Stress
Penyalahgunaan zat
Ancaman kematian
Ancaman atau perubahan pada status peran, fungsi peran, lingkungan, status kesehatan,
status ekonomi, atau pola interaksi
Konflik yang tidak disadari tentang nilai dan tujuan hidup yang esensial
Batasan Karakteristik
Perilaku
Penurunan produktivitas
Mengekspresikan kekhawatiran akibat perubahan dalam peristiwa hidup
Gelisah
Memandang sekilas
Insomnia
Resah
Afektif
Gelisah
Distress
Ketakutan
Peningkatan kekhawatiran
Iritabilitas
Gugup
Gembira berlebihan
Marah
Menyesal
Perasaan takut
Ketidakpastian
Khawatir
Fisiologis
Wajah tegang
Peningkatan keringat
Peningkatan keteganbgan
Terguncang
Gemetar/tremor
Suara bergetar
Parasimpatis
Nyeri abdomen
Penurunan TD, nadi
Diare
Pingsan
Keletihan
Mual
Gangguan tidur
Sering berkemih
Simpatis
Anoreksia
Mulut kering
Wajah kemerahan
Jantung berdebar-debar
Dilatasi pupil
Kesulitan bernapas
Kedutan otot
Kelemahan
Kognitif
Konfusi
Mudah lupa
Gangguan perhatian
Melamun
Tujuan/criteria hasil
Ansietas berkurang, dibuktikan oleh tingkat ansietas hanya ringan sampai sedang dan
selau menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas, diri, koping.
Menunjukkan pengendalian diri terhadap ansietas; yang dibuktikan oleh indicator sibagai
berikut:
1. tidak pernah
2. jarang
3. kadang-kadang
4. sering
5. selalu
Indicator
Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan
Mempertahankan performa peran
Memantau distorsi persepsi
Memantau manifestasi perilaku ansietas
Menggunakan teknik relaksasi untuk meredakan ansietas
kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan pasien, termasuk reaksi fisik setiap..
kaji untuk factor budaya yang menjadi penyebab ansietas
gali bersama pasien tenteng tehnik yang berhasil dan tidak berhasil menurunkan ansietas
dimasa lalu
buat rencana penyuluhan dengan tujuan ang realistis, termasuk kebutuhan untuk
pengulangan, dukungan dan pujian terhadap tugas-tugas yang telah dipelajari
berikan informasi mengenai sumber komunitas yang tersedia, seperti teman, tetangga,
kelompok swabantu, tempat ibadah, lembaga sukarelawan dan pusat rekreasi
ajarkan anggota keluarga bagaimana membedakan antara serangan panic dan gejala
penyakit fisik
jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang biasanya dialami selama prosedur
Aktivitas kolaboratif
penurunan ansietas (NIC); berikan obat untuk menurunkan ansietas jika perlu
Aktivitas lain
pada saat ansietas berat, dampingi pasien, bicara dengan tenang, dan berikan ketenangan
serta rasa nyaman
beri dorngan kepada pasien untuk mengungkapkan secara verbal pikiran dan perasaan
untuk mengeksternalisasikan ansietas
bantu pasien untuk memfokuskan pada situasi saat ini, sebagai cara untuk
mengidentifikasi mekanisme koping yang dibutuhkan untuk mengurangi ansietas
sediakan pengalihan melaui televise, radio, permainan serta terapi okupasi untuk
menurunkan ansietas dan memperluas fokus
dorong pasien untuk mengekspresikan kemarahan dan iritasi, serta izinkan pasien untuk
menangis
yakinkan kembali pasien melalui sentuhan, dan sikap empatik secara verbal dan
nonverbal secara bergantian
sediakan lingkungan yang tenang dan batasi kontak dengan orang lain
sarankan terapi alternative untuk mengurangi ansietas yang dapat diterima oleh pasien
bermain dengan anak atau bawa anak ketempat bermain anak dirumah sakit dan libatkan
anak dalam permainan
berikan orang tua mengenai informasi penyakit anak dan perubahan perilaku yang
diperkirakan terjadi pada anak mereka
penurunan ansietas(NIC); dorong keluarga untuk tetap mendampingi pasien jika perlu
Untuk lansia
kaji depresi yang sering tersamarkan oleh ansietas pada lansia
gunakan pendekatan yang tenang dan tidak terburu-buru