Dedi Enda, ST
Dosen Jurusan Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bengkalis
Email: dedi_enda85@yahoo.com
INTISARI
Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian mutu beton.
Rancang campur (mix design) merupakan suatu cara yang bertujuan smemberi gambaran mengenai kebutuhan bahan-bahan
yang dibutuhkan tiap meter3 beton. Pada pengujian dan perencanaan ini menggunakan metode ACI dan SNI karena ingin
mengetahui berapa niali efiseinsi yang dihasilkan.
Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian mutu beton.
Rancang campur (mix design) merupakan suatu cara yang bertujuan smemberi gambaran mengenai kebutuhan bahan-bahan
yang dibutuhkan tiap meter kubik beton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang dihasilkan dari perencanaan mutu beton dengan
menggunakan metode ACI dan metode SNI. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan sebuah pengujian,sehingga
dapat mengtahui perbandingan yang dihasilkan sesuai dengan metode yan digunakan.
Hasil yang didapat dari pengujian ini yaitu pada metode ACI dengan Campuran semen=346,82 Kg, air=180 Kg,pasir=
602,28 Kg,kerikil=1166,498 Kg. Menghasilkan kuat tekan sebesar 582,47Kn. Sedangkan metode SNI dengan campuran
semen = 325Kg, air= 185 Kg, pasir= 667,17 Kg, Kerikil=1135,99 Kg menghasilkan kuat tekan sebesar579,3 Kn.Sehingga di
peroleh perbedaan kuat tekan SNI dan ACI adalah sebesar 3,17%.
Kata Kunci:Mix design, kuat tekan beton, nilai efisiensi
A. PENDAHULUAN
Beton sejak dulu dikenal sebagai material
dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah
dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif
kaku, dan ekonomis. Beton tersebut didapat
dengan cara mencampurkan semen portland atau
semen hidrolik, agregat halus, agregat kasar dan
air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan
sehingga membentuk pasta padat. Kualitas beton
sangat
dipengaruhi
oleh
bahan-bahan
penyusunnya.
Perencanaan campuran beton (mix design)
adalah suatu langkah yang sangat penting dalam
pengendalian mutu beton. Rancang campur (mix
design) merupakan suatu cara yang bertujuan
memberi gambaran mengenai kebutuhan bahanbahan yang dibutuhkan tiap meter kubik beton.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan
tentang teknologi beton, berkembang pula banyak
metode untuk perancangan campuran beton. Ada
beberapa metode yang dapat digunakan untuk
membuat perencanaan beton diantaranya metode
American Concrete Institute (ACI), metode Road
Note No. 4, metode SK. SNI T-15-1990-03.
133
B. TINJAUAN PUSTAKA
Beton sangat dipengaruhi oleh prilaku bahanbahan pembentuknya, terutama pasta semen
(setelah mengeras), maka beton setelah mengeras
mempunyai sifat yang getas, yaitu kuat dalam
menahan tekanan tepi lemah dalam menahan
tarikan. Oleh sebab itu, besaran kuat tekan
merupakan suatu karakteristik beton yang bisa
dikatakan paling penting, disamping sifat-sifat
mekaniknya yang lain,
Parameter-parameter yang mempengaruhi
kualitas beton untuk mencapai kualitas yang baik
yaitu:
1. Kualitas semen
2. Proporsi semen yang berkaitan dengan air
dalam campuran
3. Kekuatan dan kebersihan agregat
4. Interaksi atau lekatan antara pasta semen dan
agregat
5. Pencampuran yang memadai dari bahanbahan penyusun
6. Penempatan
(placing),
penyelesaian
(finishing),dan pemadatan beton segar (fresh
concrete) yang sesuai.
7. Perawatan (curing) dengan suhu tidak kurang
dari 50F pada saat beton yang telah
ditempatkan meningkat kekuatanya
8. Kadar klorida tidak melebihi 0,15% utuk
beton bertulang yang terbuka terhadap klorida
pada saat layan (service) dan -1% untuk
beton yang terlindung kering (dry protected).
Berdasarkan parameter-parameter tersebut di
atas, untuk membuat beton yang berkualitas baik,
tidaklah dengan hanya mencampurkan bahanbahan dasarnya hingga membentuk suatu benda
padat, namun perlu diperhatikan juga perhitungan
untuk memperoleh adukan beton (beton segar)
yang baik dan beton yang dihasilkan juga baik.
Beton adalah suatu material yang terbentuk
dari campuran pasta semen (adukan semen dan
air) dengan agregat (pasir dan kerikil), yang bisa
ditambahkan suatu bahan additive atau admixture
tertentu sesuai kebutuhan untuk mencapai kerja
(performance) yang diinginkan.
