Anda di halaman 1dari 19

PENELITIAN TINDAKAN

KELAS
Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Tentang Materi Pelajaran Faktor Persekutuan
Terbesar Di Kelas V SDN Panyindangan 02 Kecamatan
Cisompet Kab. Garut

Disusun Oleh :
SUDIYA, S.Pd.SD
NIP . 19560706 197711 1 001

SEKOLAH DASAR NEGERI PANYINDANGAN


02
KECAMATAN CISOMPET
GARUT
2011

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Judul Penelitian
Upaya

Meningkatkan

Hasil

Belajar

Siswa

Tentang

Faktor

Persekutuan Terbesar Melalui Penggunaan Metode Diskusi Di


Kelas V SDN Panyindangan 02 Kecamatan Cisompet Kab. Garut
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Mengajar merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau
sistem

lingkungan

yang

mendukung

dan

memungkinkan

untuk

berlangsungnya proses belajar. Guru menyampaikan pengetahuan agar


anak didik mengetahui tentang pengetahuan yang disampaikan oleh guru.
Oleh karena itu pengajaran seperti ini ada juga yang menyebutnya
dengan pengajaran intelektualisasi (Sadirman, 2010).
Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) adalah bilangan terbesar yang habis
membagi kedua bilangan tersebut, materi pelajaran FPB memerlukan
keterampilan berpikir dan konsentrasi, sebab materi-materi FPB yang
sangat berkaitan ddengan pembagian dan perkalian, maka perlu adanya
rumus tujuan yang terinci.
Dalam kenyataanya masih bayak sekali siswa yang lemah dalam
materi pelajaran FPB. Kadang-kadang mereka sangat pintar dalam
pelajaran hafalan, Tetapi hasil nilainya rendah pada materi pelajaran FPB.
Masalah ini menimpa pada siswa kelas V SDN Panyindangan 02.

Sebagai siswa bahkan berpendapat bahwa pelajaran FPB adalah


pelajaran yang sulit karena kurang menguasai pembagian dan perkalian.
Karena itulah, diperlukan suatu metode belajar yang tepat sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pelajaran FPB. Berdasarkan
hal di atas, maka penulis berusaha membuat suatu metode yang tepat,
dan sekaligus melakukan penelitian, sampai berapa jauhkah hasil belajar
siswa terhadap materi pelajaran FPB dengan menggunakan metode
diskusi. Dari hasil penelitian ini, nantinya dapat diketahui peningkatan
hasil belajar yang diperoleh siswa. Karena seperti diketahui, dengan
menggunakan metode ini, siswa dituntut untuk berperan aktif dalam
proses belajar mengajar, sehingga siswa terbiasa untuk berfikir dalam
memecahkan masalah yang dihadapi.
Pada dasarnya, materi FPB pada siswa kelas V SDN Panyindangan 02
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Menanamkan pengertian bilangan dan kecakapan dasar pembagian
FPB.
2. Meningkatkan dan mengembangkan hasil berfikir logis dan kritis
dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, baik pada masa sekarang dan masa mendatang.
3. Meningkatan hasil belajar siswa dalam materi pelajaran FPB.
Sehingga dengan diterapkan metode diskusi ini, diharapkan semua
tujuan diatas dapat tercapai, sehingga hasil belajar siswa dalam materi
pelajaran FPB dapat tercapai dengan maksimal.

