PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015-2019
oleh
DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN ,
Pertemuan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian 2015
Jakarta, 13 Mei 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN-RI
DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
1

DAFTAR SUB JUDUL

1. PERKEMBANGAN REALISASI LAPORAN UKP-4 2014
2. TANTANGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
3. SASARAN PRODUKSI 7 KOMODITAS TANAMAN
PANGAN
4. STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN
PANGAN
- PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN
5. PROGRAM DAN KEGIATAN
6. TINDAK LANJUT MUSRENBANGTAN

LAMPIRAN

INDIKATOR KINERJA PROGRAM 2015

LOKASI KEGIATAN 2015
TARGET PRODUKSI PJK 2015 2019 PROVINSI
(BASE LINE KOREKSI SASARAN PRODUKSI 2014)

SIMULASI PEMBIAYAAN KAWASAN

(DILUAR KONTRIBUSI PEMBIAYAAN ES 1 TERKAIT)
3

PERKEMBANGAN REALISASI
LAPORAN UKP-4 2014

PERKEMBANGAN REALISASI LAPORAN UKP-4 2014 (B-06)

DITJEN TANAMAN PANGAN
(Posisi Laporan: 9 Mei 2014)

B-03
No.

Ukuran Keberhasilan

1 - Teridentifikasikannya
data indikatif DUPBB
- Verifikasi dokumen
penjualan benih bersubsidi
2 Tersalurkannya bantuan SLPTT Padi
3 Tersalurkannya bantuan SLPTT Jagung
4 Tersalurkannya bantuan SLPTT Kedelai
5 Tersalurnya bantuan sarana
pasca panen tanaman pangan

Satuan

Target Realisasi % Capaian Target

Ton

12.000 15.271

Ha
Ha
Ha

462.500 35.571
26.000 5.000
7.750 1.000

Kelompok

130

125,32

102.850
Sesuai
- Tagihan
7,69 1.618.750
19,23 78.000
12,90 23.250
-

393

B-06
Realisasi
% Capaian
s.d 9 Mei '14
30.949

30,09

320.000
14.250
9.348

19,77
18,27
40,21

14

3,56
5

FAKTOR PENGHAMBAT DAN USULAN SOLUSI

AGAR SL-PTT PADI JAGUNG DAN KEDELAI
BERJALAN LANCAR
DAN RAPOR UKP4 HIJAU/BIRU
No.
Penghambat
1. Surat himbauan KPK, tentang pengelolaan
BANSOS menjelang Pileg No.B-14/0115/01/2014
2. Surat Mentan 17 Maret 2014, penundaan
penyaluran Bansos

Usulan Solusi
Surat dari Setjen Kementan untuk
pengaktifan kembali penyaluran
bansos

Bobot

70%

3. Ketersediaan Benih Bersubsidi BELUM sesuai

rencana tanam (varietas, jadwal tanam)

Koordinasi dan penegasan bahwa

benih SL-PTT tidak wajib
4 Daerah belum Memahami bahwa pelaksanaan
menggunakan benih bersubsidi
SL-PTT tidak harus menggunakan benih
bersubsidi
5. Agenda kegiatan daerah yang
Mengingatkan kembali komitmen
memprioritaskan kegiatan lainnya (bukan SL- yang telah di sepakati antara pusat
PTT)
dan daerah
6. Koordinasi pelaksana SL-PTT di tingkat
Tingkatkan intensitas pertemua dan
lapangan belum berjalan baik
monitoring terpadu di tingkat BPP

15%

5%

10%

FAKTOR PENGHAMBAT DAN USULAN SOLUSI

AGAR BANTUAN SARANA PASCA PANEN
BERJALAN LANCAR
DAN RAPOR UKP4 HIJAU/BIRU
No.

Penghambat
Surat Himbauan penundaan pencairan dana
bansos dan hibah sampai pileg selesai, Surat
Edaran KPK ke Gubernur No.B-14/0115/01/2014 tanggal 6 Januari 2014

Surat Sekretaris Jenderal Kementerian

Pertanian kepada Direktur Jenderal/ Kepala
Badan Lingkup Kementerian Pertanian Nomor
914/RC.110/A/03/2014 tanggal 17 Maret 2014
perihal Bantuan Sosial Tahun 2014

Mendahulukan Pengadaan bantuan sarana

pascapanen Chombine Harvester, Dryer,
Thresher Multiguna (unit), daripada
pengadaan bantuan sarana pascapanen
dalam bentuk paket tidak secara bersamaan

4
5

Pengadaan sarana pascapanen dilakukan

lebih dari 1 (satu) kali
Pengadaan sarana pascapanen menunggu
antrian di ULP daerah
Kebutuhan Sarana pascapanen
gapoktan/poktan penerima bansos (RUKK)
tidak sesuai dengan proposal ,sehingga
gapoktan/poktan penerima bansos berubah

Usulan Solusi

Bobot

Surat dari Setjen Kementan

untuk pengaktifan kembali
penyaluran bansos

70%

Surat Direktur Pascpanen

tentang percepatan
pelaksanaan pengadaan
sarana Pascapanen

20%

Surat Direktur ke Dinas

Propinsi tentang
percepatan penetapan
CPCL

10%

FAKTOR PENGHAMBAT DAN USULAN SOLUSI

AGAR KEGIATAN SUBSIDI BENIH BERJALAN LANCAR
DAN RAPOR UKP4 HIJAU/BIRU
No.
Penghambat
Usulan Solusi
1. Sebagian provinsi menyusun DUPBB PT SHS agar merencanakan secara jelas
sangat tergantung dari kepastian
penyediaan benih bersubsidi sesuai dengan
rencana kesiapan benih PT SHS
potensi kebutuhan benih bersubsidi dan
mengoptimalkan kerjasama produksi/pemasaran
2. DUPBB yang disusun oleh kelompok Dinas Pertanian kabupaten/kota agar
tani belum semuanya sesuai Juknis menyesuaikan dengan format DUPBB dengan
sehingga tidak disetujui oleh PT SHS format Juknis Subsidi Benih TA 2014 (sesuai surat
Dirjen TP Nomor : 406/SR.120/C/05/2014 Tanggal
6 Mei 2014)
3. Kesiapan Benih PT SHS terbatas,
Dinas Pertanian Provinsi segera melakukan
sehingga tidak semua DUPBB dapat pemanggilan kepada kepala cabang/satgas PT
dipenuhi sesuai jadwal tanam
SHS yang ada di provinsi untuk menyampaikan
informasi stok dan rencana kesiapan benih di
lapangan yang meliputi jenis, varietas, jumlah dan
waktu ketersediaan
4 PT SHS memiliki keterbatasan modal PT SHS agar menambah modal kerja
kerja, sehingga penyediaan benihnya
terbatas

Bobot
10%

10%

20%

60%

TANTANGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN

TANTANGAN
PEMENUHAN
KEBUTUHAN
KELAPARAN DAN
KEMISKINAN

PANGAN

PERTAMBAHAN
PENDUDUK
DUNIA YANG
MENINGKAT
SIGNIFIKAN

PAKAN
PERUBAHAN
IKLIM YANG
SEMAKIN
TIDAK PASTI

ENERGI

INDUSTRI LAIN
LIBERALISASI
PERDAGANGAN
DAN
GLOBALISASI
SKALA USAHA TANAMAN
PANGAN DIDOMINASI USAHA
TIDAK LAYAK (TIDAK MEMENUHI
SKALA EKONOMI)

