PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pondasi tiang pancang?
2. Apa saja jenis-jenis dari pondasi tiang pancang?
3. Apa saja keuntungan dan kerugian dari pemakaian pondasi tiang pancang?
4. Alat apa sajakah yang dipakai pada pondasi tiang pancang?
5. Bagaimana metode pelaksanaan pondasi tiang pancang?
6. Apa saja masalah-masalah pada pelaksanaan pondasi tiang pancang?
7. Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan pondasi tiang
pancang?
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
2.2.
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
untuk setiap tiang), hal ini tergantung dari dimensinya.Dalam perencanaan tiang
pancang beton precast ini panjang daripada tiang harus dihitung dengan teliti, sebab
kalau ternyata panjang daripada tiang ini kurang, terpaksa harus diadakan
penyambungan, hal ini sulit dan memakan banyak waktu.
Bentuk-bentuk Penampang :
1. Bentuk Persegi (Segi Empat)
2. Bentuk Segi-Delapan, oktogonal pile
3. Bentuk lingkaran
4. Bentuk Patent
Dari bentuk bentuk-bentuk patent ini diantarnya adalah :
Chenoweth Pile
Corrugated Pile
Ada pula tiang pancang beton yang dibuat ujung bawahnya diperbesar. Hal ini
dimaksudkan untuk memperbesar tahanan ujung. Bentuk ini efektif untuk tiang
dengan tahanan ujung (end bearing pile) pada lapisan tanah yang lembek.
2. Cast In Place
Type ini dicor setempat dengan jalan dibuatkan lubang terlebih dahulu dalam
tanah dengan cara mengebor tanah pada pengeboran tanah pada waktu penyelidikan
tanah.
Pada Cast In Place ini dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton dan ditumbuk sambil pipa tersebut ditarik ke atas.
Dengan pipa baja yang dipancangkan ke dalam tanah, kemudian diisi dengan
beton. Sedangkan pipa baja tersebut tetap di dalam tanah.
Jenis-jenis cast in place :
a. Franki Pile
Tiang Franki adalah salah satu dari tiang beton yang dicor setempat (Cast In
Place Pile).
Adapun prinsip pelaksanaannya sebagai berikut :
Pipa baja dengan ujungnya disumbat dengan beton yang sudah mengering.
Dengan penumbuk yang jatuh bebas (drop hammer) sumbat beton tersebut ditumbuk.
Akibat dari tumbukan tersebut, pipa beton dan sumbatnya akan masuk ke dalam
tanah.
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
Tiang Franki sudah selesai, disini sumbat beton melebar sehingga ujung bawah akan
berbentuk seperti jamur (The Mushrom Base) sehingga tahanan ujung menjadi besar.
Sedangkan permukaan tiang tidak lagi rata, sehingga lekatannya dengan tanah
menjadi sangat kasar.
Sumbunya bukan dari beton tetapi dari besi tuang (Cast Iron)
Ujung tiang besi dari besi tuang (cast iron) dimasukkan ke dalam tanah, kemudian
pipa diletakkan di atasnya seperti pada gambar. Pada ujung atas pipa dipasang topi
kemudian pipa dipancang.
Kemudian di dalam pipa diisi dengan beton, bila pipa kurang panjang maka dapat
dilakukan penyambungan dengan a cast steel drive sleeve. Alat penyambung ini
dimasukkan ke dalam pipa yang akan disambung kemudian pipa penyambung
diletakkan di atasnya dan pemancangan dapat dilanjutkan/diteruskan. Penyambungan
dapat pula dilakukan dengan sambungan las.
Tiang tipe ini dapat diperhitungkan sebagai end-bearing pile atau friction pile.
Keuntungan dari tipe Solid-Point Pipe Piles (Closed end Piles) adalah :
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
Tiang ini adalah suatu tiang pancang dari pipa baja dengan ujung bawah
terbuka. Adapun prinsip pelaksanaan Open end Steel Pipe Piles sebagai berikut :
Bila pipa kurang panjang dapat disambung. (Adapu cara penyambungan pipa dengan
type Solid Point Steel Pipe Pile).
karena Shell tersebut tipis, maka pada waktu pemancangan dibari inti core dari
Pipa dipancang dengan ujung bawah diberi sepatu baja sampai mencapai kedalaman
yang direncanakan.
Setelah cukup kemudian kedalaman pipa dicor beton sambil pipa ditarik ke atas.
Kalau tanah di sekeliling Tiang kurang kuat (compact), maka dalam pipa dimasukkan
Shell pipa tipis sebelum beton kita cor ke dalam shell tersebut.
