DISUSUN OLEH :
(135060100111009)
(135060101111056)
(135060101111059)
LANDASAN
HUKUM
TAHUN
JUDUL
1982
Ketentuan Pokok
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
UU No. 5
1990
Konservasi Sumber
Daya Alam Hayati Dan
Ekosistem
UU No. 23
1997
UU No. 4
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PENJELASAN
Berdasarkan pasal 16 Undangundang Republik Indonesia nomor 4 tahun
1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup yang meneybutkan bahwa
setiap
rencana
yang
diperkirakan
mempunyai dampak penting terhadap
lingkungan, wajib dilengkapi dengan
analisis mengenai dampak lingkungan atau
disingkat AMDAL yang pelaksanaannya
diatur dengan peraturan pemerintah. Yang
dimaksud dampak penting adalah perubahan
yang sangat mendasar yang diakibatkan oleh
adanya suatu kegiatan.
Pada undang-undang ini terdapat
penjelasan mengenai perlindungan system
penyangga
kehidupan,
pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya, perlindungan system
penyangga
kehidupan,
pengawetan
keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa
beserta ekosistemnya, kawasan suaka alam,
pengawetan jenis tumbuhan dan satwa,
pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya, kawasan
pelestarian
alam,
pemanfaatn
jenis
tumbuhan dan satwa liar.
Lingkungan hidup adalah kesatuan
ruang dengan semua benda, daya, keadaan,
dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya,
yang
mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan
dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. UU no. 23 Tahun 1997 mengatur
tentang dampak pembangunan terhadap
lingkungan hidup disekitarnya. Dengan
pengertian perusakan lingkungan hidup
adalah tindakan yang menimbulkan
perubahan langsung atau tidak langsung
terhadap sifat fisik dan/atau hayatinya yang
mengakibatkan lingkungan hidup tidak
berfungsi
lagi
dalam
menunjang
pembangunan berkelanjutan. Sebagaimana
dalam pasal 3 dikatakan Pengelolaan
lingkungan hidup yang diselenggarakan
dengan asas tanggung jawab negara, asas
berkelanjutan, dan asas manfaat bertujuan
untuk
mewujudkan
pembangunan
UU No. 22
UU No. 17
UU No. 27
1999
Pemerintah Daerah
2007
Rencana Pembangunan
Jangka Panjang
Nasional Tahun 20052025
2007
Pengelolaan Wilayah
Pesisir Dan PulauPulau Kecil
UU No. 32
2009
Perlindungan Dan
Pengelolaan
Lingkungan Hidup
PP No. 20
1990
Pengendalian
Pencemaran Air
PP No. 6
1999
PP No. 18
1999
Pengusahaan Hutan
Dan Pemungutan Hasil
Hutan
Pengelolaan Limbah
B3
3.
4.
5.
6.
PP No. 19
1999
PP No. 20
1999
PP No. 27
1999
Pengendalian
Pencemaran Dan
Perusakan Laut
Pengendalian
Pencemaran Air
Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
Hidup
Ruang
wilayah
lautan
yang
merupakan kesatuan geografis beserta
segenap unsur terkait padanya yang batas
dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek
fungsional. Pencemaran laut merupakan
masuknya makhluk hidup laut, zat, energi,
dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan laut oleh kegiatan manusia.
Dalam hal ini, setiap penanggungjawab
usaha dan/atau kegiatan yang dapat
menyebabkan pencemaran laut wajib
melakukan
pencegahan
terjadinya
pencemaran. Bila ada pencemaran, Setiap
orang atau penanggung jawab usaha
dan/atau kegiatan yang mengakibatkan
pencemaran dari/ataukerusakan laut wajib
melakukan
pemulihan
mutu
laut.
Pembuangan benda kelaut juga hanya dapat
dilakukan dalam keadaan darurat, itupun
harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu.
1999
Pengendalian
Pencemaran Udara
Perpres No. 2
2015
Rencana Pembangunan
Jangka Menengah
Nasional 2015-2019
Permen No. 8
2006
Pedoman Penyusunan
AMDAL
PP No. 41
Setiap
pemilih
usaha
harus
mengijinkan penga mengijinkan pengawas
memasuki lingkungan kerjanya dan
membantu terlaksananya tugas pengawasan
udara di lingkungan tersebut. Selain itu
penanggungjawab usaha harus memberikan
secara lisan maupun tulisan apabila diminta
oleh pengawas tersebut. Dalam PP ini juga
diatur tanggungjawab pemilik usaha terkait
pencemaran yang terjadi. Sebagaimana
diatur, segala biaya yang timbul akibat
upaya pengendalian pencemaran dibebankan
kepada penanggungjawab usaha/kegiatan
yang bersangkutan
Pada
peraturan
presiden
ini
dijelaskan secara rinci mengenai Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tahun 2015-2019 guna melaksanakan dari
Pasal 19 ayat (1) UU Nomor 25 Tahun 2004
mengenai
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional. Dimana disini juga
dijelaskan
mengenai
menteri
yang
melaksanakan dari peraturan ini adalah
menteri
perencanaan
pembangunan
nasional/kepala
badan
perencanaan
pembangunan nasional.
Di peraturan ini lebih menjelaskan
tentang peraturan-peraturan dan ketentuan
dalam penyusunan dokumen AMDAL
secara rinci dan jelas.