Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah

metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan.
Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memili media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis
tugas dan respons yang diharapkan siswa

jyasau setekag oenbekaharab

berkabgsybgm dab jibtejs oenbekaharab ternasuk karakteristik siswa. Meskipun


demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan minat dan keinginan yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran
akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan
isi pelajaran pada saat itu.
Tak bisa dipungkiri, dewasa ini media telah menjadi bagian dari kehidupan
kita. Di negara maju, media telah mempengaruhi hampir sepanjang waktu hidup
seseorang. Bahkan seorang insinyur ternama Amerika Serikat, B. Fuller mengatakan
bahwa media telah menjadi "orang tua ketiga" bagi anak (guru adalah orang tua
kedua). Meskipun perkembangannya di Indonesia belum mencapai taraf seperti itu,
namun kecenderungan ke arah itu sudah mulai tampak. Dalam dunia pendidikan dan
pembelajaran, peranan media juga tidak bisa diabaikan.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, media tidak bisa luput dari
pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh. Pemanfaatan media seharusnya
merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan
pembelajaran. Namun kenyataanya bagian inilah yang masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan. Alasan yang sering muncul antara lain: terbatasnya waktu untuk
membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya,
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
1

dll. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah membekali diri dengan
pengetahuan dan keterampilan dalam hal media pembelajaran. Sesungguhnya betapa
banyak jenis media yang bisa dipilih, dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan
kondisi waktu, biaya maupun tujuan pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis
media memiliki karakteristik tertentu yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat
memilih media yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
2

BAB II
MEDIA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
A. Hakekat Media dan Sumber Belajar
Istilah belajar sudah terlalu akrab dengan kehidupan kita sehari- hari. Di
masyarakat, kita sering menjumpai penggunaan istilah belajar seperti: belajar
membaca, belajar bernyanyi, belajar berbicara, belajar matematika. Masih banyak lagi
penggunaan istilah, bahkan termasuk kegiatan belajar yang sifatnya lebih umum dan
tak mudah diamati, seperti: belajar hidup mandiri, belajar menghargai waktu, belajar
berumah-tangga, belajar bermasyarakat, belajar mengendalikan diri, dan sejenisnya.
Belajar, merupakan kegiatan yang terjadi pada semua orang tanpa mengenal
batas usia, dan berlangsung seumur hidup. Belajar merupakan usaha yang dilakukan
seseorang melalui interaksi dengan lingkungannya untuk merubah perilakunya.
Dengan demikian, hasil dari kegiatan belajar adalah berupa perubahan perilaku yang
relatif permanen pada diri orang yang belajar. Tentu saja, perubahan yang diharapkan
adalah perubahan ke arah yang positip.
Pekerjaan mengajar tidak selalu harus diartikan sebagai kegiatan menyajikan
materi pelajaran. Meskipun menyajikan materi pelajaran memang merupakan bagian
dari kegiatan pembelajaran, tetapi bukanlah satu-satunya. Masih banyak cara lain
yang dapat dilakukan guru untuk membuat siswa belajar. Peran yang seharusnya
dilakukan guru adalah mengusahakan agar setiap siswa dapat berinteraksi secara aktif
dengan berbagai sumber belajar yang ada. Guru hanya merupakan salah satu (bukan
satu-satunya) sumber belajar bagi siswa. Selain guru, masih banyak lagi
sumber-sumber belajar yang lain. Lalu, apa sebenamya sumber belajar itu?
Menurut Asosiasi Teknologi Komunikasi Pendidikan (AECT), sumber belajar
adalah semua sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan
untuk memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar itu meliputi
pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan lingkungan/latar.
Ditinjau dari tipe atau asal usulnya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi
dua :
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design)