PENGUASAAN
TEKNOLOGI DAN
REKAYASA
INDUSTRI YANG
BERNILAI TAMBAH
DAN BERDAYA
SAING
(PRODUKTIVITAS,
MUTU,
KONTINIUNITAS,
DAN HARGA)

SUMBER DAYA
LAHAN DAN
SUMBER DAYA
FOSIL YANG
SEMAKIN
TERBATAS

PENGELOLAAN KOMODITI TANAMAN PANGAN 2015-2019

7 KOMODITI UTAMA

36 KOMODITI
(KEPMENTAN NOMOR 511
TAHUN 2006)

(PADI, JAGUNG, KEDELAI,

KACANG TANAH, KACANG
HIJAU, UBI KAYU, DAN UBI
JALAR)

4 KOMODITI STRATEGIS
DAN PRIORITAS
(PADI, JAGUNG,
KEDELAI, DAN UBI
KAYU)

ISU STRATEGIS:

PENGELOLAAN KOMODITI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI DIFOKUSKAN UNTUK PANGAN DAN
PAKAN

PENINGKATAN PRODUKSI PJK TERUS MENINGKAT TETAPI IMPOR PJK PADA TAHUN 2012
MASIH TETAP ADA.

KECENDERUNGAN PENURUNAN VOLUME EKSPOR UBI KAYU TERJADI SEJAK TAHUN 2011

IMPOR GANDUM TAHUN 2012 MENCAPAI 7,44 JUTA TON
11

SASARAN PRODUKSI 7 KOMODITAS

TANAMAN PANGAN

12

SASARAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

TAHUN 2015-2019
No.

Komoditas

Produksi (Ton)
2014 (baseline)

2015

2016

2017

2018

2019

1 Padi

73.162.171

74.844.901

76.566.334

78.327.359

80.128.889

81.971.853

2 Jagung

20.087.445

20.549.456

21.022.094

21.505.602

22.000.231

22.506.236

3 Kedelai

1.265.646

1.294.756

1.324.535

1.355.000

1.386.165

1.418.046

4 Kacang Tanah

730.000

742.750

755.750

768.970

782.400

796.000

5 Kacang Hijau

287.250

291.550

295.900

300.350

304.850

309.400

6 Ubi Kayu

26.000.000

26.530.000

27.071.600

27.623.800

28.187.400

28.762.400

7 Ubi Jalar

2.600.000

2.650.000

2.700.000

2.750.000

2.800.000

2.850.000

Keterangan : 1. Sasaran peningkatan produksi Padi, Jagung, Kedelai sebesar 2,3 % / th ,

Kacang tanah 1,75 % / th, kacang hijau 1,50 % / th, ubikayu 2,04 % / th dan
ubijalar 1,85 % /thn
2. Sasaran produksi diasumsikan akan tercapai dengan dukungan kegiatan unit es 1
/instansi terkait lainnya

(upaya pencapaian sasaran produksi bukan hanya tugas dan fungsi Ditjen 13
TP)

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI

TANAMAN PANGAN

14

STRATEGI PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN

BAKU LAHAN
EKSISTING

CETAK LAHAN BARU

(BERTAHAN ATAU MENURUN)

LUAS TANAM /
PANEN

OPTIMALISASI
(INDEKS
PERTANAMAN)

PEMANFAATAN
LAHAN TERLANTAR

TUMPANG SARI

PRODUKSI

PENGAMANAN
HASIL PRODUKSI
DAN MUTU
MELALUI
PENANGANAN
PASCAPANEN

GHP

PENGGUNAAN INPUT
YANG SESUAI
REKOMENDASI
REPLIKASI
TEKNOLOGI
BUDIDAYA YANG
BAIK

PEMELIHARAAN
BUDIDAYA YANG
BAIK

PENERAPAN PANEN
YANG BAIK

PENGENDALIAN OPT
DAN DPI

PRODUKTIVITAS

Good Agricultural Practices : Permentan Nomor 48 Tahun 2006

Good Handling Practices : Permentan Nomor 44 Tahun 2009

G
A
P
15

PENGEMBANGAN KAWASAN
TANAMAN PANGAN

16

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN

LITBANG
PSP
PKH

TRAKTOR/ALAT TANAM

PENGUATAN PRASARANA
DAN SARANA, PENYEDIAAN
INPUT PRODUKSI, MODEL
PENGELOLAAN, SERTA SDM

BENIH
PUPUK
POMPA

SDM

PELATIHAN, PENDAMPINGAN ,
PENYULUHAN

KAWASAN KOMODITAS
SWASTA /
BANK

DUKUNGAN
REGULASI :
PERDA PENYEDIAAN
LAHAN TNM
PANGAN
BERKELANJUTAN
DLL
ESELON I LAIN
DAN INSTANSI
LAIN

PENERAPAN
GAP

PENERAPAN
GHP

PENGEMBANGAN BIO-INDUSTRY
(STRATEGI INDUK PEMBANGUNAN PERTANIAN/SIPP)

TEPUNG

PANGAN LAIN

PAKAN

ENERGI
17

MODEL KAWASAN TANAMAN PANGAN

PELATIHAN
/PENDAMPINGAN /
PENGAWALAN
PENYULUH

IRIGASI /
POMPANISASI
EMBUNG, DLL

GP-PTT
/ GAP

PUPUK
ORGANIK
PEMBERDAYAAN
PENANGKAR
BENIH

SWASTA
/BANK

GP-PTT
/ GAP

GP-PTT
/ GAP

PENANGKAR
BENIH

PPHT

PENERAPAN
PENANGANAN
DPI (BANJIR/
KEKERINGAN

PPDPI

GP-PTT
/ GAP

PENERAPAN
PHT

GP-PTT
/ GAP

GP-PTT
/ GAP

Keterangan :
GP-PTT = Gerakan Penerapan Pengelolaan Tnm Terpadu
Kawasan Padi = 5000 Ha/2-4 Kecamatan(fasilitasi GP-PTT 2.500 Ha)
Kawasan Jagung = 3000 Ha/2-4 Kecamatan (fasilitasi GP-PTT 1.500 Ha)
Kawasan Kedelai= 3000Ha/2 -4 Kecamatan (fasilitasi GP-PTT 1.500 Ha)

PASPA / DJTP
PASPA / PPHP
KATA KUNCI:
- KOORDINASI
- REPLIKASI
- NILAI TAMBAH
- KEBERLANJUTAN
18
- REGULASI

KRITERIA PERTIMBANGAN PENETAPAN PRIORITAS

KAWASAN TANAMAN PANGAN
Kontribusi Produksi
(Berpotensi utk kontribusi prod
regional/ nasional scr
significant)
Potensi Peningkatan
Produktivitas

Kawasan Tanaman
Pangan

PADI > 1 TON

JAGUNG > 1 TON
KEDELAI > 0,2 TON

E-Proposal
2015: mempertimbangkan data
base daerah dari 1.963 E-Proposal
(Rp. 4,73 T)