Pipa telah ditarik ke atas dan tiang Simplex telah selesai. Tiang Simplex ini
diperhitungkan sebagai end-bearing pile maupun friction pile.
Pipa baja (casing) yang telah diberi sumbat dipasang pada leader alat pancang (the
leader of the pile driving).
Hammer (pelu) alat pancang dijatuhkan bebas (Drop Hammer) ke dalam pipa hingga
menumbuk sumbat beton, dan pipa (casing) masuk ke dalam tanah.
Kalau memerlukan penambahan panjang tiang hal ini dapat dilaksanakan dengan cara
penyambungan las.
pembuatan tiang yang dicor casing setempat tanpa adanya casing sukar dilaksanakan
misalnya seperti di tanah pasir.Bila casing bagian luar ditarik maka akan terjadi
rongga di sekeliling shell yang mana rongga ini akan diisi dengan kerikil. Dengan
demikian kerikil ini akan memperbesar geseran antara tanah dengan tiang.Diameter
casing bagian luar ini berkisar antara 12 sampai 20 (30-50 cm) dengan panjang 75
feet (22,5 meter).
Adapun pelaksanaan tiang pancang type ini secara singkat :
Diameter dasar core ukurannya sedemikian sehingga core ini dapat tepat masuk dalam
casing.Casing luar dan core di dalamnya dipancang bersama-sama ke dalam tanah
ditahan oleh core dan hammer alat pancang yang diletakkan di atas core.
Casing telah ditarik keluar, kemudian lubang di sekeliling shell diisi dengan kerikil.
2.3.
Kekuatan tariknya besar sehingga pada waktu di angkat untuk pemancangan tidak
menimbulkan kesulitan seperti pada tiang pancang beton precast
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
Mudah untuk pemotongannya apabila tiang kayu tidak dapat masuk lagi ke dalam
tanah
Tiang pancang kayu lebih cocok untuk friction pile dari pada end bearing pile karena
tekanannya relatif kecil
Karena tiang pancang ini harus selalu terletak di bawah muka air tanah yang terendah
agar dapat tahan lama, maka kalau air tanah yang terendah itu letaknya sangat dalam,
hal ini akan menambah biaya untuk penggalian
Tiang pancang yang di buat dari kayu mempunyai umur yang relatif kecil jika
dibandingkan dengan tiang pancang dari beton atau baja, terutama di daerah yang
muka air tanahnya sering naik turun
Pada waktu pemancangan pada tanah yang berbatu (gravel) ujung tiang pancang kayu
dapat berbentuk berupa sapu atau dapat pula ujung tiang tersebut merenyuk, apabila
tiang kayu tersebut kurang lurus maka pada waktu dipancangkan akan menyebabkan
penyimpangan terhadap arah yang telah di tentukan.
Tiang pancang kayu tidak tahan terhadap benda-benda yang agresif dan jamur yang
menyebabkan kebusukan.
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
penyambung khusus.
Apabila dipancang di sungai atau di laut, dimana ada bagian dari tiang yang
berada di atas tanah (lihat gambar di bawah). Bagian A-B akan bekerja
sebagai kolom akibat gaya vertikal dan bagian A-B juga bekerja sebagai
balok cantilever terhadap beban horizontal.
Tiang ini tidak perlu diangkat, jadi tidak ada resiko rusak dalam transport
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
10
2.4.
Beton dari tiang yang dikerjakan secara cast in place tidak dapat dikontrol
Hydraulic Hammer
Cara kerjanya berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis. Hammer
tipe ini dapat dimanfaatkan untuk memancangkan pondasi tiang baja H dan pondasi
lempengan baja dengan cara dicengkeram,didorong,dan ditarik. Alat ini baik
digunakan ketika ada keterbatasan daerah operasi karena tiang pancang yang
dimasukkan cukup pendek. Untuk memeperpanjang tiang maka dilakukan
penyambungan pada ujung ujungnya.
d.
11
Alat ini bekeja dengan metode bergetar menggetarkan tiang pancang sehingga
masuk ke dalam tanah. Alat ini memiliki beberapa batang horizontal dengan beban
eksentris. Pada saat pasangan batang berputar dengan arah yang berlawanan, berat
yang disebabkan oleh beban eksentris menghasilkan getaran pada alat. getaran yang
dihasilkan menyebabkan material disekitar pondasi yang terikat pada alat akan ikut
bergetar. Alat ini kurang cocok untuk tanah kondisi keras.dan cocok untuk tanah
dalam kondisi lembab.