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
3

2. Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan (learning


resources by utilization)
Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi
kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam bidang
komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media
pembelajaran.
Alat peraga adalah alat (benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta,
konsep, prinsip atau prosedur tertentu agar tampak lebih nyata/ konkrit. Alat bantu
adalah alat (benda) yang digunakan oleh guru untuk mempermudah tugas dalam
mengajar. Audio-Visual Aids (AVA) mempunyai pengertian dan tujuan yang sama
hanya saja penekanannya pada peralatan audio dan visual. Sedangkan alat bantu
belajarpenekanannya pada fihak yang belajar (pembelajar). Semua istilah tersebut,
dapat kita rangkum dalam satu istilah umum yaitu media pembelajaran.
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk
memperoleh pelajaran. Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu
kemudian bertambah dengan adanya buku. Sekitar pertengahan abad 20 usaha
pemanfaatan alat visual mulai dilengkapi dengan peralatan audio, maka lahirlah
peralatan audio visual pembelajaran. Pada akhir tahun 1950, teori komunikasi muiai
mempengaruhi penggunaan alat audio visual. Dalarn pandangan teori komunikasi, alat
audio visual berfungsi sebagai alat penyalur pesan dari sumber pesan kepada
penerima pesan. Begitupun dalarn dunia pendidikan, alat audio visual bukan hanya
dipandang sebagai alat bantu guru saja, melainkan juga berfungsi sebagai penyalur
pesan belajar. Baru pada tahun 1960-an, para ahli mulai memperhatikan siswa sebagai
komponen utama dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahun 1965-70, pendekatan
sistern (system approach) mulai menampakkan pengaruhnya dalam dunia pendidikan
dan pengajaran. Pendekatan sistern ini mendorong digunakannya media sebagai
bagian integral dalarn proses pembelajaran.
B. Peranan Media dan Sumber Belajar
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
4

Media dan sumber belajar yang baik adalah yang mempunyai peranan dan
manfaat dalam penggunaannya. Adapun penjabarannya dapat dilihat pada pemaparan
berikut:
1.

Peranan media pembelajaran


Ada beberapa peranan media pembelajaran menurut Ahmad Rohani (1997),

diantaranya adalah:
Media pembelajaran mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik.
Media pembelajaran mengatasi batas-batas ruang kelas.
Mengamati benda yang terlalu kecil.
Mengamati benda yang bergerak terlalu cepat atau terlalu lambat.
Mengamati suara yang halus untuk didengar.
Mengamati peristiwa-peristiwa alam.
Media pembelajaran berperan membangkitkan minat belajar yang baru.
Dari paparan di atas dapat diketahui bahwa media pembelajaran berperan
untuk membantu mewujudkan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran dapat
mengatasi permasalahan-permasalahan yang menyangkut pembelajaran. Hal ini
sejalan dengan pernyataan Nana Sudjana (2005) bahwa media pembelajaran berperan
untuk mengatasi kesulitan proses pembelajaran.
2.

Peranan Sumber Belajar


Sama halnya seperti media pembelajaran, sumber belajar juga memiliki

peranan, diantaranya adalah sebagai berikut:


1) Menjembatani anak atau siswa dalam memperoleh pengetahuan (belajar).
2) Mentransmisi rangsangan atau informasi kepada anak atau siswa (ungkapan
transmisi dalam konteks ini mempunyai dimensi banyak dan dapat dikaitkan
dengan pertanyaan-pertanyaan apa, siapa, di mana, dan bagaimana;
pertanyaan-pertanyaan ini amat berguna sebagai alat bantu mengorganisasi
dimensi sumber belajar.
C. Pemilihan dan Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
5

Memilih media yang terbaik untuk tujuan pembelajaran bukanlah pekerjaan


yang mudah. karena harus mempertimbangkan berbagai faktor, seperti model
pemilihan media dan mengapa pemilihan media itu perlu. Menurut Anderson (1976)
ada dua pendekatan dalam proses pemilihan media pembelajaran, yaitu: model
pemilihan tertutup dan model pemilihan terbuka. Pemilihan tertutup terjadi apabila
alternatif media telah ditentukan sedangkan pemilihan terbuka kita bebas menentukan
jenis media apa saja yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Pemilihan media perlu kita lakukan agar kita dapat menentukan media yang
terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sasaran didik. Untuk itu,
pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu
banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Memilih media hendaknya didasarkan atas kriteria tertentu. Secara umum, kriteria
yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah tujuan,
sasaran didik, karakteristik media yang bersangkutan, waktu, biaya, ketersediaan,
konteks penggunaan, serta mutu teknis.
Ada beberapa prinsip umum yang perlu kita perhatikan dalam pemanfaatan
media pembelajaran, yaitu: setiap jenis media memiliki kelebihan dan kelemahan,
penggunaan beberapa macam media secara bervariasi diperlukan, penggunaan media
harus dapat memperlakukan siswa secara aktif
Secara umum manfaat media pembelajaran dan sumber belajar sebagai berikut:
1.