Penyerapan Anggaran
2013 : TP Kab/kota 60 %,
DK/TP Prov 80 %

19

ALUR PENGEMBANGAN KAWASAN TANAMAN PANGAN

TAHUN 2015-2019
KAB/KOTA/KELOMPOK
TANI/GAPOKTAN

18

511

57

REGULER

93

KAWASAN

(NON KAWASAN)
10

FAKTOR PERTIMBANGAN:

IDENTIFIKASI

KONTRIBUSI
BAKU LAHAN
TIPOLOGI LAHAN
PRODUKTIVITAS
INDEKS PERTANAMAN
KOMITMEN DAERAH
PENYERAPAN

SELEKSI
PELAKSANAAN
MONEV & LAP

PRINSIP PENGELOLAAN KAWASAN:

PENGUATAN KAWASAN DILAKUKAN DI DAERAH
YANG BERPOTENSI UNTUK INTEGRASI DARI
ASPEK HULU HILIR DAN BERTAHAP
MENDORONG SWASTA / BANK MELAKUKAN
BISNIS DI KAWASAN
PENGELOLAAN KAWASAN DILAKUKAN TIDAK
HANYA SETAHUN (TERGANTUNG
PERMASALAHAN)

Keterangan:
- Jumlah Kabupaten/Kota pada tahun 2014 di 34 provinsi: 511 terdiri dari 414 Kabupaten dan 97 Kota
- Pembangunan dilakukan setiap tahun (2015 seterusnya)

GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU REGULER

(GP-PTT)
Peran PPL sangat dominan
terhadap penyebaran teknologi
GP-PTT sehingga dapat berimbas
ke wilayah diluar GP-PTT

PPL

PPL

GP-PTT

PPL

PPL PENYULUH
(GAP,GHP, REKOMENDASI TEKNOLOGI)

PROGRAM DAN KEGIATAN

PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015

22

PROGRAM
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU HASIL
TANAMAN PANGAN
KEGIATAN:
1. Pengelolaan Produksi Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
2. Pengelolaan Produksi Tanaman Serealia
3. Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan
4. Penguatan Perlindungan Tanaman Pangan Dari Gangguan OPT
dan DPI
5. Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan
6. Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Ditjen Tanaman
Pangan
7. Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan
Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih
8. Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu
Tumbuhan
23

KEGIATAN UTAMA 2015

1. PENGEMBANGAN BUDIDAYA TANAMAN PADI BERBASIS GAP DAN GHP
GERAKAN PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (GP-PTT)

PADI 350.000 HA, JAGUNG 35.000 HA, KEDELAI 350.000 HA,

UBI KAYU 9.950 HA
2. PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA TERADU (PPHT) ; 22.590 HA
3. PENERAPAN PENANGANAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM (PPDPI) ; 1.000 HA
4. PEMBERDAYAAN PENANGKAR BENIH PADI 5.000 HA, KEDELAI 3.000 HA

5.

PENERAPAN PENANGANAN PASCA PANEN; 2.205 UNIT

ALOKASI ANGGARAN 2015 (INDIKATIF) : RP. 2,732 T
(PAGU 2014 RP. 2,722 T)
TARGET PRODUKSI 2015 :
PADI 74,844 JT TON, JAGUNG 20,549 JT TON, KEDELAI 1,294 JT TON,
K TANAH 742,75 RIBU TON, K HIJAU 291,55 RIBU TON,
U KAYU 26,53 JT TON, U JALAR 2,650 JT TON

24

PEMANFAATAN ANGGARAN DJTP 2015

UNTUK KAWASAN DAN NON KAWASAN
Indikatif
Rp 2,732 T
(100 %)

Padi ,Jagung
Kedelai dan Ubi
Kayu
1,845 T
(Rp. 2,175 T/
79,62 %)*
Ubi Jalar ,
Kacang Hijau,
Kacang Tanah
dan lain-lain
Rp 557 M
(20,38 %)

Keterangan : *) Termasuk
Kegiatan Pendukung ES II
Lingkup Ditjen TP

GP-PTT PADI
RP 1,060 T
(Rp. 1,252 T *)

GP-PTT
JAGUNG
RP 72,975M
(Rp. 102,86 M*)

GP-PTT
KEDELAI
RP 681,750 M
(Rp. 781,86 M*)

GP-PTT
UBI KAYU
Rp. 29,9 M
(Rp. 38,8 M*)

30 KAWASAN ( 96 KEC ; 30 KAB ; 24PROV)

RP 218,7 M (20,6 %)
NON KAWASAN / REGULER
( 143 KAB ; 30 PROV)
RP 842,2 M (79,4 %)
7 KAWASAN ( 27 KEC ; 7 KAB ; 7 PROV)
RP 21,892 M (30%)
NON KAWASAN / REGULER
(49KAB ; 19 PROV)
RP 51,083 M (70 %)
11 KAWASAN(30 KEC ; 11 KAB ; 11 PROV)
RP 36,382 M (5,9 %)
NON KAWASAN / REGULER
(195 KAB ; 29 PROV)
RP 645,367 M (94,1 %)
REGULER
( 57 KAB ; 19 PROV)
RP 38,8 M (100 %)
25

DUKUNGAN DARI UNIT ES 1

TERKAIT UNTUK LOKASI KEGIATAN
DJTP TA 2015

DUKUNGAN UNIT ESELON I TERKAIT UNTUK PENGEMBANGAN KAWASAN

TANAMAN PANGAN
NO.

ESELON I

DUKUNGAN KEGIATAN

1.

BADAN LITBANG PERTANIAN

a.
b.
c.
d.

Rekomendasi Spesifik Lokasi

Perbanyakan Benih Sumber
Pendampingan Replikasi Teknologi
Model Pengelolaan Kawasan

2.

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA

DAN SARANA PERTANIAN

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Traktor
Pompa/Pipanisasi
Embung/Reservoar Air
Fasilitasi RPPO
Penyediaan Pupuk Organik
Pengembangan Jaringan Irigasi Pertanian
Jalan Usaha Tani

DIREKTORAT JENDERAL
PENGOLAHAN DAN PEMASARAN
HASIL PERTANIAN

a. RMU
b Peralatan Pengolahan Hasil Komoditas TP

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN

a. LahanLahan-lahan Perkebunan yang bisa dimanfaatkan

(Tumpangsari/Tanaman Monokultur Sementara)

DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA

a. LahanLahan-lahan Tumpangsari

BPPSDMP

a. Pelatihan (GAP, GHP,Pemandu

GHP,Pemandu Lapangan)
b. Penyuluhan
c. Pengawalan

RINCIAN JENIS DAN LOKASI DUKUNGAN UNIT ES 1 TERKAIT TERCANTUM

DALAM FORM PRA MUSRENBANGTAN 7-9 MEI 2014

TINDAK LANJUT MUSRENBANGTAN

TINDAK LANJUT MUSRENBANGTAN

1. KONSOLIDASI LAPANGAN, SOSIALISASI DAN IDENTIFIKASI CPCL AGAR SESUAI
DENGAN DATABSE E-PROPOSAL
2. MEMASTIKAN BAHWA LOKASI KAWASAN MAUPUN NON KAWASAN TELAH
SAMPAI DI TINGKAT KECAMATAN, DESA.
3. MERANCANG/MENYUSUN DUKUNGAN APBD PROVINSI DAN KABUPATEN UNTUK
MEWUJUDKAN KONSEP INTEGRASI BAIK DI KAWASAN MAUPUN DI LUAR
KAWASAN.
4. MENSOSIALISASIKAN KEPADA STAKE HOLDER TERKAIT LAINNYA, UTAMANYA
SWASTA, PERBANKAN AGAR TERTARIK UNTUK BERINVESTASI PADA KAWASAN
TERSEBUT.
5. MENYUSUN RANCANGAN RKAKL 2015, DENGAN MENGUPAYAKAN UNTUK
MENGIKAT DOKUMEN PERENCANAANNYA DALAM RKAKL NANTINYA.
6. MEMBANGUN MANAJEMEN GAPOKTAN BERBASIS KAWASAN
7. MEMPERKUAT PENDAMPINGAN DENGAN MEMPERKOKOH TIM KERJA LAPANGAN
YAITU PPL, KCD/MANTRI TANI, POPT