B. Permasalahan
1. Identifikasi masalah
Dalam proses belajar mengajar konsentrasi belajar siswa kurang
sehingga hasil belajarnya kurang. Dalam materi pelajaran FPB diperlukan
konsentrasi dan penguasaan perhitungan pembagian dan perkalian agar
hasil belajar diperoleh dengan baik.
2. Rumusan Masalah
Inti permasalahan yang telah diuraikan sebagaimana latar belakang
di atas adalah metode pembelajaran yang kurang efektif. Atas dasar hal
tersebut dapat dirumuskan suatu masalah penelitian sebagai berikut :
bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui metode
diskusi

dalam

materi

Faktor

Persekutuan

Terbesar

Kelas

SDN

Panyindangan 02?
3. Pembatasan Masalah
Dalam rangka penelitian tindakan kelas, penelitian dilaksanakan
pada siswa Kelas V SDN Panyindangan 02. Materi pelajaran yang
disampaikan adalah Faktor Persekutuan Terbesar.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan utama dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan hasil belajarpeserta Kelas

SDN

Panyindangan 02 khususnya melalui penerapan metode diskusi.


b. Untuk meningkatkan hasil peserta terhadap mata pelajaran FPB
di Kelas V SDN Panyindangan 02.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
- Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran FPB
- Dapat menumbuhkan semangat dan kecerdasan belajar yang
-

tinggi dikalangan siswa


Melatih siswa untuk mengeluarkan pendapatnya
Siswa menjadi aktif dalam kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi guru
- Mempermudah dalam penyampaian mata pelajaran kepada
siswa, karena siswa telah aktif ikut dalam kegiatan belajar
-

mengajar.
Memberikan pengalaman dalam menentukan solusi dalam

proses pembelajaran.
- Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui metode diskusi.
3. Bagi sekolah
- Dapat meningkatkan kinerja sekolah dalam membina profesi
guru.

BAB II
KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Pokok Teori
1. Metode Diskusi
Metide diskusi adalah cara menyimpan pelajaran dimana guru
bersama-sama
informasi,

peserta

pendapat

memecahkan

saling
dan

persoalan

yang

mengadakan
pengalaman
dihadapi.

tukar

menukar

dalam

rangka

Menurut

Winarno

Surachmad dalam bukunya pengantar Interaksi Mengajar Belajar,


persoalan atau pertanyaan yang mempunyai kelayakan untuk
didiskusikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Menark minat peserta didik yang sesuai dengan tarafnya.
b. Mempunyai kemungkinan-kemungkinan jawaban lebih dari
sebuah yang dapat dipertahankan kebenaranya.
c. Pada umumnya, tidak menanyakan mempersalahkan
jawaban yang benar, tetapi lebih mengutamakan penalaran
yang mempertimbangkan dan membandingkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode diskusi
a. Prinsip-prinsip metode diskusi

Prinsip

mengikutsertakan

siswa-siswa

dalam

diskusi.

Pembicaraan jangan sampai diborong oleh beberapa orang


siswa.mperhatikan siswa yang selalu diam, kadang-kadang ia
mempunyai pendapat yang baik. Dalam hal ini siswa terus
diam, guru hendaknya menyuruh siswa itu mengemukakan
-

pendapatnya.
Diskusi yang baik tidak asal bicara, ramai, diperlukan suatu
ketertiban, baik dalam bergilir mengemukakan pendapat

maupun memperhatikan orang yang sedang berbicara.


Pertanyaan atau persoalan hendaknya sesuai dengan tingkat

perkembangan dan pengalaman siswa.


Guru sebagai pemimpin yang memberi kepercayaan kepada
siswa untuknturut serta dalam diskusi guna mendorong dan

merangsang siswa untuk melakukan sumbangan pikiran.


Menyetujui atau menentang pendapat orang lain, siswa-siswa
supaya tetap berlaku sopan dan hormat, pendapat jangan
hanya menang dan menyakiti atau mematahkan semangat

orang.
b. Langkah-langkah pelaksanaan metode diskusi
Secara umum langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam metode
diskusi adalah :
Menemukan masalah yang layak untuk didiskusikan.
Menjelaskan masalah tersebut
Mengatur giliran pembicaraan
Memberikan kesempatan kepada siswa yang akan berbicara

secara bergiliran.
Mengembalikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

kepada peserta diskusi.


