Bab I
Bab I
BAB I
FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS
dv
dx
Dimana:
dv
dx
Gambar 1.1 Variasi linier dari tegangan geser terhadap laju regangan geser fluida
Sumber: Mekanika Fluida, Bruce R. Munson Hal :20
Gambar 1.2 Variasi linier dari tegangan geser terhadap laju regangan geser beberapa fluida
termasuk fluida non-Newtonian
Sumber: Mekanika Fluida, Bruce R. Munson Hal :20
B. Berdasarkan mampu mampat:
1. Compressible Fluid
Compressible fluid ialah fluida yang memiliki massa jenis yang berubah pada
setiap alirannya. Dengan kata lain, massa jenis fluida ini tidak sama pada setiap titik
yang dialirinya. Hal ini disebabkan volume fluida ini yang berubah-ubah, dapat
membesar atau mengecil pada setiap penampang yang dialirinya. Compressible fluid
memiliki bilangan Mach lebih besar dari 0,3. Bilangan Mach yaitu perbandingan antara
kecepatan fluida per kecepatan suara. Seperti pada persamaan dibawah ini.
Ma =
Dimana:
V
Ma = Bilangan mach
V
> 0,3
a
V
< 0,3
a
P1
P2
v1
h2
h1
v P
+
= Konstan
2g g
h+
v P
+ = Konstan
2g
Dimana:
v = Kecepatan fluida (m/s)
V = Volume fluida (m3)
g = Percepatan gravitasi bumi (m/s2)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN
b) Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan berubahnya
besaran kerapatan masa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran tersebut. Contohnya
udara, gas alam, dll.
c) Aplikasi Hukum Bernoulli
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi hukum Bernoulli yang
sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia
masa kini. Berikut ini beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli tersebut:
1. Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran presisi yang sesuai.
2. Hukum Bernoulli digunakan untuk mesin karburator yang berfungsi untuk mengalirkan
bahan bakar dan mencampurnya dengan aliran udara yang masuk. Salah satu
pemakaian karburator adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.
3. Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki penampung menuju
bak-bak penampung. Biasanya digunakan di rumah-rumah pemukiman.
4. Hukum Bernoulli juga digunakan pada mesin yang mempercepat laju kapal layar.
VL
v
Gaya Inersia
Gaya Viskos
Dimana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN
1.1.5 Head
Head adalah energi per satuan berat, yang disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat
cair untuk dikonversikan menjadi bentuk lain. Head mempunyai satuan meter (m). Menurut
Bernoulli ada 3 macam head fluida yaitu :
1. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair
pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja pada permukaan zat cair pada sisi isap.
P Pd Ps
=
Dimana:
P
Pd
Ps
= Head tekanan(m)
= Head tekanan pada permukaan zat cair pada sisi tekan(m)
= Head tekanan pada permukaan zat cair pada sisi isap(m)
2. Head kinetik
Head kinetik adalah head yang diperlukan untuk menggerakkan suatu zat dari
keadaan diam sampai tempat dan kecepatan tertentu.
hk =
Vd2 Vs2
2g
2g
Dimana:
hk = Head kecepatan atau head kinetik (m)
Vd2
2g
Vs2
2g
1.1.6 Losses
Kerugian energi atau istilah umumnya dalam mekanika fluida kerugian head (head
losses) tergantung pada :
1. Bentuk, ukuran dan kekasaran saluran.
2. Kecepatan fluida.
3. Kekentalan.
Losses umumnya digolongkan sebagai berikut:
a) Minor Losses
Minor losses disebabkan oleh alat-alat pelengkap lokal atau yang diberi istilah
tahanan hidrolis seperti misalnya, perubahan bentuk saluran atau perubahan ukurannya.
Contoh dari beberapa alat-alat pelengkap-lokal adalah sebagai berikut:
Gambar 1.7 Minor losses (a) gate, (b) orifice, (c) elbow dan (d) valve
Sumber: Anonymous 3, 2011
h=k
v2
2g
b) Major Losses
Major losses adalah suatu kerugian yang dialami oleh aliran fluida dalam pipa yang
disebabkan oleh koefisien gesekan pipa yang besarnya tergantung
kekasaran pipa,
diameter pipa dan bilangan Reynold. Koefisien gesek dipengaruhi juga oleh kecepatan,
karena distribusi kecepatan pada aliran laminar dan aliran turbulen berbeda. Secara
matematik dapat ditunjukkan sebagai berikut:
L v2
hf = f. .
D 2g
Dimana:
hf = Major losses (m)
f
= Koefisien gesekan
= Gravitasi (m/s2)
VL
v
Dimana:
Re = Angka Reynold
V
= Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s atau m2/s)
Kemudian angka kekasaran () dibagi dengan diameter pipa didapat suatu harga /d.
Dari bilangan Reynold ditarik garis keatas sampai pada garis /d. Kemudian ditarik ke kiri
sejajar garis bilangan Reynold, maka akan didapat harga f.
u
Zo
v=
Dimana :
v
Macam-macam viskositas
1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate. Viskositas dinamik
disebut juga koefisien viskositas