30

INDIKATOR KINERJA PROGRAM

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN
TAHUN 2015
(BAPPENAS)

PROGRAM DITJEN TP 2015:

PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS, DAN MUTU HASIL TANAMAN PANGAN
Sasaran : Meningkatkan Produksi Tanamana Pangan
Indikator Kinerja Program :
Target
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Indikator
Tercapainya Produktivitas Padi (Ku/Ha)
Tercapainya Produktivitas Jagung (Ku/Ha)
Tercapainya Produktivitas Kedelai (Ku/Ha)
Tercapainya Produktivitas Ubi Kayu (Ku/Ha)
Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul Bersetifikat Padi (%)
Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul Bersetifikat Jagung (%)
Terlaksananya Penggunaan Benih Unggul Bersetifikat Kedelai (%)
Terlaksananya Luas Areal tanaman pangan aman dari gangguan OPT dan DPI (%)
Terlaksananya penurunan kontribusi susut hasil Padi (%)
Terlaksananya penurunan kontribusi susut hasil jagung (%)
Terlaksananya penurunan kontribusi susut hasil kedelai (%)
Terlaksananya penurunan kontribusi susut hasil (%)
Terlaksananya penurunan kontribusi susut hasil (%)
Terlaksananya penurunan kontribusi susut hasil (%)

Rencana
2015
52,74
51,67
14,38
230,95
50,00
50,00
35,00
95,00
0,50
0,20
0,20
0,10
0,50
0,50

LOKASI KEGIATAN
DJTP TA 2015

33

LOKASI 30 KAWASAN GP-PTT PADI TAHUN 2015

No

PROVINSI

Aceh

Sumut

3
4

Sumbar
Jambi

Sumsel

Bengkulu

Lampung

8
9
10
11
12
13

Jabar
Jateng
DI. Jogjakarta
Jatim
Banten
Bali

HASIL PRA MUSRENBANGTAN

KABUPATEN
1 Aceh Barat
2 Aceh Timur
1 Nias Selatan
2 Batu Bara
1 Dharmas Raya
1 Merangin
1 Ogan Komering Ilir
2 Ogan Ilir
1 Bengkulu Utara
1 Lampung Timur
2 Lampung Tengah
1 Sukabumi
1 Karang Anyar
1 Sleman
1 Pasuruan
1 Lebak
1 Tabanan

No

PROVINSI

14 N T B
15 N T T
16
17
18
19

Kalbar
Kalteng
Kalsel
Sulut

20 Sulsel
21
22
23
24

Gorontalo
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Jumlah

HASIL PRA MUSRENBANGTAN

KABUPATEN
1 Sumbawa
1 Ngada
2 Sumba Barat Daya
1 Sanggau
1 Pulang Pisau
1 Tapin
1 Bolmong Utara
1 Pinrang
2 Wajo
1 Gorontalo
1 Halmahera Timur
1 Manokwari
1 Merauke
30 Kabupaten

LOKASI NON KAWASAN GP-PTT PADI TAHUN 2015

No

PROVINSI

Aceh

Sumut

Sumbar

Riau

Jambi

Sumsel

Bengkulu

Lampung

1
2
3
4
1
2
3
1
2
3
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
1
2
3
4

HASIL PRA MUSRENBANGTAN

KABUPATEN
PADI INBRIDA
PADI HIBRIDA
Aceh Tenggara
1 Aceh Besar
Aceh Jaya
2 Aceh Pidie
Aceh Tamiang
3 Pidie Jaya
Aceh Tengah
Labuhan Batu
1 Langkat
Toba Samosir
Mandailing Natal
Padang Pariaman
Solok Selatan
Pasaman Barat
Kampar
Pelalawan
Bengkalis
Kuantan Sengingi
Rokan Hulu
Siak
Bungo
Tj.Jabung Timur
Sarolangun
Tj. Jabung Barat
Tebo
Lahat
1 Ogan Komering Ulu
Musi Banyuasin
2 OKU Timur
Musi Rawas
3 Musi Rawas
Banyuasin
OKU Selatan
Bengkulu Selatan
Rejang Lebong
Bengkulu Tengah
Lampung Barat
1 Lampung Tengah
Lampung Selatan
Tulang Bawang
Tanggamus

LOKASI NON KAWASAN GP-PTT PADI TAHUN 2015

No
9

PROVINSI
Jabar

10

Jateng

11
12

DI. Jogjakarta
Jatim

13

Banten

14

Bali

15

N T B

16

N T T

17

Kalbar

18

Kalteng

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
1
1
2
3
4
5
6
1
2
1
2
3
4
5
1
2
1
2
3
1
2
3
4
1
2
3
4
5

Lanjutan 1

HASIL PRA MUSRENBANGTAN

KABUPATEN
PADI INBRIDA
PADI HIBRIDA
Ciamis
1 Bandung
Majalengka
2 Cianjur
Sumedang
3 Bogor
Tasikmalaya
4 Majalengka
Bandung
5 Bandung Barat
Bekasi
Karawang
Kuningan
Purwakarta
Subang
Blora
1 Temanggung
Grobogan
2 Blora
Kebumen
3 Purworejo
Klaten
4 Rembang
Semarang
Kulon Progo
Banyuwangi
Lamongan
Lumajang
Mojokerto
Nganjuk
Ngawi
Pandeglang
Serang
Bangli
Klungkung
Buleleng
Gianyar
Kr. Asem
Bima
1 Lombok Barat
Lombok Tengah
2 Lombok Timur
Manggarai
1 Sumba Barat
Sumba Timur
2 Manggarai Barat
Rote Ndao
Bengkayang
Landak
1 Kubu Raya
Ketapang
Sambas
Barito Selatan
1 Kapuas
Barito Utara
Kota W aringin Timur
Katingan
Barito Timur

LOKASI NON KAWASAN GP-PTT PADI TAHUN 2015

No

PROVINSI

19

Kalsel

20

Kaltim

21

Sulut

22

Sulsel

23

Sulteng

24

Sultera

25

Gorontalo

26

Sulbar

27

Maluku

28

Maluku Utara

29
30

Papua Barat
Papua
Jumlah

1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
1
2
3
4
5
1
2
1
2
3
1
2
3
1
2
1
2
3
4
1
2
3
4
5
1
1
2
113