Material-Material Pembentuk Beton
Semen Portland (PC) adalah sejenis bahan
pengikat hidrolis berbentuk butiran-butiran yang
Lubang
ayakan
(mm)
10
100
Zona
II
100
4,8
90-100
90-100
90-100
95-100
2,4
60-95
75-100
85-100
95-100
1,2
30-70
55-90
75-100
90-100
0,6
15-34
25-59
0,3
5-20
8-30
0,15
0-10
0-10
Sumber: SNI 03-2834-1993
60-79
12-40
0-10
80-100
5-50
0-15
Zona I
Zona
III
100
Zona
IV
100
Keterangan:
1. Daerah Gradasi I : Pasir Kasar
2. Daerah Gradasi II : Pasir Agak Kasar
3. Daerah Gradasi III : Pasir Agak halus
4. Daerah Gradasi IV : Pasir Halus
cara
pengujian
standar,
yaitu
dengan
menggunakan mesin uji kuat tekan beton. Beban
yang diberikan akan dipikul oleh kubus 15 cm x
15 cm x 15 cm penampang sehingga memberikan
tegangan sebesar :
berbagai
28
Dimana
1,00
Pemisahan Kerikil
Kecendrungan
butir-butir
agregat
untuk
memisahkan diri dari campuran adukan beton
yang disebut segregasi. Kecendrungan pemisah
kerikil diperbesar dengan:
1. Campuran yang kurang air semen.
2. Terlalu banyak air.
3. Semakin besar butir kerikil.
4. Semakin kasar permukaan kerikil.
Slump Beton
Percobaan slump beton adalah suatu cara untuk
mengukur kelecekan adukan beton, yaitu
kecairan/kekentalan adukan yang berguna dalam
pekerjaan beton. Difungsukan untuk jenis
konstruksi perkerasan jalan. Pemeriksaan slump
beton dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi
beton dan sifat mudah dikerjakan (workability)
sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.
Kuat Tekan Beton
Kuat tekan merupakan salah satu kinerja
utama beton. Kekuatan tekan adalah kemampuan
beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas.
Kuat tekan beton diawali oleh tegangan
maksimum P pada saat beton telah mencapai
umur 28 hari. Nilai kuat tekan didapat melalui tata
P
A
( Xi X ) 2
n 1
S : Standar deviasi
Xi : Kuat tekan beton umur 28 hari (kg/cm2)
: Rata-rata kuat tekan beton umur 28 hari
(kg/cm2)
n : Jumlah sampel beton pada umur 28 hari
2
K :Kuat tekan aktual (kg/cm )
135
=1535,801 (kg/m3)
Rata-rata Keseluruhan
3.
493 ,12 gr
2 , 265
(500 682 ,12 964 , 400 )
136
5.
6.
% Tertahan =
225
100% = 9%
2500
% Lolos = 100 % - 9% = 91%
240,37
Modulus halus butir (MHB) =
= 2,403
100
=
7.
Air
(Liter)
185
Pasir
(kg)
667,17
Granit
(kg)
1135,99
Semen
(kg)
Air
(Liter)
Pasir
(kg)
Granit
(kg)
346,82
180,00
601,30
1166,50
137
8.
Umur
Beton
(Hari)
3
7
14
21
28
Berat sampel(kg )
Volume sampel(m 3 )
a. Data Pemeriksaan
Berat isi =
Umur
Beton
(Hari)
3
7
14
21
28
Satuan
gr
gr
gr
gr
gr
b. Perhitungan:
Berat isi =
Metode
Metode SNI
Metode ACI
Jenis Benda
Uji
Beton Normal
Beton Normal
7,882kg
= 2345,833 kg/m3
3
0,00336m
138
E. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat penulis ambil
dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukan
oleh penulis berdasarkan data pengujian di
Laboratorium Uji Bahan Politeknik Bengkalis
maka penulis mengambil kesimpulan diantaranya:
Formula campuran 1 m3 untuk beton
normal Metode ACI:
Semen
= 346,82 kg
Air
= 180 kg
Pasir
= 602,28 kg
Kerikil
= 1166,498kg
1. Formula campuran 1 m3 untuk beton normal
Metode SNI
Semen
= 325 kg
Air
= 185 kg
Pasir
= 667,17 kg
Kerikil
= 1135,99 kg
2. Hasil dari kuat tekan umur beton 28 hari SNI
adalah 582,47kN dan SNI sebesar 579,3kN
E. REFERENSI
Departemen Kimpraswil, Tata Cara Pembuatan
Rencana Campuran Beton normal. SNI-032834-1993.
Departemen kimpraswil,2003, Teknologi Beto
Dalam Praktek, SII 0052-80.
Departemen kimpraswil, 2003, Teknologi Dalam
Praktek, SNI 03-1968.
139