Mengarahkan pembicaraan pada rel yang sebenarnya bila terjadi

penyimpangan pembicaraan.
Memimpin siswa dalam mengambil keputusan atau kesimpulan.

siswa

Dengan demikian peranan guru sebagai pemimpin diskusi adalah :


a. Sebagai pengatur laju pembicaraan.
b. Sebagai dinding penangkis, artinya menerima pertanyaan dari
anggota dan melemparkanya lagi kepada anggota yang lain.
c. Sebagai petunjuk jalan (guide) yang memberikan pengarahan
kepada anggota tentang masalah yang sedang didiskusikan,
sehingga tidak menyimpang dari pokok pembicaraan.
c. Keuntungan-keuntungan dan kelemahan metode diskusi
1) Keuntungan-keuntungan metode diskusi
a) Mempertinggi partisipasi anggota secara individu
b) Mempertinggi partisipasi kelompok secara keseluruhan
2) Kelemahan-kelemahan metode diskusi
a) Tidak mudah bagi pemimpin diskusi untuk meramaikan arah
penyelesaian diskusi.
b) Tidak selalu mudah bagi anggota kelompok diskusi untuk
mengatur cara berpikir secara rapi, apalagi secara ilmiah.

2. Prinsip-Prinsip Pengajaran FPB


Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) adalah bilangan terbesar yang
habis membagi kedua bilangan tersebut, materi pelajaran FPB
memerlukan

keterampilan

berpikir

dan

konsentrasi,

sebab

materi-materi FPB yang sangat berkaitan dengan pembagian dan


perkalian, maka perlu adanyan rumusan tujuan yang terinci.
Dengan metode diskusi pengajar bisa menyampaikan materi
pelajaran FPB dengan baik, jelas dan benar. Apabila dalam
penyampaian materi bisa baik, jelas dan benar, siswa bisa
memahami, mengerti dan mengerjakan tugas dengan bai dan
benar

pula.

Dengan

demikian

siswa

bisa

menerapkan

pengetahuanya dalam kehidupan sehari-hari. Pencapaian nilai


hasil evaluasi akan meningkat.
3. Menggunakan Metode Yang Tepat
Pendidikan harus tahu bahwa tida ada satupun metode yang
paling baik, tanpa didukung oleh metode yang lain dalam proses
belajar mengajar. Misalnya dalam kegiatan pendidikan akan
meggunakan metde ceramah. Maka akan menjadikan akan
Duduk Dengar Catat Hafal (DDCH), sehingga membosankan bagi
peserta, akibatnya akan malas belajar. Di dalam mengajarkan
pelajaran

penghitung

hendaknya

pendidik

menggunakan

beberapa metode atau multi metode yaitu penggabungan


beberapa metode yang sesuai kebutuhan. Metode-metode itu
antara lain metode ceramah, metode tanya jawab, metode
pemberian tugas, metode problem solving, metode eksperimen
dan sebagainya.
Dalam penggunaan metode hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan

sehingga

kemungkinan

siswa

tertarik

dengan

pelajaran dan menimbulkan minat untuk belajar lebih aktif dan


kreatif.
4. Hambatan-Hambatan Pelajaran FPB
Materi pelajaran FPB adalah pelajaran yang harus menguasai
pembagian dan perkalian, sejumlah individu serta berbagai unsur
pendidikan lainya yang memiliki hasil berfikir, latar belakang
pendidikan karakter dan temperamen yang berbeda. Sehingga
suatu sistem hambatan-hambatan pelajaran FPB pada dasarnya
terdapat unsur-unsur yang saling berinteraksi didalamnya.
Untuk meniadakan hambatan-hambatan itu harus mengetahui
kelemahan yang terdapat pada unsur-unsur tersebut :

a. Guru menguasai materi


Dengan adanya perubahan kurikulum yang baru, mau tidak
mau guru harus bisa menyesuaikan diri. Akhirnya juga akan
mempengaruhi

proses

belajar

mengajar.