Lanjutan 2

HASIL PRA MUSRENBANGTAN

KABUPATEN
PADI INBRIDA
PADI HIBRIDA
Banjar
Barito Kuala
Tabalong
Balangan
Bulungan
Kutai Timur
Pasir
Kutai Kartanegara
Minahasa Selatan
1 Bolaang Mongondow
Minahasa Tenggara
2 Minahasa Utara
Barru
1 Soppeng
Bulukumba
2 Pinrang
Maros
3 Sidrap
Pangkep
4 Sinjai
Soppeng
Banggai
Parigi Moutong
Konawe
Konawe Utara
Konawe Selatan
Pohuwato
Bone Bolango
Gorontalo Utara
Mamuju
Mamuju Tengah
Maluku Tengah
1 Pulau Buru
Seram Bagian Barat
Pulau Buru
Seram Bagian Timur
Halmahera Barat
Halmahera Utara
Halmahera Tengah
Halmahera Timur
Halmahera Selatan
Sorong
Jayapura
Nabire
Kabupaten
30 Kabupaten

LOKASI 7 KAWASAN GP-PTT JAGUNG TAHUN 2015

Aceh

Aceh

HASIL MUSRENBANGTAN
KABUPATEN
1 Aceh KABUPATEN
Tenggara
1 Aceh Tenggara

Sumsel

Kalteng

4
4

Sulteng
Sulteng

1 1Sigi
Sigi

5
5

Sultera
Sultera

1 1Muna
Muna

6
6

N
NTTB B

1 1Sumbawa
Sumbawa

No
No
1
2
3

7
7

PROVINSI
PROVINSI

Sumsel
Kalteng

OKU Timur

1 OKU Timur

Kota Waringin Barat

1 Kota Waringin Barat

NTTT T
Nagekeo
N
1 1Nagekeo
Jumlah
Kabupaten
Jumlah
7 7Kabupaten
Catatan : Jumlah Kawasan GP-PTT Jagung = 7
a). Luar Jawa
= 7 Kawasan
b). Jawa
= - Kawasan
Fasilitasi GP-PTT Jagung pada areal 1.500 Ha

LOKASI NON KAWASAN GP-PTT JAGUNG TAHUN 2015

No

PROVINSI

Aceh

Sumut

Sumbar

4
5
6

Jambi
Sumsel
Lampung

Jabar

Jateng

DI. Jogjakarta

10 Bali

HASIL PRA MUSRENBANGTAN

KABUPATEN
1 Aceh Selatan
2 Aceh Tamiang
1 Langkat
2 Simalungun
1 Pasaman
2 Pesisir Selatan
3 Tanah Datar
4 Solok Selatan
1 Muaro Jambi
1 Banyuasin
2 OKU Selatan
1 Lampung Selatan
2 Lampung Tengah
3 Pesawaran
4 Lampung Timur
1 Bandung
2 Ciamis
3 Majalengka
4 Sukabumi
5 Tasikmalaya
1 Blora
2 Demak
3 Grobogan
4 Pati
1 Bantul
2 Kulon Progo
1 Buleleng

No

PROVINSI

No
9

PROVINSI
DI. Jogjakarta

11 N T B
10

Bali

12 N T T
11

NTB

1312 Kalbar
NTT
1413 Kaltim
Kalbar
15 Sulut
14

Kaltim

15

Sulut

16 Sulsel
16

Sulsel

17 Sulteng
17

Sulteng

18 Sultera
18
Sultera
19 Gorontalo
19

Gorontalo

Jumlah
Jumlah

KABUPATEN
HASIL PRA
MUSRENBANGTAN
KABUPATEN
1
Bantul
Sleman Barat
12 Lombok
21 Lombok
BulelengTimur
1 Timor Tengah Utara
1
Lombok Barat
22 Flores
Timur
Lombok
Timur
11 Bengkayang
Kupang
22 Landak
Timor Tengah Utara
11 Berau
Bengkayang
12 Minahasa
Landak Selatan
21 Minahasa
Utara
Berau
3 Minahasa Tenggara
Minahasa Selatan
421 Bolmong
Utara
Minahasa Utara
Minahasa Tenggara
13 Bantaeng
4
Bolmong Utara
2 Wajo
Bantaeng
31 Maros
2
Bone
43 Sidrap
Bulukumba
4
Wajo
1 Banggai
21 Buol
Banggai
1 Buton
1
Buton
1 Boalemo
Boalemo
21 Gorontalo
2
Gorontalo
33 Pohuwato
Pohuwato
4
Gorontalo Utara
Utara
4 Gorontalo
49
48 Kabupaten
Kabupaten

Catatan : Jumlah Non Kawasan GP-PTT Jagung = 48

Fasilitasi GP-PTT Jagung pada areal 500 - 1000 Ha

LOKASI 11 KAWASAN GP-PTT KEDELAI TAHUN 2015

PROVINSI/
KAB/KOTA

NO
1
2
3

ACEH
- Bireun
LAMPUNG
- Tulang Bawang
JAMBI
- Tebo

4
5
6
7
8
9
10
11

SUMSEL
- Banyuasin
BANTEN
- Pandeglang
JATENG
- Pati
JABAR
- Indramayu
NT B
- Bima
SULUT
- Boolang Mongondow
SULSEL
- Soppeng
KALSEL
- Kota Baru
JUMLAH

LUAS
(HA)

AGROEKOLOGI

1.500 Lahan Kering

1.500 Lahan Rawa
1.500

Lahan Kering Dan

Sawah

1.500 Pasang Surut

1.500 Lahan Kering
1.500 Lahan Kering
1.500 Lahan Sawah
1.500 Lahan Kering
1.500 Lahan Kering
1.500 Lahan Sawah
1.500 Lahan Kering
16.500

LOKASI PENGEMBANGAN NON KAWASAN KEDELAI

TAHUN 2015
NO
1

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Aceh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Aceh Besar
Aceh Selatan
Aceh Tengah
Aceh Timur
Bireuen
Aceh Pidie
Nagan Raya
Aceh Jaya
Aceh Tamiang
Pidie Jaya

1. Biruen
2.Aceh Barat
3.Aceh Selatan
4.Aceh Tengah
5. Aceh Timur
6. Aceh Utara
7. Aceh Pidie
8. Aceh Jaya
9. Nagan Raya
10.- Aceh Tamiang
11. Pidie Jaya

Sumut
1
2
3
4
5
6
7

Kab. Asahan
Kab. Dairi
Kab. Labuhan Batu
Kab. Mandailing Natal
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Toba Samosir
Kab Padang Lawas Utara

1.
2.
3.
4.
5.

