mencari % kesalahan
Untuk T1=104 F
= 403706512.6 (104)-1,5436
= 0.025
% Kesalahan : ((NTU data-NTU hitung)/NTU data)*100%
; ((0.029-0.025)/0.025)*100%
: 12.59 %
Dengan analogi yang sama diperoleh data :
Tabel 18 Hubungan Antara Suhu masuk menara (T1) dengan NTU
No
NTU (lb/Btu)
NTU Hitung
% Kesalahan
T1 (F)
1
104
0.02927
0.025
12.59
2
113
0.0218
0.016
22.86
3
122
0.012
0.011
4.884
4
131
0.0058
0.0079
37.31
5
140
0,00497
0.0056
14.52
Jumlah
92.164
% Kesalahan rata-rata =
92.164
5
= 18.43 %
0.035
0.03
NTU
0.025
Ydata
Yhitung
0.02
Power (Ydata)
0.015
0.01
y = 403706512.6x-5.056
R = 0.9661
0.005
0
0
50
100
150
T1
Grafik 2 Hubungan antara Suhu air masuk menara (T1) dengan NTU
LAMPIRAN
Tanya Jawab Seminar
Andi Alantomila (121130022)
1. Keuntungan menggunakan Cooling Tower?
Karena cooling tower menggunakan media pendingin berupa udara.
Sedangkan udara mempunyai keuntungan dibandingkan media pendingin yang
lain antara lain:
1. Murah dan mudah didapat
2. Bebas dari bahan korosi
3. Tidak memerlukan treatment yang rumit
4. Pendirian suatu industri dapat dilakukan di mana saja, tidak tergantung
letak sumber air pendingin
5. Tidak memerlukan pemasangan instalasi pipa
Agung Septa Gumelar(121130054)
2
Ivan Adisetya
4. Didalam cooling tower ada proses apa saja, serta beda cooling tower dan cooler?
Cooler merupakan tempat pendinginan produk air panas, sedangkan cooling
tower merupakan tempat pendinginan kembali menjadi produk.