Dengan

latar

belakang pendidikan yang mayoritas hanya SLTA, guru kurang


begitu

mampu

menguasai

materi

yang

begitu

banyak.

Sehingga guru yang menguasai pelajaran bahasa, mungkin


kurang begitu menguasai materi pelajaran FPB. Guru yang
menguasai materi pelajaran FPB kurang begitu menguasai
pelajaran

lainya

dan

sebagainya.

Akibatnya

dalam

menyampaikan ,materi pada peserta kurang jelas, akhirnya


hasil peserta kurang baik sekali.
b. Potensi peserta kurang terbina
Menurut teori tabolarasa, peserta diibaratkan kertas putih
yang bersih, jadi tergantung apa yang kita goreskan, itulah
nanti hasilnya. Disini orang tua, guru, lingkungan memegang
peranan yang penting. Bagaimana kita mengembangkan
potensi peserta secara baik.
c. Pendidikan orang tua rendah
Dengan latar belakang pendidikan orang tua yang mayoritas
hanya tamatan SD akan berpengaruh besar pada peserta.
Orang tua adalah guru yang utama, sebab waktu yang
terbanyak adalah dengan orang tua (di rumah). Misalnya,
peserta kurang paham dengan mata pelajaran, kemana dia
akan

bertanya,

sedang

orang

tuanya

tidak

mengerti.

Pendidikan orang tua yang rendah dalam pendidikan peserta

sangat jauh berbeda bila dibandingkan dengan orang tua


yang pendidikanya lebih tinggi.
d. Lingkungan sosial kurang mendukung
Pengaruh yang jelek dari lingkungan peserta akan cepat
berpengaruh pada diri peserta dari pada pengaruh yang baik.
Peserta yang belum kuat pendirianya akan mudah terbawa
oleh lingkungan yang jelek. Karena peserta SDN Panyindangan
02 bergaulnya masih di desa yang disitu banyak tamatam SD
yang tidak melanjutkan sekolah, yang akhirnya mengganggu
peserta-peserta yang masih sekolah. Peserta yang tidak
melanjutkan sekolah hanya bermain kesana-sini, sebab selain
masih kecil, tenaganya pun belum mampu untuk bekerja
seperti orang dewasa. Akibatnya hanya mengganggu di
lingkunganya.
5. Upaya-Upaya Peningkatan Hasil Terhadap Pelajaran FPB
Menyadari akan kenyataan dan kelemahan-kelemahan tersebut
diatas maka dituntut adanya upaya peningkatan gaya serap
pelajaran FPB.
Upaya-upaya nyata

untuk

mengatasi

hambatan-hambatan

pelajaran FPB antara lain:


1. Mengadakan penataran-penataran bagi guru untuk mata
pelajaran FPB. Dengan penataran pengetahuan guru akan
bertambah dan penguasaan materipun bertambah pula.
2. Pertemuan di KKG secara rutin untuk memecahkan masalahmasalah yg dihadapi di lapangan.
3. Guru sering membaca buku,

koran,

majalah

untuk

meningkatkan hasil dalam mengajar.


4. Guru memahami perbedaan bakat dan minat peserta
5. Guru
rajin
mengadakan
evaluasi
yang
selanjutnya
mengadakan perbaikan dan pengayaan.

6. Guru mengadakan bimbingan dan penyuluhan pada peserta .


7. Guru mau mengadakan komunikasi dengan wali murid dan
lingkungan sekolah mengenai pendidikan.
Pada akhirnya, betapapun sempurnanya system dan mutu guru dalam
mengajar yang mengarah pada peningkatan mutu pendidikan tetapi
sebenarnya keberhasilan pendidikan di sekolah tidak hanya ditentukan
oleh guru, melainkan ditentukan oleh semua pihak. Sekolah adalah
lembaga yang terintegraskan dalam masyarakat.
B. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut :
Dengan diterapkanya metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam materi pelajaran FPB Kelas V SDN Panyindangan 02 .