2.5.
Pemancangan tiang
Penyambungan tiang
Kepala tiang
Gambar 1 Langkah Pelaksanaan Pondasi Tiang Pancang
Pelaksanaannya akan dijelaskan seperti dibawah ini :
1. Persiapan Lokasi Pemancangan
Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah haruslah
dapat menopang berat alat. Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di
bawah permukaan tanah asli, maka galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
pemancangan. Perhatian khusus harus diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu
oleh penggalian diluar batas-batas yang ditunjukan oleh gambar kerja.
2. Persiapan Alat Pemancang
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
12
Pelaksana harus menyediakan alat untuk memancang tiang yang sesuai dengan
jenis tanah dan jenis tiang pancang sehingga tiang pancang tersebut dapat menembus
masuk pada kedalaman yang telah ditentukan atau mencapai daya dukung yang telah
ditentukan,
tanpa
kerusakan.
Bila
diperlukan,
pelaksana
dapat
melakukan
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
13
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
14
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
15
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
16
Bila kedalaman pemancangan lebih dalam dari pada panjang tiang pancang satu
batang, maka perlu dilakukan penyambungan dengan tiang pancang kedua, yaitu
dengan pengelasan.
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
17
2.6.
tanah yang digantikan oleh tiang akan bergeser, dan sebagai hasilnya kadang-kadang
terjadi bahwa bangunan-bangunan yang berada didekatnya akan bergerak dalam arah
mendatar maupun dalam arah vertikal, tergantung pada kesempatan yang
dimilikinya.Tanpa mengurangi penghargaan terhadap tiang pancang seperti yang telah
dibahas diatas, kita perlu mengumpulkan segala daya yang memungkunkan dalam
pembangunannya, sehingga selain tidak terjadi peralihan tempat (displacement) pada
tanah pondasi atau bangunan di dekatnya tetapi juga takkan terjadi keganjilankeganjilan pada tiang yang dipancangkan. Sebagai contoh pernah terjadi tiang
pancang yang dipancangkan pada suatu lereng (slope) justru menimbulkan
kekosongan pada lereng tersebut.
b.
menurut prinsip 2-3 kali panjang diameter tiang diukur dari batas lapisan tanah
pendukung atau sekitar 2-3 meter. Karena tebal lapisan pendukung berbeda-beda di
setiap tempat, maka pemancangan yang diakibatkan oleh gaya tumbuk sampai
kedalaman yang diisyaratkan atau direncanakan seperti di atas harus dihindari.Untuk
tiang beton prategang sulit sekali memancangkan tiang tersebut sampai sedalam lebih
dari 2m pada lapisan berlempung yang mempunyai harga N yang lebih besar 10-15;
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
18
atau pada lapisan berpasir yang mempunyai harga N > 30.Untuk tiang pipa baja
sulit sekali memancangkan tiang tersebut sampai kedalaman 2m pada lapisan
berlempung yang mempunyai harga qu lebih besar dari 10 kg/cm2 (harga N sekitar 1015).bila lapisan tanah pendukung tidak begitu tebal, pemancangan tiang dapat
dihentikan pada kedalaman sekitar setengah dari tebal lapisan tanah pendukung
tersebut.Bila suatu tiang pancang yang ujungnya terbuka dipancangkan ke dalam
tanah pondasi dan hampir-hampir tak mungkin bagi kita untuk mengetahui kapan
ujung tiang mencapai lapisan pendukung, maka suatu batang melintang yang terdapat
pada tiang tersebut akan mempermudah mencapai lapisan pendukung, karena segera
setelah ujung tiang menembus lapisan pendukung, derajat penetrasinya akan menurun
secara tiba-tiba. Begitu lapisan pendukung bagi tiang pipa baja tercapai, biasanya
harga N untuk lapisan pendukung akan lebih besar dari 30 untuk lapisan berpasir atau
lebih dari 20 untuk lapisan berlempung.
d.
Pemilihan Peralatan
Alat utama yang dipergunakan untuk memancang tiang-tiang pracetak adalah
(hammer) dan (tower). Untuk memancangkan tiang pada posisi yang tepat, cepat dan
dengan biaya yang rendah, penumbuk dan dereknya harus dipilih dengan teliti agar
sesuai dengan keadaan di sekitarnya, jenis dan ukuran tiang, tanah pondasi dan
perancahnya.Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pemilihan
penumbuk
adalah
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
19
2.7.
T E K N I K K O N S T R U K S I G E D U N G P N J | PONDASI DALAM
20