Pemaso
Gudan
Proses
Gudan
Konsume
Produksi
Biaya :
Biaya :
Biaya :
Biaya :
Biaya :
- sewa
- cacat
- sewa
- retur
pemesanan
gudang
produk
gudang
- listrik
- sisa
- listrik
(transporta
si, pulsa,
waktu)
- dll
- keamanan
- kerusakan
- kapital
idle
- dll
bahan
- terlambat
produksi
- dll
- keamanan
- kerusakan
- keluhan
- perbaikan
- tidak puas
- dll
- kapital
idle
- dll
Suatu perusahaan boleh saja tidak mempunyai gudang di dalam proses produksinya,
karena produk yang dihasilkan langsung laku dipasar tanpa berhenti atau disimpan di gudang
terlebih dahulu.
Contohnya :
perusahaan yang bergerak dalam perakitan mobil. Karyawan bekerja berdasarkan pesanan
dari konsumen ( inden). Jadi, tidak perlu adanya gudang untuk penyimpanan hasil produksi.
Proses produksi dan konsumen memungkinkan untuk direduksi, artinya menambah
proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Sehingga konsumen akan
merasa puas dan tidak mengeluh dengan produk yang telah dihasilkan.
Kapital idle = barang 1 miliar di gudang perusahaan, berhenti sebulan di gudang tersebut.
Maka akan mengalami kerugian sebesar 10 juta
Riset
Desain
Uji Coba
Produksi
Pemasara
Distribus
Pelayana
Prinsip dasar ekonomi adalah mengurangi dan penekanan biaya sekecil-kecilnya untuk
memperoleh laba atau keuntungan yang sebesar-besarnya.
Ekonomi modern yaitu penambahan biaya asal mendapatkan manfaat atau keuntungan yang
lebih besar. Jadi, tidak perlu takut untuk mengeluarkan biaya yang lebih banyak, karena laba
yang diterima akan lebih banyak lagi.
Pemasok
Bahan
Proses Bisnis
Bahan
Mentah
Internal
Jadi
Konsumen
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah proses payung di
mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah
supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang
mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi
dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197)
Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang
dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan
meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.
Klasifikasi Biaya
1. Biaya Variabel (Variable Cost), Komponen biaya proporsional sesuai mengikuti
volume produksi yang dihasilkan. Contoh: Biaya Bahan Baku dan Overhead
Langsung.
2. Biaya Tetap (Fixed Cost), Biaya yang tidak dipengaruhi oleh volume produksi.
Contoh: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), walaupun volumenya
disesuaikan dengan kapasitas produksi namun pembayarannya bersifat lumpsum per
bulan.
3. Biaya Langsung (Direct Cost), Biaya yang dapat diidentifikasi langsung dengan
objeknya. Contoh: Biaya Tenaga Kerja Langsung (Direct Labour), dan Biaya Bahan
Baku (Direct Material).
4. Biaya Tidak Lansung (Indirect Cost), Biaya yang tidak dapat diidentifikasi langsung
dengan objeknya. Contoh : Biaya Overhead Pabrik (Direct Overhead).
mempertimbangkan
Kebijakan
Manajemen
Akuntansi
Biaya
Jenis-jenis Biaya
menetapkan
mempelajari
Realisasi
diukur dalam
Anggaran
Efektifitas
dilaporkan dalam
Biaya
Laporan
Biaya
Keuangan
melakukan aktivitas
Kalkulasi
Pencatatan
Penggunaan
Biaya
Biaya
Biaya
menjadi dasar
Membutuhka
Melayani
Tidak Melayani
Bravo
Attention
n
Kondisi ini mencerminkan Kondisi ini bisa
Tidak
kesuksesan, karena
menghantam bisnis,
yang dibutuhkan
melayani yang
konsumen
Cut
dibutuhkan konsumen.
Dont Worry
membutuhkan
dampaknya bagi
membutuhkan
konsumen maupun
produsen
Kebijakan Biaya
Klasifikasi Biaya
Kebijakan Biaya
-
Eliminasi
Redukasi
Mengendalikan
Harga Produk
Kebijakan Biaya
-
Ekstensifikasi Biaya
Intensifikasi Biaya
Six Sigma
Mengukur berapa tingkat kesalahan per sejuta produk. Sigma ( standar Deviasi ).
Sigma yang rusak 690.000
Defect
Per
Million
Output
1. 690.000
2.
3.
4.
5.
6. 3 produk yang rusak