Deli Serdang
Langkat
Tapsel
Pdg.Lawas
Pdg.Lawas Utara

1
2
3

Kab. Kampar
Kab. Rokan Hilir
Kab. Rokan Hulu

1. Kampar
2. Rokan Hilir
3. Rokan Hulu

1
2
3
4
5
6
7
8

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Riau

Jambi
Batanghari
Bungo
Kerinci
Merangin
Muaro Jambi
Sarolangun
Tj. Jabung Timur
Tebo

Tebo
Batanghari
Bungo
Kerinci
Merangin
Muaro Jambi
Sarolangun
Tj. Jabung Timur

Lanjutan
NO
5

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Sumsel
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Kab. Lahat
Kab. Musi Banyuasin
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Ogan Komering Ilir
Kab. Ogan Komering Ulu
Kab. Banyuasin
Kab. Ogan Ilir
Kab. OKU Timur

1. Banyuasin
2. Lahat
3. Musi Banyuasin
4. Musi Rawas
5. Muara enim
6. OKI
7. OKU
8. OKU Timur
9. Ogan Ilir

1
2
3
4
5
6

Kab. Bengkulu Selatan

Kab. Bengkulu Utara
Kab. Rejang Lebong
Kab. Kaur
Kab. Kepahiang
Kab Bengkulu Tengah

1.Bengkulu Utara
2. Rejang Lebong
3. Kaur
4.Kepahiang
5. Bengkulu Tengah

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kab. Lampung Barat

Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Tengah
Kab. Lampung Utara
Kab. Lampung Timur
Kab. Tulang Bawang
Kab. Way Kanan
Kab. Pringsewu
Kab. Mesuji
Kab. Pesisir Barat

1.Tulang Bawang
2. Lmp. Barat
3. Lmp. Selatan
4. Lmp.Tengah
5. Lmp.Utara
6. Lmp.Timur
7.Way Kanan
8. Mesuji
9. Pringsewu
10.Pesisir Barat

Bengkulu

Lampung

Lanjutan
NO
8

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Jabar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Ciamis
Cianjur
Garut
Indramayu
Karawang
Kuningan
Majalengka
Subang
Sukabumi
Sumedang
Tasikmalaya
Bandung Barat

1.Ciamis
2. Cianjur
3. garut
4.Indramayu
5. Karawang
6. Kuningan
7. Majalengka
8. subang
9.sukabumi
10.sumedang
11.Tasikmalaya
12.Kota Banjar
13.Bandung Barat

Banten
1
2
3

10

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Kab. Lebak
Kab. Pandeglang
Kab. Serang

1.
2.
3.
4.

Pandeglang
Lebak
Serang
Kota Cilegon

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

1. Pati
2. Banyumas
3. Blora
4. Boyolali
5. Brebes
6. Cilacap
7. Grobogan
8. Kebumen
9. Kendal
10. Kudus
11. Purworejo
12. Semarang
13. Sragen
14.- Wonogiri

Jateng
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Banyumas
Blora
Boyolali
Brebes
Cilacap
Grobogan
Kebumen
Pati
Purworejo
Semarang
Sragen
Wonogiri

Lanjutan
NO
11

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Jogjakarta
1
2
3

12

14

Kab. Bantul
Kab. Gunung Kidul
Kab. Kulon Progo

1.- Bantul
2. Gng.Kidul
3. Kulon Progo

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

1.Bangkalan
2.Banyuwangi
3. Blitar
4. Bojonegoro
5. Gresik
6. Jember
7. Jombang
8.Lamongan
9. Lumajang
10.Madiun
11. Magetan
12. Nganjuk
13 Ngawi
14.Pacitan
15.Pasuruan
16.Ponorogo
17.- Probolinggo
18.- sumenep
19.Trenggalek
20. Tuban
21. Tulung agung

Jatim
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

13

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Bangkalan
Banyuwangi
Blitar
Bojonegoro
Gresik
Jember
Jombang
Lamongan
Lumajang
Madiun
Magetan
Nganjuk
Ngawi
Pacitan
Pasuruan
Ponorogo
Probolinggo
Sampang
Sumenep
Trenggalek
Tuban
Tulungagung

Bali
1
2

Kab. Gianyar
Kab. Tabanan

1. Badung
2. Gianyar
3. Klungkung
4.- Tabanan

1
2
3
4
5
6
7

Kab. Bima
Kab. Lombok Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Lombok Timur
Kab. Sumbawa
Kota Mataram *
Kab. Sumbawa Barat

1. Bima
2. Lmb. Barat
3. Lmb.Tengah
4. Lmb.Timur
5. Sumbawa
6.Sumbawa Barat
7. Kota Mataram

NTB

Lanjutan
NO
15

16

17

18

19

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

NTT
1
2
3
4
5
6

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Alor
Ende
Lembata
Manggarai
Ngada
Manggarai Barat

1.- Ende
2. Flores Timur
3. Lembata
4.Manggarai
5.Ngada
6. Manggarai Barat
7.Alor
8. Nagekeo

Kab. Bengkayang

1. Bengkayang
2. Ketapang
3. Sambas
4. Sekadau

1
2
3
4
5

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Barito Utara
Kapuas
Kotawaringin Barat
Pulang Pisau
Lamandau

1.Barito Utara
2. Kapuas
3.Kota W.Barat
4.Lamandau
5. Pulang Pisau
6. Barito Timur

1
2
3
4

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Kota Baru
Tabalong
Balangan
Tanah Bumbu

1.
2.
3.
4.

Kab. Kutai Barat

Kalbar

Kalteng

Kalsel
Kota Baru
Tabalong
Balangan
Tanah Bumbu

Kaltim
1. Berau
2. Kutai Barat
3. Penajem Paser Utr

Lanjutan
NO
20

21

22

23

24

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Sulut
1
2
3
4
5

Kab. Bolaang Mangondow

Kota Bitung
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Minahasa Utara
Kab. Minahasa Tenggara

1. Boolang Mongondow
2.- Minahasa
3. Kep.Talaud
4. Minahasa selatan
5.-Minahasa Utara
6. Minahasa Tenggara
7.Bolmong Utara
8. Bolmong Selatan
9.Bolmong Timur
10. Kota Bitung
11.Kota Manado
12. Kota Mobagu

1
2

Kab. Gorontalo
Kab. Pohuwato

1.Boelemo
2.Gorontalo
3.Pohuwato

1
2
3

Kab. Banggai
Kab. Buol
Kab. Tojo Una-Una

1. Kota Banggai
2. Tojo Una-Una

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

1. Soppeng
2. Bonne
3.Gowa
4.Jeneponto
5.Maros
6.Pangkep
7. Pinrang
8. Takalar
9. Wajo

Gorontalo

Sulteng

Sulsel
Barru
Bone
Bulukumba
Enrekang
Gowa
Maros
Pangkep
Pinrang
Soppeng
Tana Toraja
Wajo

Sulbar
1. Mamuju Utara
2.- Polewali Mandar
3. Mamuju Tengah
4.Mamuju

Lanjutan
NO
25

26

27

28

29

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Sultra
1
2
3

Kab. Buton
Kab. Konawe
Kab. Muna

1. Buton
2.Konawe
3. Kolaka
4. Muna
5.Konawe Selatan
6.Buton Utara

1
2
3

Kab. MTB
Kab. Maluku Tengah
Kab. Seram Bag Timur

1.MTB
2.Maluku Tengah
3.seram Bag Timur

1
2
3

Kota Ternate
Kab. Halmahera Timur
Kab. Halmahera Selatan

1.Halmahera Timur
2. Halmahera Selatan

1
2
3
4
5

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

1.Jayapura
2. Merauke
3.Mimika
4. Nabire
5. Sarmi
6. Keerom

1
2
3

Kab. Manokwari
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama

Maluku

Malut

Papua
Jayapura
Mimika
Nabire
Sarmi
Pegunungan Bintang

Papua Barat
1. Sorong
2. Manokwari
3.Teluk Bintuni
4.Teluk Wondama
5.Kaimana
6.Manokwari Selatan
29 Prov, 195 kab/kota

