Anda di halaman 1dari 5

Batik Harus Menjadi Keunggulan Indonesia yang Pertama

Wanda Wyasmimah deva


Batik Harus Menjadi Keunggulan

Indonesia yang Pertama

Batika adalah Budaya Indonesia yang berkembang dari jaman dulu hingga

sekarang. Batik juga mempunyai keindahan tersendiri, dari motifnya, coraknya,

warnanya, dan gambarnya. Batik juga bisa digunakan di acara resmi, seperti

acara undangan, acara pembukaan-pembukaan, dan yang lain. Batik itu juga

harus menjadi unggulan Indonesia yang pertama, dikarenakan batik adalah

warisan nenek moyang kita yang sangat berharga.

Pembuatan batik itu sendiri sangat unik, karena ada yang dibuat “natural”

yaitu oleh tangan-tangan yang terampil dan kreatif, dan ada juga dengan

menggunakan alat cetak. Pada jaman dahulu batik terbuat dari kain katun, tapi

di era globalisasi dan modern ini batik bisa dibuat dari kain apa saja.

Asal-Usul Batik

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak

abad XVII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola

batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam

sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan, yaitu dari corak-

corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak

yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya. Selanjutnya

melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni

batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini.

Jenis dan corak batik tradisional tergolong amat banyak, namun corak dan

variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat

beragam. Khasanah budaya Bangsa Indonesia yang demikian kaya telah


mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisioanal dengan ciri

kekhususannya sendiri.

Perkembangan Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan

kerajaan Majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan,

pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram,

kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Batik Indonesia memang sangat diterima di pasar nasional, tapi tidak di

pasar internasional. Batik Indonesia sangat susah untuk memasuki pasar

internasional, karena banyaknya pesaing-pesaing luar negeri, terutama batik

Jepang yang sering disaebut “kimono” . Dan batik Indonesia juga sangat sulit

berkembang di luar negeri maupun di dalam negeri sendiri.

Oleh sebab itu dikarenakan kurangnya perhatian dan tidak terlalu

banyaknya minat masyarakat dalam negeri serta tidak selalu diuruskan

tentang seni budaya batik ini, sampai-sampai batik Indonesia “diclaim” oleh

negara lain, dan batik Indonesia juga tidak terlalu diminati oleh masyarakat

Indonesia itu sendiri. Tetapi mengelola dan memelihara batik gengan baik,

maka batik itu juga bisa menjadi devisa negara dan bisa sangat menguntungkan

negara maupun Rakyat Indonesia itu sendiri. Dari keuntungan tersebut dapat

memperoleh kesejahteraan bagi bangsa.

Jika batik Indonesia ingin dicintai oleh bangsa dan masyarakat sendiri,

sebaiknya para orangtua, pemerintah, dan peseni berperan penting dalam

mendidik generasi penerus bangsa sejak dini untuk mencintai produk pribumi,

hilangnya budaya batik di Indonesia dikarenakan Rakyat Indonesia sendiri

yang tidak mempunyai rasa cinta dan rasa ingin tahu terhadap seni budaya

sendiri.
Agar batik itu di Indonesia tidak punah dan tidak diminati oleh bangsa dan

masayarakat sendiri sebaiknya mulai dari sekarang marilah kita pelihara,

menjaga, mencintai, dan minati budaya batik Indonesia, karena dari inilah kita

akan tahu atau bisa lebih mendalami arti dan makna dari batik itu sendiri yang

telah di wariskan oleh nenek moyang kita kepada kita sebagai penerus Bangsa

Indonesia ini.

Jadi Marilah kita cintai budaya kita sendiri dan janganlah kita melupakan

identitas budaya yang telah diberikan oleh nenek moyang kita yang telah

berusaha dan kerja keras untuk mempertahankan budaya Indonesia kita

tercinta ini.

Anda mungkin juga menyukai