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Setting/Tempat :
Ruang lingkup dari penelitian ini yaitu seputar ruang Kelas V SDN
Panyindangan 02 Kecamatan Cisompet Kabupaten Garut, dengan
jumlah peserta yaitu 25 peserta pada semester ganjil tahun
pelajaran 2011/2012.
1. Dalam menyajikan topik-topik baru hendaknya dimulai dari
tahap yang paling sederhana menuju tahap yang paling

kompleks, dari yang konkrit menuju yang lebih abstrak, dari


lingkungan yang paling dekat dengan peserta menuju
lingkungan yang lebih luas.
2. Pengalaman-pengalaman sosial peserta dan penggunakan
benda konkrit perlu diperlukan oleh guru untuk membantu
pemahaman peserta-peserta terhadap pengertian-pengertian
dalam hitungan.
3. Setiap langkah dalam pengajaran FPB hendaknya diusahakan
melalui penyajian yang menarik untuk mengindari terjadinya
tekanan atau tegangan pada diri peserta.
4. Setiap peserta belajar dengan kesiapan juga memberikan
pengalaman yang bervariasi.
5. Latihan-latihan sangat penting untuk memantapkan
pengertian dan keterampilan. Karena latihan-latihan harus
dilandasi dengan pengertian. Latihan akan sangat efektif
apabila dilakukan dengan melakukan prinsip-prinsip
penciptaan suasana yang baik. Latihan yang terlalu rumit,
padat dan melelahkan hendaknya dihindari untuk mencegah
terjadinya ketegangan. Berlatih secara berkala, teratur dan
mengulang kembali secara ringkas, akan mendorong kegiatan
belajar karena timbul rasa menyenangi dan menghindari
kelelahan.
a. Waktu Penelitian
Bulan September Minggu Ke 3 ( 3 Siklus )
B. Mata Pelajaran
Matematika
C. Obyek Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini yaitu seputar ruang Kelas V SDN
Panyindangan dengan jumlah peserta yaitu 25 peserta pada
semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012.

D. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi parisipan
b. Dokumen
c. Wawancara terstruktur.
E. Jenis Data
Analisis data, yaitu hasil observasi, dokumen, dan wawancara,
paraktek dan anlaisa untuk kemudian diambil kesimpulan.
F. Jadwal/ Langkah-Langkah Penelitian
a. Tahap pra lapangan
- Menyusun rancangan, mepersiapkan perijinan sekola,
membaca situasi lapangan, mempersiapkam bahan yang akan
didiskusikan.
b. Memahami latar belakang sekolah yang akan diskusi.
c. Tahap analisis data

Konsep dasar analisis data


Menemukan tema dan merumuskan hipotesis
Menganalisis berdasarkan ipotesis

J. Daftar Pustaka
Undang, Gunawan. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta.
Sayagatama. 2009
Sumanto, Y.D. Gemar Matematika 5. Jakarta. Departemen
Pendidikan Nasional. 2008

JADWAL PENELITIAN
Penelitian Ini dilakukan selama empat bulan mulai bulan September
sampai bulan Desember 2011 dengan alokasi waktu sebagai berikut :