Manfaat media pembelajaran


Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar

interaksi guru dan siswa, dengan maksud untuk membantu siswa belajar secara
optimal. Namun demikian, secara khusus manfaat media pembelajaran seperti
dikemukakan oleh Kemp dan Dayton (1985), yaitu:
a) Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
b) Guru mungkin mempunyai penafsiran yang beraneka ragam tentang sesuatu
hal. Melalui media, penafsiran yang beraneka ini dapat direduksi, sehingga
materi tersampaikan secara seragam.
c) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik.
d) Media dapat menyampaikan informasi yang dapat didengar (audio) dan dapat
dilihat (visual), sehingga dapat mendeskripsikan prinsip, konsep, proses
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
6

maupun prosedur yang bersifat abstrak dan tidak lengkap menjadi lebih jelas
dan lengkap.
e) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
f) Jika dipilih dan dirancang dengan benar, maka media dapat membantu guru
dan siswa melakukan komunikasi dua arah secara aktif. Tanpa media, guru
mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa.
g) Jumlah waktu belajar dapat dikurangi.
h) Seringkali terjadi, para guru banyak menghabiskan waktu untuk menjelaskan
materi ajar. Padahal waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu, jika
mereka memanfaatkan media dengan baik.
i) Kualitas belajar siswa dapat lebih ditingkatkan
j) Penggunaan media tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih efesien,
tetapi juga membanu siswa menyerap materi ajar secara lebih mendalam dan
utuh.
k) Proses pembelajaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.
l) Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat
belajar di mana saja dan kapan saja mereka mau, tanpa bergantung pada
keberadaan guru.
m) Sikap positif siswa terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
n) Dengan media, proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Hal ini dapat
meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa pada ilmu pengetahuan dan
proses pencarian ilmu.
o) Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif.
p) Dengan media, guru tidak perlu mengulang-ulang penjelasan, namun justru
dapat mengurangi penjelasan verbal (lisan), sehingga guru dapat memberikan
perhatian lebih banyak kepada aspek pemberian motivasi, perhatian,
bimbingan, dan sebagainya.
2. Manfaat sumber belajar
a) Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan: (a) mempercepat laju
belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik dan

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
7

(b) mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih
banyak membina dan mengembangkan gairah.
b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual,
dengan cara: (a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan (b)
memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan
kemampuannnya.
c) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara: (a)
perancangan

program

pembelajaran

yang

lebih

sistematis;

dan (b)

pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.


d) Lebih

memantapkan

pembelajaran,

dengan

jalan:

(a)

meningkatkan

kemampuan sumber belajar; (b) penyajian informasi dan bahan secara lebih
kongkrit.
e) Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu: (a) mengurangi kesenjangan
antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan realitas yang
sifatnya kongkrit; (b) memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
f) Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis.
Secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif
dan efisien. Secara khusus, Kemp dan Dayton (1985) mengidentifikasi manfaat media
dalam pembelajaran, yaitu: penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, proses
pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, proses pembelajaran menjadi lebih
interaktif, efisiensi dalam waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar
siswa, media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan di mana saja dan
kapan saja, media dapat menumbuhkan sikap positip siswa terhadap materi dan proses
belajar, serta mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Sedangkan manfaat praktis media pembelajaran antara lain: media dapat
membuat materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit, media juga dapat
mengatasi kendala keterbatasan ruang dan waktu, serta media dapat membantu
mengatasi keterbatasan indera manusia.