LOKASI PENGEMBANGAN UBIKAYU

TAHUN 2015
NO

PROVINSI
1

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Lampung
1
2
3
4

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Lampung Tengah
Lampung Utara
Lampung Timur
Tulang Bawang

Kab. Gunung Kidul

1. Lmp.Tengah
2. Lmp.Timur
3. Tlg.Bawang

Jogjakarta
1. Gng.Kidul

Sulteng
1. Donggala
2. Sigi

Kalteng
1.Kapuas
2.Plg.Pisau
3. Palang Karaya

Sulsel
1
2
3
4

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Gowa
Maros
Sidenreng Rappang
Wajo

1.Maros
2.Pinrang
3.Sindenreng Rappang
4. Wajo

Gorontalo
1.Bone Bolange

Riau
1.Kampar
2. Rokan Hulu
3. Meranti

Sumut
1
2
3

Kab. Deli Serdang

Kab. Simalungun
Kab. Serdang Bedagai

1.Deli Serdang
2.Toba Samosir
3.Serdang Bedagai

Lanjutan
NO

PROVINSI
9

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Kaltim
1.Kutai Barat

10

Sulbar
1.Mamuju
2. Majene
3. Mamuju Tengah

11

Maluku
1.Seram Bag timur
2.seram Bag Barat
3. Maluku Tengah

12

Papua Barat
1.Sorong
2.Manokwari
3. Fak Fak
4. Kaimana

13

Malut
1. Halmahera Barat
2. kota Ternate

14

Sultra
1. Buton
2. Muna
3.Wakatobi
4.Buton Utara

15

NTT
1. Kupang
2. TTS

16

Sumbar
1.Sijunjung

Lanjutan
NO
17

18

19

PROVINSI

PRAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

PASCAMUSRENBANG
KABUPATEN/KOTA

Jabar
1
2
3
4

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Bogor
Cianjur
Sukabumi
Sumedang

1.Bandung
2. BOGOR
3.Cianjur
4. subang
5. Sukabumi
6. sumedang
7. Tasikmalaya

1
2
3
4
5

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Banjarnegara
Pati
Purworejo
Wonogiri
Wonosobo

1.Banjarnegara
2.Pati
3.Purworejo
4. wonogiri
5. Wonosobo

Kab.
Kab.
Kab.
Kab.
Kab.

Malang
Pacitan
Ponorogo
Sampang
Trenggalek

Jateng

Jatim
1. malang
2.Pacitan
3.Ponorogo
4.Sampang
5.Trenggalek
19 Prov/57 Kab/Kota

TARGET PRODUKSI PADI, JAGUNG

DAN KEDELAI 2015 2019
PROVINSI

SASARAN PRODUKSI PADI PER PROVINSI TAHUN 2015 - 2019

Provinsi
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. R i a u
5. Kepulauan Riau
6. J a m b i
7. Sumatera Selatan
8. Kep BaBel
9. Bengkulu
10. Lampung
11. DKI Jakarta
12. Jawa Barat
13. Banten
14. Jawa Tengah
15. DI Yogyakarta
16. Jawa Timur
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Jawa
Luar Jawa
Indonesia

2015

2016

2017

2018

2019

2.148.300
3.861.414
2.570.425
452.320
1.031
776.661
4.077.778
39.773
682.232
3.463.754
10.284
12.292.470
2.185.123
10.512.194
923.536
12.662.828

2.197.711
3.950.226
2.629.544
462.724
1.055
794.524
4.171.567
40.688
697.923
3.543.421
10.521
12.575.197
2.235.381
10.753.974
944.777
12.954.073

2.248.258
4.041.081
2.690.024
473.366
1.079
812.798
4.267.513
41.624
713.975
3.624.919
10.763
12.864.427
2.286.794
11.001.315
966.507
13.252.017

2.299.968
4.134.026
2.751.894
484.254
1.104
831.492
4.365.666
42.581
730.397
3.708.292
11.010
13.160.308
2.339.391
11.254.346
988.737
13.556.813

2.352.867
4.229.109
2.815.188
495.392
1.129
850.616
4.466.076
43.561
747.196
3.793.583
11.264
13.462.996
2.393.197
11.513.196
1.011.478
13.868.620

891.708
2.130.229
792.194
1.687.950
864.619
2.168.760
597.616
707.738
331.906
1.179.474
5.343.556
469.874
587.212
108.146
82.740
195.528
45.528

912.217
2.179.224
810.414
1.726.773
884.505
2.218.641
611.361
724.016
339.540
1.206.602
5.466.457
480.681
600.718
110.634
84.643
200.025
46.575

933.198
2.229.346
829.054
1.766.489
904.849
2.269.670
625.423
740.668
347.349
1.234.354
5.592.186
491.737
614.535
113.178
86.590
204.626
47.646

954.662
2.280.621
848.122
1.807.118
925.661
2.321.873
639.807
757.704
355.339
1.262.744
5.720.806
503.047
628.669
115.781
88.582
209.332
48.742

976.619
2.333.075
867.629
1.848.682
946.951
2.375.276
654.523
775.131
363.511
1.291.787
5.852.385
514.617
643.128
118.444
90.619
214.147
49.863

38.586.435
36.258.466
74.844.901

39.473.923
37.092.411
76.566.334

40.381.823
37.945.536
78.327.359

41.310.605
38.818.284
80.128.889

42.260.749
39.711.104
81.971.853

SASARAN PRODUKSI JAGUNG PER PROVINSI TAHUN 2015 - 2019

2015

2016

2017

2018

2019

1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. R i a u
5. Kepulauan Riau
6. J a m b i
7. Sumatera Selatan
8. Kep BaBel
9. Bengkulu
10. Lampung
11. DKI Jakarta
12. Jawa Barat
13. Banten
14. Jawa Tengah
15. DI Yogyakarta
16. Jawa Timur

192.284
1.330.416
608.133
36.010
789
49.363
177.546
1.918
144.934
1.953.983
0
1.127.866
18.310
3.094.806
328.127
5.750.746

196.706
1.361.015
622.120
36.838
807
50.498
181.630
1.962
148.267
1.998.925
0
1.153.807
18.731
3.165.987
335.674
5.883.013

201.230
1.392.319
636.428
37.685
825
51.660
185.807
2.007
151.678
2.044.900
0
1.180.345
19.162
3.238.804
343.395
6.018.322

205.859
1.424.342
651.066
38.552
844
52.848
190.081
2.054
155.166
2.091.933
0
1.207.493
19.602
3.313.297
351.293
6.156.744

210.594
1.457.102
666.041
39.439
864
54.063
194.453
2.101
158.735
2.140.048
0
1.235.265
20.053
3.389.503
359.373
6.298.349

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

58.823
785.417
835.282
225.061
7.284
112.530
10.311
533.776
864.650
290.142
1.670.330
118.078
74.105
104.178
30.987
8.822
4.450

60.176
803.482
854.494
230.237
7.451
115.119
10.548
546.052
884.537
296.815
1.708.748
120.794
75.810
106.574
31.699
9.025
4.552

61.560
821.962
874.147
235.533
7.623
117.766
10.791
558.612
904.881
303.642
1.748.049
123.572
77.553
109.025
32.429
9.233
4.657

