CRS Bayu Ewangga
CRS Bayu Ewangga
PENDAHULUAN
Perdarahan antepartum adalah perdarahan pada trimester terakhir
kehamilan. Perdarahan trimester akhir pada umumnya merupakan perdarahan
yang berat, dan jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dapat
menimbulkan suatu keadaan syok. Salah satu penyebab dari perdarahan
antepartum adalah adanya plasenta previa. Dari seluruh kasus antepartum,
plasenta previa merupakan penyebab terbanyak. Oleh karena itu, pada kejadian
perdarahan antepartum, kemungkinan plasenta previa harus dipikirkan terlebih
dahulu.1,4
Plasenta previa merupakan plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri internum.
Pada umumnya, pasien datang dengan keluhan perdarahan dari vagina tanpa
adanya rasa nyeri. Insidensi plasenta previa sekitar 1.7-2.9%. angka insiden
tesebut meningkat pada wanita dengan usia lebih dari 30 tahun, paritas tinggi
(multiparitas) dan wanita yang memiliki riwayat seksio sesarea.1,2
Terdapat empat klasifikasi plasenta previa antara lain plasenta previa
totalis, plasenta previa parsialis, plasenta previa marginalis, dan plasenta letak
rendah (low-lying placenta).1,2 Plasenta previa totalis adalah plasenta yang
menutupi seluruh ostium uteri internum.1 Dalam kasus ini, akan dibahas lebih
lanjut mengenai diagnosis dan tatalaksana yang adekuat dari plasenta previa
totalis.
BAB II
KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
Usia
Status
Suku
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
: Ny. Y
: 31 tahun
: Menikah
: Sunda
: Islam
: S1
: Guru
: Perum Bumi Panineungan Indah Blok C No. 6 Kel. Sukaraja Rt 03 Rw 02
Kab. Sukabumi
Nama Suami
: Tn. U
Usia
: 32 tahun
Suku
: Sunda
Agama
: Islam
Pendidikan
: S1
Pekerjaan
: Karyawan
2. ANAMNESIS
A. Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan adanya perdarahan jalan lahir 2 jam SMRS
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan rujukan dari RS Secapa dengan perdarahan 2 jam
sebelum SMRS. Pasien mengatakan bahwa sekarang ia hamil 7 bulan.
Perdarahan terjadi secara tiba-tiba, berupa darah segar. Pasien tidak
merasakan adanya nyeri perut. Selain adanya perdarahan, pasien juga
merasakan mulas yang timbul sejak 2 jam SMRS. Gerakan janin masih
dirasakan.
C. Riwayat terdahulu
Kesadaran
: Composmentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 100/70 mmHg
Laju jantung
: 88x/ menit
Laju nafas
: 21x/ menit
Suhu
: 36,5oC
Berat badan
: 55 kg
Tinggi badan
: 150 cm
BMI
: 22 kg/m3
: -/-
Sklera ikterik
: -/-
Mulut
Thorax
Jantung
Paru
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Palpasi
: nyeri tekan ()
Ekstrimitas
4.
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan luar
Inspeksi
: membuncit, striae gravidarum (+)
Palpasi
Leopold I
: TFU 26cm, teraba bagian lunak dan kurang bundar
Leopold II : Teraba bagian keras memanjang disisi kanan
Leopold III : Teraba bagian keras, bundar dan melenting
Kesan
: letak kepala, punggung kanan
His
: (+)
Auskultasi : BJA 138x/menit, reguler
Pemeriksaan Inspekulo
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dalam
Tidak Dilakukan
5. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hematologi
Darah rutin
Hb
: 8,1 g/dL
Leukosit
: 9800 /L
Hematokrit
: 24 %
Eritrosit
: 3,2 juta/ L
Indeks eritrosit
MCV
: 76 fL
MCH
: 25 pg
MCHC
: 33 g/dL
Trombosit
: 317.000/L
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
HASIL USG (17 oktober 2015)
Hasil : Janin tunggal hidup letak kepala, usia kehamilan 32-33 minggu,
placenta di corpus posterior menutupi seluruh OUI. TBJA : 1864 gr
Kesan placenta previa totalis
7. DIAGNOSA
G2P1A0 gravida 32-33 minggu dengan plasenta previa dan anemia, janin
tunggal hidup letak kepala.