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
8

D. Jenis Media dan Karakteristiknya


Ada berbagai cara dan sudut pandang dalam menggolongkan jenis media.
Apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar
orang lebih mudah mempelajarinya. Rudy Bretz (1971), mengidentifikasi jenis-jenis
media berdasarkan tiga unsur pokok, yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga
unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu:
(1) media audio, (2) media cetak, (3) media visual diam, (4) media visual gerak, (5)
media audio semi gerak, (6) media semi gerak, (7) media audio visual diam, serta (8)
media audio visual gerak.
Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai
berikut: (1) audio, (2) cetak, (3) audio cetak, (4) proyeksi visual diam, (5) proteksi
audio visual diam, (6) visual gerak, (7) audio visual gerak, (8) obyek fisik, (9)
manusia dan lingkungan, serta (10) komputer.
Schramm (1985) menggolongkan media atas dasar kompleksnya suatu media,
yaitu: media besar (media yang mahal dan kompleks) dan media kecil (media
sederhana dan murah). Selain itu Schramm juga membedakan media atas dasar
jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan serentak), media kelompok
(liputannya seluas ruangan tertentu), dan media individual (untuk perorangan). Henich
dkk (1996) membuat klasifikasi media sebagai berikut: (1) media yang tidak
diproyeksikan, (2) media yang diproyeksikan, (3) media audio, (4) media video, (5)
media berbasis komputer, dan (6) multi media kit.
Media yang tidak diproyeksikan sering disebut sebagai media pameran (displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain: realia, model, dan
grafis. Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber
belajar. Pemanfaatan media realia dapat juga dilakukan dengan cara mengajak
observasi. Selain observasi, penggunaan media realia juga dapat dimodifikasi berupa:
potongan benda (cutaways), benda contoh (specimen), dan pameran (exhibid). Media
model diartikan sebagai benda tiruan dalam wujud tiga dimensi yang merupakan
representasi atau pengganti dari benda yang sesungguhnya. Media grafis tergolong
jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Media grafis
banyak jenisnya, misalnya: gambar/foto, sketsa, bagan/chart, diagram, grafik, poster,
kartun dan sebagainya.
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
9

Contoh media yang diproyeksikan adalah transparansi OHP dan film


bingkai/slide. Media transparansi OHP terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat
lunak (software) yang disebut OHT (overhead transparancy) dan perangkat keras
(hardware) yang disebut OHP (overhead projector). Film bingkai/slide adalah suatu
film transparan. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film
yang terpisah satu sama lain. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan
audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara. Film bingkai yang
dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara. Media audio
yang paling sering digunakan di sekolah adalah kaset audio. Program audio sangat
cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran
bahasa asing dan seni suara.
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Media video
sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagian besar fungsi
film sudah bisa digantikan oleh media video. Sekarang, media ini biasa dikemas
dalam bentuk VCD.
Media komputer memiliki hampir semua kelebihan yang dimiliki oleh media
lain. Selain mampu menampilkan teks, gerak, suara, dan gambar, komputer juga dapat
digunakan secara interaktif. Komputer yang disambung dengan internet dapat
memberikan keleluasan belajar yang hampir tanpa batas. Oleh karena itu media
komputer dapat dimasukkan dalam kelompok multimedia.
E. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar Dalamimplementasi Kurikulum
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau
inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa
perubahan pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap. Implementasi
kurikulum dapat diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis dalam bentuk
pembelajaran, sesuai dengan apa yang diungkapkan Miller dan Seller (1985): In
some case, implementation has been identified with instruction. Implementasi
kurikulum merupakan sebuah upaya untuk melakukan transfer perencanaan
kurikulum ke dalam tindakan operasional. Dengan kata lain implementasi kurikulum
adalah sebuah penerapan, ide, konsep, program, atau tatanan kurikulum ke
dalampraktek pembelajaran atau berbagai aktivitas baru, sehingga terjadi perubahan
yang diharapkan.
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
10

Dengan

demikian,

implementasi

kurikulum

adalah

penerapan

atau

pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya,


kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dan senantiasa
dilakukan penyesuaian terhadap situasi di lapangan dan karakteristik siswa, baik
perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya. Kurikulum disusun dengan
mempertimbangkan sumber belajar dan media pembelajaran yang dibutuhkan dan
yang sudah tersedia, sehingga memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar
secara nyata, bermakna, luas, dan mendalam dalam kegiatan pembelajaran. Pada
hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya,
sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran
tersebut tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan agar
menunjang terjadiya perubahan perilaku bagi peserta didik.
Hamalik (2008) menyatakan tiga faktor yang memengaruhi keberhasilan suatu
implementasi kurikulum, yakni dukungan kepala sekolah, dukungan rekan sejawat
guru, dan dukungn internal dalam kelas. Dari faktor-faktor tersebut guru merupakan
faktor penentu utama dalam keberhasilan implementasi kurikulum, karena guru lah
yang berperan sebagai implementator utama dalam pembelajaran,Cyakni sebagai
manajer pembelajaran dalam kelas.
Guru sebagai manajer pembelajaran yang baik dalam proses pembelajaran
tentu harus memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengelola kelasnya, salah satunya
adalah dalam hal pemilihan dan penggunaan media dan sumber belajar untuk
kepentingan proses pembelajaran. Banyak orang beranggapan bahwa untuk
menyediakan media dan sumber belajar menuntut adanya biaya yang tinggi dan sulit
untuk mendapatkannya. Padahal dengan berbekal kreatifitas, guru dapat membuat dan
menyediakan sumber belajar yang sederhana dan murah. Misalkan, bagaimana guru
dan siswa dapat memanfaatkan bahan bekas. Bahan bekas, yang banyak berserakan di
sekolah dan rumah, seperti kertas, mainan, kotak pembungkus, bekas kemasan sering
luput dari perhatian kita. Dengan sentuhan kreativitas, bahan-bahan bekas yang
biasanya dibuang secara percuma dapat dimodifikasi dan didaur-ulang menjadi media
dan sumber belajar yang sangat berharga.
Demikian pula, dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak
perlu harus pergi jauh dengan biaya yang mahal, lingkungan yang berdekatan dengan
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
11

sekolah dan rumah pun dapat dioptimalkan menjadi sumber belajar yang sangat
bernilai bagi kepentingan belajar siswa. Lebih lanjut Rusman (2008) mengemukakan
bahwa untuk dapat memberdayakan media dan sumber belajar secara efektif dan
efisien dalam pembelajaran, guru tidak mungkin melaksanakannya secara sendirisendiri. Kerjasama fungsional dengan tenaga kependidikan lainnya, baik yang ada di
lingkungan sekolah mapun dengan berbagai sumber daya potensial yang ada di
lingkungan sekitar sekolah akan sangat membantu meningkatkan kualitas proses
pembelajaran. Untuk dapat merealisasikan kerjasama ini perlu inisiatif dan koordinasi
yang diprogramkan secara kelembagaan dan menjadi kewenangan serta tanggung
jawab kepala sekolah, karena pada dasarnya pengimplementasian kurikulum atau
pembelajaran diperlukan komitmen semua pihak yang terlibat, dan didukung oleh
kemampuan profesional guru sebagai salah satu implemetator kurikulum dan manajer
pembelajaran

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
12

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hakekatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia
sepanjang massa. Jika Anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber
belajar merupakan konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada di jagad raya ini.
Jadi, begitu banyaknya sumber belajar yang ada di seputar kita yang semua itu dapat
kita manfaatkan untuk keperluan belajar. Sekali lagi, guru hanya merupakan salah satu
dari sekian banyak sumber belajar yang ada. Bahkan guru hanya salah satu sumber
belajar yang berupa orang, selain petugas perpustakaan, petugas laboratorium,
tokoh-tokoh masyarakat, tenaga ahli/terampil, tokoh agama, dll.
Hal yang perlu perhatian adalah, agar bisa terjadi kegiatan belajar pada siswa,
maka siswa harus secara aktif melakukan interaksi dengan berbagai sumber belajar.
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar hanya mungkin terjadi jika ada interaksi
antara siswa dengan sumber-sumber belajar. Dan inilah yang seharusnya diusahakan
oleh setiap pengajar dalam kegiatan pembelajaran.
Media merupakan salah satu komponen pembelajaran,oleh karena itu media
tidak bisa luput dari pembahasan sistem pembelajaran secara menyeluruh.
Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian
guru dalam setiap kegiatan pembelajaran. Banyak jenis media yang bisa dipilih,
dikembangkan dan dimanfaatkan sesuai dengan kondisi waktu, biaya maupun tujuan
pembelajaran yang dikehendaki. Setiap jenis media memiliki karakteristik tertentu
yang perlu kita pahami, sehingga kita dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
Melalui berbagai metode dan media pembelajaran, siswa akan dapat banyak
berinteraksi secara aktif dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki siswa.
Barang kali perlu direnungkan kembali ungkapan populer yang mengatakan : Saya
mendengar saya lupa, Saya melihat saya ingat, Saya berbuat maka saya bisa.
Media pendidikan , tentu saja media yang digunakan dalam proses dan untuk
mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya media pendidikan juga merupakan
media komunikasi, karena proses pendidikan juga merupakan proses komunikasi.
Apabila kita bandingkan dengan media pembelajaran, maka media pendidikan
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
13

sifatnya lebih umum, sebagaimana pengertian pendidikan itu sendiri. Sedangkan


media pembelajaran sifatnya lebih mengkhusus, maksudnya media pendidikan yang
secara khusus digunakan untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang telah
dirumuskan secara khusus. Tidak semua media pendidiikan adalah media
pembelajaran, tetapi setiap media pembelajaran pasti termasuk media pendidikan.
Sebagai bagian dari sumber belajar, media harus dapat kita manfaatkan secara
maksimal untuk membantu siswa mencapai tujuan belajamya. Alangkah minimnya
pengalaman belajar anak didik kita, jika mereka hanya memperoleh informasi dari
sumber-sumber yang terbatas. Guru memang salah satu sumber belajar bagi siswanya,
tetapi bukan satu-satunya. Masih banyak sumber belajar lain yang dapat kita
manfaatkan untuk membuat siswa kita belajar. Peran penting guru adalah
mengupayakan agar setiap siswanya dapat berinteraksi dengan sebanyak mungkin
sumber belajar.
Pemanfaatan media pada dasamya dimaksudkan untuk membantu agar kegiatan
pembelajaran lebih efektif mencapai tujuan dan efisien dalam hal tenaga, waktu dan
beaya. Sayangnya, masih ada yang beranggapan bahwa penggunaan media akan
menambah pekerjaan guru yang waktunya telah habis untuk mengejar target
kurikulum. Anggapan demikian sebenamya tak perlu terjadi.
B. SARAN
Peran guru adalah menyediakan, menunjukkan, membimbing dan memotivasi
siswa agar mereka dapat berinteraksi dengan berbagai sumber belajar yang ada.
Bukan hanya sumber belajar yang berupa orang, melainkan juga sumber-sumber
belajar yang lain. Bukan hanya sumber belajar yang sengaja dirancang untuk
keperluan belajar, melainkan juga sumber belajar yang telah tersedia. Semua sumber
belajar itu dapat kita temukan, kita pilih dan kita manfaatkan sebagai sumber belajar
bagi siswa kita.
Dengan adanya sumber belajar yang bervariasi maka diperlukan pemilihan dan
pemanfaatan media pembelajaran yang ada. Oleh karena itu seorang guru harus terus
berinovasi dan kreatif dalam menggunakan media pembelajaran. Dengan penggunaan
media pembelajaran yang tepat , akan sangat membantu dalam keberhasilan proses
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan maksimal.
By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
14

DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar, Prof. Dr. (2007). Implementasi Kurikulum, Bandung: Yayasan AlMadani Terpadu.
Hamalik, Oemar, Prof. Dr. (2008). Dasar-dasar Pengembangan Kurikulum,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Munir. (2008). Kurikulum berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Bandung: CV. Alfabeta.
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Rusman. (2008). Manajemen Kurikulum, Jakarta: Rajawali Press.
Sudrajat, Akhmad. (2008). Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran
Siswa. [online]. Tersedia: http:// akhmadsudrajat.wordpress.com /
2008/04/15/sumber-belajar-untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa/.
[Tanggal diakses: 24 Maret 2016]
Sudrajat, Akhmad. (2008). Media Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://
akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/12/media-pembelajaran/. Tanggal
diakses: 25 Maret 2016]

By Sriwahyuni UNSAM Langsa, Fakultas FKIP, Jurusan

Sejarah
15

Anda mungkin juga menyukai