62.976
840.867
894.252
240.950
7.798
120.475
11.039
571.460
925.693
310.626
1.788.254
126.414
79.337
111.532
33.174
9.445
4.764

64.424
860.207
914.820
246.492
7.977
123.246
11.293
584.603
946.984
317.770
1.829.384
129.322
81.162
114.098
33.937
9.662
4.874

10.319.855
10.229.601
20.549.456

10.557.212
10.464.882
21.022.094

10.800.028
10.705.574
21.505.602

11.048.429
10.951.802
22.000.231

11.302.542
11.203.694
22.506.236

Provinsi

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Jawa
Luar Jawa
Indonesia

SASARAN PRODUKSI KEDELAI PER PROVINSI TAHUN 2015 - 2019

Provinsi

2015

2016

2017

2018

2019

1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. R i a u
5. Kepulauan Riau
6. J a m b i
7. Sumatera Selatan
8. Kep BaBel
9. Bengkulu
10. Lampung
11. DKI Jakarta
12. Jawa Barat
13. Banten
14. Jawa Tengah
15. DI Yogyakarta
16. Jawa Timur

204.600
6.470
996
3.581
18
13.338
16.982
0
8.796
10.281
0
150.161
11.783
142.832
36.528
380.941

209.306
6.619
1.019
3.663
19
13.645
17.373
0
8.998
10.517
0
153.615
12.054
146.117
37.368
389.702

214.120
6.771
1.043
3.747
19
13.958
17.772
0
9.205
10.759
0
157.148
12.331
149.478
38.227
398.665

219.045
6.927
1.067
3.833
20
14.280
18.181
0
9.417
11.006
0
160.762
12.615
152.916
39.106
407.835

224.083
7.087
1.091
3.922
20
14.608
18.599
0
9.634
11.260
0
164.460
12.905
156.433
40.006
417.215

17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.

7.673
138.888
3.580
4.297
3.558
7.161
2.107
12.569
5.134
24.347
67.969
6.138
11.967
1.074
1.383
7.245
2.359

7.849
142.083
3.662
4.396
3.639
7.326
2.156
12.858
5.252
24.907
69.533
6.279
12.243
1.099
1.414
7.411
2.413

8.030
145.350
3.747
4.497
3.723
7.495
2.205
13.154
5.373
25.480
71.132
6.423
12.524
1.124
1.447
7.582
2.469

8.214
148.693
3.833
4.600
3.809
7.667
2.256
13.457
5.497
26.066
72.768
6.571
12.812
1.150
1.480
7.756
2.526

8.403
152.113
3.921
4.706
3.896
7.843
2.308
13.766
5.623
26.665
74.442
6.722
13.107
1.176
1.514
7.934
2.584

722.245
572.511
1.294.756

738.856
585.679
1.324.535

755.850
599.150
1.355.000

773.235
612.930
1.386.165

791.019
627.027
1.418.046

Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Jawa
Luar Jawa
Indonesia

SIMULASI PEMBIAYAAN SATU KAWASAN

(DI LUAR KONTRIBUSI PEMBIAYAAN ES I TERKAIT)

SIMULASI PEMBIAYAAN SATU KAWASAN PADI (5.000 HA)

DI LUAR KONTRIBUSI PEMBIAYAAN ES I TERKAIT

Kegiatan
Padi
GP-PTT
PPHT
P2DPI
PASPA *)
Pemb.
Penangkar
JUMLAH

Rp. 000
/ Unit
2,900
30,000
36,150
120,000
190,000

Vol

Satuan

RP.000
/ Kwsan

20,5% (30 KWS)

Rp. 000

2,500
Ha
7,250,000 217,500,000
2 Unit (50 Ha)
60,000
1,800,000
2 Unit (20 Ha)
72,300
2,169,000
5
UNIT
600,000 18,000,000
1 Unit (50 Ha)

190,000
5,700,000
8,172,300 245,169,000

Keterangan :
- GP-PTT

Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu

(pembiayaan untuk 2.500 ha , 125 250 KELTAN / 12 50 GAPOKTAN)
- PPHT
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu ( 1 GAPOKTAN)
- PPDPI
Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim ( 1 GAPOKTAN)
- PASPA
Penerapan Alat Pasca Panen (*Nilai Rp tergantung jenis Alsin) /
( 1 GAPOKTAN)
- Pemb Penangkar Pemberdayaan Penangkar Benih Padi, (1 Keltan )
- 20,5 % Anggaran GP-PTT PADI untuk fasilitasi 30 kawasan (75.000 ha)
56

SIMULASI PEMBIAYAAN SATU KAWASAN JAGUNG (3.000 HA)

DI LUAR KONTRIBUSI PEMBIAYAAN ES I TERKAIT

Kegiatan
Jagung
GP-PTT
PPHT
P2DPI
PASPA*)
Pemb. Penangkar
JUMLAH

Rp. 000
/ Unit
2,085
30,000
36,150
100,000
-

Vol

Satuan

1,500
Ha
2 Unit (50 Ha)
2 Unit (20 Ha)
5
UNIT

RP.000
/ Kwsan
3,127,500
60,000
72,300
500,000
3,759,800

30% (7 KWS)
Rp. 000
21,892,500
472,500
8,493,000
30,858,000

Keterangan :
- GP-PTT

Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu

(pembiayaan untuk 1.500 ha , 10 15 GAPOKTAN)
- PPHT
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu ( 1 GAPOKTAN)
- PPDPI
Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim tdk difasilitasi
( 1 GAPOKTAN)
- PASPA
Penerapan Alat Pasca Panen (* nilai Rp tergantung jenis Alsin)
( 1 GAPOKTAN)
- Pemberdayaan Penangkar Bnh Jagung tdk difasilitasi
- 30 % Anggaran GP-PTT Jagung untuk fasilitasi 7 kawasan
(10.500 HA)
57

SIMULASI PEMBIAYAAN SATU KAWASAN KEDELAI (3.000 HA)

DI LUAR KONTRIBUSI PEMBIAYAAN ES I TERKAIT

Kegiatan
Kedelai
GP-PTT
PPHT
P2DPI
PASPA *)
Pemb. Penangkar
JUMLAH

Rp. 000
/ Unit
2,205
30,000
36,150
73,000
90,000

Vol

Satuan

1,500
Ha
1 Unit (50 Ha)
2 Unit (20 Ha)
5
UNIT
1 Unit (25 Ha)

RP.000 6.4 % (11 KWS)

/ Kwsan
Rp. 000
3,307,500
30,000
365,000
90,000
3,792,500

36,382,500
330,000
4,015,000
990,000
41,717,500

Keterangan :
- GP-PTT

Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu

(pembiayaan untuk 1.500 ha , 10 15 GAPOKTAN)
- PPHT
Penerapan Pengendalian Hama Terpadu ( 1 GAPOKTAN)
- PPDPI
Penerapan Penanganan Dampak Perubahan Iklim tdk difasilitasi
- PASPA
Penerapan Alat Pasca Panen (* Nilai Rp tergantung jenis Alsin)
( 1 GAPOKTAN)
Pemb Penagkar Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai
- 30% Anggaran GP-PTT Kedelai untuk fasilitasi 11 kawasan (16.500 HA)
58