Penyusunan Desain Operasional


Pembuatan Perangkat

2
3

Pembelajaran
Pelaksanaan Tindakan

4
5

Pengumpulan Data
Analisis Data

Pembuatan Laporan

Desenber

November

Oktober

NO KEGIATAN

r Septembe

BULAN

ALUR PENELITIAN
Analisis kurikulum 2006
MATEMASTIKA kelas V
Bilangan

Analisis Materi
Pokok bahasan :
Bulat

Observasi awal
Studi Pustaka
Metode Diskusi

Identifikasi

Rencana tindakan I
-

Rencana pembelajaran
Menyusun instrumen

Pelaksanaan tindakan I
Sub pokok bahasan: Menentukan Faktor
Persektuan Terbesar

Observasi I

Identifikasi halRefleksi I

hal yang

perlu
Diperbaiki

Rencana tindakan II
Rencana pembelajaran
Menyusun instrumen

Pelaksanaan tindakan II
Sub pokok bahasan: menentukan
faktor
Persekutuan terbesar
Hasil kompetensi siswa
Pengetahuan
Sikap kerja sama
Keterampilan berkomunikasi
Keterampilan mengidentifikasi
Observasi II
BIAYA PENELITIAN
Persiapan penelitian tindakan kelas ini harus disiapkan secara
sederhana, karena hal tersebut memerlukan kesiapan dan persiapan serta
tanggung jawab yang besar. Harapan kami, semoga pelaksanaan kegiatan
ini berjalan lancar sesuai dengan rencana.
Saya menyadari sepenuhnya upaya melaksanakan PTK ini sangat
terbatas, oleh karena itu dukungan bantuan dari pihak sekolah sangat
saya nantikan. Adapun kebutuhan tersebut diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.

Pembuatan proposal
Rp .............................................
Praktek
Rp .............................................
Observasi
Rp .............................................
Pelaporan
Rp .............................................
ATK
Rp .............................................
Jumlah
Rp .............................................
Dana yang dibutuhkan sebesar Rp .............................................

Personalia Penelitian

Nama

Teman sejawat

LEMBAR PANDUAN OBSERVASI


Aktivitas guru dalam pembelajaran metode diskusi
Tindakan

Hari/ Tanggal

Pokok Bahasan

Waktu

Sub Pokok Bahasan

Guru

Aspek yang dinilai


Tahap eksplorasi pemecahan masalah
Kemampuan guru dalam merumuskan
a. Kesesuaian dengan topik atau pokok
bahasan
1
b. Bersifat pemecahan masalah
c. Dapat dipahami oleh siswa
d. Menarik kreativitas siswa
Penerapan metode diskusi dalam
mengidentifikasi faktor persekutuan
terbesar
a. Sesuai dengan taraf kemampuan
berpikir siswa
b. Penerapan metode diskusi untuk
2
meningkatkan kreativitas dan
partisipasi siswa agar aktif dalam
proses pembelajaran
c. Mampu mengidentifikasi secara visual
sehingga siswa menguasai
pembelajaran dengan baik
3 Cara yang digunakan dalam proses
pembelajaran

:
B

Catatan
penelitia
n

a. Mind mipping
b. Diskusi
c. Memberi pertanyaan
d. Quiz
Penerimaan ide atau pendapat untuk
metode diskusi
4 a. Siswa diberi untuk mengemukakan
pendapat
b. Menghargai terhadap pendapat siswa

LEMBAR PANDUAN OBSERVASI


Aktivitas siswa dalam pembelajaran metode diskusi
Tindakan

Hari/Tanggal

Pokok Bahasan

Waktu

Sub Pokok Bahasan

Guru

:
Catatan

Aspek yang dinilai

penilaia
n

Respon atau tanggapan siswa terhadap


media gambar
a. Dapat diterapkan dalam proses
1

pembelajaran
b. Dapat menarik kreativitas siswa
c. Dapat dipahami atau dimengerti

materi pembelajaran
2 Partisipasi siswa selama dalam proses
pembelajaran
a. Interaksi antara siswa dengan siswa

b. Interaksi antara siswa dengan guru


c. Dapat memahami materi FPB
Keterlibatan siswa dalam mengidentifikasi
dan menampaikan pendapat dalam
proses pembelajaran
a. Keterlibatan siswa dalam mengerjakan
materi
b. Kemampuan merespon yang
disampaikan guru
3 c. Siswa aktif dalam memberi gagasan
dalam proses pembelajaran
d. Siswa mampu menyampaikan
pendapatnya sendiri
e. Siswa mampu menyimpulkan
pembelajaran
f. Semangat dalam mengikuti
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai