Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENCEGAHAN DHF (DEMAM BERDARAH DENGUE)


DI RUANG FLAMBOYAN
RST (Rumah Sakit Tingkat II Dr. Soepraoen)

Oleh :
Kelompok 12 A
Lita Diana Anggraeni
Faradilah Satriandani
Ika Yesika Sari
Farchia Yunitasari

(1301100047)
(1301100048)
(1301100049)
(1301100050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPULIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D III KEPERAWATAN MALANG
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Topik

: Demam Berdarah Dengue (DHF)

Subtopik

:
1.
2.
3.
4.

Pengertian DBD
Penyebab DBD
Cara Penularan DBD
Cara Pencegahan DBD

Sasaran

: 10 Keluarga pasien Ruang Flamboyan RST

Tempat

: Ruang Flamboyan RST

Hari/Tanggal : Jumat / 4 maret 2016


Waktu

: 1 x 30 menit

A. Latar belakang
Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit yang
banyak diderita di masyarakat. Penyakit DHF sangat berbahaya karenadapat
menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menjadi wabah.
Terhitung sejak tahun 1968 hingga 2009, WHO mencatat Indonesia sebagai
Negara dengan kasus DHF tertinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah
kematian sekitar 1.317 orang pada tahun 2010. Dari jumlah keseluruhan
tersebut terjadi pada anak di bawah 15 tahun.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan pada januari tahun 2015
menyebutkan sepanjang tahun 2014 terjadi kasus DBD sebanyak 71.668 di
Indonesia dan sebanyak 641 kejadian meninggal dunia (Aditama, T: 2015).
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mencatat DBD tetap menjadi
masalah kesehatan dan kejadian endemis di setiap Kabupaten atau Kota. Pada
tahun 2012 mencatat sebanyak 8.257 kasus, tahun 2013 sebanyak 14.936
kasus, tahun 2014 sebanyak 8.906 dan pada awal januari 2015 mencatat
sebanyak 1.054 kasus (Harsono: 2015). Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
menemukan kejadian DBD yang terjadi pada tahun 2015 hingga bulan

September yaitu tercatat sebanyak 1197 kasus, 9 orang meninggal dunia, 259
kasus menyerang anak usia Sekolah Dasar.
Angka kejadian di Ruang Flamboyan RST (Rumah Sakit
Tingkat II Dr. Soepraoen) sendiri ada 35 kasus pada bulan februari 2016.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum

Peserta mampu memahami tentang penyakit DBD serta pencegahannya.


2. Tujuan Khusus
a.
b.
c.
d.

Peserta diharapkan dapat menyebutkan pengertian DBD


Peserta diharapkan dapat menjelaskan penyebab DBD
Peserta diharapkan mampu menjelaskan cara penularan DBD
Peserta diharapkan mampu menjelaskan cara pencegahan DBD

C. Sasaran
Sasaran pada promosi kesehatan ini ditujukan kepada 10 keluarga
pasien Ruang Flamboyan RST
D. Materi
1.

Pengertian DHF

2.

Penyebab DHF

3.

Cara Penularan DHF

4.

Cara Pencegahan DHF

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
F. Media
1. Leaflet
2. PPT

G. Jadwal kegiatan
Tahap
Orientasi

Wakt

Kegiatan

Penyuluhan

5
Menit

Pembukaan

Respon

Metode

Media

Ceramah

PPT

Ceramah

PPT

1. Membuka kegiatan
dengan
mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
tujuan dari
penyuluhan
4. Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
5. Menyampaikan

Kerja

20
Menit

kontrak waktu
1. Menjelaskan
pengertian DHF
2. Menjelaskan
penyebab DHF
3. Menjelaskan cara
penularan DHF
4. Menjelaskan cara
pencegahan DHF

Terminas 5
i

1. Memberikan

Menit

kesempatan untuk
bertanya
2. Menjawab

Ceramah
dan
Tanya
Jawab

pertanyaan
3. Menyimpulkan
materi yang telah
disampaikan
4. Member salam
penutup
H. Rencana evaluasi
1. Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan pendidikan
kesehatan dengan memberikan pertanyaan secara lisan sebagai berikut:
a. Menjelaskan kembali pengertian DHF
b. Menyebutkan kembali penyebab DHF
c. Menyebutkan cara penularan DHF
d. Menyebutkan cara pencegahan DHF
2. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi struktur
1) Menyiapkan SAP
2) Menyiapkan materi dan media
3) Kontrak waktu dengan sasaran
4) Menyiapkan tempat
5) Menyiapkan pertanyaan
b. Evaluasi proses
1) 100% keberhasilan jika sasaran datang mengikuti penyuluhan
sesuai dengan harapan (10 keluarga pasien)
2) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama pendidikan
kesehatan berlangsung
3) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti
4) Sasaran memberi jawaban atas pertanyaan pemberi materi
5) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat pendidikan kesehatan
berlangsung
6) Tanya jawab berjalan dengan baik
c. Evaluasi hasil

PPT

1) Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran mampu


menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar
2) Pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil / cukup baik
apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 80 %
dengan benar
3) Pendidikan kesehatan dikatakan kurang berhasil / tidak baik
apabila sasaran hanya mampu menjawab kurang dari 50 %
dengan benar.

MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN


A. Pengertian DHF / DBD
Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang dapat menyerang pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam,
nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
Menurut Kemenkes RI (2011: 79) menyatakan DBD adalah penyakit infeksi
akut yang disebabkan virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dan
sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB).
B. Penyebab DHF
Penyakit DHF disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh gigitan nyamuk
Aedes Aegypti pada pembuluh darah. Penularan DHF umumya melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti. Meskipun dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang
biasanya hidup di kebun-kebun. Ciri-ciri nyamuk tersebut adalah :
1. Penularan DBD umumya melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Meskipun
dapat juga ditularkan oleh Aedes Albopictus yang biasanya hidup di kebunkebun. Tubuhnya belang hitam putih.
2. Menggigit pada siang hari
3. Berkembangbiak pada air bersih dan jernih yang tidak mengalir
C. Tanda dan Gejala

1. Demam tinggi 2 7 hari disertai menggigil. kurang nafsu makan, nyeri pada
persendiaan, serta sakit kepala.
2. Menifestasi perdarahan dengan tes rumpel leede (+), mulai dari ptekie (+)
sampai perdarahan spontan seperti mimisan, muntah darah, atau berak darahhitam.
3. Hasil pemeriksaan trombosit menurun (normal: 150.000-300.000 L),
Hematrokrit meningkat (normal: pria <45, wanita <40).
4. Akral dingin, gelisah, tidak sadar (DDS. Dengue Shock Sindrome).
HATI-HATI !!

TANDA BAHAYA DBD :


a.
b.
c.
d.
e.
D.

Perdarahan gusi
Muntah darah
Penderita tidak sadar
Denyut nadi tidak teraba
Segara periksakan diri ke RS atau sarana pelayanan kesehatan terdekat.

Derajat beratnya DBD menurut Kemenkes RI, (2011: 67- 68) sebagai berikut :
Derajat I : Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan.
Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, dan hemokonsentrasi.
Derajat II : Sama dengan derajat I, ditambah dengan gejala-gejala
perdarahan spontan seperti petekie, ekimosis, hematemesis, melena,
perdarahan gusi.
Derajat III : Ditandai oleh gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat (>120x/mnt ) tekanan nadi sempit ( 120 mmHg ), tekanan

darah menurun, (120/80 120/100 120/110 90/70 80/70 80/0


0/0 )
Derajat IV : Nadi tidak teaba, tekanan darah tidak teatur (denyut jantung
140x/mnt) anggota gerak teraba dingin, berkeringat dan kulit tampak biru.
E. Perawatan dan Pengobatan Di Rumah :
1. Beri penderita minum air yang banyak (air masak, teh, susu atau minuman
2.
3.
4.
5.
6.

lainnya)
Berikan kompres air hangat
Beri obat penurun panas
Berikan makanan lunak
Istirahat cukup
Cepat bawa kedokter, puskesmas atau langsung ke rumah sakit apabila
penderita tampak gelisah, lemah, kaki dan tangan dingin, bibir pucat dan
denyut nadi lemah.

F. Cara Penularan
1.

DHF hanya dapat ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti betina, yang tersebar
luas dirumah-rumah dan tempat-tempat umum (sekolah, pasar, terminal,
warung, dsb)

2.

Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit/menghisap darah


orang yang sakit DHF atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya
terdapat Virus Dengue.

3.

Orang yang darahnya mengandung virus dengue tetapi tidak sakit dapat pergi
kemana-mana dan menularkan virus itu kepada orang lain di tempat yang ada
nyamuk Aedes Aegyptinya.

4.

Virus dengue yang terhisap nyamuk Aedes aegypti akan bekembang biak
dalam tubuh nyamuk.

5.

Bila nyamuk tersebut menggigit/menghisap darah orang lain, virus tersebut


akan dipindahkan bersama air liur nyamuk ke orang tersebut.

6.

Orang yang digigit nyamuk Aedes aegypti yang mengandung virus dengue
akan menunjukkan gejala sakit/demam setelah 4-6 hari (masa inkubasi).

7.

Bila orang yang ditulari tidak memiliki daya tahan tubuh yang baik, ia akan
segera menderita DHF.

8.

Nyamuk Aedes aegypti yang sudah mengandung virus dengue, seumur


hidupnya dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain.

G. Cara Pencegahan

Menurut Depkes RI (Materi 5, 2007: 03-05) Cara PSN- DBD dilakukan dengan
cara 3M-Plus, 3M yang dimaksud yaitu:
a. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/
WC, drum, dan lain-lain seminggu sekali.
b. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti gentong air/tempayan,
dan lain-lain.
c. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung
air hujan
Selain itu Menurut Depkes RI (Materi 5, 2007: 03-05) ditambah (Plus) dengan
cara lainnya, seperti :

a. Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat-tempat lainnya
seperti penampung dispenser yang sejenis seminggu sekali.
b. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/ rusak.
c. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu/ pohon, dan lain-lain (dengan
tanah, dan lain-lain)
d. Menaburkan bubuk larvasida, misalnya ditempat-tempat yang sulit dikuras
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.

atau di daerah yang sulit air.


Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak-bak penampungan air.
Memasang kawat kasa.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi ruang yang memadai.
Menggunakan kelambu.
Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.
Cara-cara spesifik lainnya di masing-masing daerah

LAKUKAN 3 M PLUS SECARA RUTIN SEMINGGU SEKALI BERANTAS


NYAMUK AEDES AEGYPTI
a.
b.
c.
d.

Menyemprot nyamuk dengan zat kimia


Lakukan pengasapan
Menaburkan serbuk ABATE
Memberikan ikan capung pada tempat penampungan air.

DAFTAR PUSTAKA

Centres for Disease Control and Prevention (2010) "Dengue Epidemiology".


Depkes RI. 2007. Modul Pelatihan Bagi Pengelola Program Pengendalian Penyakit
Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan.
Dinkes Kabupaten Malang. 2015. Kasus DBD 2015. Malang: Dinas Kesehatan
Kabupaten Malang
Kemenkes RI. 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Kemenkes RI. 2011. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Widoyono. 2011. Penyakit Tropis. Semarang: PT. Gelora Aksara Pratama.
World Health Organization (2009) "Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever".

Anda mungkin juga menyukai