8. PENATALAKSANAAN
1. Pasang infus, kateter, tes lab darah rutin, sedia 1 PRC
2. NST
3. Nifedipine 3 x 20mg
4. Rawat ekspektatif
9. FOLLOW UP
Tanggal/Jam
13 Okt 2015
Observasi
S : merasa hamil 7 bulan, perdarahan per vaginam
O:
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
TD 120/80, N 88x, R 20x, S 38,50C
Inspeksi
: membuncit, striae gravidarum (+)
Palpasi
Leopold I
: TFU 26cm, teraba bagian
lunak dan kurang bundar
Leopold II :
Teraba
bagian
keras
dan melenting
Kesan
: letak kepala, punggung kanan
His
: (+)
Auskultasi : BJA 138x/menit, reguler
Pemeriksaan Inspekulo
Tidak dilakukan
Pemeriksaan Dalam
Tidak Dilakukan
15 Okt 2015
16 Okt 2015
P : intervensi lanjut
S : mules (+)
O:
7
KU : Baik
Kesadaran : composmentis
TD 100/70, N 86x, R 24x, S 360C
Abdomen:
TFU : 26 cm
DJJ : 146x/menit
Perdarahan 2 undederpad
A: G2P1A0 gravida 30-31 mnggu dengan PPT dan anemia
17 Okt 2015
18 Okt 2015
19 Okt 2015
21 Okt 2015
22 Okt 2015
10. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad bonam
10
BAB III
PEMBAHASAN
Permasalahan :
1. Bagaimana diagnosis pasien ini ?
2. Bagaimana penatalaksaan pada pasien ini?
3. Apa komplikasi yang dapat terjadi pasien ini ?
Pembahasan :
1. Bagaimana diagnosis pada pasien ini ?
Plasenta previa totalis adalah plasenta yang berimplantasi rendah sehingga
menutupi seluruh ostium uteri internum. Implantasi plasenta yang normal
ialah pada dinding depan, dinding belakang rahim, atau di daerah fundus
uteri.1-4
11
Pasien
Anamnesis:
Anamnesis :
1. Perdarahan
Perdarahan dari jalan lahir
a. Tanpa nyeri
b. Terjadi setelah bulan ke 7
Perdarahan terjadi 2 jam SMRS.
c. Perdarahan
bersifat
Pasien
mengatakan
bahwa
berulang- ulang dan makin
sekarang ia hamil 7 bulan.
bertambah banyak
d. Darah berwarna merah segar
2. Bagian terendah anak tidak
atas
segar.
Pasien juga merasakan mulas
panggul
3. Adanya kelainan letak
4. Riwayat kuretase atau operasi
dapat
mendekati
pintu
sesar
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Fisik:
Uterus
tegang dan tidak ada nyeri tekan Uterus lunak, perut tidak terasa tegang,
Teraba kontraksi
dan tidak nyeri
Bagian terendah anak sangat
lembut,
perut
tidak
dapat
melewati
atas
panggul
Pemeriksaan speculum :
Terlihat darah yang keluar dari
ostium uteri eksternum
Pemeriksaan vagina :
Dapat juga dilakukan pemeriksaan
fornises :
Teraba bantalan lunak antara
Inspekulo
Tidak dilakukan
Pemeriksaan fornices
Tidak dilakukan
presentasi kepala
Pemeriksaan dalam
- Hanya dilakukan
Pemeriksaan dalam
Tidak dilakukan
dikamar
Pemeriksaan Penunjang :
Ultrasonografi (USG).
USG transabdominal
USG transvaginal
Pemeriksaan Penunjang:
USG
Janin tunggal hidup letak kepala, usia
MRI
13
Bila ada kontraksi premature bisa diberi tokolitik
plasenta
Perdarahan antepartum
Faktor predisposisi
Pemeriksaan klinis
pemeriksaan USG
pemeriksaan Lab
Plasenta previa
Hamil 37 minggu
TBBA 2500 gr
Inpartu
Keadaan ibu & janin buruk
(+)
Aktif
(-)
ekspektatif
Berhasil
Aterm
Amniotomi
gagal
14
Tetes oksitosin
Bagan. Algoritma tatalaksana plasenta previa
Teori
Terapi Aktif, Seksio Sesarea
Pasien
Dilakukan terminasi dengan seksio sesarea
15
DAFTAR PUSTAKA
1. Prawirohardjo, S. Ilmu Kandungan. 2011. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Wirohardjo.
2. Cunningham FG. Williams JW. Williams Obstetrics. 2014. New York:
McGraw-Hill Medical
3. Departemen/SMF Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas
Padjajaran RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. 2015. Panduan Praktik Klinis
Obstetri & Ginekologi. Bandung: Bagian Obstretik Ginekologi FKUP
4. Krisnadi SR, Mose JC, Effendi JS. 2005. Pedoman Diagnostik dan Terapi
Obstetrik dan Ginekologi RS Dr. Hasan Sadikin. Bandung: Bagian Obstrtrik
Ginekologi FKUP.
16